Dia dulu merupakan putri kebanggaan keluarga nya, dia gadang akan menjadi penerus perusahaan sang Papa nya, tapi siapa sangka setelah Mama nya meninggal Papa nya memilih untuk menikah lagi.
Lira kemudian di paksa menikah dengan laki-laki dari keluarga Mulyono, meskipun sudah menjalani pernikahan 1 tahun lebih Nyata nya mereka tidak saling bersentuhan.
Sebab laki-laki itu tidak mencintai nya, Laki-laki itu mencintai saudara tirinya.
Dimulai sejak kapan? sejak perempuan itu masuk ke keluarga nya dan menjadi saudara tiri nya.
Dia fikir Laki-laki itu sengaja menikah dengan nya demi untuk mendapatkan harta warisan keluarga nya, setelah mendapat kan nya, laki-laki itu dan adik tirinya menyiksa dirinya, membuang diri nya bahkan berencana membunuh nya.
Setelah gagal dengan misi melenyapkan dirinya,Ibu tiri dan saudara tirinya malah membuat sebuah jebakan mengerikan untuk dirinya.
Dia jelas berputus asa, siap mati dan lenyap dari muka bumi ini, tapi siapa sangka sesuatu membuat dia kembali bangkit untuk mendapatkan apapun yang seharusnya memang menjadi miliknya.
Dan rahasia pernikahan dimasa lalu nya sedikit demi sedikit terbuka dengan sendirinya tanpa terduga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hye seung "eva", isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Puas dengan pencapaian nya
"Breaking news hari ini telah terjadi pembunuhan di ….oleh putri Keluarga pengusaha ternama Jakarta tuan Mulyono"
"Selamat pagi pemirsa bersama saya…."
"kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Lira Santoso…"
Seluruh televisi terlihat menyiarkan berita paling fenomenal hari ini.
Lira, gadis baik-baik kekuarga Santoso kini menjadi seorang tersangka dari kasus pembunuhan.
Yang padahal tidak pernah dia lakukan sebelumnya.
Bagaimana bisa?.
"Aku tidak pernah membunuh nya"
Lira jelas berteriak histeris, dia menutup kedua telinganya dengan sekuat tenaga ketika saudara tirinya bicara sambil menaikkan ujung bibirnya.
Rona bahagia jelas terpancar dari wajah culas tersebut.
Seorang pengacara duduk tepat dihadapan Lira.
"Kau fikir siapa yang percaya? Korban meninggal dunia, kamu memegang barang bukti nya."
Pengacara itu terlihat menekan nya sejak dia ditangkap semalam.
"Kau tahu jika tidak mengaku berapa lama hukuman yang akan kamu dapatkan?."
Tanya pengacara itu lagi.
"Mengakulah agar hukuman nya menjadi lebih ringan."
"Tidak....aku bilang aku tidak pernah membunuh siapapun"
Lira menangis, berteriak histeris sambil berusaha untuk memberontak.
Beberapa orang terlihat memaksakan dirinya agar menandatangani sesuatu di hadapannya.
Mayang memaksa nya untuk mengakui perbuatannya dengan cara yang begitu licik.
Brakkkkkk
Sebuah Hantaman berat menerjang tubuh Lira, dua perempuan menahan lengan kiri dan kanan nya didalam jeruji sempit tersebut dan membiarkan Lira tersungkur dilantai tepat menghadap kearah kaki seseorang.
Siapa lagi kalau bukan Mayang.
Perempuan licik itu terlihat berdiri tepat di hadapan dirinya, menatap dirinya dengan pandangan begitu pongah penuh kebencian.
"Kenapa kau lakukan semua ini pada ku?"
Anjani bertanya sambil mencoba menahan tangisannya, dia mendongak menatap Perempuan itu untuk beberapa waktu.
Wajah nya di cengkeraman oleh salah satu perempuan di sisi kanan nya.
Alih-alih menjawab Mayang tampak mulai duduk, membiarkan kedua kakinya menjadi penopang tubuh nya.
Kini gantian tangan kanan Mayang mencengkeram erat wajah Lira.
"Karena apa yang menjadi milik mu akan menjadi milik ku, salah satu di antara kita harus di singkirkan, jika tidak akan ada dua orang yang memiliki Santoso group, dan aku tidak suka ada persaingan didalam kekuasaan"
Setelah berkata begitu Manyang terkekeh senang.
"Dan kau tahu? Aku dan Aldi akan bertunangan setelah kamu membusuk di penjara"
Mendengar ucapan Mayang seketika air maya Lira tumpah.
Setelah bercerai pada akhirnya Laki-laki itu benar-benar memilih Mayang.
Bahkan Aldi sama tidak memiliki perasaan nya dengan Mayang.
Melihat ekspresi dan tangisan Lira, seketika Mayang tertawa terbahak-bahak, dia melepaskan cengkraman nya dengan kasar dari wajah Lira.
Perempuan itu berdiri dengan cepat.
"Kau ini menyedihkan sekali, aku sudah bilang tidak ada tempat mu lagi untuk berlindung di dunia ini"
Lagi Mayang tertawa terbahak-bahak, merasa bahagia atas pencapaian nya.
Tiba-tiba perempuan itu menghentikan tawanya, dia menatap tajam kearah Lira.
"Aku tidak suka melihat wajah dan kuku-kuku indah nya, hancur kan wajah dan kuku-kuku itu untuk ku"
Apa?
"Baik nona"
Seketika Lira berusaha memberontak, tapi lagi-lagi tubuhnya kalah kuat, dua perempuan itu mencabut paksa kuku-kuku indah nya dengan alat mengerikan di hadapannya dan mulai menyayat wajahnya dengan sebuah pisau Carter yang ada di lantai.
"akhhhhhhh"
teriakan melengking memekakkan telinga terdengar disepanjang ruangan tersebut, orang-orang yang mendengar nya pura-pura menutup telinga mereka.