NovelToon NovelToon
SATRIA Perjalanan Setelah Menyerah

SATRIA Perjalanan Setelah Menyerah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Berbaikan / Teen School/College / Romansa / Slice of Life
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Khusnul Huda

bagaimana jika seorang yang cinta mati, yang mengejar-ngejar cewek yang ia cintai selama 3 tahun ini menyerah dan memilih untuk menjauh karena selalu di tolak, tapi ketika itu terjadi perasaan cinta malah tumbuh di hati cewek tersebut. tapi cowok itu sudah capek dan bukan perasaan tapi logika yang digunakan.


bagaimana perjalanan hubungan mereka ?, apakah masih ada harapan untuk satria ?, bagaimana sikap Rani ?, ikuti keseruan hubungan ke 2 nya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusnul Huda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BERMEKARAN

POV satria.

He eleh, malah ngelamun sendiri di sini" kata Irul sarkas.

"enggak kok, aku tadi berdua dengan orang" sergah Satria, semua temanya langsung heran, mana ?. Mungkin itu batinnya.

"Lo ngelamun ya ?, mentang-mentang baru di mintai tolong Rani udah nge-fly aja ?" kata Aris.

"enggak, suwer Lo ada Dede cantik di sini" sergah Satria tak mau kalah.

"emang siapa namanya, biar Abang yang cari, aku kan the most wanted sekolah, semua Dede gemes aku hafal sampai nama orangnya" kata Aris sambil menepuk dada.

"Lo ma enak, gampang deketin cewe, lha aku, baru Deket Ama Rani sudah kalian ejek, nah kalian Deket sama cewek wajar, apalagi Lo ris, tiap hari Lo gonta-ganti pasangan yang naik ke motor Lo" kata Aris.

"he'... Stop !, jangan di teruskan !, biar ku luruskan sini" kata Aris, Irul dan Leo pun menyimak.

"wah tutor nih " kata Irul antusias.

"yah Iyah lah, tapi di warung aja, gue haus liat muka-muka bopeng anak culun yang tak pernah Deket sama cewek" kata Aris sombong.

"itu mah Satria aja, kami mah banyak, ya gak rul" kata Leo, Irul pun menganggukan kepalanya.

"enak aja kalo ngomong kalian" kata Satria menahan emosi. "mentang-mentang anak orang kalangan ke atas ya kalian" lanjutnya.

"eh..., eh..., daripada ribut, ayo kita ke warung, ayo !" Kata Aris melerai. mereka pun berjalan dengan perasaan masing-masing karena Satria masih kesal, sehingga saling sungkan.

akhirnya mereka pun sampai di warung Mak, dan langsung duduk begitu saja di meja yang kosong.

"Mak, es-nya mana" teriak Leo. Segera saja emak langsung nongol di dalam warung.

"nih sudah siap" kata mak penjaga warung, mengambilkan minuman pesanan mereka

tersebut. 3 es pesanan mereka telah tersaji dengan mantap. Gelasnya yang besar mengeluarkan air dingin bak embun.

"lha gue mana" kata Satria.

"elu sih pake acara ngelamun, sana pesan sendiri" kata Leo. Satria pun menghampiri Mak penjaga warung tersebut dan memesan minuman. setelah itu kembali ke gang mereka.

"emang siapa sih sat namanya Sampe lu nge-fly, lebih cantik mana sama si Rani" tanya Irul nakal. Satria pun duduk dan langsung mengambil gelas Aris yang isinya es teh lemon.

"eh, punya gue nih" kata Aris tak terima es tehnya di seruput Satria.

"namanya Nasya, kalo di bandingin sama Rani yang beda lah, tipe Rani tuh....., bhe, Dewiku" kata Satria sambil kedua tangannya memegangi pipinya lalu melayang di udara diayunkan seperti menggambar sebuah gitar Dan matanya merem melek.

"tunggu-tunggu gak mungking kan Nasya yang terkenal itu" sergah Irul.

"tak tau sih" jawab Satria enteng.

"terus-terus sat !" crocos Leo.

