Di Jodohkan Dengan Om Duda
Seperti biasa. Setiap pagi Zia memang harus di bangunkan oleh neneknya. Anak itu memang bisa di bilang ratu tidur. Di manapun, Pasti dia akan dengan mudah memejamkan kedua matanya. Apalagi di rumahnya sendiri.
Setiap waktunya sekolah, Nenek Hanum harus membangunkan Zia untuk pergi ke sekolah. Apalagi sebentar lagi ujian akhir sekolah akan segera di laksanakan.
Tok...tok...tok...
"Zia bangun. Ini sudah jam 05:30. Ayo bangun lalu mandi Zia" Panggil nenek Hanum sambil mengetuk pintu kamar Zia
Namun tidak ada sahutan apapun dari Zia. Karna saat ini Zia sedang asyik berkelana dalam mimpinya.
"Ayo bangun Zia. Nanti kamu terlambat. Bukan kah tadi malam kamu bilang hari ini akan ada les pagi di sekolah" Ucap nenek Hanum lagi sambil terus mengetuk pintu kamar Zia semakin keras
Elzia yang merasa tidurnya sudah tidak aman akhirnya membuka kedua matanya. Mengerjab beberapa saat untuk menyesuaikan pencahayaan yang masuk pada indra penglihatannya.
Wanita itu bangun dari tempat tidurnya dengan wajah di tekuk dan rambut berantakan. Membuka pintu kamar dengan kesadaran yang belum sepenuhnya terkumpul.
"Aduh nenek. Ini kan masih sangat pagi. Bisa gak sih nenek sehari saja tidak mengganggu Zia tidur. Zia itu masih sangat mengantuk nek" Ucap Zia sambil merebahkan tubuhnya di atas Sofa
Melihat itu membuat nenek Hanum menarik tangan Zia"Astaga Zia. Kamu ini anak perawan. Seharusnya pagi masak sebelum ke sekolah" Ucap neneknya lagi
"Ngapain Zia masak. Kan udah ada nenek yang masak buat Zia"
"Zia, Kamu ini sudah dewasa. Belajar masak biar nanti kalau sudah menikah kamu bisa masakin untuk suami dan anak mu"
"Apaan sih nek. Orang Zia masih belum genap 18 tahun. Masih jauh pikiran Zia untuk kata menikah. Zia masih ingin sekolah"
"Terserah kamu saja. Sekarang cepat mandi. Nanti kamu telat datang lesnya"
Mendengar kata Les membuat Zia begitu terkejut. Sebab pagi ini adalah waktu les untuk pelajaran IPA. Dengan guru pengajar yang cukup membuat resah para muridnya.
Sekolah Nusa bangsa memang mengadakan les sebelum jam masuk sekolah untuk siswa kelas 12. Mengingat sebentar lagi akan menghadapi ujian akhir sekolah.
Semua guru-guru memutuskan untuk memberikan bimbingan les terhadap semua murid kelas 12. Mereka ingin semua anak muridnya lulus dengan nilai yang baik.
"Astaga. Kenapa aku harus lupa jika pagi ini adalah jadwal les nya pak beo"Ucap Zia sambil menepuk jidatnya pelan
Mengingat jika les pagi ini adalah jadwalnya pak Junaidi. Tapi sering mereka sebut dengan kata pak Beo. Karna sering marah-marah tidak jelas.
Zia masuk ke dalam kamar mandi dan mandi dengan sangat cepat. tidak sampai 5 menit, Zia sudah selesai dan keluar dari dalam kamar mandi di rumahnya.
Nenek Hanum yang melihat Zia sudah selesai mandi dengan waktu yang sangat singkat hanya bisa menggelengkan kepalanya"Sudah mandinya Zia? Kok cepat sekali?" Tanya nenek Hanum sambil menatap Zia dan meletakkan makanan yang baru selesai dia masak di meja makan.
"Nenek kayak tidak tau Zia saja. Yang penting mandi, Tidak perlu lama" Ucap Zia dan langsung masuk ke dalam kamarnya
Kakek Awi yang melihat itu hanya bisa terkekeh. Seperti itulah Elzia. Jadi sudah tidak heran jika Zia mandinya sangat cepat. Bahkan lebih cepat dari pada kilat.
"Liat tuh kek. Kelakukan cucumu" Ucap nenek Hanum pada kakek Awi
"Biarkan saja nek. Yang penting Zia masih mau mandi" Ucapnya sambil tertawa
Sejak kecil Zia memang sudah tinggal bersama dengan kakek dan juga neneknya. Sebab kedua orang tua Zia sudah berpisah dan menikah lagi. Oleh karen itu, Zia sudah terbiasa hidup dengan kakek dan juga nenek yang begitu menyayanginya.
