NovelToon NovelToon
Transmigrasi Lilian

Transmigrasi Lilian

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Reinkarnasi / Anak Genius / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: eli_wi

Lilian Restia Ginanjar, seorang gadis mahasiswa semester akhir yang harus mengalami kecelakaan dan koma karena kecerobohannya sendiri. Raganya terbaring lemah di rumah sakit namun jiwanya telah berpindah ke raga wanita yang sudah mempunyai seorang suami.

Tanpa disangka Lili, ternyata suami yang raga wanitanya ini ditempati olehnya ini adalah dosen pembimbing skripsinya sendiri. Dosen yang paling ia benci karena selalu membuatnya pusing dalam revisi skripsinya.

Bagaimana Lili menghadapi dosennya yang ternyata mempunyai sifat yang berbeda saat di rumah? Apakah Lili akan menerima takdirnya ini atau mencari cara untuk kembali ke raganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eli_wi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Canggung

"Hei bocah... Napa lihat-lihat? Sini kalau berani." ucap Arlin tiba-tiba.

Lili yang dulunya memang tak mempunyai adik atau saudara yang masih kecil pun bingung bagaimana bicara dengan anak-anak. Pasalnya yang selama ini ia dapatkan dari orangtuanya adalah mereka yang sama sekali tak peduli dengannya. Tak mungkin juga kalau dia tak mengajak berbincang anak kecil yang berada satu ruangan dengannya itu.

Suasana di ruangan ini sungguh canggung karena ternyata bocah laki-laki itu dengan beraninya langsung mendekat kearah brankar tidurnya. Ia menatap Arlin dengan tatapan sulit diartikan bahkan menganggap bahwa mamanya ini sangat aneh. Kei hanya berdiri disamping brankar tempat tidur karena sepertinya ia tak bisa duduk diatas kursi itu.

"Aneh..." ucap Kei dengan acuh.

Arlin tentu tak menyangka jika seorang anak kecil mempunyai sifat acuh dan terkesan angkuh seperti ini. Biasanya anak kecil akan tersenyum bahkan terlihat sangat manis dan lucu. Namun lihatlah pada diri Kei, matanya terus menatapnya tajam seolah didepannya ini adalah seorang musuh. Bahkan tak ada raut wajah yang senang saat melihat dia yang katanya adalah mamanya.

"Sepertinya ada yang tidak beres. Apa dulunya si Arlin ini jahat sama anaknya? Sampai anaknya sendiri malas melihatnya dan dekat dengannya." batin Arlin.

Namun saat dirinya tengah melamun sambil menatap kearah Kei dengan intens, tiba-tiba saja sebuah kepingan ingatan masuk dalam otaknya. Dengan refleks, ia memegang kepalanya karena merasakan pusing yang begitu hebat. Sedangkan Kei sendiri walaupun wajahnya sangat datar namun dari pandangan matanya ia begitu khawatir dengan keadaan mamanya.

"Aku tak mau menyusui dia." tunjuk seorang wanita kepada bayi yang ada digendongan Mbok Lala.

"Dia bukan anak yang ku inginkan. Kalau saja dia tak hadir, mungkin aku bisa melanjutkan karirku dalam dunia model!" seru wanita itu.

"Mama, ayo temani atu ain." ucap seorang bocah laki-laki kecil.

"Jangan dekat-dekat denganku!" bentak wanita itu pada seorang anak kecil didepannya.

Seorang wanita yang berteriak dan mengucapkan kalimat bentakan hingga penolakan itu adalah Arlin. Bahkan semua bentakan itu ia tujukan pada seorang bocah laki-laki yang tak lain adalah Kei sendiri. Pantas saja jika Kei bersikap dingin dengannya karena perilakunya sejak dulu memang tak baik padanya.

Perlahan rasa sakit di kepalanya mulai mereda saat Kei terlihat ingin berlari keluar dari ruang rawat inap. Namun dengan sigap Arlin segera menahan pundak Kei agar tak keluar. Arlin menatap anaknya itu seakan menggelengkan kepalanya.

"Aku tak apa-apa. Kamu tak perlu khawatir," ucap Arlin menenangkan.

"Atu ndak tawatil." ucap Kei sambil memalingkan wajahnya dari pandangan Arlin.

Arlin hanya bisa menahan tawanya melihat gengsi anaknya yang terlalu tinggi untuk tak mengakui kalau dia sangat khawatir. Namun seketika Arlin langsung tersenyum sendu setelah mengingat bagaimana perlakuannya dulu pada sang anak. Walaupun sebenarnya bukan dia yang melakukannya, namun entah mengapa rasanya dia juga merasakannya dan merasa sangat bersalah.

Ternyata nasib Kei di keluarganya itu sama dengan dirinya dulu. Selalu sendirian tanpa ditemani kedua orangtuanya. Walaupun dirinya tak pernah dibentak seperti Kei namun dia juga bisa merasakan apa yang dirasakan oleh bocah laki-laki itu.

"Maafkan ma-ma," ucap Arlin terbata-bata saat menyebut dirinya dengan panggilan mama.

Ia merasa geli sendiri saat dirinya yang bahkan belum menikah dan masih perawan ting-ting ini malah menyebutnya dengan panggilan mama. Ia masih tak percaya dengan adanya peristiwa transmigrasi seperti dalam novel-novel. Apalagi sekarang harus menjalankan kewajiban seorang istri dari dosen pembimbingnya sendiri dan mengurus anak.

