NovelToon NovelToon
Becoming An Assassin Type In Another World

Becoming An Assassin Type In Another World

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Spiritual / Reinkarnasi / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: KHAI SENPAI

Bercerita tentang seorang pekerja kantoran bernama Akagami Rio. Ia selalu pulang larut karena ingin menyelesaikan semua pekerjaannya hingga tuntas. Namun, takdir berkata lain. Ia meninggal dunia karena kelelahan, dan direinkarnasi ke dunia lain sebagai Assassin terkuat dalam sejarah.

Mari baca novelku, meskipun aku hanya menulis dengan imajinasi yang masih sederhana ~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KHAI SENPAI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kita berdua adalah Rival

Skill Suci Aktif: Eyes of Light... Divine Restoration!

Cahaya suci tiba-tiba memancar dari langit seperti sinar harapan di tengah kehancuran. Di antara puing-puing arena yang hancur akibat kekuatan Abyron, cahaya itu menyelimuti setiap penjuru dengan aura hangat dan murni.

Tubuh-tubuh para pahlawan yang sebelumnya tergeletak tak berdaya perlahan bergerak. Luka-luka mereka sembuh seketika, energi mereka pulih, dan semangat mereka bangkit kembali.

“Ini... apa yang terjadi?” tanya Yuuto dengan mata terbuka lebar.

Arisa Yukino menatap ke tangannya yang baru saja pulih dari luka bakar. “Ini sihir pemulihan tingkat... dewa?!”

Tak hanya itu, bahkan tanah yang sebelumnya retak, arena yang nyaris hancur, dan udara yang dipenuhi aura gelap, semuanya kembali seperti semula. Seolah waktu diputar mundur hanya untuk menghapus jejak kekacauan yang ditinggalkan Abyron.

Dari langit, sosok misterius berdiri di balik cahaya, matanya bersinar terang dengan pola suci Rio, kini berdiri dengan aura yang belum pernah dirasakan siapa pun sebelumnya.

Semuanya menatap ke arahnya dengan takjub.

Rio perlahan turun dari udara, auranya yang sebelumnya menyala kini mulai meredup, menyisakan hembusan angin yang lembut di sekelilingnya. Kakinya menyentuh tanah dengan tenang, dan cahaya dari sihir yang melingkupinya perlahan menghilang.

Ia melangkah maju dengan tenang menuju Raja, yang tengah dibantu oleh para pengawal kerajaan setelah serangan mendadak Abyron sebelumnya.

Dengan sikap hormat, Rio membungkuk sedikit dan meletakkan tangan di dada.

"Apa Raja tidak apa-apa?" tanya Rio dengan nada khawatir namun tetap tenang.

Raja Ragnar menatap Rio dengan mata yang masih terkejut, namun ada rasa kagum dalam pandangannya.

"Ya, aku tidak apa-apa," kata Raja Ragnar, mengelus janggutnya dengan senyuman bijak. Para pengawal dan bangsawan di sekitar merasa lega melihat sang Raja tetap berdiri dengan tenang, meski barusan menyaksikan pertarungan yang dahsyat.

Ia melangkah perlahan ke arah Rio, yang masih sedikit terhuyung karena kelelahan usai bertarung. Sang putri yang duduk di kursi kehormatan memandang dari jauh dengan wajah merah padam, terlihat cemas namun penuh harap.

Raja menatap Rio dalam-dalam, lalu berkata dengan suara mantap namun tenang:

"Rio... apa kau ingin menikah dengan putriku?"

Hening.

Rio terbelalak. Putri kerajaan pun menutup mulutnya dengan tangan, terkejut. Seluruh arena mendadak sunyi seolah waktu berhenti.

"Ehh..!?" seru Rio keras, dengan wajah memerah karena terkejut.

Penonton mulai berbisik-bisik. Beberapa mulai bersorak pelan, sementara Nero yang baru sadar dari pingsan memicingkan mata, tak percaya dengan apa yang baru dia dengar.

Putri kerajaan menggenggam dadanya, wajahnya merah seakan tak bisa menahan rasa malu dan gugup.

Raja hanya tersenyum lembut, menatap Rio seolah telah melihat sesuatu yang luar biasa dalam dirinya.

Rio langsung berkata dengan suara tergesa-gesa.

"T-Tunggu dulu... Aku belum cukup umur untuk itu!" serunya panik, wajahnya memerah, dan tangannya refleks terangkat seolah ingin menahan sesuatu yang tak terlihat.

