NovelToon NovelToon
Sorry, Thank You & I Love You

Sorry, Thank You & I Love You

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:98k
Nilai: 5
Nama Author: Gresyst_lee

Jatuh cinta tentu sangat menyenangkan. Tapi, bagaimana kalau cinta pertamamu malah memberimu luka?

Bertahan atau meninggalkan, hanya dua itu pilihannya.

Bercerita tentang Xena, wanita yang jatuh cinta pada pandangan pertama. sayangnya, pria yang dicintai malah sudah mencintai wanita lain. Dan sialnya, pria itu malah meminta Xena menjadi kekasihnya, hanya untuk menutupi perasaannya yang sesungguhnya.

Awalnya Xena tak menaruh curiga, sampai disaat dimana dia mengetahahui, kalau pria yang dia sukai tak memiliki perasaan yang sama untuknya. Untuk apapun, pria itu selalu menomorsatukan Sana, sahabat sang pria yang ternyata adalah wanita yang pria itu cintai.

Xena adalah kekasih Rayan, tapi dia malah merasa menjadi orang ketiga dalam hubungan Rayan dan Sana.

Lalu, apa dia harus bertahan dengan pria yang jelas-jelas tak ingin bersamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresyst_lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 4

Xena bangun pagi-pagi sekali hari ini. Sambil mengucek matanya, dia meraih ponsel yang semalam dia letakan di atas nakas samping tempat tidurnya. ‘’Jam 6 lewat 10,’’ ucapnya kembali meletakan ponsel itu.

Selimut yang masih setengah menutupi tubuhnya dia singkirkan begitu saja, lalu turun dari ranjang dan melangkah keluar kamar. Xena mengambil satu gelas kemudian menuangkan air hingga hampir penuh. Meminumnya dengan perlahan, menikmati segarnya air yang membasahi kerongkongannya.

Satu fakta tentang Xena, setelah bangun pagi, dia harus segera minum air putih. Terlewat sejam saja akan membuat suhu tubuhnya panas, seperti orang yang mau demam. Entahlah, sepertinya hanya sugesti saja, tapi tak masalah. Toh Xena tidak keberatan dengan hal itu.

Habis minum, Xena kembali masuk ke kamar, mengambil ponselnya. Dibukanya aplikasi instagram. Entah apa yang ada di dalam pikirannya, sudut bibirnya terangkat, melihat satu foto yang kini terpampang jelas, memenuhi layar ponselnya.

Rayan … Rayan … Rayan …. Nama itu terus mengusiknya, seolah tak mau keluar dari pikirannya, barang semenitpun. Ah dan kalau kalian penasaran bagaimana Xena sampai bisa menemukan akun instagram Rayan? Jawabannya cuman satu, Xena adalah wanita wkwkwkwk.

Detik demi detik berganti, tak terasa jam sudah menunjukan pukul 07.15.

‘’Sampai bertemu, calon pacar.’’ Dia kembali tersenyum, matanya masih setia menatap foto tampan Rayan. Sebelum mematikan layar ponselnya, dia kembali mengusap foto tampan pria impiannya itu, bahkan dia melabuhkan bibirnya disana selama beberapa detik.

Dia mengeluarkan 3 handuk putih dari lemari, kemudian melangkah menuju kamar mandi, sambil bersenandung kecil. 1 handuk untuk menyeka badannya, 1 handuk untuk menyeka bagian betis sampai kaki dan satu handuk lagi dia gunakan untuk membungkus rambutnya setelah keramas nanti.

45 menit digunakan Xena untuk mandi. Sekarang, dia sudah duduk di meja rias, sedang mengeringkan rambutnya, dengan menggunakan hair dryer pink kecintaannya. Tak lupa, dia juga mengcurly rambutnya. Setelah penataan rambut selesai, Xena beralih untuk merias wajahnya, yang tadi sudah dioleskan basic skincare. Tak banyak yang digunakan, Xena hanya menggunakan pelembab bibir dan sedikit perona pipi.

