NovelToon NovelToon
Obsession For Mrs.Seaggel

Obsession For Mrs.Seaggel

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Duniahiburan / Identitas Tersembunyi
Popularitas:645
Nilai: 5
Nama Author: venn075

menceritakan tentang seorang gadis mantan penari ballet yang mencari tahu penyebab kematian sang sahabat soo young artis papan atas korea selatan. Hingga suatu ketika ia malah terjebak rumor kencan dengan idol ternama. bagaimana kisah mereka, yukkk langsung baca saja

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon venn075, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Hari itu, rencana Jihoon untuk kembali ke Seoul terpaksa ditunda. Meski segalanya telah disiapkan, tiket penerbangan dan seluruh agenda di Korea sudah terjadwal rapi, pria itu memilih menghormati undangan yang datang secara pribadi dari keluarga Seaggel.

Dengan langkah tenang dan ekspresi yang sulit ditebak, Jihoon memasuki kawasan kediaman mewah keluarga Seaggel di pinggiran London. Bangunan klasik bergaya Eropa itu berdiri megah, dikelilingi taman luas yang terawat sempurna. Sore menjelang malam, langit mulai meredup, menciptakan suasana hening dan penuh tekanan terselubung.

Jihoon menatap lekat gerbang besar yang terbuka perlahan seolah menyambut kedatangannya. Tidak ada keraguan dalam tatapannya, namun ia tahu benar bahwa undangan ini bukan sekadar ajakan makan malam biasa.

Dalam balutan setelan gelap yang rapi, Jihoon melangkah masuk, membiarkan dirinya diterima oleh pelayan pribadi keluarga. "Tuan Jihoon, Nyonya Kang Nara sudah menunggu di ruang utama," ucap pelayan itu sopan.

Jihoon mengangguk tipis, membiarkan langkahnya menggema di antara lorong-lorong mewah kediaman itu. Dalam hati, ia sadar—keputusannya menunda pulang hari ini akan membawanya lebih jauh ke dalam urusan keluarga Seaggel, dan mungkin… membuka lembaran baru yang tak terhindarkan.

Suasana ruang makan utama keluarga Seaggel terasa tenang namun sarat kehati-hatian. Lilin-lilin panjang yang menyala lembut di atas meja menambah kesan hangat di tengah pertemuan yang begitu formal malam itu. Jihoon duduk dengan tenang, menjaga sikap dan sorot matanya yang tetap teduh meski ia tahu betul makan malam ini bukan sekadar ajang perkenalan biasa.

Kang Nara, ibu Cassi, membuka percakapan dengan senyuman ramah, meski di balik senyumnya ada sedikit kegelisahan yang tak bisa disembunyikan. "Terima kasih sudah datang malam ini, Jihoon-ssi. Aku tahu betapa sibuknya jadwalmu… Sejujurnya, aku agak tidak enak hati mengundangmu secara mendadak seperti ini."

Jihoon hanya tersenyum tipis dan membalas sopan, "Tidak apa-apa, Nyonya. Saya menganggap ini sebagai sebuah kehormatan. Lagi pula… saya juga membutuhkan udara baru sebelum kembali ke Seoul."

Kang Nara mengangguk pelan, matanya menatap Jihoon dengan sorot menilai yang sesekali berubah lembut. "Aku hanya ingin mengenalmu lebih baik. Akhir-akhir ini namamu sering terdengar… dan sepertinya ada banyak hal yang tidak aku ketahui tentangmu."

Erland Mattew Seaggel, yang sejak awal hanya diam mendengarkan, akhirnya angkat suara ketika sang istri menoleh ke arahnya. "Bagaimana menurutmu, Erland?" tanya Kang Nara dengan nada hati-hati.

Pria itu hanya melirik Jihoon sekilas sebelum menjawab singkat, "Tidak ada salahnya mengenal lebih jauh, Nara. Dunia sekarang terlalu kecil untuk mengabaikan siapa pun yang mendekat ke keluarga kita." Ucapnya datar namun penuh makna.

Kang Nara kembali tersenyum, meski canggung. "Aku harap… undangan ini tidak membuatmu merasa tertekan, Jihoon-ssi. Aku hanya… ingin memastikan apa yang kulihat di media, bukan satu-satunya yang bisa kutahu tentangmu."

Jihoon menatap Nara lekat-lekat, kemudian menunduk sedikit sebagai bentuk penghormatan. "Saya mengerti, Nyonya. Dan saya di sini… untuk menjawab rasa penasaran itu, sebaik mungkin."

Suasana kembali hening sejenak. Makan malam itu memang sederhana, tapi jelas ada banyak hal yang tak terucap di antara tatapan dan percakapan mereka—seolah masing-masing pihak sedang mengukur seberapa dalam mereka akan terlibat satu sama lain.