Raja mengangkat satu alis, sedikit terkejut dengan reaksi Rio, lalu bersandar santai di singgasananya.

"Hmm... Kalau begitu, umurmu berapa?" tanya sang Raja dengan nada tenang namun tajam, seolah menguji kejujuran Rio.

Rio langsung menegakkan tubuh, mencoba terlihat yakin meski masih gugup.

"Lima belas!" jawabnya cepat. "Dan aku akan segera masuk akademi di kerajaan sebelah!"

Beberapa orang di ruangan itu saling berpandangan, ada yang tertawa kecil, ada yang hanya tersenyum. Di sisi lain, sang Permaisuri menatap Rio dengan tatapan lembut, seakan menyadari betapa tertekannya anak itu.

Raja menyilangkan kedua tangan di depan dada, matanya masih tertuju pada Rio.

"Hoh... Masih muda, ya?" gumamnya pelan. "Tapi kau cukup berani untuk berbicara seperti itu di hadapan seorang Raja. Menarik..."

Raja tiba-tiba turun dari singgasananya dan melangkah mendekati Rio. Suasana ruangan mendadak hening, semua mata kini tertuju pada keduanya.

Sang Raja menunduk sedikit dan berbisik tepat di telinga Rio, suaranya rendah namun penuh tekanan.

"Kalau begitu... apa tunangan dulu bisa?"

Rio terdiam, matanya membelalak. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, seperti genderang perang.

"E-Eh...?" Ia menatap Raja dengan wajah campur aduk bingung, panik, dan tak percaya.

Namun sebelum dia bisa menolak atau mencari alasan lain, lidahnya sudah lebih dulu bergerak tanpa izin.

"Ya ampun... ya udah deh... tunangan dulu aja..." ucapnya lirih, hampir seperti menyerah pada takdir.

Raja langsung berbalik dengan tawa lebar, lalu mengangkat tangan tinggi-tinggi.

"Mulai hari ini, aku umumkan bahwa anak ini...Akagami Rio, akan menjadi tunangan putriku!" serunya lantang hingga gema suaranya mengguncang seluruh aula istana.

Para bangsawan dan prajurit yang hadir bersorak atau bertepuk tangan. Beberapa terlihat kaget, sementara yang lain mengangguk-angguk, menilai keputusan Raja sebagai langkah politik yang menarik.

Tak lama kemudian, dari balik pilar samping, muncul seorang gadis muda yang berjalan anggun ke arah Rio. Langkahnya ringan, gaunnya berkilau lembut di bawah cahaya kristal istana. Rambutnya panjang, berwarna seperti sutra emas, dan matanya menyala bagai permata safir.

Dia berhenti di depan Rio, lalu tersenyum manis.

"Namaku Elvaria Caelthina. Senang bertemu denganmu, Akagami Rio."

Rio hanya bisa terdiam, napasnya tertahan. Dalam hatinya, dia belum tahu apakah ini berkah... atau awal dari masalah besar.

Rio yang masih berdiri di hadapan Raja tampak ragu-ragu sejenak. Namun setelah menarik napas dalam-dalam, ia mengangkat tangan sedikit sebagai tanda ingin bicara.

"Anu... Apa aku bisa meminta izin untuk pergi ke kota Veltrana?" tanyanya sopan, suaranya sedikit gugup.

Raja langsung mengernyitkan dahi, terkejut dengan permintaan yang tak disangka.

"Apa?" katanya, matanya menatap tajam. "Apa kau ingin melarikan diri setelah dilamar menjadi tunangan putriku?"

Suasana ruangan langsung tegang. Beberapa bangsawan mulai berbisik-bisik.

Rio cepat-cepat melambaikan tangan dan menggeleng.

"Eh, tidak! Bukan begitu!" ujarnya panik. "Aku hanya ingin berjumpa dengan guruku saja..."

Raja menyipitkan mata, lalu tersenyum kecil seperti menguji niat Rio.

"Hoh... Begitu ya? Baiklah. Kalau begitu... kapan kau ingin berangkat?"

Rio berdiri tegak, menunjukkan kesungguhannya.

"Aku akan pergi sekarang."

"Sekarang?" Raja kembali terkejut, dan suara kecil kekagetan terdengar dari penjuru ruangan.

Raja mengusap dagunya.

"Apa kau akan masuk akademi di Veltrana juga?"

