Pesta pernikahan telah usai, disebuah kamar hotel Presidential suite room yang telah disulap menjadi kamar pengantin yang indah dan megah ternyata tak membuat kedua pengantin baru itu bahagia.
" Ku harap kau tak pernah menampakkan wajah buruk rupamu itu dihadapan ku" ucap laki laki yang telah berstatus menjadi suaminya.
" Pernikahan ini hanya paksaan dari ibuku saja. Karena aku telah memiliki kekasih yang sangat aku cintai, dan aku akan menikahinya. Ku harap kau paham akan posisimu.
Mari kita jalani kehidupan kita seperti orang asing tanpa ikut campur urusan pribadi masing-masing" ucapnya lagi sambil memunggungi istrinya.
Danira meremas gaun pengantinnya sambil menangis dalam diam mendengar setiap kata yang dilontarkan dari mulut suaminya.
" Baik lah, jika itu keinginan anda. Semoga Allah mengampuni setiap ucapan yang anda berikan kepada saya" jawab Danira dengan lantang kepada suaminya.
Bagaimana akhir dari perjalanan rumah tangga mereka?
Akankah berakhir bahagia atau sebaliknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Kane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4. Tetangga Baru
Anak dan Ibu itu masih saling menautkan genggaman tangan mereka seakan saling menguatkan. Shena sangat tahu dan paham betul bagaimana kesedihan yang ibunya rasakan selama ini.
Terlihat jelas dari sorot mata yang mulai dihiasi kerutan namun tetap terlihat indah, menyimpan banyak luka dan kerinduan kepada sang anak yang sudah bertahun tahun terpisah.
Apalagi sekarang dia sedang mengandung, sudah pasti tahu bagaimana sakitnya hati seorang ibu yang merindukan anaknya sendiri tapi tidak bisa bertemu apalagi memeluk karena keadaan yang memaksa.
" Ndak usa nak, ibu ngak apa-apa."
" Ibu belum siap untuk menjawab semua pertanyaan adikmu nanti, dan kamu tahu sendiri kalau adikmu mendengar suara ibu, pasti dia akan nekat untuk kabur dari sana seperti dulu, apa lagi kalau sampai Bapak tahu Ibu berbicara dengan adikmu pasti bapak akan sangat marah, dan semua usaha kita selama ini sia-sia saja." Bu Inggit tak ingin apa yang telah mereka korbankan selma ini hancur, hanya karena keegoisannya.
Shena menghela nafas kasar.
" Semua akan baik-baik saja Bu, tidak akan ada yang sia-sia, kita pasti akan berkumpul lagi dan menjalani kehidupan keluarga kita sebagaimana mestinya ". ucapnya lembut penuh keyakinan.
" Ya ibu juga menanti hari itu, sangat..!!." lirih Bu Inggit tapi terselip rasa keraguan.
Apakah mungkin?.
...****************...
Saat mereka masih asik bercengkrama, terlihat sebuah mobil box berhenti tepat didepan gerbang rumah mereka, tak berselang berapa lama sebuah mobil Alphard berwarna hitam ikut berhenti juga.
" Itu siapa ya Bu ?" tanya Shena penasaran.
" Ndak tau mbak." Bu Inggit menaikkan sedikit bahunya.
"Mungkin tetangga baru mbak".
Tak berapa lama keluar seorang wanita dari mobil Alphard hitam itu sambil mengeluarkan beberapa koper miliknya.
Shena yang penasaran bangun dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri wanita itu.
" Assalamualaikum..." salam Shena sambil berdiri didepan pagar rumahnya yang berwarna Coklat keemasan.
Wanita itu menoleh dan melihat kearah suara yang mengucapkan salam padanya,
" Waalaikumsalam ." Balasnya sambil tersenyum ramah.
Shena melihat banyaknya koper yang keluar dari mobil itu lalu bertanya.
" Mbak yang bakal nempatin rumah disebelah ya ?".
" Iya...benar ".
" Wahhh....sebentar lagi saya punya tetangga baru dong. " ujar Shena lagi dengan senang.
Wanita itu berhenti dari kegiatannya, dia memperhatikan Shena yang memiliki postur tubuh yang mungil, kulit sawo matang, rambut hitam lebat sebahu, hidung yang mancung, dengan manik mata hitam bulat dihiasi bulu mata yang panjang, sangat manis.
lalu matanya jatuh pada perut buncit Shena, Dia berjalan mendekati Shena.
" Jangan panggil mbak dong, sepertinya kita seumuran. Berasa tua saya kalau dipanggil mbak". Canda wanita itu dengan tawa ringan.
" Nama saya Sofia Ranan. " sambil mengulurkan tangannya.
" Saya Ayunda Shena Narendra, panggil aja Shena ." Shena menyambut uluran tangan sofia dengan senyum yang memperlihatkan barisan gigi putihnya.
" Sudah berapa bulan". Tanya Sofia sambil menyentuh perut Shena lembut.
" Alhamdulillah, sudah masuk sembilan bulan Sof, ya tinggal menunggu hari."
" Wah...ini pas sekali, saat anak saya lahir nanti dia sudah memiliki teman". ujar Sofia sambil mengelus perutnya juga.