"membuat klepek-klepek, seperti model top dunia, Bayangin Lo tidur dengannya lalu bercocok tanam, wah gue rela mati bre demi itu" lanjut Satria dengan intonasi mesum.

"dasar mesum, omes" sergah Irul.

"tapi Lo pengen gak" tanya balik Satria ke Irul tangannya sambil menunjuk ke arah Irul.

"ya jujur ya aku mah orang baek-baek, tak seperti Satria yang omes maupun Aris yang buaya apalagi Leo ya sok Coll, tapi kalau gratis ya gass" kata Irul. Semua pun bersorak ke Irul, dan tak lama minuman pesanan Satria pun datang.

"kalau Nasya" seketika itu keributan antar Aris Leo melawan Irul pun terhenti.

"dia itu tipe-tipe alim, islami gitu, kalem kalau dilihat adem, nenangin, matanya beh, indah sekali bisa menghipnotis orang dan tatapannya yang dalam sedalam alam, cocok lah buat masa depan" kata Satria. semua orang makin heran dengan sosok Nasya yang digambarkan Satria.

"Hem Nasya ya, jadi makin penasaran gue, ada berapa Nasya sih di angkatan kita ?, cari tau ah, siapa tahu jodoh " kata Aris.

"he itu sudah aku incer ris, Lu sisain satu kek buat temen Lo ini yang jomblo abadi" kata Satria.

"Lo itu pilih Rani apa Nasya sih, pilih salah satu jangan serakah, wajah pas-pasan cari yang atasan, ya Ndak mampu" kata Leo

"tapi tenang sat gue dukung kok Lo" kata Irul sambil menepuk-nepuk pundak Satria.

"tapi kalau kalah cepet ya ku savege" lanjut Irul, wajah Satria pun mengembung kesal.

"sama aja kamu rul, tak berperi kehewanan" kata Satria.

"hahahaha"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"ndrreeeeeet..... ndrreeeeeet..... ndrreeeeeet" Satria pun mengangkat hp nya ternyata ada orang yang meneleponnya, dari nomor yang tidak di kenal.

"siapa sih yang nelpon malem-malem gini" gerutu Satria, diapun mengambil hpnya dan mengangkat telpon tersebut.

"halo, siapa ya ?" kata Satria.

"Nasya kak" kata orang yang meneleponnya.

"lho, darimana kau dapat nomor telepon aku ?" tanya Satria terkejut, dia tidak menyangka dia punya nomernya padahal dia tidak memberikannya.

"tau nomor teleponku dari mana sya"

"ada deh pokoknya"

"BTW kenapa tidak tidur ini kan malam" kata Satria sambil menguap dan mengucek-ucek matanya.

"dari tadi ku mencari nomor kakak, akhirnya ketemu, ku telpon lah" kata gadis yang menjadi lawan telpon Satria yang entah dimana keberadaannya.

"begitu effort nya, demi apa coba ?" kata Satria.

"ya gabut sih"

"yaelah sya masak Sampe begitunya, oh ya kamu tadi ngilang ke mana ?" kata Satria.

"yang kapan Kak ?"

"yang...........," kata Satria sedikit bimbang karena takut, siapa tau dia hantu.

"waktu temen-temen gue datang" lanjut Satria

"oh itu, saya tiba-tiba mules dan kebelet buang angin, lari deh, hehehe" kata Nasya.

"suwer, sumpah perut kamu sakit ?, kok larimu tidak ada suaranya dan cepat Lo ?" sergah Satria.

"ehmm, itu....., itu...." kata Nasya putus-putus.

"itu apa ?" potong Satria.

"karena aku atlit, ya aku atlit, atlit lari" jawab orang yang menelpon Satria. Satria pun makin curiga dengan Nasya.

"kamu kelas apa" kata Satria.

"oh, saya ?, saya kelas 10 IPA A Kak" kata Nasya.

"besok aku ke kelas mu ya"

"jangan kak"

"kenapa emangnya "

"ada alasan khusus sih, bagaimana kalau ke rumahku aja ?"

