Pendekar Pedang Kelabu 3

Zhang Wei menghembuskan napas panjang, merasakan aliran energi yang jauh lebih kuat mengalir dalam tubuhnya. Setelah berminggu-minggu berkultivasi di puncak Pegunungan Yueyang, dia akhirnya berhasil menerobos ke Martial Sovereign bintang empat. Angin pegunungan berhembus kencang, menggoyangkan jubahnya saat ia berdiri di puncak dengan aura yang jauh lebih dalam dan kuat dibandingkan sebelumnya.

Lian Xuhuan, yang berdiri tak jauh darinya, mengangguk dengan ekspresi puas. “Bagus, kau berhasil dengan sangat baik, Zhang Wei.” Suaranya terdengar bangga, lebih dari sekadar seorang guru yang melihat muridnya berkembang—ada sesuatu yang lebih dalam dalam nada suaranya, sesuatu yang mengisyaratkan bahwa ia benar-benar menganggap Zhang Wei sebagai bagian dari dirinya sendiri.

Zhang Wei tersenyum tipis. “Semua ini berkat bimbingan Master.”

Lian Xuhuan tertawa kecil. “Aku hanya memberimu arah. Sisanya adalah hasil dari kerja kerasmu sendiri.” Ia menatap muridnya dengan penuh pertimbangan sebelum melanjutkan, “Namun, sekarang kau harus memikirkan langkah selanjutnya. Kau tidak bisa terus berkeliaran sendirian di benua ini tanpa pijakan yang kuat. Meskipun kau sudah mencapai Martial Sovereign bintang empat, dunia ini penuh dengan bahaya yang bahkan kau belum sepenuhnya pahami.”

Zhang Wei memahami maksud masternya. Benua Tengah bukanlah tempat yang bisa dia anggap remeh. Tidak seperti Benua Selatan, di mana kekuatan Martial Sovereign sudah cukup untuk berdiri di puncak, di sini para Martial Sovereign hanyalah bagian dari hirarki yang jauh lebih luas dan kompleks. Ada banyak sekte kuno, klan besar, dan organisasi rahasia yang memiliki sejarah panjang serta kekuatan luar biasa.

“Jadi, apa yang Master sarankan?” tanyanya, menatap lurus ke arah Lian Xuhuan.

Lian Xuhuan menyilangkan tangannya di belakang punggungnya. “Kau punya dua pilihan utama. Yang pertama, membangun kekuatanmu sendiri dari nol—sesuatu yang sulit, tetapi jika berhasil, kau akan memiliki kebebasan penuh dalam menentukan jalanmu. Yang kedua, bergabung dengan kekuatan yang sudah ada, entah itu sekte, klan, atau organisasi tertentu, untuk sementara waktu hingga kau cukup kuat untuk berdiri sendiri.”

Zhang Wei mengangguk, memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing pilihan. Membangun kekuatan sendiri berarti kebebasan, tetapi membutuhkan waktu dan sumber daya yang sangat besar. Di sisi lain, bergabung dengan kekuatan lain memberikan perlindungan dan akses ke berbagai sumber daya, tetapi ia akan terikat oleh aturan dan kepentingan pihak lain.

“Aku lebih suka tidak terlalu terikat dengan kekuatan manapun,” ujarnya akhirnya. “Tapi aku juga sadar bahwa saat ini aku belum bisa menghadapi dunia ini sendirian.”

Lian Xuhuan tersenyum samar. “Keputusan yang bijak. Maka, kita harus mulai dengan mencari informasi tentang kekuatan yang ada di sekitar wilayah ini. Aku ingat ada beberapa kekuatan menarik di dekat perbatasan ini. Kita akan turun gunung dan mengamati situasi sebelum membuat keputusan lebih lanjut.”

Zhang Wei tidak keberatan. Dia memang membutuhkan tempat untuk mengumpulkan informasi dan menyesuaikan diri dengan benua ini sebelum memutuskan langkah berikutnya.

Dengan tekad bulat, mereka akhirnya meninggalkan Pegunungan Yueyang, menuju dunia luas di bawah sana, di mana takdir baru sedang menunggu mereka.

***

Di dalam aula megah yang berada di pusat Kekaisaran Zhongwen, suasana dipenuhi dengan tekanan luar biasa. Ini bukan pertemuan biasa, melainkan sebuah pertemuan yang hanya dihadiri oleh para penguasa tertinggi di Benua Tengah.

Di atas singgasananya, Kaisar Zhongwen duduk dengan tatapan tajam, memandangi orang-orang yang hadir. Lima kaisar dari kekaisaran besar, tujuh raja dari kerajaan yang memiliki kekuatan luar biasa, serta para pemimpin sekte, akademi, dan klan-klan besar yang selama ini menjadi pilar kekuatan dunia.

Di hadapan mereka, gulungan berisi pengumuman resmi telah terbuka, menandakan bahwa Turnamen Seni Bela Diri Qianlong akan segera dimulai.

