SEMERBAK WANGİ AZALEA

SEMERBAK WANGİ AZALEA

Episode 1 : Gadis bercadar

Seorang gadis dengan gamis panjang berwarna biru gelap terlihat tengah berjalan dengan tergesa gesa hingga ujung gamis bagian bawahnya melambai menyapu lantai bandara.Jilbab panjang yang senada dengan warna gamisnya pun sudah seperti ombak yang berkejaran.Sekitar tiga belas jam yang lalu,gadis itu mendapat telpon kalau sang kakak satu satunya mengalami sebuah kecelakaan parah,kecelakaan yang mengharuskannya di rawat di ruangan intensive setelah menjalani operasi rumit beberapa jam lalu.

"Assalamu'alaikum non Lea." Sapa pak Yono,supir pribadi keluarga Arisandy, supir yang datang untuk menjemput putri kedua keluarga kaya raya yang sedang menempuh pendidikan agama di Kairo,Mesir.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."Balas Lea.

"Non Lea mau pulang dulu ke rumah atau mau langsung ke rumah sakit?"Lanjut pak Yono memberikan pilihan.

"Ke rumah sakit saja dulu pak."Ujarnya lembut kemudian menyimpan tas ransel yang dia gunakan di samping tempat duduknya.

"Tas nya biar saya taruh di belakang saja non, nanti nona Lea merasa tidak nyaman."Kembali pak Yono menawarkan tenaga nya, mumpung mesin kendaraan belum dia nyalakan.

"Tidak apa apa pak, biar di sini saja, ini tidak mengganggu sama sekali."Dia tersenyum dari balik cadar nya.

Namanya Azalea Karissa Arisandy,gadis cantik dengan pakaian yang serba tertutup itu kini nampak melamun.Dua minggu lagi dia harusnya baru berada di sini untuk menghadiri acara pernikahan sang kakak, namun karena kecelakaan yang tidak terduga itu,kemungkinan besar pernikahan kakaknya akan di tunda, menunggu hingga kondisi sang kakak lebih stabil.

***

Rumah sakit.

Tatapan Azalea terfokus pada wanita cantik yang terbaring tak berdaya di atas ranjang pasien,seluruh bagian tubuhnya hampir tertutupi oleh berbagai macam selang.Tak terasa netra nya meneteskan air mata, kala tangan putihnya menyentuh tangan kakaknya.

"Assalamu'alaikum mbak,Lea datang."Ujarnya pelan,sesekali tangannya memperbaiki letak selimut yang menutupi sebagian tubuh Lilyana.

"Lea,kapan kamu datang?"Mama Irene sedang berdiri memegang pispot.Baru saja dia kembali dari kamar mandi guna membuang urine dari selang kateter yang di pasang di bagian kewanitaan Lilyana.Lea menghampiri mama Irene.Dengan takzim dia mencium tangan wanita paruh baya itu tidak peduli tangan nya kotor atau tidak,Lea tidak mempermasalahkan sama sekali.

"Baru saja ma."

Lea memeluk wanita paruh baya itu,namun seperti biasa tidak ada feedback dari sang mama.Terbayang kembali masa kecil saat Lea berkunjung ke rumah mewah kedua orang tuanya,tidak pernah sekalipun dalam ingatan Azalea,mama Irene memeluknya,jangan kan memeluk,Azalea sudah seperti tamu yang datang ke rumahnya sendiri.Beruntung Azalea di besarkan dengan didikan agama dan moral yang sangat baik.Itu semua karena Lea yang tinggal bersama dengan abi Ahmad sejak kecil.

Kenapa mama Irene memperlakukannya tidak sama dengan Lily?Sampai sekarang pun dia tidak tau jawabannya.

Ya,dari kecil Azalea sudah di rawat oleh Abi Ahmad dan Umi Kalsum di pedesaan di bawah kaki bukit yang terletak di pinggiran kota besar.Al Hidayah,sebuah pondok pesantren yang sudah terkenal di seantero negeri menjadi pilihan Papa Zaid Arisandy untuk putri kecilnya karena Ponpes itu adalah milik kedua orang tua papa Zaid,Abi Ahmad dan Umi Kalsum.

