Mentari dan adik nya Fajar,mereka yatim piatu.
mentari yang berumur 21 THN,dia harus berjuang sendiri demi menyekolah kan adik nya yang masih kecil,Mentari setiap hari menjual kue keliling.
Kue nya sering tidak laku,karena dia berpakaian lusuh,jadi orang -orang ilfill membelinya.
Mentari sering di hina dan di maki oleh orang-orang di sekitarnya.
Pada suatu malam mentari di kejar oleh beberapa preman.Mentari berlari meminta tolong.
Tolong....Tolong...!disaat Mentari ingin menyeberangi jalan,sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi, tidak dapat Mentari hindari,sehingga.
BRAAAAAAAAK terdengar suara hantaman yang begitu keras.Siapakah yang tertabrak itu,yuk cari tahu dilam novel Yang berjudul.MENTARI TERTUTUP AWAN.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4.Rencana Licik Mama Laras
"Berlebihan bagaimana?sudah jelas dia juga bersalah dalam kecelakaan yang Awan alami,Awan menabrak trotoar,itu karena mengelak dia yang berdiri di tengah jalan,"Mama Laras sangat kesal sama suami nya.
Pak Bagio melihat istrinya yang kesal karenanya,dia diam dan pasrah,Pak Bagio tidak berbicara lagi,lebih baik diam dari pada nanti kena omel.
"Mentari,biar bagai manapun kamu tetap bersalah dalam hal ini,jadi aku harap kamu bisa menentukan pilihan mu!"Mama Laras berkata dengan nada tegas.
Mentari yang takut dan segan dengan sikap elegan Mama Laras,diapun mengangguk."Saya mengerti nyonya,"jawab Mentari.dia juga membenarkan perkataan Mama Laras tadi yang mengatakan,kalau Awan tidak mengelaknya maka kecelakaan itu tidak akan terjadi.
"Bagus kalau kamu mengerti,sekarang tentukan pilihan mu!"titah Mama Laras dengan gaya elegannya.
"Saya bersedia merawat Tuan Awan sampai sembuh Nyonya,asalkan saya tidak di penjara,saya masih punya seorang adik yang masih kecil dan masih sekolah yang harus saya jaga,saya tidak mau adik saya terlantar dan putus sekolah,"jawab Mentari dengan wajah sendu menandakan,kalau dia sangat sedih.
Pak Bagio yang diam dari tadi menyimak interaksi istrinya dengan Mentari,kini dia ingin bertanya karena mendengar tadi Mentari berkata tidak mau adik nya terlantar dan putus sekolah.
"Kenapa tadi kamu bilang tidak mau adik mu terlantar,lalu kemana orang tua mu?"tanya Pak Bagio karena dia tidak mengerti dengan perkataan Mentari tadi.
"Orang tua saya sudah meninggal Tuan,saya dan adik saya hanya tinggal berdua di rumah,"jawab Mentari seperti menahan tangis.
"Terus sekarang adik kamu dengan siapa di rumah,apa kamu tidak ada sanak saudara?"sekarang Mama Laras yang bertanya.Dia merasa iba kepada Mentari apa lagi gadis didepannya ini yatim piatu dan harus menjaga juga menafkahi adik nya.
Mentari menggeleng kepalanya.
"Sendirian Nyonya,kami hanya berdua tidak punya saudara,"jawab Mentari benar adanya.
air mata yang dari tadi dia tahan luruh juga dengan sendirinya,Mentari terisak,dia akan selalu sedih kalau mengingat ayah dan ibunya yang meninggal secara tragis.
Mama Laras melihat ke suaminya memberi isyarat lewat matanya.
Pak Bagio yang mengerti dengan kedipan mata istrinya mengangguk setuju.
"di mana rumah kamu,kasih tau alamat nya pada ku,biar aku yang menjemput nya."ucap Pak Bagio.
setelah Melati memberi tau alamat rumah nya ,Pak Bagio langsung pergi.Tidak lama setelah Pak Bagio pergi Roni datang dengan banyak tentengan di tangan nya,ada pakaian dan juga makanan.
"Tante ini pesanan yang Tante pesan tadi,"ucap Roni.
"taruh aja di situ!"jawab Mama Laras menunjukkan meja di sofa Mentari duduk.
Roni melirik ke Mentari yang duduk di sofa dengan rambut dan baju yang berantakan.
"cantik,"gumam Roni dalam hati sembari meletakkan paper bag di atas meja.
"Mentari,ambil paper bag itu bawa ke kamar mandi,bersihkan dirimu dan ganti pakaian mu yang sangat tidak enak di pandang!"
Mentari mengiyakan,lalu pergi ke kamar mandi seperti perintah Mama Laras tadi.
