NovelToon NovelToon
Alexander, The Hidden CEO

Alexander, The Hidden CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / CEO / Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi
Popularitas:874.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: PimCherry

Malam Ulang Tahun Pearly Hazel Willfred yang ke lima belas, menjadi malam yang tak akan terlupakan baginya. Seorang gadis lain datang dan mengaku sebagai putri kandung Keluarga Willfred.

Pearl pun kembali pada keluarga aslinya tapi kembali melarikan diri, hingga ia bertemu kembali dengan sosok pria yang selalu ia dekati di sekolah.

Alexander Marshall, menjadi sosok penolong bagi Pearl dan juga seorang ketua geng motor. Dengan bantuan Alex, Pearl kembali ke sekolah, tanpa mengetahui sosok sebenarnya dari seorang Alex.

* note : ini adalah novel misi dari NT. Alur cerita tiap bab berasal dari pihak NT, author hanya membantu mengembangkan melalui narasi dan percakapan, juga disesuaikan dengan latar belakang yang diambil oleh author. Terima kasih 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENERIMA PEKERJAAN

Setelah mengerjakan pekerjaan rumah yang diperintahkan oleh Sarah, Pearl membersihkan dirinya. Ingin sekali rasanya ia menikmati makan malam kemudian berbaring untuk melepas rasa lelahnya.

Ketika ia masuk kembali ke dalam kamar tidurnya, karena posisi kamar mandi berada di luar kamar tidur, ia membulatkan matanya dan sedikit berteriak.

"Hei apa yang anda lakukan?!" teriak Pearl karena melihat Sarah sedang membongkar isi koper miliknya.

"Memeriksa kopermu. Apa kamu tidak membawa uang atau perhiasan? Cepat berikan padaku! Jangan katakan kamu tidak memiliki apa apa selama tinggal lima belas tahun di sana," ujar Sarah.

"Aku memang tak memiliki apa apa. Aku masih sekolah, seharusnya kamu menyekolahkanku agar nantinya aku bisa bekerja dengan posisi yang bagus," ucap Pearl.

"Sekolah?" Sarah justru menertawakan ucapan Pearl yang terkesan tinggi itu, "Sebaiknya kamu mencari uang daripada bersekolah. Itu tak ada gunanya. Yang kita butuhkan adalah uang, uang, dan uang."

Sarah tersenyum ketika menemukan sebuah kalung di dalam koper yang dibawa oleh Pearl. Ia mengangkat kalung itu tinggi tinggi, "Ini milikku. Ini adalah bayaran untuk kamu bisa tinggal di sini."

"Tidak, jangan ambil itu!" Pearl berusaha meraih kalung itu, tapi tetap ia tak berhasil. Tenaga Sarah jauh lebih kuat daripada dirinya.

Malam itu, Pearl hanya diam di dalam kamar tidurnya. Ia bahkan tak makan malam. Perutnya sangat kosong dan minta untuk diisi karena tadi siang pun ia tak makan sama sekali. Namun, ia tak mungkin keluar saat ini. Langit sudah sangat gelap dan udara dingin seakan melingkupi tubuhnya. Ia berbaring di sebuah tempat tidur yang terasa begitu keras karena hanya dilapisi oleh kasur yang sangat tipis.

"Inilah tempatmu yang sebenarnya, Pearl. Merva sudah berbaik hati meminjamkan tempatnya selama lima belas tahun padamu," gumam Pearl seorang diri.

*****

Keesokan harinya, Pearl telah bersiap dengan seragam sekolahnya. Seperti apa yang dikatakan oleh Tuan Willfred bahwa ia masih bisa bersekolah di sekolah lamanya. Ia hanya butuh dua tahun lagi untuk bisa menyelesaikan pendidikannya sebelum masuk ke Universitas.

Pearl menggunakan sebuah taksi online dan berhenti agak sedikit jauh dari sekolahnya. Ia melihat mobil teman temannya berhenti tepat di depan pagar sekolah mereka. Kakinya terasa begitu berat melangkah, tapi demi pendidikannya, ia pun menguatkan hatinya.

Baru ia melangkah, terdengar suara dari arah belakang tubuhnya, "Oohhh ini ya yang ternyata putri palsu Keluarga Willfred."

Jantung Pearl berdetak dengan sangat cepat. Ia bahkan menghentikan langkah kakinya karena merasa aneh. Teman teman sekolahnya bisa mengetahui hal itu, padahal baru kemarin ia keluar dari Kediaman Keluarga Willfred.

Tak berapa lama, kembali terdengar kasak kusuk yang sama. Mereka bahkan tertawa sambil mengarahkan telunjuk mereka ke arah Pearl. Sungguh hati Pearl sangat sakit mendengar hinaan mereka. Sebelumnya, Pearl hanya mendengar pujian dan sanjungan untuknya, tapi hanya dalam satu hari semua berubah seratus delapan puluh derajat.

Pada akhirnya, Pearl tak jadi memasuki area sekolah. Ia pun meninggalkan tempat itu. Ia kembali ke rumah dengan menggunakan sebuah taksi online. Ia membayar taksi online dengan uang elektronik yang masih tersimpan di aplikasi miliknya.

"Kamu pulang?" Sarah kembali menertawakan Pearl, "sudah kukatakan kamu tak perlu bersekolah. Tak ada gunanya!"