Dia menitipkan sang putri yang sangat dia cintai pada kedua orang tuanya,dengan harapan,kelak Azalea bisa di bekali ilmu agama yang akan berguna untuk kehidupan nya nanti, tidak seperti kakak nya, Lilyana.

Papa Zaid merasa gagal mendidik anak pertama nya itu.Karena pengalaman tidak mengenakkan yang terjadi pada Lily,Papa Zaid berusaha agar anak keduanya bisa tumbuh di lingkungan yang lebih sehat.

Lea mengurai pelukannya,sedih,tentu saja dia rasakan,tapi kembali lagi,Abi Ahmad mengajarkan untuk selalu berlapang dada."Belajarlah untuk berlapang dada nak,karena tidak semua hal yang kita inginkan baik menurut Allah,sesulit apapun keadaanmu,ajari lah hatimu agar bisa menerima keadaan,tanpa membenci kenyataan." Pesan Abi Ahmad yang selalu terngiang ngiang di telinganya.

"Kasian sekali kakakmu Lea."Mama Irene menghampiri Lilyana yang berbaring tak berdaya di atas ranjang pasien dengan air mata yang berderai.

"Ini semua adalah ujian yang Allah berikan kepada keluarga kita ma,dengan adanya musibah ini, Allah menginginkan kita untuk lebih banyak bersujud dan menyebut namaNya, meminta pengampunan dosa dan memohon agar penyakit kak Lily segera di angkat, karena tidak ada sebaik baik pertolongan, melainkan pertolonganNya."

Mama Irene yang awalnya sedih dengan keadaan Lily berubah kesal karena merasa Lea sedang memberinya ceramah keagamaan.

"Apa tidak ada kata kata penghiburan untuk mama selain ceramah mu yang tidak masuk akal itu?"Lea diam,selalu seperti itu,dari dulu jika sedikit saja Lea memberikan saran untuknya ataupun untuk Lilyana,pasti ada saja sanggahan dari sang mama.

Pernah sekali waktu Azalea menasehati Lilyana untuk menutup aurat karena saat itu Lilyana ingin keluar bersama teman temannya,namun mama Irene yang mendengar Azalea menasehati kakaknya seketika marah dan menghampiri putri keduanya itu.

"Urus saja dirimu sendiri,tidak usah kau urus kakakmu,kau pikir dengan pakaian seperti ini kau sudah merasa lebih baik dari kakakmu,tentu saja tidak Lea,buktinya sampai sekarang tidak ada seorang lelaki pun yang melamar mu,mereka semua takut melihat penampilan mu yang seperti ninja.Jadi biarkan saja,tidak ada yang di rugikan dalam masalah ini."Hina mama Irene,kini dia menyangkut pautkan dengan pakaian yang di kenakan Lea.

"Bukan di rugikan ma,tapi ada sebuah hadis yang berbunyi,tiap selangkah anak perempuan keluar rumah tanpa menutup aurat,maka ayahnya selangkah mendekati neraka.Dan perintah menutup aurat itu sudah ada dalam Al-Qur'an ma,jadi sebagai umat muslim yang taat kita...."Belum selesai Lea menjelaskan,mama Irene mengangkat tangannya menyuruh Lea berhenti berbicara.

"Sudah sudah,mama pusing mendengar celotehan mu itu."

Begitupun hari ini,Lea berusaha sabar menghadapi mama Irene yang sangat keras kepala.Papa Zaid pun begitu sulit menasehati istrinya sendiri.Daripada berbuntut panjang,Lea lebih memilih diam.

"Kamu jaga kakakmu,mama mau pulang sebentar ganti baju,papamu sebentar lagi ke sini,kalau kamu ingin makan telpon papa,suruh dia belikan makanan untukmu."Mama Irene berlalu dari hadapan Lea dan menutup pintu pelan.