Rio mengangguk mantap.

"Iya. Aku sudah memutuskan."

Senyum sang Raja melebar.

"Kebetulan sekali!" katanya sambil menoleh ke putrinya. "Aku juga akan menyekolahkan putriku di sana!"

Sekali lagi, ruangan menjadi gaduh. Para bangsawan tak menyangka keputusan secepat itu. Bahkan sang putri, Elvaria, tampak sedikit terkejut namun langsung tersenyum manis ke arah Rio.

Lalu dari arah samping, suara lain menyela.

"Rio..."

Rio menoleh. Itu Nero, yang kini berdiri tegak sambil memandang Rio dengan tatapan penuh tekad.

"Aku juga akan ke sana. Tapi sebelum itu, aku ingin menjadi lebih kuat terlebih dahulu."

Dia mengepalkan tinjunya, sorot matanya menyala penuh ambisi.

"Karena aku ingin menjadi Assasin terkuat dalam sejarah!"

Rio tersenyum, sebuah senyum ringan tapi penuh rasa hormat pada tekad Nero itu.

Ia perlahan membalikkan badan, mulai melangkah pergi meninggalkan aula.

Sambil berjalan, ia menoleh setengah badan dan berkata dengan suara lantang:

"Hmm, oke... Kalau gitu... kita akan bertarung lagi ya."

Ia menatap Nero dengan sorot penuh semangat.

"Soalnya kita berdua... rival!"

Nero membalas senyum itu, dan cahaya petualangan baru pun mulai menyala di antara mereka.

1
Fiqar Bilam
Kok mundur Raja iblisnya?🗿
AZZAM KAMIL ROBBANI
next Thor
JustError
semangat
AZZAM KAMIL ROBBANI
next Thor
Fiqar Bilam
lanjut Thor, tapi jangan paksa diri kalo lagi sakit takut typo atau cerita gk nyambung
Reyhan
ditunggu next cepter nya
KHAI SENPAI
maafkan Aku kalo kurang bagus, soalnya Imajinasi aku tidak sebagus penulis yang lain 🙏🏻
azkar044
mana nih nextnya
Fiqar Bilam: lagi hiatus bg
total 1 replies
Nstar
gg punya 4 krya, semuanya bkalan dilanjutin tuh??
KHAI SENPAI: yang udah di end karya gagal, karya pertama ku soalnya...paksa ku buat end terus
total 1 replies
iimnnwkyy
nexttt
AZZAM KAMIL ROBBANI
ditunggu updaten terbarunya Thor👍
Reyhan
anomali satu ini agak lain giliran MC udah turu baru login 🗿
Hafiz
btw skill Eyes of light dapet dari siapa bg, atau gw terlupa baca../Frown/
KHAI SENPAI: kan udah ada di prolog bg sebelum di reinkarnasi 🙏🏻
total 1 replies
Hafiz
giliran mc udah pingsan malah muncul Maou nya
AZZAM KAMIL ROBBANI
nama raja iblisnya siapa nih jadi penasaran
AZZAM KAMIL ROBBANI: biasa itu mah😂
Fiqar Bilam: giliran Mc udah pingsan malah muncul sosok anomali
total 2 replies
AZZAM KAMIL ROBBANI
Thor kapan up lagi?
AZZAM KAMIL ROBBANI: lah sama saya juga lagi bikin ini pertarungan sengitnya😁
KHAI SENPAI: lagi buat, soalnya bakal ada pertarungan epik
total 2 replies
Fiqar Bilam
Rio lawan Nero yang bakal menang siapa ya?/Hammer//Gosh/
Fiqar Bilam: biar dapat tunangan sama Putri raja
Fiqar Bilam: moga aja Rio menang turnamen itu
total 2 replies
Filan
Oke Thor. Semangat menulis, ya.
Maaf kalau ada komentar yang kurang sreg.
Filan
payah apanya? bukankah tubuhnya dulu lebih payah dari sekarang?
Filan
latihan melelahkan kalau dibarengi motivasi yang kuat akan terasa perjuangannya.
Misal kalau dia adalah orang yang dulunya OP dan ingin membangkitkan kembali kekuatannya untuk balas dendam. itu bisa dimengerti dibanding dia yang dulunya hanya kerja kantoran aja udah repot dan banyak mengeluh.

Dia pasti motivasinya bisa hidup lebih santai menikmati dibanding sebelumnya yang terlalu sibuk bekerja.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!