Hampir sejam Xena merias dirinya. Sekarang dia sudah siap dengan pakaian kerjanya. Kemeja putih lengan panjang yang dipadukan dengan rok jeans biru muda, sneakers putih dan flap bag kesukaannya. Tak lupa, Xena mengambil jepitan rambut, untuk mempercantik tatanan rambutnya.

******

‘’Selamat pagi calon pacar. Eh maksudnya selamat pagi pak Rayan.’’ Baru saja Rayan turun dari mobil, dan sudah dikagetkan oleh kemunculan Xena yang tiba-tiba. Pandangannya diedarkan pada beberapa karyawan yang sedang melihat ke arahnya.

‘’Hans.’’ Rayan melirik pada Xena, sebelum kembali meneruskan langkahnya.

‘’Mengganggu saja!’’

Sementara Hans langsung menarik Xena, menjauh dari Rayan.

‘’Pak Hans apa-apaan sih? Main tarik aja. Emangnya aku guguk.’’

Wajah datar Hans tak berubah, tapi dalam hati dia bertanya. Merasa sedikit aneh dengan ucapan Xena barusan.

‘’Oh ya pak, mau tanya dong.’’ Xena sedikit mengikis jarak. ‘’Bapak tau nggak makanan kesukaan pak Rayan?’’

‘’Makanan kesukaan pak Rayan nggak ada hubungannya dengan pekerjaan saya.’’ Hans langsung melangkah pergi. Di tempatnya, Xena malah mengomel, dengan suara yang jelas masih bisa didengar Hans.

‘’Apanya yang bukan urusanmu? Dia kan atasanmu, perhatian dikit kek. Ah sepertinya aku harus segera menjadi pacarnya, biar dia ada yang ngurusin.’’

Hans hanya bisa menggeleng, mendengar ucapan absurd dan mimpi Xena yang terlalu tinggi.

*****

Jam makan siang tiba. Rayan kembali dikagetkan dengan kedatangan Xena yang tiba-tiba sudah ada di ruangannya.

‘’Hans,’’ teriaknya.

‘’Ih pak Rayan kenapa sih? Saya kesini cuman mau tanya nomer ponsel bapak.’’ Dengan santainya Xena melangkah, mendekat ke meja kerja Rayan.

‘’Nggak ada!’’

‘’Nggak ada gimana. Tuh,’’ tunjuk Xena pada ponsel Rayan yang kebetulan diletakan begitu saja di atas meja.

‘’Hans!’’

‘’Nggak usah teriak pak. Nggak bakalan didengar, orang pak Hansnya nggak ada.’’

Satu alis Rayan terangkat ‘’Kemana dia?’’

‘’Makan siang pak. Pak Hans kan manusia. Perlu makan biar nggak cepat pergi dari dunia ini. Oh ya, pak Ray udah makan belum?’’

‘’Bukan urusan kamu!’’

‘’Sekarang memang bukan urusan saya, tapi di masa depan hal itu akan jadi tanggung jawab saya.’’

Semakin kesal saja Rayan. Xena terlalu mengganggu dan hanya membuang banyak waktunya.

‘’Bisa nggak keluar dari ruangan ini!?’’ Rayan mempertegas ucapannya, dengan kilatan matanya.  Biasanya, saat Rayan berbicara seperti itu, orang disekitarnya akan takut. Sedangkan wanita di depannya? Astaga, Rayan mulai frustasi menghadapi Xena. Bisa rontok semua rambutnya.

‘’Bisalah pak, saya kan punya kaki.’’ Xena malah cekikikan. Tak tau saja dia, kekesalan Rayan hampir mencapai puncak.

‘’Selagi saya masih bersikap baik. Tolong tinggalkan ruangan ini!!’’

‘’Berikan dulu nomer ponselnya. Kenapa susah sekali sih, saya kan nggak minta hal besar.’’

Habis sudah kesabaran Rayan. Seperti seorang pemburu yang siap memangsa buruannya, Rayan bangun dari duduknya, memutari meja dan menghampiri Xena.

