NovelToon NovelToon
Bringing Back, My Wife

Bringing Back, My Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Penyesalan Suami
Popularitas:7.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

Karena satu kesalahannya, Azam harus kehilangan semua yang ia miliki, istri dan keluarga besarnya.

Azam melakukan segala cara untuk kembali meraih apa yang sudah terlepas. Meski jalan yang ia lalui tidak mudah.

Bisakah Azam mendapat semuanya kembali? cinta sang istri dan keutuhan keluarga Malik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BBMW BAB 4 - Ingin Kembali Seperti Dulu

Azam duduk di salah satu kursi dan menatap sebuah surat di tangannya.

Tertulis jelas jika itu adalah surat dari Pengadilan Agama tentang gugatan cerai sang istri.

Bella sebagai penggugat dan ia yang tergugat.

Gugatan itu masuk di pengadilan agama 2 minggu lalu, artinya saat Bella memutuskan untuk pergi ke Singapura ayah Adam dan papa Agra sudah mengurus tentang perceraian ini.

Azam membaca satu per satu kalimat dalam kertas itu. Seolah secara perlahan pula ia mengiris hatinya sendiri. Terasa begitu pedih. Membuatnya sampai tidak bisa berkata-kata.

Aku tidak ingin kita berpisah Bell, aku tidak ingin kita bercerai. Batin Azam.

Tertulis di sana sidang perceraian pertama mereka akan digelar pada 4 Desember, itu artinya 2 minggu lagi.

Makin pilu lah hati Azam kala melihat tanggal itu.

Lamunan Azam putus saat ia merasa pundaknya disentuh oleh seseorang, Julian menepuk pundaknya. Dan saat Azam mengangkat wajah ia melihat Arnold dan Ben juga.

Sesaat, Azam kira ia hanya sendiri.

"Kami akan membantumu," ucap Julian dengan tulus.

Dan Arnold pun menganggukkan kepalanya, menyetujui ucapan Julian itu.

Arnold dan Julian kini yakin jika Azam sudah sungguh-sungguh mencintai Bella.

2 hari lalu Raya mendatangi Azam.

Raya menawarkan untuk hidup bersama, banyak hal yang sudah mereka lalui dan mungkin ini adalah akhirnya mereka bersama.

Raya bahkan setia menerima Azam dalam keadaan apapun, ia bersedia menerima Azam yang kini bukan siapa-siapa.

Tapi saat itu Azam menolak, bahkan juga mengatakan kata maaf karena cintanya untuk Raya sudah tidak ada lagi.

Hati bahkan hidupnya semua sudah milik Bella. Wanita yang ia anggap hina, wanita tidak bisa menjaga dirinya sendiri, wanita yang tidak bisa melakukan apapun selain melenggok di atas catwalk itu kini sudah menguasai dirinya.

Bahkan Azam sudi melakukan apapun agar Bella kembali.

Mendengar kata-kata itu Raya terdiam, tidak bisa berkata apa-apa lagi. Makin mantap lah hatinya untuk pergi jauh dari Jakarta dan Bandung.

Karena cinta dan harga dirinya sudah hilang secara bersamaan.

"Bagaimana caranya?" tanya Azam, di antara keputusasaan yang mulai ia rasa. Bahkan Bella mengganti nomor ponselnya, membuat Arnold dan Julian tidak bisa menghubungi.

"Aku akan bicara lebih dulu pada Zura," jawab Julian.

Dan setelahnya tidak ada kata-kata lagi diantara mereka. Karena langit yang tadinya tampak cerah kini mendadak mendung, itulah yang Azam rasakan. 

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sore harinya.

Julian benar-benar mendatangi Azura di perusahaan Malik Kingdom. Ia sudah membuat janji dengan kekasihnya itu untuk pulang bersama. 

Karena itulah Julian datang kesini untuk menjemput. 

Julian tidak menunggu di basement, ia langsung mendatangi ruangan Azura yang menjabat sebagai manajer keuangan. 

Mengetuk ruangan itu dan masuk, lalu melihat Azura yang tengah bersiap untuk pulang.

"Kamu kesini? padahal aku sudah buru-buru mau turun," ucap Azura. 

Ia bicara namun tidak menatap ke arah mata Julian, matanya terus melihat kesana kemari seolah menghindar.

"Kamu habis menangis?" tanya Julian, ia menebak seperti itu saat melihat gelagat aneh sang kekasih.

Sebuah pertanyaan yang membuat pergerakan gadis cantik ini terhenti. Karena pertanyaan itu memang benar adanya.