Kini tinggallah Lea dan Lilyana,Lea kembali menghampiri Lily,setelah memastikan keadaan kakaknya stabil,Lea beranjak dari duduknya kemudian mengambil air wudhu karena sudah masuk waktu ashar.lima belas menit kemudian,Lea berdiri dan mengambil tas ransel yang dia pakai saat datang tadi siang, perlahan dia membuka dan mengambil Alqur'an yang selalu dia bawa kemanapun dia pergi,dia memperbaiki duduknya dan mulai membaca Mukjizat Allah yang di turunkan untuk Nabi Muhammad SAW.Di tengah tengah muroja'ah, pintu di buka dari luar.

"Azalea?"Lea menghentikan aktivitasnya di kala mendengar suara yang tidak asing memanggil namanya .

"Assalamu'alaikum pa?"Lea berdiri dan mencium tangan papa Zaid.

Berbeda dengan mama Irene,sambutan yang di berikan papa Zaid jauh lebih hangat."Waalaikumsalam nak,kamu sudah lama?mama mana?”

"Tidak juga pa,mama pulang dulu,katanya mau ganti baju."

Lea mengambil kantongan yang berada di tangan papa Zaid.Bersamaan dengan itu pintu di ketuk dari luar,dan masuklah seorang pria tampan berjas putih.Melihat kalau yang datang itu bukan mahramnya, sepersekian detik,Lea menundukkan pandangan.

"Assalamu'alaikum pa."

Pria yang memakai sneli dokter itu mencium tangan Papa Zaid,di sini Lea menyadari kalau pria itu kemungkinan besar adalah calon kakak iparnya.Lea memang belum pernah bertemu langsung dengan calon suami Lilyana.

"Bagaimana keadaan Lily hari ini pa?"Tanya Adam setelah papa Zaid menjawab salam darinya,tapi sesekali matanya menatap wanita bercadar yang berdiri di belakang papa Zaid.

"Belum ada perkembangan sama sekali,Oiya,nak Adam,ini adiknya Lily.kalian pasti belum pernah bertemu."Papa Zaid memperkenalkan Lea pada Adam.

Adam yang terlahir dalam lingkungan yang sangat paham agama,tau kalau tidak mungkin bagi wanita di belakang papa Zaid mau berjabat tangan,dan benar saja,Azalea menangkupkan kedua tangannya di dada,hingga Adam pun melakukan hal yang sama.

"Namanya Azalea."

...****************...

