NovelToon NovelToon
Wasiat Cinta (Turun Ranjang)

Wasiat Cinta (Turun Ranjang)

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / Cinta setelah menikah / Pengganti / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:745.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Fajar Riyanti

Pertemuannya kembali dengan keluarga kandungnya membawa kehidupan baru bagi Luna. Dia harus menikah dengan kakak iparnya sendiri sesuai wasiat terakhir sang kakak sebelum meninggal.

"Lu-Luna... Belajarlah untuk mencintai kak Andra. Menikahlah dengannya, kakak mohon....."_ Aleena

"Tidak kak, aku tidak mau. Mana mungkin aku menikahi kakak iparku sendiri."_ Luna.

Pernikahan yang terjadi tanpa cinta itu apakah akan berlangsung lama, atau hanya akan bertahan seumur jagung saja?

"Sampai kapanpun kamu tidak akan pernah bisa menggantikan posisi Aleena dihati aku, sekalipun kamu adalah adik kandungnya."_ Raffandra.

Yang penasaran dengan ceritanya langsung saja kepoin ceritanya disini yuk.

Dan jangan lupa masukkan sebagai favorit, beri like, vote, hadiah dan bintang 5 nya. Terimakasih 🙏🥰



💖💖💖💖💖

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 : Tamu Bulanan.

Disebuah Villa elit yang terletak di dekat pantai. Nampak disalah satu kamar di villa itu, Tuan Antonio tengah duduk di atas ranjang. Dia tengah bersantai sambil membaca sebuah buku. Sementara istrinya, Nyonya Devina tengah sibuk menyisir rambutnya didepan meja rias.

"Mama ngapain sih ngajakin papa kesini? Kan kasihan Luna ditinggal sendirian di rumah." tanya Tuan Antonio tanpa melepaskan pandangannya dari buku yang dia baca.

"Papa ini nggak ngerti banget sih. Ini sudah empat bulan setelah Luna dan Andra menikah. Tapi tidak ada perkembangan sedikitpun pada hubungan mereka. Memangnya papa tidak khawatir?"

"Memangnya apa yang perlu dikhawatirkan?" tanya Tuan Antonio lagi masih dengan nada santai.

Devina tidak menjawab, dia segera bangun dan ikut duduk diatas ranjang, menghadap ke arah suaminya.

"Luna sedang datang bulan, pa." ucap Devina membuat Tuan Antonio melepaskan pandangan dari buku yang dia baca. Sekarang pandangannya beralih pada istrinya yang sedang duduk di sampingnya.

"Memangnya kenapa kalau datang bulan? Namanya juga wanita ya pasti datang bulan. Mama ini aneh-aneh aja." Tuan Antonio nampak menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Papa ini gak ngerti banget deh! Itu artinya Luna dan Andra belum pernah main lato-lato pah. Kapan mereka akan punya anak kalau begini terus? Padahal kan mama udah pengen nimang cucu." ucap Devina dengan begitu menggebu-gebu.

Tuan Antonio tertawa mendengar ucapan istrinya.

"Sejak kapan main lato-lato jadi bisa punya anak, ma? Mama ini ada-ada saja."

"Ikhhh... Papa ini gak ngerti bahasa gaul. Makanya papa jangan sibuk kerja, kerja dan kerja terus. Sudahlah, mama mau tidur aja. Ngobrol sama papa gak nyambung." Devina merebahkan tubuhnya miring diatas ranjang, memunggungi suaminya. Dia menarik selimut untuk menutupi sebagian tubuhnya.

Tuan Antonio tidak protes, dia menaruh buku ditangannya diatas nakas dan memilih ikut merebahkan dirinya disamping istrinya. Dia juga sangat lelah setelah menempuh perjalanan jauh dari rumah ke villa tadi sore. Tuan Antonio memang menyetir mobilnya sendiri tadi. Hampir semua orang yang bekerja di rumahnya diberi cuti dadakan oleh istrinya, kecuali Mang Dadang yang berjaga untuk menjaga pintu gerbang. Dan tidak lupa Devina sudah menjanjikan akan membayar gaji Mang Dadang 3x lipat dari biasanya.

...💐💐💐💐💐...

Setelah memakan waktu cukup lama diperjalanan karena jalanan yang sangat padat petang ini, akhirnya Andra sampai rumah. Rumahnya nampak sepi seperti tidak berpenghuni. Dia langsung mencari keberadaan Luna sambil memanggil nama gadis itu.

"Luna...! Luna....!"

Andra mencari di setiap sudut ruangan dilantai bawah. Matanya menjelajahi ke mana-mana sambil terus meneriakkan nama istrinya. Namun yang dipanggil tetap tidak menyahut.

"Pergi kemana dia?" gumam Andra sambil berkacak pinggang. Dia merasa sangat khawatir, lalu dia merogoh ponselnya dan mencoba menelfon Luna kembali.

Suara nada dering ponsel Luna terdengar di lantai atas. Andra yang mendengarnya segera menyusul ke sana. Rupanya suara itu berasal dari dalam kamar mereka. Itu artinya Luna sedang berada di dalam kamar.

