INFO PENTING!!!
Novel ini punya dua cerita yang berbeda...
Sekuel Pertama (Bab 1-Bab 83)
Berkisah tentang Velicia Arista yang di vonis mengidap kanker serviks stadium III. Dokter mengatakan usianya hanya tinggal 90 hari. Mengetahui hal itu, membuat Velicia ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan mendapatkan cinta dari suaminya. Karena selama 3 tahun pernikahan, suaminya malah mencintai wanita lain.
Sekuel Kedua (Bab 86-dst/ on going)
Berkisah tentang puteri adopsi Velicia, Claudia Arista Setyawan, yang terpaksa menikah dengan seorang pria yang sama sekali tak pernah dilihatnya, Adam Wijaya.
Selama 2 tahun keduanya hidup terpisah dan sama sekali tidak pernah mengenal wajah masing-masing. Saat Adam kembali, Claudia ingin bercerai. Adam pun memberikan syarat dalam 90 hari kedepan, Claudia harus bisa membuktikan kepada Adam bahwa ia akan berhasil dalam perkuliahannya. Maka dengan itu, Adam akan setuju untuk bercerai.
"90 Hari Mengejar Cinta Suamiku"
Follow IG: La-Rayya ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon La-Rayya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyakitkan (Bab 4)
"Ayo temani aku makan." Rengek ku dengan nada yang aku buat semanja mungkin pada Arnold.
"Aku sedang tidak berselera. Lebih baik kau makan saja sendiri." Ucap Arnold padaku dengan raut wajahnya yang tetap dingin.
Karena perutku yang memang terasa keroncongan, aku berjalan menuju meja makan. Mulai mengambil menu yang tersedia ke dalam piringku. Semua hidangan yang ada di atas meja ini sudah aku masak beberapa jam yang lalu, dan sekarang sudah dingin. Dengan pelan aku mengunyah sayur yang sudah terasa hambar ini.
Sekilas aku melirik ke arah Arnold yang berjalan ke depan meja makan. Sepertinya dia datang untuk menungguku menyelesaikan makan malam ku.
Namun, tiba-tiba raut wajah Arnold ku lihat berubah. Dia memang bukanlah tipe orang yang sabar, sepertinya dia marah padaku.
Tapi, biarlah. Aku lebih baik melanjutkan makan malam ku.
Arnold tampak menatap seluruh hidangan yang aku sediakan diatas meja.
'Apa dia ingin makan juga?' pikirku dalam hati.
"Ini semua kamu yang masak?" Pertanyaan itu tiba-tiba terlontar dari bibir Arnold.
"Aku menelpon mu tadi siang untuk bertanya apa kamu akan pulang untuk makan, terus kamu bilang pulang, ya tentu saja aku lalu memasak semeja masakan yang enak untukmu dengan riang gembira." Aku berusaha menjawab dengan santai.
Raut wajah Arnold malah semakin terlihat aneh menatapku.
"Hey Velicia Arista, sebenarnya ada apa denganmu? Trik apa lagi yang sedang kau mainkan sekarang?" Tanya Arnold dengan tatapan matanya yang mengejek.
Dalam diam aku memilih membereskan peralatan makan ku menuju dapur. Hatiku sakit sekali, kenapa Arnold selalu saja bersikap seperti itu padaku.
Selesai mencuci piring aku kembali ke ruang makan dan Arnold sudah tidak ada di sana.
Berjalan masuk ke dalam kamar aku mendapati Arnold sedang duduk di atas sofa dengan laptop kesayangannya yang berwarna gold itu.
'Sepertinya ini waktu yang cocok untuk mendapat cinta Arnold.' pikirku.
Aku bergegas mengambil lingerie di dalam lemari dan masuk ke dalam toilet untuk mandi.
Baru saja keluar dari toilet, Arnold langsung menindih tubuhku dan, seperti biasa dia selalu melakukan hubungan denganku dari belakang.
Meski begitu, aku sudah bahagia. Setidaknya dengan bercinta aku bisa merasakan tubuhku menyatu dengan orang yang sangat aku cintai.
Nafasnya memburu di telingaku, dalam berhubungan seperti ini Arnold bahkan menyebutkan nama Viona dengan bertanya padaku tentang kejadian 3 tahun yang lalu.
“Vio bilang, kamu yang maksa dia pergi ke Amrik 3 tahun lalu.” Arnold berkata dengan sangat pelan di telingaku, aku merasa geli sekali.
Aku ingin sekali mengatakan pada Arnold bahwa aku memang melakukannya. Aku memang yang meminta Viona untuk pergi ke Amerika. Tapi aku tidak mau memberitahu Arnold kalau wanita yang dicintainya lebih memilih uang 6 miliar daripada dirinya.
Ingatan di hari aku meminta Viona untuk pergi ke Amerika mulai terbayang.
Hari itu aku datang menemui Viona dan memberinya 2 pilihan waktu itu, kalau dia memilih Arnold, maka aku akan membatalkan aliansi pernikahan antara aku dan Arnold.
Tapi, jika dia mau meninggalkan Arnold, maka aku akan memberinya uang 6 miliar.
Dan, sekarang aku sudah menyadari. Viona adalah wanita yang sangat licik. Wanita itu tahu, walaupun orang yang akan menikah dengan Arnold itu bukan aku, maka akan ada gadis kaya yang lainnya yang akan menikah dengan Arnold.