‘’Jangan mengetes kesabaran saya!’’ Dengan kasar dia menarik Xena, mendorongnya keluar. Membanting kuat pintu ruangannya. Xena sampai kaget dibuatnya.

‘’Hhmm gagal deh.’’ Bukannya takut, Xena malah kecewa, karena gagal mendapatkan nomor ponsel Rayan.

Seperti tak terjadi apa-apa, wanita itu malah melangkah dengan girang. Sesekali dia melompat kecil, sambil bersenandung.

‘’Hai pak Hans,’’ sapanya saat berpapasan dengan pak Hans.

‘’Jalannya dipercepat pak Hans, macannya ngamuk loh.’’ Xena cekikikan. Mencoba menakuti pak Hans. Semakin girang saja dia, melihat pak Hans yang langsung mempercepat langkahnya.

Xena berdecak sambil menggeleng kepalanya. ‘’Ck, mereka sama saja. Berwajah datar.’’ Dia tertawa, setelah mengejek Rayan dan Hans lalu kembali melangkah pergi.

Di ruangannya, Rayan melampiaskan kekesalannya pada Hans.

*****

‘’Senang banget kayaknya.’’

‘’Habis ketemu calon pacar.’’

‘’What!?’’ Cassie dibuat terkejut. Kegigihan Xena memang patut diacungi jempol. Pikirnya Xena akan menyerah, setelah apa yang terjadi pagi tadi.

‘’Kamu serius sama pak Rayan?’’ Cassie ngeri saja, tiap kali melihat wajah datar Rayan. Apalagi tatapan mendominasi yang selalu bikin takut siapapun.

‘’Waktunya kerja Sis.’’

Sikap inilah, yang membuat si botak selalu memberikan kerjaan tambahan pada Xena. Si botak menilai Xena sebagai pribadi yang rajin dan serba bisa. Makanya, dia selalu mengandalkan Xena, untuk beberapa pekerjaan yang tak bisa dia hendel.

‘’Xena.’’

‘’Hhmm.’’ Xena tak menoleh, wanita itu fokus pada layar laptop. Jemarinya sudah bergerak bebas diatas keyboard.

‘’Emang lu nggak takut ya sama pak Ray? Ganteng sih, tapi ngeri tau.’’

Xena melirik sekilas tanpa mengatakan apa-apa.

‘’Lu beneran nggak takut? Coba lu perhatiin baik-baik matanya. Sumpah Xena, tiap kali liat matanya pak Rayan, gw berasa mau pingsan.’’

‘’Ya, karena kilaunya kan?’’ Xena malah cekikikan.

‘’Ck, dasar jomblo Free. Susah ya ngomong sama orang yang udah bucin setengah mati.’’

Bersambung .....

1
aca
terlalu lemah gampang maafin dasar bodoh
aca
abis ne nangis darah qm ray
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
..
Anonymous
.
Leni
menyikat bkn brrti mencintai kn
Leni
ngk suka sm sikap senang plinplan se x x beri pelajaran sm rayan nilai perlu buat Xena sm Bryan aja buat rayan menye Sa l
Ayu Audy
Luar biasa
Rita Riau
dliraba Murat,,, wow,, cocok dgn yang yang,,,,
Noviendah Sitohang SmileVoice
sedih 😩
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Leni
xen kpn pergi a biar kapok ray
Leni
ditunggu bila waktu a tiba
Leni
ngk jelas kadNg Daniel sebut rayan
missyy
🌹🌹🌹🌹
missyy
ciee xenaaa/Joyful//Joyful/
missyy
yang tegas dong rey, gimana sih jadi cowo
Salsa Sal
Novel yang bagus, cerita y ringan, aku syuka, thanx untuk authornya, semangat terus /Heart/
Salsa Sal
sudah Xena gak usah bilang lagi sama Rayyan, biar kehilangan...
missyy
Luar biasa
missyy
poor xenaa...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!