Andra segera membuka pintu kamar dan melihat ponsel milik istrinya yang ditaruh di atas nakas, namun dia tidak melihat keberadaan si pemilik ponsel disana.

"Luna?!" Andra kembali memanggil dan ingin mengecek ke dalam kamar mandi. Namun pintu kamar mandi dikunci dari dalam.

"Luna apa kamu didalam?" Andra mengetuk pintu kamar mandi dengan keras, dia khawatir terjadi sesuatu dengan Luna didalam sana.

"Iya kak, aku didalam." sahut Luna dari dalam kamar mandi.

Andra menarik nafas lega, akhirnya dia bisa mendengar suara gadis itu lagi. Dia sempat berfikir jika Luna mungkin diculik.

"Aku menelfon kamu berkali-kali, apa kamu tidak mendengarnya?" tanya Andra yang masih berdiri didepan pintu kamar mandi.

"Iya, aku dengar kak." jawab Luna.

"Lalu kenapa tidak kamu angkat telefonnya?"

Luna tidak menjawab pertanyaan Andra, dia membuka pintu kamar mandi dan hanya menunjukkan wajahnya saja. Wajah Luna terlihat lesu dan nampak sedikit pucat.

"Apa kamu sakit?" tanya Andra khawatir.

Luna menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku hanya sedang kedatangan tamu bulanan saja. Jadi perutku sangat sakit."

Andra langsung mengerti apa yang dimaksud Luna. Karena dulu Aleena juga sering merasakan sakit diperutnya jika sedang datang bulan. "Kalau begitu keluarlah. Akan aku buatkan minuman hangat untukmu."

Luna menggelengkan kepalanya pelan, masih dengan wajah yang tidak bersemangat.

"Sepertinya aku menjatuhkan sesuatu tadi." ucap Luna.

"Menjatuhkan apa?"

Luna tidak menjawab, dia menunjuk ke arah bawah Andra dengan menggunakan jari telunjuknya. Tenyata tadi Luna ingin mengganti pembalut ke kamar mandi dan dia tidak sengaja menjatuhkan pembalut itu didepan pintu kamar mandi. Luna ingin keluar untuk mengambilnya namun dia mendengar suara Andra berteriak memanggil namanya hingga Luna mengurungkan niatnya untuk keluar.

Andra langsung mengikuti arah jari telunjuk Luna. Dia menarik nafas panjang sambil memejamkan matanya saat melihat sepatunya menginjak sesuatu.

"Bisakah kamu mengambilkan itu untukku kak?" pinta Luna dengan wajah memohon.

"Ambil saja sendiri!" Andra segera menarik kakinya mundur dan mengarahkan pandangannya ke arah lain.

Luna menatap kesal pada Andra. "Dasar suami tidak pengertian. Minta tolong seperti itu saja tidak...."

Luna tidak melanjutkan kata-katanya saat melihat Andra dengan cepat mengambilkan pemb*lut itu untuknya dan mengulurkan tangannya ke arahnya.

"Cepat ganti, aku akan menunggumu dibawah." ucap Andra. Dia segera pergi setelah Luna menerima pemb*lut itu.

Luna tersenyum senang memandangi kepergian Andra dari dalam kamar mereka, lalu dia menatap pemb*lut ditangannya.

"Rupanya dia masih memiliki sisi baik juga." gumam Luna pelan.

Luna segera menutup pintu kamar mandi, dia akan membersihkan dirinya lebih dulu. Luna tidak ingin membuat suaminya menunggunya terlalu lama dibawah.

Selesai membersihkan diri, Luna turun ke lantai bawah. Tadi dia sempat mengecek ponselnya dan melihat begitu banyak panggilan masuk dari Andra. Mungkinkah Andra begitu khawatir padanya? Karena ini adalah untuk pertama kalinya pria itu menelfon dirinya. Bahkan Luna juga mendapatkan nomor suaminya itu dari mama mertuanya. Karena dia tidak berani meminta pada Andra langsung.

Dan tidak perlu ditanyakan, jika Nyonya Devina juga yang sudah memasukkan nomor kontak Luna di ponsel Andra.

"Duduklah, dan minum teh ini selagi masih hangat. Siapa tau ini bisa membantu meredakan rasa sakit perutmu." ucap Andra sambil menarik kursi untuk Luna duduk, saat ini mereka sedang berada di meja makan.

Bahkan meja makan juga sudah dipenuhi dengan berbagai macam makanan. Andra sengaja menyuruh Hansen tadi untuk memesan semua makanan itu karena Luna sedang sakit. Sehingga dia tidak ingin Luna merasakan makan malam untuk mereka.

Luna menganggukkan kepalanya sembari tersenyum, dia meletakkan ponsel ditangannya ke atas meja.

"Terimakasih, kak." Luna merasa sangat senang karena ini untuk pertama kalinya Andra bersikap manis padanya.

Andra tidak menjawab ucapan Luna, dia menarik kursi dan duduk di hadapan Luna dan segera memakan makanannya.