Pearl masuk ke dalam rumah. Ia kembali melihat Ben sedang duduk di salah satu sofa ruang tamu sambil menikmati sebotol minuman beralkoholnya. Pearl menghela nafasnya pelan kemudian masuk ke dalam kamar tidurnya.

Ia mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa, "Sepertinya aku memang harus mencari pekerjaan. Tapi ... apa yang bisa kukerjakan?"

Pearl tak ingin berlama lama di rumah itu dan melihat bagaimana Sarah dan Ben hanya bisa duduk sambil mabuk mabukan. Ia membawa sebuah tas selempang lalu keluar dari rumah. Ia harus segera mencari pekerjaan.

Pearl melangkahkan kakinya menyusuri trotoar. Ia melihat sebuah kertas yang ditempel di pinggir jalan. Ia langsung merobek kertas itu lalu menuju ke tempat di mana ada lowongan pekerjaan seperti yang tertera di kertas tersebut.

"Kamu mau bekerja di sini?" Seorang wanita menatap Pearl seakan tak percaya. Penampilan Pearl seperti seseorang yang tak membutuhkan pekerjaan.

"Ya, bisakah aku mendapat upah harian?" tanya Pearl.

"Ya, di sini memang dibayar perhari, sesuai dengan pekerjaanmu."

Pearl tampak mengulas senyum tipis. Wanita itu pun menerima Pearl dan langsung untuk diminta bekerja saat itu juga karena ia memang sedang membutuhkan tenaga seorang pelayan. Ia sendiri sibuk di dapur dan tak mungkin meng-handle semuanya.

Pranggg!! Pranggg!! Prangg!!!

Beberapa kali Pearl menjatuhkan nampan yang ia bawa hingga makanan yang ia bawa berhamburan ke lantai, bahkan salah seorang pengunjung pun terpeleset karena hal itu.

"Keluar, kamu dipecat!" teriak wanita itu. Sepertinya lebih baik ia mengerjakan semuanya sendiri daripada mempekerjakan Pearl.

"Tapi upahku?"

"Upah? Kamu masih meminta upahmu?! Sudah bagus aku tak meminta ganti rugi untuk semua piring yang kamu pecahkan, serta makanan yang kamu tumpahkan. Bahkan upahmu selama seminggu tak akan mampu membayarnya. Mengerti?! Sekarang keluar, aku tak ingin melihat wajahmu lagi, hanya membawa siall bagi restoranku," usir wanita itu.

Pearl melangkahkan kakinya gontai. Ia tak mendapatkan uang dan jari jarinya tergores karena mengangkat pecahan piring dan gelas di restoran tadi. Saat ia duduk seorang diri di taman, seorang wanita berkacamata menghampirinya.

"Kamu sendirian? Mengapa bersedih?" tanya wanita itu.

"Aku baru saja dipecat," jawab Pearl.

"Dipecat? Ya ampun, aku turut bersedih akan hal itu. Apa kamu sangat membutuhkan pekerjaan? Aku bisa memberimu pekerjaan," ucap wanita itu.

"Benarkah?"

"Tentu saja. Aku akan menerimamu dengan senang hati."

"Pekerjaan apa yang ingin kamu berikan padaku?" tanya Pearl antusias.

"Aku memiliki sebuah klub malam. Kamu bisa bekerja menjadi pelayan. Kamu cantik, kamu akan cocok bekerja di sana," jawab wanita itu.

Pearl tak pernah ke klub malam. Keluarganya selalu menjaganya, terutama kakaknya Brian. Semua kebutuhannya selalu dipenuhi, bahkan ia tak pernah bekerja apapun di rumah. Mungkin karena hal itu juga ia melakukan banyak kesalahan saat bekerja di restoran tadi.

"Kamu terlalu lama berpikir. Bukankah kamu memerlukan pekerjaan, kamu pasti membutuhkan uang dan tempatku adalah tempat yang paling cocok untuk mendapatkan uang. Dalam semalam saja kamu bisa mendapatkan gaji besar, mungkin sebesar gaji kamu jika bekerja di tempat lain selama satu bulan," wanita itu terus saja berusaha mempengaruhi Pearl.

Pearl tampak berpikir, mungkin tak ada salahnya mencoba untuk bekerja di tempat wanita itu. Ia harus menghidupi dirinya sendiri bukan? Ia juga tak bisa terus bergantung pada orang lain.

"Baiklah, aku menerima pekerjaan itu."

🧡 🧡 🧡

1
Mbah Dur
Lumayan
Mbah Dur
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
Yulianthy Ethi
Kecewa
Yulianthy Ethi
Buruk
Tira Aneri
sukaaa
love sick
isifu
Abdul Razak
Biasa
Aisyah dewi
najis ,,,
Aisyah dewi
aq suka kalo jln ceritanya makin kebawah makin seru,,,dr PD seru d awal sampe bawah bikin GX mood baca,,,certamu bgus thor
Fajar Ayu Kurniawati
.
sofiah sudjai
kasian merva😀
Aisyah dewi
jngn buat bingung tor knpa namanya gmpang berubah Kya bunglon😂🤣
Aisyah dewi
najis banget merva
iinparwati seviarny
Luar biasa
iinparwati seviarny
Lumayan
Arie
Luar biasa
Rosnah Yusuf
Lumayan
Rosnah Yusuf
Biasa
Khaliq Sunarji
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!