Aryani Anjani adalah gadis yang berparas cantik,hanya hidup berdua dengan ibunya yang sakit sakitan dan sangat miskin.
Yuda Pradipda, adalah pemuda tampan yang sedari kecil hidupnya selalu berkecukupan, saat pertama kali bertemu dengan Aryani dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi dia tidak ingin menikahi dan hidup dengan seorang gadis miskin.
Bagaimana kah kisah Aryani dan Yuda, yukk ikuti kisahnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Resa Palimbong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
Mobil mewah Yuda kini telah terparkir rapi di depan kantor cabangnya, sebelum keluar dari mobil mewahnya itu Yuda kembali mengacak-acak rambutnya yang biasanya tertata rapi karena memikirkan kekasihnya dan juga gadis yang telah ditabraknya tadi.
Yuda pun melirik arloji mahal yang terpasang rapi di pergelangan tangannya dan segera keluar dari mobilnya itu karena ternyata dia sudah terlambat tiga puluh menit untuk menghadiri meeting dengan para karyawan di kantornya itu.
Lelaki berparas tampan itu pun segera melangkahkan kaki panjangnya menuju ruang meeting yang telah di siapkan, saat pintu ruangan terbuka, Yuda melanjutkan langkah kaki panjangnya menuju kursi kebesarannya dengan kepala sedikit terangkat menunjukkan keangkuhan dirinya, dia pun langsung mendudukkan bokongnya di atas kursi kebesarannya itu.
"Silahkan di mulai rapatnya" tanyanya pada sekretarisnya tanpa merasa bersalah sedikit pun karena telah membuat para karyawan menunggunya.
Sang sekretaris itu pun segera berdiri dan memimpin rapat. Namun bagi Yuda rapat ini sangat membosankan karena pikirannya selalu tertuju pada gadis cantik yang di tabraknya.
"Bagaimana pak, apa kah bapak setuju pada rencana kita ini" tanya sang sekretaris, namun ternyata bos mereka itu tidak bergeming sedikit pun.
"Pak...pak" panggil Sandi lagi pada bosnya itu.
"Apanya, lanjutkan saja rapat ini" kata Yuda memarahi sekretaris itu.
" Tapi pak, rapat ini sudah selesai dari tadi, dan dari tadi kami menunggu keputusan bapak" jawab Sandi menundukkan kepalanya karena merasa takut.
"Baiklah... Kalau begitu rapat kali ini kita tunda saja, Minggu depan baru kita lanjutkan lagi" kata Yuda membuat para karyawannya tercengang, Yuda pun langsung meninggalkan ruang rapat begitu saja.
Sementara itu, para karyawan yang masih berkumpul di ruangan itu seketika seperti pasar karena mereka semua mengeluarkan bentuk kekesalannya pada bos mereka.
"Sial*an, tau gini aku tidak perlu ikut rapat tadi" kata karyawan yang lainnya.
"Iyaa nih, dari tadi kita sudah serius membahas perencanaan kita tapi sang bos malah seenaknya saja" sahut karyawan yang lainnya lagi.
"Yaa mau bagaimana lagi, kita hanya karyawan biasa yang kerja sama orang" jawab yang lainnya lagi.
"Huuusstt diam semuanya, sepertinya bos kita lagi ada masalah, kita diam saja dan tunggu konfirmasi dari bos, kalau kalian banyak bicara seperti itu dan bos dengar emang kalian mau di pecat" ancam Sandi membuat semua karyawan menggelengkan kepala mereka, melihat itu sekretaris Yuda itu pun ikut meninggalkan ruangan itu.
Sementara itu, Yuda yang sedang banyak pikiran mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, tanpa sadar dia pun mengemudikan mobilnya menuju rumah sederhana milik gadis yang tadi pagi ditabraknya.
Sebuah mobil mewah pun terparkir rapi di pinggir jalan, seseorang di dalam mobil itu mengamati seorang gadis cantik yang sedang mengobati lukanya di teras rumahnya.
"Kenapa aku selalu kepikiran gadis itu" gumam Yuda masih belum mengalihkan pandangannya dari Aryani.
Saat sedang asyik memandangi gadis itu, tiba-tiba ponselnya pintarnya berbunyi, dia pun segera mengambil ponselnya dari saku celana bahannya itu dan melihat ponselnya itu, ternyata kekasihnya yang menghubunginya, tanpa membuang waktu dia pun segera menjawab panggilannya.
"Haloo sayang, ada apa" tanya Yuda.
"Mas, aku sudah pikirkan ini baik-baik, kalau kamu tidak segera melamar ku lebih baik kita akhiri saja hubungan kita" kata Sarah, dan tanpa menunggu jawaban dari laki-laki itu Sarah langsung mematikan sambungan telfonnya.
kak ada part 2 ga ?