Kei pun yang mendengar ucapan pelan dari mamanya langsung mengalihkan pandangannya kearah wanita yang ada didepannya. Bahkan kini pandangan keduanya saling menatap begitu dalam. Ada desiran halus begitu hangat langsung merasuk dalam hati keduanya membuat mereka terus mengunci pandangannya.

Ceklek...

Saat keduanya masih saling menatap dan menikmati rasa nyaman itu, tiba saja bunyi pintu terbuka membuat mereka langsung mengalihkan pandangannya kearah suara. Aldo masuk kemudian melihat sepasang ibu dan anak yang sedang berdekatan didekat brankar. Dahinya mengernyit heran saat anaknya mau dekat dengan mamanya.

"Kamu besok sudah bisa pulang. Nanti seminggu lagi kamu harus terapi kaki." ucap Aldo membuat Arlin hanya menganggukkan kepalanya saja.

Bahkan Arlin tak mau memandang wajah Aldo karena ia masih saja ingin mengomeli laki-laki itu akibat revisi skripsinya. Aldo hanya bisa menghela nafasnya melihat tingkah istrinya ini. Ia kini malah duduk di kursi sofa membiarkan Kei dekat dengan mamanya.

"Suami durjana memang. Skripsi nggak di acc mulu, dia pikir nulis itu nggak butuh otak." gumamnya kesal.

Ia terus mengumpati Aldo yang bekerja sebagai dosen pembimbing skripsinya. Dia masih tak terima skripsinya tak di acc padahal ia sudah berusaha untuk mengerjakannya dengan serius. Semua yang dilakukan oleh Arlin itu tak luput dari pandangannya.

"Capa cuwami duljana? Cklipsi?" tanya Kei tiba-tiba.

Mendengar pertanyaan Kei itu sontak saja membuat Aldo langsung mengalihkan pandangannya kearah Arlin. Aldo bahkan kini menatap Arlin begitu intens membuat wanita itu takut sendiri.

"Anak mama ini cuma salah dengar kali. Nggak ada suami duljana kok. Cuma nih ada teman mama yang punya dosen pembimbing skripsi tapi suruh revisi terus kerjaannya. Kasihan kan dia?" ucap Arlin sambil menjelaskan tentang dirinya dulu saat raganya masih di tubuh aslinya.

"Ndak kacian uga. Tan talo dilevisi belalti ada yang calah dan itu halus dibenelin." ucap Kei dengan polosnya.

Arlin matanya membulat tak percaya mendengar pembelaan dari anaknya itu. Ia tak menyangka jika apa yang diucapkannya langsung dibantah bahkan lebih memilih membela dosennya itu. Arlin mengerucutkan bibirnya sedangkan Aldo hanya bisa menahan tawanya. Sepertinya Aldo paham maksud istrinya yang menyindir profesinya sebagai seorang dosen.

Eits... Tapi sebentar, Aldo seperti mengingat sesuatu bahwa istrinya itu tadi kata dokter terkena amnesia sementara. Namun pada faktanya mengingat profesinya yang bekerja sebagai dosen.

"Apa kamu mengingat profesi suamimu ini sebagai dosen?" tanya Aldo dengan langsung mendekat kearah Arlin.

Sontak saja mata Arlin membulat. Ia tak sadar menceritakan tentang kisahnya dulu saat menjadi mahasiswa skripsi yang berada dibawah bimbingan suaminya kini. Matanya bergerak liar untuk mencari alasan yang tepat agar suaminya tak curiga.

"Mana saya tahu kalau situ dosen. Kan aku tadi cuma lagi cerita dan spontan aja menceritakan itu pada Kei," ucap Arlin sedikit gugup.

Kegugupan Arlin itu ditangkap oleh Aldo membuatnya ingin memastikan sesuatu. Tentunya dengan bantuan seorang dokter untuk memastikan itu amnesia sebenarnya atau bukan. Bahkan bisa saja kalau itu hanya ingatan tiba-tiba yang datang sekelebat saja.

1
Winny Anpooh
Luar biasa
Nf@. Conan 😎
serius mo nanya, art nya cuma satu kah, kan katanya netion kata Kei, msa art nya cuma satu sih
Muhamad Hasbi
Luar biasa
Wiji Timun
nampaknya seru ni thor
Sri Wahyuni
mantaaap akhir yang bahagia... 💪💪💪👍👍👍💐💐💗💗💐💐🌼💐🌻🌻💐
Sri Wahyuni
rasain lo benalu
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
aih beneran end nih.. Tapi makasih ya thor buat cerita yg sederhana, teratur, ringan nya... 🥰🥰 Yg pasti seruu 🥰🥰🥰
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
kaya cucu ku kalo udah nangkring di pelaminan ga mau turun 😁😁
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
ceritanya padahal bagus lho
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
🥰🥰🥰😇
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
🥰🥰🥰🥰
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
🥰🥰🥰
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
lah masih sepi 🥰🥰
Suhana Sulaiman
Luar biasa
Riska Fatihica
wih mantap 👍 akhir ceritanya bagus ga mengecewakan 🥰🥰🥰 pokoknya semangat 💪 terus ya Thor buat karyanya 🥰🥰🥰🥰
Riska Fatihica
Luar biasa
Indy
blom nikah tpi sdh pnya mertua 😅😅😅
Nur Azimah
Kecewa
Penulis Eli: saya tunggu karya anda yang luar biasa ya, kak 😊
Ingin baca saya 🤭
total 1 replies
Nur Azimah
Buruk
Eilaria
Suka banget ama pembawaan cerita dan setiap karakter tokoh²nya, best bangetlah pokoknya💫
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!