Javier dan Jihan, 2 pasangan yang sudah menjalin hubungan sejak duduk di bangku sekolah menengah atas itu terpaksa harus kandas karena tidak mendapatkan restu dari orang tua Javier.
" jika mereka tidak menerima mu, maka aku akan pergi. kita akan pergi bersama jauh dari mereka"
" tidak Javier, kita tidak akan melakukan itu"
" kita akan melakukannya"
" kamu harus menikah dengan wanita pilihan keluarga mu"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 1
Bagaimana di sambar petir, dada Jihan seakan di tusuk oleh ribuan jarum, hatinya seolah hancur berkeping keping, dadanya terasa sesak saat seorang wanita yang dia kenali datang ke rumahnya dan memberikan dirinya sebuah undangan yang tertulis nama kekasihnya dan dengan wanita lain.
" jadi ini akhir dari hubungan ku dan dia?" gumam Jihan lirih.
mata jihan berembun dan perlahan air matanya menetes membasahi pipinya. Jihan memejamkan matanya. Kenangan dia dan Javier terekam jelas di pikirannya.
mereka sudah berpacaran selama 6 tahun, dari kelas satu SMA sampai lulus kuliah. Jangan tanyakan sebanyak apa kenangan mereka. Yang jelas seluruh kota jakarta ini sudah mereka datangi berdua membuat jejak kenangan bersama.
Brak brak
" sayang buka"
Jihan menoleh pada jendela rumahnya. Dia dapat melihat Javier yang sedang mengendorkan kaca jendelanya.
Jihan menghapus air matanya lalu meletakkan surat undangan tersebut di atas nakas, setelah itu dia berjalan membuka jendela membiarkan Javier masuk.
begitu Javier berhasil masuk, cowok itu langsung memeluk tubuh Jihan dengan erat seolah takut jika Jihan akan pergi.
" aku nggak akan pernah ninggalin kamu" ujar Javier tulus.
" kita harus berpisah avi, keluarga mu tidak menyukai ku" ujar Jihan dengan suara bergetar menahan tangisannya yang siap meledak.
Javier menangkup wajah Jihan dengan kedua tangannya " dengar aku baby"
" biarkan mereka tidak menyukai mu, aku tetap memilih mu, aku akan pergi dari mereka, kita akan pergi berdua menjauh dari mereka"
Jihan menatap kedua mata Javier. ada kesedihan yang mendalam di sana. sama halnya dengan Jihan.
Jihan tahu, ini juga sulit bagi Javier. tapi jihan tidak mungkin mengambil Javier dari keluarganya. lagian, tidak semudah itu untuk kabur dari keluarga Zanetti. Mereka pasti tetap menemukan mereka berdua.
" kita tidak akan melakukan itu avi"
" kita akan melakukannya" tegas Javier penuh keyakinan, tidak ada keraguan sama sekali di sana.
tangan Jihan terangkat, dia mengusap lembut wajah Javier lalu Jihan tersenyum manis menutupi kesedihannya " kamu harus menikah dengan wanita pilihan keluarga mu"
Javier mengeleng, dia kembali memeluk Jihan " besok pagi, aku akan kesini lagi aku akan membawa mu pergi "
" tid_ mphhh "
Javier menutup mulut Jihan dengan ciuman nya. Javier melumat bibir Jihan dengan sangat rakus sehingga Jihan kesulitan.
Tangan Jihan meremas lengan Javier cukup kuat. selama mereka berpacaran ini adalah ciuman terkasar yang Javier berikan.
Jihan mengerti, Javier sedang kalut sekarang. pikirannya sedang tidak baik baik saja. Jihan sangat mengerti. tapi jihan kewalahan menghadapi Javier yang ganas seperti ini.
Tubuh Jihan di dorong ke tempat tidur. Javier mencium leher Jihan tanpa berniat melepaskan. Jihan juga tidak berniat menghentikan Javier. Ini untuk terakhir kalinya, biarkan menutupi kisah mereka dengan moments ini.
∆∆∆∆∆∆∆
Malam tiba, jihan memasukkan barang barang yang penting penting ke dalam tas ransel miliknya.
Yaa, Jihan akan pergi, tapi bukan bersama Javier. dia akan pergi sendiri, menjauh dari kota ini, membuat semua kenangan tentang Javier. Membiarkan Javier tetap bahagia bersama keluarganya.
Jihan tahu bagaimana hidup tanpa orang tua karena dia yatim piatu sejak SMP. dia tidak punya siapa siapa selain pamannya. Jadi Jihan tidak akan membuat Javier kehilangan keluarganya.
Jihan mengetik sebuah pesan untuk di kirimkan pada Javier.
Berbahagialah avi_ Jihan
Ingatlah satu hal, pilihan orang tua adalah pilihan terbaik. Mungkin benar yang ibumu katakan. Jika kita menikah kita tidak akan pernah bahagia karena aku anak yatim piatu_ Jihan
Tetap jalani hidupmu dengan baik, jaga kesehatan mu dan belajarlah untuk mencintai istri mu kelak_ Jihan.
air mata jihan terus keluar selama dia menulis pesan itu. apa lagi saat menulis pesan terakhir, bahkan tangannya bergetar hebat.
" gw bisa, gw pasti bisa", gumamnya lalu meletakkan ponselnya di atas nakas setelah itu dia pergi meninggalkan rumahnya.