Novel ini mengisahkan tentang perjodohan anak SMA dengan seorang duda.
Mungkin terdengar aneh. Di jodohkan dengan seorang duda? Apalagi ini sudah bukan jamannya siti nurbaya. Tapi memang itulah yang di alami oleh Elzia manofa. Biasa di panggil Zia.
Seorang gadis SMA yang pecicilan dan bisa di bilang nakal harus menerima perjodohan yang di lakukan mamanya dengan seorang duda anak 1.
Eiittz tapi jangan salah dengan status dudanya. Karna dia adalah pria yang memiliki sejuta karisma. Tampan? Pasti. Kaya? Apalagi. Dan nilai plusnya dia laki-laki sholeh nan taat agama.
Arkana Hermawan. Biasa di panggil Arka, Pria 35tahun dengan anak satu yang menjabat sebagai Presdir di perusahaan keluarganya.
Bagaimana jadinya jika di persatukan dengan Zia yang super nakal. Apakah Arka bisa merubah Zia menjadi wanita sholehah?
Ikuti kisahnya hanya 'Di jodohkan dengan om duda tampan'
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Mia Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Om Duda Rese
"Sudahlah, Sepertinya memang ini skenario yang harus aku perankan." ucap Elzia pasrah sambil memejamkan kedua matanya yang sudah mulai terasa berat.
Memang seperti itulah Elzia. Di saat sedang kalut lebih memilih untuk tidur agar bisa melupakan sejenak semua masalah yang terus saja datang dalam hidupnya.
Tok....Tok...Tok...
"Zia, Ayo makan dulu. Kamu dari tadi siang belum makan" ucap nenek Hanum sambil mengetuk pintu kamar Zia, Namu tidak.ada sahutan apapun dari dalam.
"Zia" panggilnya lagi.
Namun nenek Hanum masih belum juga bisa mendengar sahutan apapun dari dalam kamar, Hingga akhirnya nenek Hanum memutuskan untuk masuk ke dalam kamar Elzia yang ternyata tidak di kunci.
"Lah, Malah tidur ini anak. Padahal kan dia belum makan dari pagi"
Nenek Hanum duduk di tepi ranjang Zia, Sejenak wanita tua itu memperhatikan wajah Zia dengan mata yang terlihat sembab. "Kasian Zia, Sepertinya keadaan ini benar-benar membuatnya tertekan. Aku tau bagaimana perasaan Zia saat ini. Tapi semoga saja ini adalah jalan terbaik. Semoga kejadian dua tahun yang lalu tidak terulang kembali. Karna hal itu, Zia berubah seperti ini"ucapnya sambil mengusap lembut rambut Zia.
Nenek Hanum keluar dari dalam kamar Zia, Membiarkan Zia untuk tidur sore ini. Setidaknya Zia bisa melupakan hal yang mungkin sudah membuatnya merasa sangat tertekan.
"Kemana Zia Nek?" tanya kakek Awi saat melihat nenek Hanum keluar seorang diri.
"Zia tidur, Kek. Biarkan saja dulu, Lebih baik kita jangan ganggu Zia untuk saat ini. Kasian anak itu harus selalu menuruti kemauan mamanya"
"Iya, Nek. Jika di pikir-pikir, Di sini Zia yang selalu mejadi korban keegoisan mamanya ya"
"Sudahlah, Kek. Siapa tau ini jalan yang terbaik buat hidup nya Zia"
Kakek Awi hanya bisa mengambil nafas panjang. Ikut merasakan apa yang saat ini sedang Zia rasakan.
"Maafkan kakek yang tidak bisa melakukan apa-apa untuk saat ini Zia. Tapi kakek berharap ini adalah yang terbaik buat hidup kamu selanjutnya" ucap kakek Awi sambil menundukkan wajahnya.
Waktu terus berputar, Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 23:00. Elzia yang baru saja terbangun akhirnya memutuskan untuk berdiam di atas balkon kamarnya sambil membawa makanan yang selalu dia siapkan dalam kamarnya.
Wanita itu menatap ribuan bintang yang terlihat sangat indah. Menatap kendaran yang masih banyak berlalu lalang di bawah sana.
"Kenapa hidupku selalu menyedihkan seperti ini. Dulu aku di paksa menikah dengan pria yang sama sekali tidak aku cintai hingga berujung perceraian sebelum 24 jam. Apalagi saat aku sudah benar-benar mencintai"
"Kenapa saat ini aku harus mengulang kejadian itu lagi. Pokonya aku tidak boleh jatuh cinta sama duda itu, Aku masih takut dan trauma"
Tanpa terasa air mata Elzia mengalir begitu saja. Bayangan kejadian dua tahun yang lalu kembali melintas begitu saja. Elzia teringat akan hal yang sudah membuat nya merasa begitu terluka. Luka tak berdarah namun begitu menyakitkan.
*Setelah lulus smp, Elzia menikah dengan tunangannya yang bernama Aditya. Seorang arsitek yang cukup terkenal di kotanya. Anak dari sahabat mama Elzia sendiri.
Biarpun awal pertunangan Elzia menolak, Namun dengan seiring berjalannya waktu Elzia benar-benar jatuh cinta pada sosok Adit. Menurut Elzia, Adit adalah sosok yang begitu tulus dan setia. Tanpa Elzia ketahui, Ternyata Aditya tidak sebaik yang dia pikirkan. Hingga pernikahan itu benar-benar terjadi, Tepatnya setelah Elzia selesai menjalankan ujian akhir. Biarpun pernikahan itu hanya di lakukan secara sirih, Karna umur Elzia yang masih 16 tahun.