Kaisar Zhongwen berbicara dengan suara berat yang bergema di seluruh ruangan. “Pengumuman telah disampaikan ke seluruh penjuru benua. Turnamen akan diadakan seperti yang telah dijadwalkan, dan kali ini, lebih dari sekadar mencari yang terkuat, kita akan melihat siapa yang benar-benar layak memasuki Alam Rahasia Qianlong.”

Beberapa pemimpin mengangguk pelan, tetapi ada juga yang menunjukkan ekspresi serius.

Seorang pria paruh baya dengan jubah ungu gelap bersulam naga emas—Kaisar Kekaisaran Tianwu—berbicara dengan suara yang dalam. “Alam Rahasia Qianlong terbuka setiap tujuh tahun sekali. Tetapi kali ini, aku merasa ada sesuatu yang berbeda. Informasi yang kami terima menunjukkan bahwa energi di dalamnya semakin liar dan tak terkendali. Apa yang sebenarnya terjadi?”

Kaisar Zhongwen tidak langsung menjawab. Sebaliknya, salah satu tetua dari Akademi Naga Langit yang berdiri di sisi ruangan maju selangkah. Ia membungkuk sedikit sebelum berbicara, “Yang Mulia, berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan, tampaknya siklus tujuh tahunan kali ini akan membawa perubahan besar. Alam Rahasia Qianlong mungkin menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

Seorang lelaki tua dengan jubah putih bersulam burung phoenix, pemimpin dari Sekte Matahari Agung, menyipitkan matanya. “Ketidakstabilan seperti apa yang kau maksud?”

Tetua itu melanjutkan dengan nada hati-hati. “Saat terakhir kali terbuka, beberapa formasi yang menjaga kestabilan ruang di dalam Alam Rahasia Qianlong tampaknya mulai melemah. Kami belum bisa memastikan penyebabnya, tetapi jika dibiarkan, bukan tidak mungkin akan terjadi sesuatu yang tidak terduga.”

Seorang raja dari kerajaan di perbatasan utara menyela, “Jika memang berbahaya, apakah kita harus tetap mengizinkan generasi muda untuk masuk?”

Kaisar Zhongwen tertawa kecil, tetapi tawanya terdengar dingin. “Apa yang kau takutkan?”

Raja itu terdiam. Ia memang bukan penguasa terkuat di ruangan ini, dan menentang keputusan para kaisar besar bukanlah pilihan bijak.

Kaisar Xuantian, seorang pria dengan wajah tirus dan mata tajam, berbicara dengan suara tenang, “Tidak peduli seberapa besar bahaya yang ada, Alam Rahasia Qianlong tetaplah kesempatan terbesar bagi para jenius muda. Jika mereka tidak sanggup menghadapi bahaya, maka mereka tidak layak untuk bertahan di dunia ini.”

Beberapa pemimpin sekte dan akademi mengangguk setuju. Ini bukan dunia yang peduli pada kelemahan.

Namun, salah satu pemimpin klan besar, seorang lelaki tua dengan rambut perak panjang, menghela napas. “Bahaya memang bagian dari perjalanan, tetapi ada satu hal lain yang harus kita perhitungkan. Turnamen ini telah menarik perhatian lebih banyak orang dari biasanya. Aku mendengar bahwa ada beberapa individu kuat yang muncul dalam beberapa tahun terakhir. Mereka bukan berasal dari kekuatan besar yang kita kenal.”

Ruangan itu menjadi sunyi.

Seorang pemimpin sekte dengan ekspresi muram akhirnya berbicara, “Apa kau berbicara tentang Bai Chen?”

Nama itu membuat beberapa orang menajamkan tatapan mereka.

Kaisar Zhongwen tersenyum tipis. “Bai Chen, ya… Nama itu belakangan sering disebut-sebut. Ia muncul di wilayah tenggara dan langsung menarik perhatian banyak pihak.”

Kaisar Tianwu menyilangkan lengannya. “Ada laporan bahwa dia mengalahkan Duan Chonglin dari Sekte Naga Hitam dengan mudah. Jika benar, maka orang ini bukan sosok biasa.”

Seorang raja lainnya mengerutkan kening. “Tapi bukankah Bai Chen adalah tuan muda dari salah satu klan besar di wilayah utara? Apa mungkin itu benar benar dia?”

Pertanyaan itu menggantung di udara. Jika Bai Chen dari utara dan Bai Chen dari tenggara adalah orang yang sama, maka hal ini akan menjadi jauh lebih menarik daripada sekadar turnamen biasa.

Kaisar Zhongwen tertawa pelan. “Siapapun dia, tidak masalah. Jika dia benar-benar berbakat, dia akan membuktikannya dalam turnamen ini. Jika dia membawa ancaman… maka kita akan menyingkirkannya sebelum dia tumbuh terlalu kuat.”

Tidak ada yang membantah. Dunia ini tidak memiliki belas kasihan bagi mereka yang lemah, tetapi juga tidak akan membiarkan seseorang yang terlalu kuat muncul tanpa kendali.

Dalam keheningan yang penuh makna, pertemuan itu pun berlanjut, membahas detail-detail turnamen yang akan segera mengguncang seluruh Benua Tengah.