"Dirumah sedang tidak ada orang, besok sebelum berangkat ke kantor aku akan mengantarmu ke rumah papamu lebih dulu. Sebaiknya kamu tinggal disana dulu saat aku sedang pergi ke kantor. Aku akan menjemputmu setelah aku pulang dari kantor." Andra tidak ingin meninggalkan Luna sendirian di rumah. Dia tidak ingin disalahkan jika sampai terjadi sesuatu pada Luna.

"Tapi aku..." Luna tidak melanjutkan kata-katanya. Tiba-tiba dia teringat sesuatu.

"Tunggu, aku bisa menjadikan kesempatan ini untuk menggeledah kamar kak Felicia dan kamar kak Aleena disana. Siapa tau aku menemukan sesuatu disana yang berhubungan dengan pria yang berada di foto itu." gumam Luna dalam hati.

Akhirnya Luna menganggukkan kepalanya dan setuju. "Baiklah, aku akan menunggu dirumah papa sampai kakak pulang kerja."

Luna menatap Andra yang sedang makan, sebenarnya dia merasa sangat bersalah karena dia tidak bisa memberi tau Andra tentang foto-foto Aleena dengan seorang pria. Luna tidak ingin melihat Andra sedih dan kecewa, karena dia bisa melihat jika Andra begitu sangat mencintai Aleena.

🎶 Du.. Du.. Du.. 🎶

Ponsel Luna berdering, ada panggilan masuk dari sebuah kontak yang diberi nama 'Pria Tampan'

"Kapan aku memiliki kontak dengan nama 'Pria Tampan' ???" pikir Luna dalam hati.

"Angkat saja jika memang itu penting." ucap Andra saat melihat Luna nampak termenung.

"Ah, tidak.. tidak.. ini bukan telefon penting." jawab Luna.

Namun panggilan itu tidak hanya sekali, nomor itu terus mencoba menghubungi Luna sampai berkali-kali. Membuat Luna tidak nyaman dan merasa tidak enak pada Andra.

"Angkat saja. Aku akan pergi ke atas untuk mandi." Andra segera bangun dari duduknya dan ingin pergi meninggalkan meja makan.

Luna ikut bangun dan menatap Andra yang sedang berjalan dengan memunggunginya.

"Tapi yang menelfonku adalah seorang pria." ucap Luna membuat langkah kaki Andra terhenti.

Luna ingat jika nomor yang sedang menghubunginya itu pasti nomor pria yang dia temui tadi siang saat ditaman. Pria yang sudah meminta nomor telefonnya dengan paksa.

"Aku tidak peduli, itu bukan urusanku." ucap Andra tanpa menoleh ke arah Luna. Kemudian dia segera naik ke lantai atas dan masuk ke dalam kamarnya.

Andra tidak tau jika ucapannya tadi telah melukai hati Luna.

"Sedikit saja, apakah tidak ada perasaan untukku?" ucap Luna dalam hati.

Luna sadar, selama empat bulan ini tinggal satu atap dan berada di satu ranjang yang sama dengan Andra, membuat Luna memiliki sedikit perasaan pada pria itu. Walaupun pernikahan mereka terjadi tanpa ada rasa cinta. Namun saat ini cinta itu sedang mulai tumbuh dihati Luna. Apalagi Luna senang sekali menggoda Andra, hingga dia benar-benar terbawa perasaan pada suaminya itu.

...💐💐💐💐💐💐💐...

❣️ Jangan lupa beri like, vote dan hadiahnya ya kakak-kakakku. Mohon dukungannya. Terimakasih 🙏🥰

1
Sri Tati
Luar biasa
Zhu Yun: Terimakasih kakak untuk dukunganmu 🙏🥰
total 1 replies
Rona Risa
yak konflik baru dimulai 🔥🔥🔥
Rona Risa
gengsi tetep gede ya ndra 🤣🤣🤣
Rona Risa
enak kok 🤣🤣🤣 cobain ajaa
Rona Risa
gak kelas kamu ya ndra jajanannya 🤣🤣🤣
Rona Risa
nah kan serba repot kan urusan sama cewek... cemburu repot, gak cemburu salah 🤣🤣🤣
Rona Risa
mundur saja dit. daripada dilibas andra nanti.
Rona Risa
haha andra dan luna bentengnya kuat. clara dan radit sih mental. 😁
Rona Risa
emang suka lun, makanya hati-hati sekarang 🤧
Rona Risa
andra mulai panas nih 😁🔥🔥🔥
Rona Risa
lebih menakutkan darwis daripada clara, lun
Rona Risa
mulai memainkan sesuatu ya darwis
Rona Risa
ya gara-gara kamu 🤣🤣🤣
Rona Risa
halah kamu ya nikmatin kok 🤣🤣🤣
Rona Risa
antara ingin menyembunyikan adegan di depan mata atau ikut-ikutan 🤣🤣🤣
Rona Risa
udah sering praktek padahal 🤣🤣🤣
Rona Risa
kebanyakan nonton drama kamu lun 😂
Rona Risa
you are stupid, amanda... gampang banget dikibulin buaya macam levi
Rona Risa
waaah dijebak balik dong 😳
Rona Risa
kalah juga akhirnya amanda 😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!