Cerita ini tentang seorang gadis bernama Ruby yang berusia 18 tahun,seorang gadis yang baik dan ramah pada siapapun,selalu membuat orang di sekitarnya merasa bahagia bila dekat dengannya.
Tapi siapa sangka,kebahagian dan keceriaan yang ia miliki harus sirna,saat kedua orang tuanya tega menikahinya secara paksa dengan orang yang sangat di takuti dan berpengaruh di dunia bisnis dan dunia bawah.
seperti apa ceritanya,baca yuk dan kasih saran serta komen,jangan lupa kasih bintangnya yah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abel Liya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan Paksa,Episode 19
Ruby menatap dua pasangan di hadapannya,yang tengah bahagia bahkan tawa keduanya begitu menggangu pendengarannya.
Ruby memilih memakan sarapannya tanpa memeperdulikan kedua pengantin baru itu,ia malas untuk meladeni keduanya apalagi jika ada masalah.
"Lusi,tolong buatkan saya susu":Pintah ruby ke lusi.
"Baik nyonya,tunggu sebentar,akan saya buatkan":Ruby menganggukan kepala.
"Hey mbak,mbak kan bisa membuat sendiri,kenapa malah merepotkan lusi,dia juga pasti banyak pekerjaan":Ucap Livia sembari tersenyum remeh.
"Hmm begitu yah,tapi dia adalah bawahan saya jadi bukan masalah bukan,jika saya menyuruhnya":Ucap ruby santai,tak lama lusi datang sembari membawa segelas susu.
"Mbak,mbak kok berbicara seperti itu,aku hanya menasehati mbak":Ucap Livia dengan wajah
sedihnya.
"Tak perlu,saya tau apa yang baik buat saya,jaga batasanmu":Ucap ruby dingin,sembari meminum susunya.
Brak
Hendrik memukul meja makan itu,membuat mereka berdua terkejut,tapi ruby langsung mengubah ekspresi nya biasa saja.
"Kalian sangat bersisik,dan kau wanita tak tau diri,tak usah besar kepala,ingat posisimu disini yang bukan siapa-siapa":Ruby menahan rasa sakit di hatinya,ia melirik kearah Livia yang menatap dirinya mengejek.
"Ah seperti itu,jika begitu saya tunggu surat cerainya,lusi bawah saya kekamar":Pintah ruby terakhir,lusi pun menganggukan kepala,sedangkan hendrik mengepalkan kedua tanganya,saat ruby membahas cerai,tapi itu tidak akan terjadi,sampai kapanpun ia tak akan mencerai kan ruby.
Setelah perdebatan di meja makan tadi semuanya kembali seperti biasa,melakukan aktivitas mereka.
Ruby menatap televisi di depannya,dan menampilkan dua botak kembar,yang tak pernah tumbuh besar,dengan buah mangga yang ia makan tak lupa susu hamil.
Ruby terlalu serius,sampai tak sadar jika hendrik kini berada di belakangnya dengan kedua tangan yang ia masukan kedalam saku celana.
"Ihhh si fizi,kasihan tau upin ipinya,kan orang tua mereka meninggal udah takdir,ini malah mengejek temen sendiri,emang harus di tampol itu mulut si fizi":Cerocos ruby.
sudut bibir hendrik terangkat melihat ruby yang mengomeli kartun yang bahkan tak akan bisa mendengar dirinya.
"Awshhhh":Ringis ruby,membuat hendrik reflek menghampirinya,lalu membantu mengusap perut itu,ruby menatap hendrik yang kini fokus menatap perutnya.
Duk
Duk
Duk
"Akhhhh,huffff":Ringis ruby,karena terlanjur kencang kedua bayinya menendang,membuat ia reflek meremas bahu hendrik,hendrik yang sadar mencoba menenangkan bayi di dalam perut ruby,sekitar 7 menit ruby pun tenang,dan efek usapan lembut itu,ruby tertidur.
Hendrik mengangkat tubuh ruby dan berjalan menaiki tangga menuju kamar,sampai di kamar ia meletakkan ruby hati-hati di ranjang,agar tak terbangun.
Ia menatap wajah ruby yang terlihat natural bahkan kedua pipinya pun menjadi cahubby,ia tak sadar bahwa ruby begitu menggemaskan,karena terlalu menyakitinya sampai membuat wanita ini harus pasrah menghadapi dirinya yang kasar.
"Saya tak tau apakah masih ada kesempatan saya untuk meminta maaf,saya hanya tak bisa menerima pernikahan ini begitu saja,saya sangat mencintai Livia,tapi saya juga tak ingin kamu kemana-mana":Gumam hendrik,cukup egois.
Ia berdiri dan membiarkan ruby untuk istirahat,bahkan terlalu lelap ruby tak tau apa yang hendrik katakan kedirinya..
Jangan lupa like and komen yah...
dan Ruby semoga kuat menghadapi cobaan ini