"Akhirnya aku dan Adit menjadi pasangan halal" ucapnya setelah acara selesai.
Senyum mereka terukir jelas dari kedua sudut bibir Elzia. Menikah dengan seorang yang di cintai tentunya menjadi impian semua wanita.
"Ada apa kok ribut-ribut di luar" ucap Zia yang merasa begitu penasaran.
Wanita itu melangkah kan kakinya keluar dari dalam kamarnya, Menyaksikan kejadian yang membuat hatinya harus merasakan luka yang begitu menyakitkan.
"Kamu harus tanggung jawab, Tinggalkan wanita itu dan nikahi anak saya. Kalau sampai kamu tidak mau bertanggung jawab atas bayi ini, Kamu akan saya laporkan ke kantor polisi"
Deg*!
*Mendengar itu membuat Elzia terpaku di tempat, Lututnya terasa begitu lemas, Dadanya sesak, Seperti pasokan oksigen sangat sulit untuk sekedar masuk pada rongga paru-parunya.
"Apa maksudnya, Bertanggung jawab atas bayi dalam kandungan Nina. Aku pasti salah dengar" ucap Zia dalam batinnya.
"Kamu talak wanita itu sekarang juga, Atau saya akan lapor polisi saat ini juga"
Adit yang sejak tadi menunduk dan diam akhirnya menoleh ke arah Elzia yang terlihat menyimpan begitu banyak rasa penasaran dalam batinnya.
"Apa maksud omongan dia, Kak?" tanya Zia sambil mendekat pada Adit yang masih terdiam.
"Ayo cepat katakan pada istrimu yang sebentar lagi akan menjadi mantan" ucap Wanita paruh baya yang tak lain adalah ibunya Nina.
Sedangkan Nina hanya diam serta menangis tanpa suara. "Apa maksud semua ini, Nina?" tanya Zia yang masih terlihat seperti orang bodoh.
Semua orang terdiam hanya bisa menyaksikan kejadian sore ini. Begitu juga dengan kedua orang tua Adit dan juga mama Zia yang masih tidak mengerti.
"Cepat katakan apa maksud dari semua ini!?" ucap Zia dengan nada tinggi.
"Cepat kamu katakan, Adit. Atau saya yang akan mengatakan semuanya"
"Maafkan aku, Zia. Maafkan aku yang sudah melukai perasaanmu"
"Jelaskan yang sejelas-jelasnya. Apa maksud dari perkataanmu ini, Kak? Jangan buat aku bingung"
"Maafkan aku, Mulai saat aku talak kamu"
Elzia terdiam, Mendengar perkataan Adit membuat dunianya seakan berhenti berputar, Dadanya kembali terasa semakin sesak. Masih sulit di percaya jika pria yang menurutnya sempurna sudah mengkhianatinya dengan sahabatnya sendiri.
"Kamu bercanda kan, Kak. Kamu tidak akan melakukan ini padaku" ucap Zia sambil memukul kecil dada Adit dengan kedua mata yang sudah merah.
"Maafkan aku, Zia"
Lagi-lagi hanya kata maaf yang mampu keluar dari mulut Adit. Mungkin menyesal karna sudah melakukan hal yang tak seharusnya dia lakukan dengan, Nina. Sahabat dari Elzia.
"Apa! Adit, Kamu be"
Belum sempat mama Adit melanjutkan perkataannya, Wanita paruh baya itu tak sadarkan diri. Karna memang sebelumnya mama Adit memiliki riwayat sakit jantung*.
Dttttttt,,,,,,,Dttttttt,,,,,,,Dtttttt
Suara dering ponsel membuat Elzia tersadar dari lamunan kejadian yang sudah membuatnya begitu terluka. Bahkan luka itu masih begitu membekas.
"Siapa yang telfon malem-malem begini" ucap Zia sambil menatap layar ponselnya yang tertera nama Om Duda Rese di sana.
Elzia menatap malas saat melihat nama yang keluar di layar ponselnya, Wanita itu tak menghiraukan panggilan Arka. "Aduuh. Apaan sih malem-malem ganggu saja" gumamnya dan dengan terpaksa menjawab panggilan dari Arka.
📲:Apa sih om, Malem-malem telpon aku. Ganggu tau gak
📲:Kok kamu tau kalau ini saya, Jangan bilang kamu sudah menyimpan nomor ponsel saya.
Elzia terdiam, Wanita itu menatap layar ponselnya sambil memperhatikan nama yang tertera di sana.
"Oh iya, Kapan aku simpan nomor ini. Astaga, Bikin malu saja" ucap Zia dalam batinnya.
📲:Jangan kegeeran deh om. Buat apa juga aku nyimpan nomor om-om
📲:Bukan kepedean, Tapi itu fakta kan.
📲:Sudah jangan banyak bicara. Ada apa om telpon aku malem-malem?
📲:Cieee udah bilang aku nih ya.
📲:Aku matiin nih
📲:Galak banget sih calon istri. Iya iya, Saya telpon karna mau mengabarkan jika saya sudah di jakarta, Besok siang kita bertemu setelah kamu pulang sekolah. Siap-siap saja, Supir yang akan menjemput.
zia duda itu tidak selalu tua juga ada yg usia 20jadi duda 🤣🤣🤣
Belum juga ketemu udah bayangin om duda tua muka jelek jangan gitu dong,nanti kalau kamu terkejut gimana 🤔