"Tante siapa gadis itu," tanya Roni.
karena dia belum tau siapa Mentari.
"dia calon istrinya Awan,"jawab Mama Laras asal.
"Cantik bangat,untuk aku aja Tan,Awan 'kan sudah ada Adel,"jawab Roni yang belum tau kejadian yang sebenar nya.
"Roni,apa kamu mau Tante jitak kepalamu,"hardik Mama Laras.
seketika Roni diam,dia tidak berani berbicara lagi.
sesaat kemudian Mentari keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang segar tidak ada lagi bau keringat.Kecantikan Mentari sudah terpampang jelas sekarang,wajah yang putih bersih begitu cantik walau tidak ada polesan Mike up,rambut yang panjang sepunggung tergerai indah,baju yang sangat jauh sekali harga nya dengan baju yang di pakai sebelum nya,hidung mancung dan bibir mungil yang berwarna pink membuat terpana siapa saja yang memandang.
Roni yang melihat penampilan Mentari yang sekarang,dia melongo mulut nya terbuka,"Ada bidadari,"gumam Roni,namun masih bisa di dengar oleh Mama Laras.
Mama Laras juga sangat kagum dengan kecantikan Mentari,tapi dia tidak mau memperlihatkannya
"air liur dah meleleh tu,"ucap Mama Laras menggoda Roni.
Cepat-cepat Roni menghapus nya,namun tidak ada apa pun disana,membuat Roni kesal pada Mama Laras.
Setelah mengerjai Roni,Mama Laras mengajak Mentari makan.Roni tidak henti-hentinya melirik Mentari.
"Roni,sebaik nya kamu pulang aja istirahat,sekarang perusahaan kamu yang meng handle jadi kamu harus bertanggung jawab dengan tugas mu!"
"Baik lah,Aku pulang,"ucap Roni berlalu pergi.
setelah selesai makan,Mentari membereskan semua bekas makanan lalu membuang nya ke tempat sampah.Mama Laras yang berdiri di dekat ranjang Awan berbaring,matanya terus melihat gerak -gerik Mentari,tidak ada yang terlewatkan dari pantauan Mama Laras.
"Sudah cantik,sopan,lembut,rajin,dan bertanggung jawab,"gumam Mama Laras dalam hati.Dia semakin yakin untuk melanjutkan rencana nya,Biar lah sekali ini dia dikatakan egois,walau baru beberapa jam dia mengenal Mentari,dia sudah sangat yakin kalau Mentari gadis yang baik,Mentari pasti Bisa menjadi istri yang baik untuk Awan.
Mama Laras sudah tekat dengan rencana nya,dia akan memaksa Mentari agar mau menikah dengan Awan,kalau Mentari tidak mau dia akan menggunakan ancaman nya,biarlah dikatakan licik dan jahat,asalkan Adelia tidak bisa mengusik hidup Awan lagi.
Sebenarnya Mama Laras tidak setuju kalau Awan menikahi Adelia,karena Mama Laras tau Adelia itu bukan gadis baik-baik,Mama Laras sudah pernah melihat Adel jalan bergandengan mesra dengan laki-laki lain selain Awan,tapi dia tidak bisa berbuat apa -apa karena Awan mengancam akan pergi dari Rumah kalau dia tidak merestui mereka.
"Sekarang ini adalah kesempatan terbaik untuk ku menikahkan Awan dengan Mentari.Dengan alasan Mentari harus bertanggung jawab penuh atas kelumpuhan awan,"gumam Mama Laras menyungging kan senyum di sudut bibirnya.
"Nyonya,kenapa Tuan belum sampai juga,apa Tuan tidak tau alamat rumah saya?"tanya Mentari dengan sopan.
"Kamu tidak perlu khawatir,adik kamu aman,sekarang dia sudah ada di rumah ku,kamu tidak perlu takut,dirumah juga ada Nadia adiknya Awan yang akan jadi teman nya."
"Tapi nyonya,"belum selesai Mentari bicara Mama Laras sudah memotongnya,"Sudah lah tidak usah di bahas lagi,biarkan adik mu tidur dengan nyenyak dirumah ku,lagi pula dirumah sakit tidak baik untuk anak-anak,lebih baik kamu juga istirahat karena besok kamu harus bersiap-siap,besok kamu harus menikah dengan Awan!"
Duaaaaaaaaaaaaaaaar,bagaikan petir disiang hari...
Bersambung.jangan lupa like dan komen,agar author lebih semangat menulis Bab-Bab berikut nya.
"TERIMA KASIH "
cuma ada sdkt typo..tapi tetap bisa di mengerti...senang bacanya...
semangat thor...
dikira tukang ojek ternyata pengusaha