" ke rumah mu ?, dimana ?"

"the grand hood block A gang 1B nomor 4"

"hah ?, kamu tinggal di situ ?" tanya Satria terkejut, karena yang dia tau perumahan the grand hood itu adalah tempat tinggal orang kaya, apalagi block A.

"diluar aja"

"boleh dimana ?"

"besok waktu pulang sekolah ku kabarin"

"ok ku tunggu ya, oh ya, boleh cerita gak"

"besok aja aku sudah ngantuk " Satria pun menutup telponnya. Dan terkejut karena ada satu lagi panggilan dari nomor tak dikenal. Kok banyak sekali ya. Mungkinkah ini panggilan dari Rani. Ah gak mungkin Rani manggil, apalagi malam-malam gini, dan siapa aku kok sampai bela-belain memanggil aku malam-malam, sat.... Kau tuh tau dirilah, yang tingkatannya Aris aja di tolak apalagi aku. Aku kan tidak ada apa apanya dibandingkan dengan Aris, itulah isi batin Satria yang terus bergejolak.

"drreeet, drreeet, drreeet" hp nya pun bergetar lagi, dilihatnya nomor tak dikenal yang barusan memanggil, "ah siapa sih, matikan aja ah gak sih dataku" Satria pun kembali tidur.

lagi-lagi Satria lupa minta identitasnya Nasya. siapakah yang dipilih oleh Satria.

POV Rani.

"dia kok tidak menelpon ya ..."

"masak aku yang menelpon dulu, gensi lah....."

"tapi dari tadi tak ada telpon darinya....."

"masak aku yang duluan telpon"

"telpon gak ya ?" katanya bimbang. tapi setelah cerita sama ibunya, ia disuruh terus terang dan membicarakan baik-baik bagaimana hubungan mereka.

"telpon deh" ia pun memencet tombol telpon.

"dalam panggilan lain" batinya.

"apa dia secepat ini melupakan ku" batinnya bersalah.

"aku sudah keterlaluan sih kepada Satria, tapi anak itu tak tau diri, kan pantas dapat seperti itu"

"tapi kok secepat ini dia dapat ganti, ah...., kenapa aku ini......, kok tambah bingung ya....."

"telpon, harus ku telpon lagi......" kata Rani ia pun menelpon lagi, berdering. Hanya itu selama beberapa menit akhirnya, ia pun menyerah.

"lihat saja besok Satria" ia menggeletak di kasur. "apa yang kau lakukan padaku". Rani terlalu memikirkan perasaan Satria yang selama ini ia sakit, dan sekarang rasa bersalahnya sangat besar karena telah mengubah sikapnya, ia khawatir Satria kenapa-napa, tidak lebih ataupun kurang. walaupun aslinya ia bersyukur sudah tidak di kejar-kejar Satria.

1
Bilqies
hai Thor aku mampir niih
Bilqies
1 🌹 sebagai hadiah perkenalan dariku Thor..
mampir juga yaa dikaryaku /Smile/
hud-huda
sabar ya saya lagi bermeditasi untuk mencari kata-kata yang pas
Nor Johari
kol cuma satu??????!!!!
Nor Johari
lanjut donng
park jitha
sorry to say Thor, kayaknya titik disini agak menganggu,coba kalau nulis nya gini aja [ kring,kring,kring!!!] kelihatan nya lebih rapi.😊 hanya itu aja sih,yang lainnya udah bagus.
hud-huda: thanks sarannya
total 1 replies
Rinjani Putri
aku mampir dikaryamu kk author follow dd juga ya
Raja q11gaming
done KK,,semangat terus ya👍
Ryaici Saristi
Ditolak ratusan kali, aku sebagai perempuan kaga terima,,Tinggalin😅😅😅😅
Miss "D"
sudah mampir nih ..
jangan lupa mampir juga ya 🤗

salam kenal
marrydianaa26
mampir thor, feedback juga ya ceritaku😁
Kiwi Edna
Syombong amat tuh cewek /Panic/
Satria, udh cari aja yg lain...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!