Terpopuler

Comments

Yuli Yuli

Yuli Yuli

ternyata crita ini awal dr cinta Zara👍👍👍

2024-12-16

1

Ramaidah Ida

Ramaidah Ida

bkn ank kandung x kli

2024-12-03

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒌𝒐𝒌 𝒎𝒂𝒎𝒂 𝑰𝑹𝑬𝑵𝑬 𝒈𝒊𝒕𝒖 𝒔𝒊𝒉 🤔🤔

2024-11-01

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Gadis bercadar
2 Episode 2 : Dilema
3 Episode 3 : Menentukan pilihan
4 Episode 4 : Menunggu kepastian dalam kebimbangan
5 Episode 5 : Kesepakatan
6 Episode 6 : Mbak,aku minta ridho mu
7 Episode 7 : Pernikahan
8 Episode 8 : Hari pertama setelah resmi menikah
9 Episode 9 : Rumah baru
10 Episode 10 : Keluarga Brawijaya
11 Episode 11 : Dia itu ibumu atau bukan?
12 Episode 12 : Berbuka puasa
13 Episode 13 : Jangan menangis
14 Episode 14 : Aneh hanya dalam satu malam
15 Episode 15 : Maaf mas,Aqila lagi usil
16 Episode 16 : Panggilan pertama
17 Episode 17 : Sadar dari koma
18 Episode 18 : Boleh mas tidur di sini?
19 Episode 19 : Perlahan berubah
20 Episode 20 : Jangan menyakitinya
21 Episode 21 : Jelek?Ternyata dia sangat cantik
22 Episode 22 : Aku pergi
23 Episode 23 : Sendirian
24 Episode 24 : Menginap
25 Episode 25 : Cemburu
26 Episode 26 : Awal hubungan
27 Episode 27 : Sakit parah
28 Episode 28 : Curhatan hati
29 Episode 29 : Kesalahan
30 Episode 30 : Mulai rindu
31 Episode 31 : Itu kamu
32 Episode 32 : Cenayang
33 Episode 33 : Sindiran halus
34 Episode 34 : Sesuai dugaan
35 Episode 35 : Aku sakit apa?
36 Episode 36 : Pertemuan dua saudara
37 Episode 37 : Kepergian yang menyakitkan
38 Episode 38 : Bukan anak kandung
39 Episode 39 : Hikmah bersabar
40 Episode 40 : Perkara sepuluh juta
41 Episode 41 : Aku mencintaimu
42 Episode 42 : Teman aneh
43 Episode 43 : Izel penasaran
44 Episode 44 : Cedera
45 Episode 45 : Ini baru istriku
46 Episode 46 : Keluarga harmonis
47 Episode 47 : Bertemu teman lama
48 Episode 48 : Cinta pandangan pertama
49 Episode 49 : Terima kasih
50 Episode 50 : Ternyata dia dokter
51 Episode 51 : Kehangatan keluarga
52 Episode 52 : Sekantong darah
53 Episode 53 : Tante siapa?
54 Episode 54 : Aku bukan saingannya
55 Episode 55 : Penyesalan
56 Episode 56 : Dia adikku
57 Episode 57 : Pertengkaran tak masuk akal
58 Episode 58 : Makan malam
59 Episode 59 : Imbas setelah pertemuan
60 Episode 60 : Azalea adalah Aurora
61 Episode 61 : Tamu menjengkelkan
62 Episode 62 : Berpetualang
63 Episode 63 : Cerita bu Yeti
64 Episode 64 : Bertemu sang pemilik putri
65 Episode 65 : Mengetahui kebenaran
66 Episode 66 : Berkata jujur
67 Episode 67 : Pertemuan haru biru
68 Episode 68 : Penjelasan
69 Episode 69 : Penerimaan Azura
70 Episode 70 : Derita Adam
71 Episode 71 : Kunjungan Abi Ahmad dan umi Kalsum
72 Episode 72 : Azalea Karissa Brawijaya
73 Episode 73 : Malam pertama untuk kedua kalinya
74 Episode 74 : Kebersamaan yang indah
75 Episode 75 : Kesalahan yang termaafkan
76 Episode 76 : Merindu
77 Episode 77 : Orang ketiga
78 Episode 78 : Kesal dengan dua lelaki
79 Episode 79 : Seperti kenal
80 Episode 80 : Berbadan dua
81 Episode 81 : Perhatian Adam
82 Episode 82 : Tolong istriku
83 Episode 83 : Bangunlah, aku rindu padamu
84 Episode 84 : Saling menjaga
85 Episode 85 : Zayn sakit
86 Episode 86 : Trauma
87 Episode 87 : Terharu
88 Episode 88 : Khumaira Azura
