Sebuah kisah fiktif yang menceritakan tentang keserakahan dan ketidakpuasan manusia terhadap apa yang dimilikinya
harta dan kekuasaan adalah tujuan manusia saling bermusuhan dan juga saling bersaing untuk mendapatkan yang terbaik
namun ada hal yang tak pernah disadari luka dan korban dari keserakahan manusia itu sendiri akan kembali dan membawa petaka kepada keluarga maupun diri sendiri
hanya cinta yang mampu meluluhkan segalanya dan membuat perjalanan hidup menjadi makin berarti
cinta yang hadir perlahan akan membawa kebaikan dalam hidup manusia yang tulus mencintai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 18
"anisa!" shila pulang kerja melihat sahabatnya memberikan kejutan padanya
Saat membuka pintu kamar kost shila terkejut semua terlihat gelap dan saat lampunya menyala barulah terlihat
"happy birth day sayangku!" anisa memeluk shila
"cie dua puluh satu tahun, ayo berdoa" anis memberikan kue kecil yang manis dan meminta shila berdoa untuk keinginannya
"kenapa pakai begini sih nis, biasanya juga ngga ada apa-apa" shila sangat terharu dan tak menyangka usianya sudah secepat ini
"jangan nangis dong, ini hadiah untukmu jangan ditolak" anisa memberikan sebuah kotak cukup besar dan meminta shila membukanya
Shila langsung membuka dan isinya ada sepasang sepatu yang harganya tak murah dari anisa
"nis, ini mahal kan?" shila ingin menolak tapi tatapan mata ibu tiri menembus hingga ketulang-tulangnya
"iya maaf, makasih ya nis" shila memeluk anisa
"shila, mana ponselmu?" anisa ingin tahu apa alasan shila masih menggunakan ponsel jaman kerajaan padahal sekarang sudah banyak tabungan
"nggak, kamu mau beliin ponsel juga? Ngga mau" shila menolak memberikan ponselnya takut akan dibuang oleh anisa dan diminta beli yang baru
"pd amat tuan putri, siapa juga yang mau ngasih. Beli lah tabunganmu jauh lebih banyak dari tabunganku sekarang, ayo berangkat" anisa memaksa shila ganti baju dan juga akan segera ganti ponsel
Tak perlu yang mahal atau brand yang sedang naik daun, bagi anisa cukup bisa tahu shila berada dimana adalah yang paling memotivasinya
"kemana kita?" tanya shila sudah jelas pasti ke mall atau pusat perbelanjaan untuk membeli ponsel
kali ini shila memang setuju dengan anisa, toh tabungan shila sudah hampir cukup untuk buka usaha didesa apalagi masa kontraknya masih satu tahun berbarengan dengan anisa lulus kuliah. Agar shila dan anisa tetap bersama pulang ke kampung halaman dan membuat usaha bersama
Shila rasa sudah saatnya bisa sedikit menikmati hasil kerja kerasnya yang tak pernah dia keluhkan selama ini, hinaan , cacian bahkan fitnah kejam pun pernah shila rasakan dalam pekerjaan
namun tak membuatnya patah semangat dan juga putus asa untuk resign, setelah tahu point lima dalam kontrak yang tak terbaca oleh shila yaitu jika mengundurkan diri sebelum batas waktu ditentukan maka dendanya akan sepuluh kali lipat dari gaji setahun
Lebih tepatnya hal itu yang membuat shila tahan banting dari pada membayar dendan jika resign dari pekerjaannya
sampai di mall
"nis makan dulu yuk laper nih" ajak shila yang siang tadi tak sempat makan karena harus meladeni tuan muda yang moodnya sedang tidak baik, bahkan sekertaris dan asistennya menyerahkan pada shila untuk mengurus bosnya hari ini
Perut shila mengeluh butuh asupan setelah mencium wangi berbagai macam makanan dari restoran
"boleh, traktir aku ya bestie" ucap anisa dengan nada centil
"oke!" shila terlalu banyak mendapatkan dari anisa dan tak masalah sesekali mentraktir sahabatnya itu
"mau makan apa, aku ngga ngerti nis" shila bingung memilih menu yang akan dimakannya
"harus ada nasi atau bebas?" anis membantu shila memilih menu, karena anisa yang sering makan diluar bersama dengan pacarnya
"nasi dong!"