5 menit kemudian. Zia sudah keluar dengan menggunakan pakaian sekolah yang sudah rapi. Hijab putih itu sudah menempel sempurna di wajahnya. Namun tidak ada riasan di wajahnya. Karna memang Elzia tidak terlalu suka berdandan.
"Ayo makan dulu Zia. Nanti kakek antar sekolahnya" Ucap kakek Awi
"Tidak perlu kek. Zia bawa sepeda sendiri saja. Kalau gitu Zia berangkat dulu ya kek, Nek. Makannya nanti saja sepulang sekolah. Ini Zia udah kesiangan" Ucap Zia dan langsung naik ke tas motornya.
Motor beat berwarna merah muda. Motor yang sudah menemani Zia sekolah dari awal masuk hingga hampir lulus.
"Aduh ini pasti lesnya sudah di mulai. Mati aku, Nanti bisa-bisa kena marah sama pak Beo" Ucap Zia sambil mempercepat laju motornya
15 Menit kemudian.
Motor Zia sudah tiba di sekolah Nusa bangsa. Seperti dugaan Zia. Pintu kelasnya sudah tertutup rapat. Itu artinya pak beo sudah memulai lesnya.
Di Dalam kelas
"Ini Zia kemana?" Tanya pak Juna pada semua murid
Namun tidak ada satu pun dari mereka yang menjawab"Zayna, Novi, Eer. Dimana Zia?" Tanya pak Juna pada teman-teman Zia
"Tidak tau pak" Jawab mereka kompak
"Tumben tidak tau. Biasanya kan kalian kemana-mana bareng"
Tak berselang lama, Ada seseorang yang mengetuk pintu kelas itu. Pak Juna sudah bisa menebak siapa yang datang.
Tok...tok...tok...
"Itu pasti Zia" Ucap pak Juna sambil menatap pintu
"Selamat pagi pak" Ucap Zia dan masuk dengan cengengesan sambil mencium punggung tangan pak Juna supaya tidak di marahi.
•
•
•
Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 13:30. Semua murid sudah bersiap untuk pulang. Begitu pun dengan Zia dan teman-temannya.
"Hai ayang Zia. Gak mau pacaran dulu nih sama aa Taufik?" Ucap salah satu teman kelas Zia yang bernama Taufik
"Ogah" Jawab Zia dan langsung keluar dari kelasnya
Taufik adalah salah satu teman Zia yang humoris. Kelas tidak pernah sepi kalau ada anak satu ini.
"Langsung pulang apa main di rumahku dulu?" Tanya Zayna pada Zia dan juga Novi.
"Gimana Nov. Mau main di rumahnya Zay dulu gak?" Tanya Zia pada Novita
Sudah seperti biasa, Setiap pulang sekolah mereka akan menghabiskan waktu bercerita di rumahnya Zayna, Kecuali Eer. Yang memang sangat jarang ikut berkumpul dengan mereka.
"Nggk dulu lah Zi. Habis ini aku masih ada janji temu sama ayang, Biasa" Jawab Novi sambil mengangkat kedua sudut bibirnya
"Dasar bucin" Cibir Zia
"Biarin saja. Dari pada jomblo. Ayuklah pulang saja. Besok baru kita main ke rumah Zayna" Ajak Novita pada Zia. Karna memang rumah mereka berdua yang paling jauh dari sekolah
Di rumah Zia
Saat ini Elzia sudah tiba di rumahnya. Namun saat dia ikut duduk bersama dengan kakek dan neneknya. Tiba-tiba saja Zia harus mendengar sebuah kabar yang tak pernah Zia pikirkan sebelumnya.
"Ada pa Nek. Kenapa nenek liatin Zia seperti itu?" Tanya Zia pada nenek Hanum
Nenek Hanum tidak menjawab. Wanita tua itu hanya melirik ke arah suaminya. Melihat lirikan istrinya membuat kakek Awi langsung paham dengan maksud lirikan itu.
"Jadi begini Zia. Tadi mama mu mengabarkan jika dia sudah menjodohkan kamu dengan seorang. Kalian akan menikah setelah kamu lulus nanti. Tidak ada penolakan "Terang kakek Awi dan langsung mampu membuat Zia terkejut
"Apa!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
@꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ❦꧂
tidak salah neneknya menyuruh Zia belajar masak karena usia segitu memang sudah sepantasnya untuk belajar memasak
2023-06-01
0
delete account
lagi lagi tidur bermimpi dan mimpi terlalu indah baginya
2023-06-01
0
ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸʚɞ⃝🍀𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖
pemikiran orang tua jaman dulu. anak cewek harus bisa masak. padahal ga bisa masak jg tetap bisa makan. wkwkwk
2023-05-31
0