NovelToon NovelToon
Bukan Penjual Boneka Biasa 2

Bukan Penjual Boneka Biasa 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Duniahiburan
Popularitas:38.5k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

damar aby sugito atau lebih sering di panggil sugi, seorang pemuda yang memiliki sebuah toko boneka, namun boneka yang di jualnya juga bukan boneka-boneka biasa melainkan boneka hidup yang melindungi tuannya, selain bukan bonekanya saja yang unik, sugi sendiri juga memiliki kekuatan yang tiada tanding. namun ia sendiri tidak menyadari bahwa dirinya itu sakti dan sugi juga tidak menyadari bahwa boneka-boneka yang di jualnya itu hidup. di season 2 kali ini akan terungkap bagaimana sugi bisa memiliki boneka-boneka hidup itu, dan bagaimana sugi bisa mendapat kekuatan tiada tanding, serta siapa yang telah membuat sugi tidak bisa menyadari kesaktiannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

eric

Waktu berlalu dengan begitu cepat sekali. Tidak terasa hari berlalu begitu saja.

Di pagi hari yang cerah ini terlihat sebuah pesawat dengan cepat mendarat di terminal domestik bandara palembang.

Seorang pria dengan penampilan biasa, tidak terlalu tampan, namun tidak jelek terlihat berjalan di lorong kedatangan domestik bersama dengan penumpang penumpang lainnya.

Siapa pria itu? Ada yang memanggilnya sebagai tuan tidak terkalahkan, dan ada juga yang menyebutnya sebagai mahaguru.

Pria itu tidak lain tidak bukan adalah sugi.

Tanpa basa basi lagi sugi langsung menuju palembang untuk mengantarkan tas milik elisa yang ketinggalan di dalam kamarnya.

Sugi memilih mengantarkan langsung tas ini sebab isi di dalamnya sangat berharga. Sugi yakin isi tas ini akan hilang jika ia paketkan.

Tanpa basa basi lagi sugi langsung menuju ke alamat yang berada di kartu identitas elisa dengan menggunakan sebuah taksi bandara.

Tidak lama kemudian sugi tiba juga di alamat yang tertera di kartu identitas elisa.

"Apa ini?!" Tanya sugi sambil memandangi tanah kosong yang di penuhi dengan semak belukar di pinggiran kota palembang ini.

Sugi menoleh ke arah supir taksi yang ia tunggangi, "apakah kamu yakin ini alamatnya?" Tanya sugi sambil menyerahkan kartu identitas elisa.

"Bung, ini sudah alamat yang benar!" Jawabnya.

Sugi menggaruk kepalanya dengan bingung, kemudian ia membayar taksi dan turun dari mobil ini.

"Apakah rumahnya ada di balik tanah kosong ini?" Tanya sugi sambil melangkahkan kakinya menelusuri tanah kosong. Namun ia masih tidak dapat menemukan rumah milik elisa.

"Apakah aku kena tipu?" Tanya sugi dengan ekspresi bingung, "bukankah seharusnya pak syafrizal itu orang kaya? Namun, mana rumah besarnya?"

Sugi sendiri tidak akan pernah bisa menemukan rumah pak syafrizal, sebab alamat yang ada di kartu identitas elisa adalah alamat palsu.

Tentu saja hal ini sudah biasa bagi orang orang penting, yaitu dengan tujuan untuk melindungi nona elisa.

Tentu saja sugi yang tidak mengetahui hal ini hanya bisa menggaruk kepalanya dengan wajah bingung.

"Sialan, apa yang harus aku lakukan?" Tanya sugi.

Tiba tiba pada saat ini perut sugi mengeluarkan suara lapar, "ah, sepertinya aku nyari makan saja dahulu..." ucap sugi kemudian berjalan pergi dari tanah kosong ini.

Untung saja pada saat ini sugi berada di palembang, tidak sulit bagi sugi untuk menemukan restoran.

Ketika sugi ingin memasuki restoran, sugi melihat ada seorang pemuda cukup tampan dengan setelan jas rapi yang keluar dari mobilnya. Dari rambutnya yang klimis sugi bisa menebak bahwa dia adalah orang penting.

Namun yang menjadi fokus utama sugi bukanlah hal itu, namun seekor ular loreng merah yang merayap, mengendap endap di belakangnya pria itu.

"Hah?!" Jelas pemuda itu kaget bukan main, ketika mendapati ada pemuda lain yang berlari ke arahnya sambil membawa batang kayu. Namun ia langsung menghela nafas panjang ketika dia mendapati bahwa pemuda ini mencoba untuk menyelamatkan dirinya dari gigitan ular beracun yang entah datang dari mana.

"U-- ular?! Astaga, aku sama sekali tidak tahu ada ular di tempat seperti ini!" Ucap pemuda itu.

Apa yang di lakukan oleh sugi langsung mengundang banyak sekali orang dan satpam restoran.

Semuanya kaget ketika melihat ada bangkai ular beracung dengan kepala gepeng di tempat seperti ini.

"Ayo cepat bersihkan bangkai ukar ini!"

"Kita harus sisir area area samping, jangan sampai ada ular seperti ini lagi!"

Ketika semua pekerja restoran ini sibuk, pemuda tampan dengan rambut klimis itu langsung mendekati sugi.

"Bung, siapa namamu? Namaku adalah eric, aku benar benar berterimakasih kepadamu karena kamu sudah menyelamatkanku."

Sugi tersenyum, "namaku adalah sugi sama sama eric!"

Kedua pemuda itu berkenalan dengan santai.