Bagaimanapun saat itu Tuan Setyawan memang mencari cara bagaimana agar keadaan keluarganya tetap stabil, caranya yaitu dengan menikahkan puteranya dengan puteri keluarga kaya. Tentu saja Viona tidak masuk dalam daftar.
Viona adalah wanita yang tidak punya latar belakang apapun, jadi dia tentu saja memilih mengambil uang 6 miliar yang aku tawarkan itu dan pergi ke Amerika.
Sekarang dia kembali lagi, pasti karena dia tahu kalau Arnold sudah bisa mandiri tanpa bantuan orang lain. Maka sekarang dia kembali mendekati dan meminta Arnold untuk menikahinya. Sudah tentu Arnold bersedia dan bercerai denganku.
Oh, Arnold kau memang sudah dibutakan oleh cinta yang palsu.
Gerakan Arnold semakin kuat, dia sepertinya mengerahkan seluruh tenaganya. Aku merasakan perut tiba-tiba sangat sakit.
"Arnold sakit sekali. Mmmm Arnold...." Lirih suaraku terdengar keluar begitu saja, perutku sakit sekali.
Arnold malah semakin tidak perduli padaku.
"Sakit sekali...."
“Veli, kamu bilang suka padaku, kalau begitu, kenapa memaksaku.” bisik Arnold di telingaku.
"Aku tidak pernah memaksamu." Balasku dengan menahan perih di perutku.
“3 tahun lalu, keluarga Arista adalah yang paling berkuasa di Ternate, semua orang ada dalam genggaman mu, tapi sekarang, keluarga yang membantumu sudah terpuruk.”
"Apa kau tidak malu dengan kelakuanmu. Kau dan keluargamu sudah seperti parasit yang menumpang hidup padaku. Kalau bukan karena aku, keluarga Setyawan juga sudah terpuruk." Aku mengucapkan itu dengan penuh penekanan.
"Hahaha kalau aku parasit, maka kau adalah rubah betina yang sangat licik. Dengan kekayaan kau membeli keluargaku. Tepatnya membeli diriku untuk menjadi suamimu. Padahal kau tahu sendiri bahwa aku tidak mencintaimu, kau malah menyerahkan begitu saja tubuhmu padaku. Apa bedanya kau dengan wanita murahan yang rela melakukan apa saja demi memuaskan nafsunya." Ucapan Arnold sungguh sangat menyakitkan hati.
"Kalau aku kau anggap wanita murahan, lalu apa bedanya denganmu. Kau mempunyai wanita yang kau cintai dan yang kau anggap wanita itu juga mencintaimu, tapi kau malah menikmati tubuhku selama tiga tahun ini." Ucapku dengan nada yang mengejek.
Arnold menarik rambutku dengan keras.
"Kau yang menggodaku. Apa kau lupa, kucing mana yang akan menolak jika diberikan ikan asin." Lagi-lagi ucapan Arnold menyakiti hatiku.
"Kau menganggap aku ikan asin yang mampu menggoda mu. Berarti Viona tak mampu memuaskan mu hingga kau sampai tergoda dengan ikan asin sepertiku."
Suara tawa Arnold menggema di kamar yang selama ini tempat kami menyatukan raga tapi tidak dengan hati kami.
"Viona tidak ada bandingannya, dia ibaratnya Putri Duyung yang cantik. Sedangkan kau, di mataku kau hanya ikan asin yang banyak di dapatkan di pasar-pasar tradisional yang kotor itu." Ucapnya dengan santai, tapi ia belum juga selesai menuntaskan hasratnya.
"Ikan asin sepertiku lebih berharga dibanding Putri Duyung yang kau banggakan itu. Ikan asin ini dapat membuatmu ketagihan, hingga hampir setiap hari kau memakannya meski kau sudah memiliki Putri Duyung yang berharga itu."
Kami melakukan hal yang paling intim, tapi mulut kami melontarkan perkataan yang paling menyakitkan.
Perutku semakin sakit, aku tak dapat menahannya lagi sampai aku merasakan tubuhku mulai kejang-kejang. Tapi Arnold malah menganggap ku ketagihan dengan permainannya.
“Hmmm? Tumben kamu sensitif banget hari ini?” cibirnya padaku.
'Ya Tuhan, sakit sekali.' ucapku dalam hati.
kasian suami ya punya istri kayak kamu
apakah suamimu boking kamar dengan sahabat wanitanya, pangkuan, curhat, dan pelukan kau anggap hal normal juga
miris pola pikir yang tidak bermoral sampai hal menjijikan kayak gini kau benarkan
jiiik
persahabatan endra dan claudia
pesan kamar hotel, berduaan dikamar, curhat berduaan, duduk dipangkuan, peluk dari belakang, tidur berduaan di atas ranjang, kau anggap ini persahabatan yang normal, kau sehat kan thor
coba kau bayang suami baca novel ini, dia berarti boleh donk bersikap kayak endra, punya teman wanita, curhat curhatan, boking hotel, pangkuan, pelukan
miris sifat munafik wanita di bawa kedalam novel, suami perhatikan ponakan wanita saja udah salah, tapi dia sebagai istri kayak wanita murahan, dianggap hal biasa
miris kemunafikan yang tidak bermoral, menjijikan