naya menbeci atasan nya yang bernama raka tapi berujung jadi jatuh cinta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arsifa nur zahra u, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8 * tamu tak di undang dan tatapan yang berubah*
Hari jum'at sore , kantor mulai sepi orang - orang sudah siap menyambut akhir pekan . Tapi aku masih di meja ngetik laporan terakhir sebelum busa kabur pulang . Dan entah kenapa , ada rasa gugup yang aneh hari ini . Mungkin karna sejak sarapan bareng pagi itu , raka belum ngajak ngobrol lagi .
Bukan berarti dia menjauh , tapi dia jadi lebih diam lebih hati - hati .
Dan baru aja aku mau chat dia , tiba - tiba suara langkah heels terdengar dari arah depan , langkah percaya diri , cepat dan berisik .
Seorang perempuan tinggi masuk ke area divisi kami . Rambut nya panjang dengan make up glamour tapi elegan , dan senyumnya langsung monohok ke arah raka .
" gak nyangka kamu masih pakai kemeja biru favoritmu , rak ."
aku bengong dia manggil , rak ?
Raka yang baru keluar dari ruangannya langsung berhenti , wajahnya jadi kaku tapi tetep sopan .
" ara " katanya pelan " kamu ngapain di sini ?"
nama perempuan itu ara , dan dari cara dia nyamperin raka jelas mereka punya sejarah masa lalu .
" aku meeting bersama tim marketing di lantai tujuh , eh sekalian mampir kangen kamu ." katanya , dengan nada centil lalu dia ngelirik aku
" oh , kamu staf barunya ya ?" dia nyodorin tangan ke arah ku , " ara teman lama raka , lama banget hampir jadi istri sih !"
aku tersenyum kaku sok sopan , tapi dalam hati ? Pingin nyumpahin high heels nya patah , so banget ni orang .
Raka langsung ngelirik ke arah aku , mungkin sadar ekspresi muka ku berubah , tapi dia gak ngomong apa - apa .
Ara lanjut ngbrol sambil sesekali nyolek - nyolek lengannya raka , dan aku berdiri langsung beresin meja , pura - pura cuek dan tidak terganggu oleh ara .
" nay , tunggu bentar ." kata raka tiba - tiba waktu aku udah hampir keluar dari ruangan .
Aku berhenti tapi tidak menoleh " ada apa ya pak , maaf saya pulang duluan ."
Dan aku pergi tanpa menunggu balasan dari raka .
*
malamnya alia datang ke rumah bawa du cup buble tea dan ekspresi penuh gosip .
" lo kelihatannya panik banget waktu liat cewe itu , siapa sih dia ?" kata alia
"namanya ara , hampir jadi istri raka katanya ."
Alia duduk , sambil narik napa panjang " nay , lo harus siap , kadang cowok - cowok kaya raka punya masalalu yang belum selesai ."
aku mengangguk pelan " gue cuman takut , gue cuman pengisi jeda nya doang ."
dan malam itu aku tidur dengan hati yang berat . Perasaan yang kemarin hangat tiba - tiba berubah menhadi awan mendung yang menggantung .
*
tapi yang bikin aku makin bingung adalah keesokan harinya , raka ngechat aku .
" pagi , boleh ketemu nanti sore ? Aku pengen jelasin sesuatu ?"
dan entah kenapa walau hati ini tengah remuk redam jari ini tetap ngetik balesan untuk nya .
" oke , jam berapa ?"
karna sebesar apapun takutnya aku ...
Aku masih pengen tau , apakah tatapan hangat itu benar . Atau cuman ilusi yang di buyarkan oleh masalalunya saja .
Aku tau keputusan bertemu dengan dia bukan tanpa resiko , tapi diam - diam aku masih berharap . Kalau tatapan yang dia berikan bukan cuman permainan semata , kalau senyum yang dia berikan bukan cuman basa basi karna kalau aku cuman pengisi jeda , aku ingin tau dari mulut nya sendiri . Biar aku bisa berhenti berharap atau biar aku gak berani melangkah lebih jauh .
g bertele-tele 👍👍👍👍👍
😘😘😘😘😘😘
gmn klo a ny jdi e😩😩😩😩