89 Episode 89 : Terima kasih sudah menjadi istriku
90 Episode 90 : Lima belas tahun
91 Episode 91 : Perjodohan Azura(Tamat)
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Episode 1 : Gadis bercadar
2
Episode 2 : Dilema
3
Episode 3 : Menentukan pilihan
4
Episode 4 : Menunggu kepastian dalam kebimbangan
5
Episode 5 : Kesepakatan
6
Episode 6 : Mbak,aku minta ridho mu
7
Episode 7 : Pernikahan
8
Episode 8 : Hari pertama setelah resmi menikah
9
Episode 9 : Rumah baru
10
Episode 10 : Keluarga Brawijaya
11
Episode 11 : Dia itu ibumu atau bukan?
12
Episode 12 : Berbuka puasa
13
Episode 13 : Jangan menangis
14
Episode 14 : Aneh hanya dalam satu malam
15
Episode 15 : Maaf mas,Aqila lagi usil
16
Episode 16 : Panggilan pertama
17
Episode 17 : Sadar dari koma
18
Episode 18 : Boleh mas tidur di sini?
19
Episode 19 : Perlahan berubah
20
Episode 20 : Jangan menyakitinya
21
Episode 21 : Jelek?Ternyata dia sangat cantik
22
Episode 22 : Aku pergi
23
Episode 23 : Sendirian
24
Episode 24 : Menginap
25
Episode 25 : Cemburu
26
Episode 26 : Awal hubungan
27
Episode 27 : Sakit parah
28
Episode 28 : Curhatan hati
29
Episode 29 : Kesalahan
30
Episode 30 : Mulai rindu
31
Episode 31 : Itu kamu
32
Episode 32 : Cenayang
33
Episode 33 : Sindiran halus
34
Episode 34 : Sesuai dugaan
35
Episode 35 : Aku sakit apa?
36
Episode 36 : Pertemuan dua saudara
37
Episode 37 : Kepergian yang menyakitkan
38
Episode 38 : Bukan anak kandung
39
Episode 39 : Hikmah bersabar
40
Episode 40 : Perkara sepuluh juta
41
Episode 41 : Aku mencintaimu
42
Episode 42 : Teman aneh
43
Episode 43 : Izel penasaran
44
Episode 44 : Cedera
45
Episode 45 : Ini baru istriku
46
Episode 46 : Keluarga harmonis
47
Episode 47 : Bertemu teman lama
48
Episode 48 : Cinta pandangan pertama
49
Episode 49 : Terima kasih
50
Episode 50 : Ternyata dia dokter
51
Episode 51 : Kehangatan keluarga
52
Episode 52 : Sekantong darah
53
Episode 53 : Tante siapa?
54
Episode 54 : Aku bukan saingannya
55
Episode 55 : Penyesalan
56
Episode 56 : Dia adikku
57
Episode 57 : Pertengkaran tak masuk akal
58
Episode 58 : Makan malam
59
Episode 59 : Imbas setelah pertemuan
60
Episode 60 : Azalea adalah Aurora
61
Episode 61 : Tamu menjengkelkan
62
Episode 62 : Berpetualang
63
Episode 63 : Cerita bu Yeti
64
Episode 64 : Bertemu sang pemilik putri
65
Episode 65 : Mengetahui kebenaran
66
Episode 66 : Berkata jujur
67
Episode 67 : Pertemuan haru biru
68
Episode 68 : Penjelasan
69
Episode 69 : Penerimaan Azura
70
Episode 70 : Derita Adam
71
Episode 71 : Kunjungan Abi Ahmad dan umi Kalsum
72
Episode 72 : Azalea Karissa Brawijaya
73
Episode 73 : Malam pertama untuk kedua kalinya
74
Episode 74 : Kebersamaan yang indah
75
Episode 75 : Kesalahan yang termaafkan
76
Episode 76 : Merindu
77
Episode 77 : Orang ketiga
78
Episode 78 : Kesal dengan dua lelaki
79
Episode 79 : Seperti kenal
80
Episode 80 : Berbadan dua
81
Episode 81 : Perhatian Adam
82
Episode 82 : Tolong istriku
83
Episode 83 : Bangunlah, aku rindu padamu
84
Episode 84 : Saling menjaga
85
Episode 85 : Zayn sakit
86
Episode 86 : Trauma
87
Episode 87 : Terharu
88
Episode 88 : Khumaira Azura
89
Episode 89 : Terima kasih sudah menjadi istriku
90
Episode 90 : Lima belas tahun
91
Episode 91 : Perjodohan Azura(Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!