Bumi ~
Sampai matipun aku tak akan pernah menyentuh wanita sepertimu karena tempatmu bukan berada di sisiku tapi berada di kakiku .
Air ~
Tak apa jika kau tak akan pernah melihatku , akan kunikmati setiap sakit yang kau torehkan karena aku adalah istrimu .
Hubungan yang terjalin karena adanya paksaan . Dendamnya pada wanita yang telah menjadi istrinya membuatnya buta untuk melihat kebenaran . Akankah Air mampu bertahan ? Akankah Bumi mampu melepasnya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
04
" Pah .. apakah keputusanmu untuk menikahkan mereka tidak terlalu cepat ? " tanya Rita pada suaminya .
Saat ini mereka sedang ada di balkon kamar mereka dengan dua cangkir teh di depannya . Sore itu Alfian dan istrinya sedang membahas sesuatu .
" Cuma itu cara kita untuk menebus kesalahan kita dulu Mah ! Bumi anak yang baik walau sekarang ia tidak seramah dulu lagi . Anak itu juga sangat bertanggung jawab . Papa yakin dia bisa membahagiakan Air dan Janu "
" Tapi kita jangan mengulangi kesalahan yang sama , kita harus bertanya dulu pada Air maupun Bumi . Mama tidak ingin pernikahan ini membuat Air menderita lagi ! Jika Air menderita maka Janu juga tidak akan bahagia ! " tukas Rita , bukannya ia tidak setuju dengan rencana suaminya tapi menurutnya pernikahan memang harus di landasi dengan cinta .
Ia tak mau mengulangi kesalahan yang sama seperti pernikahan putranya dan Narra . Keluarga yang mereka harap bisa membantu untuk mengembangkan perusahaan Adipraja malah merongrong kekayaan mereka secara diam diam .
" Hanya itu cara agar Janu Kama Adipraja mempunyai kedudukan yang kuat di keluarga ini . Kau tahu kan pernikahan Reynand dan Air tidak terdaftar oleh negara . Mereka hanya menikah siri "
Rita hanya menghela nafasnya , nyatanya semua perkataan suaminya adalah benar . Mereka harus membuat kedudukan Janu kuat di keluarga ini . Alfian tak ingin suatu saat keluarga Narra bisa mengusik kedudukan Janu di kemudian hari .
" Ya sudah malam ini kita coba bicara pada Bumi "
*
Sementara itu disebuah apartemen mewah yang ada di pusat kota seorang wanita cantik sedang berbagi peluh dengan laki laki yang lebihi muda darinya .
" Euugghh ... Denieeell ... faster baby !! "
Narra tidak bisa lagi menyembunyikan suara suara indahnya ketika laki laki muda yang ia sewa siang ini sangat pandai untuk memuaskannya .
Laki laki muda bernama Deniel itu terus saja memacu tubuh polos yang ada di bawahnya . Dia sangat pandai bermain di ranjang karena ia memang bekerja sebagai pemuas wanita wanita kaya yang kesepian .
Sebelum keduanya mencapai puncak Deniel melepaskan penyatuannya dan segera membalikkan tubuh polos Narra hingga wanita itu membelakangi dengan posisi yang sudah siap untuk di gempur kembali .
" Cepetan Dennieell ... " dengan tak sabaran Narra meraih ular python yang masih berdiri tegak menantang itu agar cepat memasuki liangnya .
Deniel hanya tertawa melihat wanita dibawahnya yang sudah sangat tidak sabar ia gempur kembali . Narra adalah pelanggan yang sangat ia sukai , selain karena cantik dan bertubuh sintal sempurna Narra juga mampu membayarnya dengan bayaran paling tinggi diantara pelanggan lainnya .
Deniel meremas dan memukul bok*Ng Narra dengan kedua tangannya , dia bahkan menggigit gemas punggung wanita itu hingga terdengar erangan yang membuatnya semangat untuk bertempur kembali .
Dan benar saja , kali ini dengan liar Deniel memacu tubuh Narra dari belakang tanpa ampun .
" Denieeell ... aarrgghhh don't stop it "
" Tidak akan , bahkan jika kau memohon pun aku tak akan berhenti . You're so delicious sayaangg ... "
Suara mereka bersahut sahutan di ruangan itu . Mereka tak peduli dengan keadaan kacau yang mereka timbulkan . Pakaian yang sudah tersebar di semua sudut kamar dan ranjang yang sudah tak berbentuk akibat permainan mereka .
Tak lama keduanya ambruk dengan posisi saling berpelukan . Terlihat kepuasan di wajah mereka . Tubuh Deniel masih berada diatas Narra yang masih tertidur dengan posisi tengkurap .
" Makin hari kau makin pintar bermain baby , tak salah jika aku sudah berani membayarmu mahal " bisik Narra nakal di telinga Deniel yang masih mengatur nafasnya yang tersengal .
" Kau yang mengajariku hingga semahir ini sayang " balas Deniel tak kalah sensual .
Laki laki muda itu membalikkan tubuh Narra hingga telentang , dua jarinya dengan nakal sudah kembali menerobos area favoritnya .
" Puaskan dirimu karena sebentar lagi mungkin aku tidak akan memakaimu lagi " kata Narra dengan melebarkan kedua kakinya agar tangan Deniel bisa mengeksplore area bawahnya .
" Why !? "
" Eeuugghh ... Aku akan menikah lagi " rintihnya kembali menahan nikmat .
" Cihh .. jangan jangan dia sama bodohnya seperti suamimu yang dulu , yang bahkan tak mau menyentuhmu sekalipun " cibir Deniel yang sudah mengetahui kisah Narra dan Deniel .
Narra yang memimpin permainan kali ini , dia sudah ada di atas tubuh kekar Deniel dan mengurut pelan ular yang perlahan lahan terbangun kembali dari tidurnya . Deniel mendesis dan meraih dua mochi yang terlihat menantangnya .
Reynand tak pernah menyentuh Narra karena memang tidak ada cinta antara mereka . Hingga kemudian Narra mencari kepuasan dari lelaki lain dan Deniel adalah salah satunya .
" Tak mungkin dia tak mau menyentuhku ... aku adalah cinta pertamanya baby " kerling Narra pada Deniel yang sudah kembali on .
" Tapi aku tak akan melepasmu , hanya aku yang bisa memberimu kepuasan "
" Kita lihat saja nanti ... "