Matanya sembab karena semalam ia menangis hebat. Dan ditanya seperti ini membuat air matanya kembali menangis tanpa bisa dicegah. 

Tanpa banyak bertanya lagi Julian segera menghampiri Zura, menariknya dan memeluknya erat. 

Di pelukan sang kekasih Azura menumpahkan semua kesedihannya. Keluarganya yang dulu harmonis kini perlahan mulai menghilang. Kepergian nenek Zahra dan perceraian Azam Bella membuat mansion seperti neraka. 

Tidak ada lagi tawa, yang ada hanya kesedihan dan tangis yang tertahan. 

Semalam, acil Aida mengatakan kepada ayah Adam untuk maafkan Azam atau setidaknya dengarkan dulu penjelasan yang akan diberikan oleh Azam.

Aida berani meminta itu kepada sang kakak karena ia menerima bingkisan yang dikirimkan oleh Azam. Uang 1 juta yang ia berikan dikembalikan oleh keponakannya itu. Bukannya senang, hati Aida makin terasa teriris. 

Disaat ibu sudah tidak ada ia ingin keluarganya utuh kembali. Termasuk perihal Azam dan Bella.

Namun ayah Adam enggan, ia justru bertengkar dengan acil Aida. 

Sementara ibu Haura hanya menangis sambil memegangi lengan ayah Adam. Meminta suaminya itu agar tetap tenang.

Sedangkan Agatha dan Azura hanya mampu melihat pertengkaran itu dibalik dinding dengan saling memeluk erat dan air mata yang jatuh dengan begitu derasnya.

"Aku tidak mau seperti ini, a-aku ingin semuanya kembali seperti semula. Aku ingin Nenek hidup kembali, aku ingin Bella dan Azam juga bersama. Aku ingin seperti dulu Julian," ucap Zura dengan sesenggukan. 

Dan Julian tidak bisa berkata apa-apa, hanya mampu memeluk kekasihnya semakin erat. 

Hingga lambat laun tangis Zura mered, bahkan Julian pun ikut membantu menghapus air mata di wajah Azura.

"Jangan bersedih, ini hanya ujian sayang, dan kita harus melewatinya," jelas Julian seraya menangkup wajah kekasihnya dengan sayang. 

Pernikahan mereka pun ikut diundur karena banyaknya peristiwa yang terjadi. 

"Kita tidak bisa membuat nenek Zahra kembali, tapi kita masih bisa menyatukan Azam dan Bella lagi," timpal Julian.

Membuat Azura terpaku dan menatap penuh harap pada sang kekasih. Azura pun membenarkan ucapan Julian itu.

Satu-satunya yang bisa mengembalikan keutuhan keluarga mereka adalah nenek Zahra dan Azam Bella.

Nenek Zahra tentu tidak bisa kembali lagi. Tapi Azam dan Bella masih bisa bersama.

"Tapi aku juga masih marah sama Abang," ucap Azura dan terlihat menggemaskan di mata Julian. 

"Temui dulu abangmu, setelah bertemu dengannya aku yakin marahmu akan luruh."

Lalu diganti dengan iba. Tambah Julian di dalam hati. 

Julian tersenyum, sementara Azura hanya mencebikan bibirnya. 

1
Asya Princess Khoiron
entah sudah keberapa kali nya AQ baca bang Azam _bella
Asya Princess Khoiron
siapa yang naro bawang disini 😭😭😭
Mutia Sari
bagus
Woro Wardani
Luar biasa
andi hastutty
Bahagia slalu
andi hastutty
Alhamdulillah
andi hastutty
Cie edward lamaran
andi hastutty
Syukurlah raya sadar diri dan meminta maaf
andi hastutty
Ali Playboy turunan dari Amang yuda😂😂😜😜😂
andi hastutty
Hahhaha
andi hastutty
Hamil 1 saja udah was was apalagi klo kembar 3 tidak bisa di pungkiri rasa gelisah yg ada
andi hastutty
Bgi2lah kodrat perempuan harus ikut suami
andi hastutty
Sabar edward
andi hastutty
Ah Ben gercep kali belah duren nya 😂😝🤪😘
andi hastutty
Hahaha jangan menunda Ben meskipun capek hahhaha
andi hastutty
😂😂😂😝😝😝🤪
andi hastutty
Alhamdulillah sah Ben dan fhia
andi hastutty
Cantiknya lampu2nya
andi hastutty
Lama 2 tahun orang sudah kebelet yah edward
andi hastutty
Modus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!