" Kamu hamil juga Sof, udah berapa usianya..?" tanya Shena antusias.
" Iya,.. Alhamdulillah sudah 18 Minggu." Jawab Sofia dengan binar kebahagiaan.
" Ahhh..sehat sehat ya anak bayi, nanti kalau kamu udah lahir bisa main sama anak tante." ucap Shena sambil mengelus perut yang masih rata itu.
" Oke Tante." jawab Sofie dengan menirukan suara anak-anak, lalu mereka tertawa bersama.
" Wah...Wah..Wah.. sepertinya seru sekali pada cerita apa ini?". tanya seorang laki-laki yang baru saja datang menghampiri mereka berdua.
Laki-laki itu langsung merangkul pundak Sofia.
" Shen kenalin ini suami saya, Namanya David Renan dan sayang kenalin ini Shena tetangga baru kita nanti yang rumahnya bersebelahan dengan rumah kita ini. " tunjuk nya pada sang suami.
Shena dan David saling bersalaman dan berkenalan.
Bu Inggit yang sedari tadi memperhatikan interaksi putrinya dengan kedua orang itu dari teras rumah, akhirnya berjalan mendekat.
" Siapa mbak ?". tanya Bu Inggit kepada putrinya.
" Ini Bu kenalin tetangga baru kita, Namanya Sofia dan ini suaminya David". jawab Shena pada ibunya.
Bu Inggit memberikan senyum dan mengulurkan tangan kepada Sofia dan David.
" Saya Inggit, ibunya Shena". Tersenyum ramah.
Uluran tangan itu disambut dengan hangat oleh pasangan suami istri itu, mereka saling berkenalan dan mencium punggung tangan Bu Inggit sebagai bentuk sopan santun kepada yang lebih tua.
" Wah Tante masih muda sebentar lagi sudah mau punya cucu saja. " Gurau Sofia.
" Aaahh...Nak Sofi bisa saja, ibu Ki usianya udah setengah abad masa dibilang masih muda, kan jadi enak ibu." Bu Inggit membalas gurauan Sofia.
" Masa sih Bu? tapi kok kelihatannya masih cantik dan segar seperti anak usia 20 tahunan."
" Berarti ibu awet muda dong ya." Jawab Bu Inggit lagi dengan tawa.
Merekapun tertawa bersama, seakan sudah lama saling mengenal.
" Ya udah nak Sofi, nak David, ibu mau permisi bawak Shena masuk ke dalam dulu, tidak bagus untuknya terlalu lama berdiri." ujar Bu Inggit berpamitan.
" Sering sering main ke rumah ibu nanti ya nak?." ujar Bu Inggit lagi menawarkan dengan keramahan.
" Siap Bu, pasti saya akan sering main ke rumah ibu nantinya, ibu jangan bosan ya ." Timpal Sofia dengan tawa ringan.
" Yo Ndak bakal bosen toh, malah ibu seneng nanti bakal ibu masakin yang enak-enak pokok ee." Balas Bu Inggit senyum.
" Ya udah Sof, saya masuk dulu yah, maaf malah saya ajak kamu ngobrol disini, padahal kamu lagi repot gitu." ucap Shena merasa tidak enak hati.
" Tidak apa-apa Shen, kamu tenang saja kan ada pak suami, lagian juga saya tidak boleh angkat yang berat- berat karena ini." jawabnya sambil menunjuk perutnya yang rata.
Obrolan mereka pun berakhir, karena dengan kondisi Shena yang sudah hamil tua sudah tidak kuat baginya untuk berdiri terlalu lama dan pasangan suami istri itu melanjutkan kegiatan mereka yang sempat tertunda.
" Pak barang-barang saya yang di mobil Box, langsung Bawa masuk kedalam rumah saja ya pak. " Pinta David kepada sopir mobil Box itu.
" Baik Tuan".
David melihat istrinya yang mau mengangkat koper, langsung mengambil alih koper itu dari tangan Sofia.
" Sayang, sudah ku bilang kamu cukup duduk dan memperhatikan saja, jangan banyak gerak. Ingat pesan dokter bahwa kamu harus banyak istirahat, karena kamu sedang hamil muda." ujar David lagi mengingatkan istrinya.
Sofia hanya tersenyum lebar menunjukkan gigi putih rapinya mendengar peringatan suaminya itu, dan mengikuti perintah sang suami dengan patuh.
......................
...Bersambung......
Suka dgn penjelasan2 agamanya,
Tetaplah berkarya. thx thor..
Ayo donk up date thor sayaanggg,
ditunggu...
Hehehe,, peace thor /Pray/
Abisnya karya orhor actionnya seru plus kocaknya banget..
Pokoknya lap yu thor, sehat selalu & semangat terus berkarya ya..
Mami & anak kembarnya sama2 random....
Lanjuuttt thor...
Se waktu2 ada yg mencurigakan bs langsung di ambil tindakan preventif..
tapi aku sukaaaa...
Kau akan tau siapa & belangnya stevani sebenar2nys..
Selama kita (sbagai istri) tdk melakukan hal2 diluar batas kewajiban sbgai istri.
Good job othor, aku setuju banget tuk karakter danira..