"Apakah kamu ingin makan siang? Karena kamu telah menyelamatkanku, izinkan aku mentraktirmu." Ucap eric.

Sugi tersenyum, "tentu, dengan senang hati."

Akhirnya mereka masuk ke dalam restoran dan makan dengan santai.

"Sugi, sepertinya kamu dari jauh ya?" Tanya eric pada saat di meja makan.

Sugi sendiri menganggukan kepalanya, "benar sekali, aku dari jawa!"

"Di sini juga banyak orang jawa. Memangnya ada keperluan apa kamu kemari?"

"Mengantarkan tas temanku yang ketinggalan.." jawab sugi.

Kemudian mereka berdua makan sambil mengobrol santai.

"Eh sugi, apakah kamu malam ini longgar? Ayo ikut aku ke bar aku traktir. Ini sebagai tanda terimakasihku karena kamu sudah menyelamatkanku! Kalau tidak kamu tolong, mungkin aku sudah terkapar di rumah sakit." Ucap eric.

"Bar?" Tanya sugi yang sedang berfikir, kemudian ia menganggukan kepalanya, "bolehlah.."

Sugi berpikir dari pada ia gabut tidak ada kegiatan, di mana ia juga tidak bisa menemukan alamatnya elisa, lebih baik ia ikut eric, toh ditraktir, tidak ada masalah sama sekali.

Eric tersenyum, kemudian mengeluarkan secarik kertas, lalu mulai menuliskan sebuah alamat, "ke sini jam sembilan malam, akan aku tunggu di depan." Ucap eric sambil menyerahkan kertas itu.

Sugi menerima kertas itu, dan menganggukan kepalanya. Akhirnya setelah makan siang itu mereka berdua berpisah.

***

Waktu berjalan dengan sangat cepat.

Di sebuah hotel yang berada di pusat kota palembang ini, sugi terlihat berjalan keluar dari hotel dan menuju ke sebuah arah.

Dari siang hingga malam ini, sugi beristirahat di sebuah hotel. Ya mana mungkin sugi tidak mencari hotel, tidak mungkin ia luntang lantung di jalan.

Hingga akhirnya jam sembilan malam sugi berdiri di depan sebuah bar yang memiliki bangunan yang cukup besar dan terlihat mewah nan remang remang.

"Hei, aku di sini!" Ucap eric kepada sugi. Dengan cepat sugi menghampiri eric yang sepertinya sudah menunggu kedatanganya dari tadi. Setelah beberapa saat berbasa basi, akhirnya dua pemuda itu memasuki bar mewah ini.

Bar mewah nan klasik, di penuhi dengan ornamen mewah di setiap sudutnya.

Eric memandang sugi, "hmm, kamu tidak terkejut? Sepertinya kamu lumayan sering masuk ke tempat tempat mewah."

Sugi menganggukan kepalanya, "benar sekali, kebetulan aku punya teman yang memiliki restoran mewah di semarang.."

Eric memandangi sugi dengan ekspresi wajah terkejut, dia benar benar tidak menyangka pria dengan wajah seperti ini memiliki koneksi yang lumayan.

"Ayo ikut aku!" Kemudian eric mengajak sugi menuju ke sebuah meja yang cukup luas. Di sana sudah ada beberapa orang.

Di lihat dari meja itu, biaya untuk memesan mejanya pasti sudah sangat mahal. Tentu siapapun yang duduk di sana bukanlah orang orang dengan finansial tipis.

Total ada tiga orang yang duduk di sana.

Seorang wanita bernama herra, seorang pria sedikit kurus bernama rehan, dan seorang pria sedikit tinggi bernama tio.

"Tiga pemuda kaya raya, sepertinya mereka adalah keturunan orang kaya yang ada di sekita sini.." ucap sugi dalam hatinya.

"Kakak-kakak semua, perkenalkan ini adalah teman saya sugi, sugi.... perkenalkan ini kak herra, ini kak rehan, dan ini kak tio!" Sugi mengamati eric, jelas dari kata kata yang di lontarkan oleh eric, sugi bisa menyimpulkan bahwa status ketiga orang ini lebih tinggi dari eric.

Sugi tersenyum kemudian berucap, "salam kenal saya adalah su--"

"Diam!" Siapa sangka herra menghentikan ucapan sugi, sebelum sugi menyelesaikan kalimatnya. Dengan wajah yang cemberut herra berucap, "eric, mengapa kamu membawa orang yang tidak selevel dengan kita ke sini?!"

1
Arman Jaya
gas poollll
Aqlul /aqlan
saya suka cerita ini tpi kalau up-nya udah nggak teratur apakah akn macet...maaf thor...smga lanjut trus trmksh buat author smngt....
..
🗿👍
Wiwit
knp up cuma bab thor, bnyakin thor
Arman Jaya
lanjuuuutttt
..
uplah thor🥲
Wiwit
kpn up lg thor
..
😮‍💨😮‍💨😮‍💨
Aqlul /aqlan
oalah..

oooooo
Arman Jaya
tambah lg....
Pencuri Hati
up thor
Aji Dipa Sena Aji
keren
Wahid Fani
kapan sugi sadar akan kekuatannya?
bedul: abis pulang dari palembang
total 1 replies
..
mehhh😴
Aqlul /aqlan
yah lumayan 3 bab ...mungkin besok 5bab thor...biar lebih panjang hhhh....lanjut
Aqlul /aqlan
hhhh....lucu nich...tpi seru...
Aqlul /aqlan
hhhh...jooosss lanjut
fajaraditya medsos
bagus
..
lanjut thor😋
fajaraditya medsos: hahaha..gas thor
total 1 replies
..
🗿👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!