"ini aja gimana? " anisa menunjuk sebuah menu yang ada nasi, daging dan juga lengkap dengan sayur
"boleh itu saja, kamu apa?" shila penasaran dengan yang akan dipesan oleh anisa
"mba saya mau paket ini satu, dan udon kuah pedas satu, minumnya lemon tea aja dua mba" anisa memesan makanan untuk berdua dan mencari tempat yang terjangkau harganya jadi tak membebankan shila terlalu banyak
Apalagi shila akan membeli ponsel yang harganya bukan hanya ratusan ribu saja
Keduanya makan dengan lahap dan saling berbagi makanan sesekali, shila terlihat sangat senang dihari ulang tahunnya kali ini dan setelahnya
"yang ini berapa koh?" anisa menawar ponsel untuk shila
"tiga juta!"
"mau yang mana shil?" tanya anisa
Shila menggelengkan kepalanya karena bingung dan harganya sangat mahal baginya "ada ngga yang dibawah itu" shila berbisik pada anisa
"yang terbaru merek sungsam koh?"
Anisa mencari ponsel yang kualitasnya bagus dan juga bukan sembarangan untuk sahabatnya
"ini dengan type ini harga lima juta sekian, sudah bagus dan juga cukup terbaru"
"nis!" shila untuk membeli tiga juta saja sudah berat apalagi mengeluarkan uang lima juta
"saya ambil ini koh!" anisa meminta uang tiga juta yang sesuai budget dari shila dan juga menambahi uang untuk membayar ponsel shila
shila kali ini menolak dan kekek membayar semuanya sendiri meski anisa memohon menerimanya
shila membayar semuanya dan tak apa sesekali, selama bekerja shila belum mengeluarkan uang yang besar untuk dirinya sendiri
"maaf ya shil, gara-gara aku kamu jadi beli barang mahal" anisa tak enak hati padahal ingin menambahi membayar karena baru dapat tranferan uang jajan dari kakaknya
dan saat bilang akan membelikan kado buat shila, uang jajan untuk anisa ditambah oleh sang kakak
Anisa pun menceritakan itu tapi shila tak mau mendengar dan meminta uang jajannya untuk anisa saja
shila dan anisa pulang ke kamar kost tercintanya
"foto dulu nis, sepertinya bagus cameranya" shila membuka aplikasi camera dan memotret beberapa foto untuk dijadikan wallpaper ponselnya
"itu akan tergeser dengan foto kekasihmu nanti" ucap anisa
"tidak akan!"
Shila mulai mengotak-atik ponsel, menyimpan nomer yang perlu dan juga menginstal beberapa aplikasi atas saran anisa
"nih shil, sekarang kamu ngga perlu bawa uang cash banyak-banyak. Pakai aplikasi ini saja bisa buat bayar apapun. Dan ingat ya selalu aktifkan gps ini kemana pun kamu pergi biar kita bisa saling tahu keberadaan kita masing-masing" anisa mengajarkan beberapa hal yang penting dan perlu shila ketahui
Hingga tak terasa waktu sudah tengah malam dan asik dengan ponsel barunya dan masih penasaran dengan banyak hal
"tidur besok kesiangan" anisa menegur shila yang terlihat dari cahaya ponsel masih menyala
"mataku belum mau terpejam" jawab shila padahal sejak tadi mulutnya terus menguap pertanda sudah waktunya tidur
tapi shila memaksakan masih ingin memainkan ponselnya dan masih banyak yang belum dia pelajari
"shila!" anisa mulai tak sabar saat shila tak mendengarkannya
"iya, iya!" shila baru sadar sudah jam dua dini hari, meletakan ponselnya dan segera menarik selimut
Mata yang sudah lelah dan mengantuk tak menunggu lama untuk terlelap dalam tidurnya