---

Malam itu, Cassi baru saja kembali ke kediaman pribadinya usai seharian disibukkan dengan urusan kerja. Tubuhnya lelah, namun pikirannya masih terus dipenuhi berbagai hal yang tak kunjung usai. Namun, langkahnya terhenti saat salah satu pelayan pribadi dari rumah utama dengan hati-hati menyampaikan kabar yang tak pernah ia duga.

"Maaf, Nona Cassi… Saya diperintah Nyonya Kang untuk tidak memberitahumu, tapi… Tuan Jihoon sedang berada di rumah utama saat ini. Nyonya mengundangnya untuk makan malam."

Seketika wajah Cassi berubah pucat, kedua matanya membulat seolah tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. "Apa… kau bilang?" bisiknya lirih, nyaris tak terdengar.

Pelayan itu menunduk dalam, seolah merasa bersalah telah membuka rahasia yang seharusnya tak ia sampaikan. "Beliau… ingin mengenal Tuan Jihoon lebih jauh, Nona. Hanya makan malam biasa…"

Cassi terdiam lama, jemarinya mengepal di sisi tubuhnya. Ada perasaan tak nyaman yang menggerogoti dadanya, tapi di sisi lain, ia tahu dirinya tak bisa berbuat apa-apa sekarang. Semua sudah terjadi.

Menghela napas berat, Cassi akhirnya melangkah pergi, menatap lurus ke depan dengan sorot mata kosong. "Biarkan saja… Jika dia memang berani datang, maka biarlah Jihoon menghadapi keluargaku dengan caranya sendiri," gumamnya lirih.

Untuk pertama kalinya, Cassi benar-benar merasa terpojok di tengah permainan yang perlahan mulai bergerak tanpa kendalinya.

---

Malam itu, di tengah hidangan yang mulai tersaji, Kang Nara menatap Jihoon lekat-lekat, senyumnya mengembang namun di baliknya tersimpan sesuatu yang berbeda. Suasana sejenak hening sebelum akhirnya Kang Nara membuka percakapan yang terdengar ringan, namun mengandung makna dalam.

"Jihoon-ssi…," panggilnya lembut. "Apakah kau masih mengingatku?"

Jihoon yang sejak tadi menjaga sikapnya, tersenyum sopan dan mengangguk pelan. "Tentu saja, Nyonya Kang. Bagaimana mungkin saya lupa… Anda dulu seorang model terkenal di Korea Selatan. Sosok yang banyak saya lihat di majalah dan layar kaca saat kecil."

Kang Nara mendengarkan jawabannya sambil tersenyum samar, lalu menggeleng perlahan. "Bukan itu maksudku, Jihoon-ssi…" ucapnya pelan, nadanya mengandung sesuatu yang lain. "Apa kau tidak ingat… saat usiamu baru delapan tahun, aku pernah menggendongmu?"

Sejenak Jihoon terdiam, keningnya berkerut dalam kebingungan. Matanya menatap Kang Nara seolah berusaha mengorek ingatan yang terkubur dalam-dalam. "Menggendong saya?" ulangnya pelan, hampir seperti gumaman. "Saya… tidak ingat."

Kang Nara hanya tersenyum, kali ini senyumnya terasa berbeda—lebih hangat, namun juga menyimpan misteri. "Itu sudah sangat lama sekali… Aku pun tak menyangka, anak kecil yang dulu kugendong… kini duduk di hadapanku seperti ini."

Jihoon menatap Nara lekat-lekat, untuk pertama kalinya malam itu sebuah pertanyaan besar muncul dalam benaknya. Kenapa Kang Nara mengenalnya sampai sedetail itu? Apa yang sebenarnya terjadi di masa kecilnya yang bahkan tak ia ingat sama sekali?

---

Di sudut kota yang gelap dan jauh dari keramaian, sosok pria misterius itu duduk termenung dengan wajah penuh amarah. Tangannya mengepal erat, mengingat kejadian beberapa hari lalu—rencananya nyaris berhasil, namun semua berantakan karena kemunculan Jihoon di detik terakhir.

Matanya menyipit tajam, menatap layar ponsel yang menampilkan foto Jihoon dan Cassi dalam balutan kemewahan dunia mereka. "Kau merusak semuanya, Jihoon…," desisnya lirih, penuh dendam.

Kini, pikirannya dipenuhi rencana baru—jauh lebih kejam dari sebelumnya. Jika tak bisa menyentuh Cassi, maka ia akan menghancurkan Jihoon perlahan, menyerang kehidupan pribadinya yang selama ini tersembunyi rapat.

"Aku akan mulai mengusik kehidupan mu jihoon… bahkan sisi gelapmu pun akan kubongkar," bisiknya dingin, seolah berjanji pada dirinya sendiri.

Malam itu, pria misterius itu mulai menyusun langkah berikutnya—permainan baru telah dimulai, dan kali ini, target utamanya adalah Jihoon.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!