NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta, Suamiku

Mengejar Cinta, Suamiku

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Harem / Tamat
Popularitas:60.5k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

Cerita Hanum dan suaminya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 11

Matahari sudah tampak dari sisi barat, membuat cahaya itu masuk melalui celah-celah kecil yang ada di atas jendela sana.

Hanum masih memejamkan kedua bola matanya, dengan posisi tidur sambil duduk di bawah ranjang, kepalanya bertumpu pada ranjang sana.

Sedangkan Gus Fauzan, perlah menggeliat, matanya menyipit, lalu secara perlahan membuka kedua matanya itu.

"Eungh" bibirnya terbuka, dirinya langsung perlahan bangkit dari tidurnya dan duduk bersandar di papan ranjang sana.

Kepalanya masih pusing, pipinya juga masih terasa sakit akibat pukulan seseorang tadi malam, tapi rasa sakit itu tak terlalu, mungkin karena telah di obati.

Dan tanpa sadar mata Gus Fauzan menatap ke arah Hanum yang masih meringkuk di bawah tempat tidur, dengan kepalanya yang bersandar.

"Dia?" Guman Gus Fauzan, sambil mengingat-ingat apa yang telah terjadi tadi malam. Sampai dirinya di buat tertegun saat mengingat semuanya, bahkan Hanum yang merawatnya semalaman, Hanum yang mengobati lukanya semalam.

Gus Fauzan mendesah, menekan sisi kepalanya yang berdenyut tiba-tiba, kenapa harus seperti ini? Kenapa Hanum bersikap seperti ini padanya, dirinya sama sekali tidak mau memiliki hutang budi apapun pada siapapun yang berujung akan di ungkit.

Dan siapa sangka, Hanum perlahan bangun, Hanum bukan type orang yang suka tidur sampai siang hari, dirinya tetap akan terbangun pada subuh hari, tapi hari ini dirinya malah harus bangun kesiangan, mungkin jam delapan.

Hal yang tidak pernah Hanum lakukan, dan kali ini Hanum malah tak melaksanakan kewajibannya shalat subuh.

Hanum mengerjap, matanya menyipit menyesuaikan diri. Sampai Hanum di buat terkejut saat melihat suaminya yang sudah bangun.

Hanum langsung buru-buru bangkit dan berdiri.

"Kamu, udah bangun mas? Masih sakit kepalanya" Tanya Hanum lembut, tangannya bahkan terulur berniat menyentuh kening Gus Fauzan, namun dengan cepat Gus Fauzan menghindar. Membuat tangan Hanum hanya menggantung di udara.

Hanum menghela nafasnya kasar, sesak jelas apa yang di rasakannya sekarang. Penolakan Gus Fauzan sudah membuktikan bahwa dirinya tak bisa menyentuh pria itu sedikitpun.  Tapi, Hanum tak hiraukan itu, dirinya tetap tegar, dan yakin jika suatu saat nanti suaminya akan berubah.

"Saya sudah sembuh." Sahut Gus Fauzan acuh tak acuh.  Bahkan Gus Fauzan sama sekali tidak menoleh ke arah Hanum.

Hanum tersenyum kecut melihat sikap suaminya seperti ini. Tapi dirinya tetap bersikap baik.

"Alhamdulillah, syukurlah. Mas mau ke kamar mandi? Atau butuh sesuatu? Hanum bisa membantunya." Tawar Hanum lagi.

Gus Fauzan mendengus. "Tidak perlu, saya bisa sendiri."

"Tapi, kondisi kamu sedang seperti ini, mas. Biar Hanum bantu ya?"

Gus Fauzan menggeram, matanya menoleh ke arah Hanum dengan kerlipan tajam. "Saya rasa telinga kamu cukup berfungsi dengan baik, jadi pasti kamu mendengar apa yang saya katakan sebelumnya! Berapa kali lagi saya bilang, kalau saya – aww" Gus Fauzan menghentikan perkataannya, saat kepalanya tiba-tiba berdenyut lagi.

Hanum yang melihat itu langsung khawatir, "sebentar ya, mas. Hanum ambilkan obat dulu." Kata Hanum dan berlalu keluar dari dalam kamar itu, dirinya juga akan mengambil air minum serta makanan untuk suaminya.

Tidak lama, Hanum kembali dengan nampan yang ada di tangannya, dirinya juga membuatkan susu hangat untuk suaminya itu.

"Mas, makan dulu." Ucap Hanum lembut, dirinya meletakkan nampan yang berisi makanan serta minum dan obat untuk Gus Fauzan di atas nakas.

Hanum meraih piring, mengulurkan sendok yang sudah berisi nasi serta lauk itu ke mulut Gus Fauzan, tapi suaminya malah melengos,

"Mas,"

"Saya masih punya dua tangan, jadi saya masih bisa makan sendiri." Ucap Gus Fauzan ketus

Hanum menghela nafasnya kasar, meletakkan piring itu di atas ranjang, tepat di depan suaminya. Dirinya ingin melihat bagaimana cara makan suaminya saat sakit seperti ini, apalagi saat Gus Fauzan terus memegangi kepalanya.

"Yaudah makan" kata Hanum sambil mengangkat alisnya ke atas saat melihat Gus Fauzan kesusahan.

Hanum berdecak, lalu meraih kembali piring tersebut, dan menyodorkan sendok tadi pada Gus Fauzan.

Gus Fauzan melengos, membuang mukanya kesal. "Saya–"

"Jangan banyak protes, mas. Kalau mas banyak protes kapan sembuhnya? Kalau mas sakit terus nanti Hanum setiap hari ngerawat mas. Bukannya mas nggak suka?" Sela Hanum membuat bibir Gus Fauzan terkatup.

"Makan, mas. Setelah ini mas minum obat, lalu istirahat. Hanum nggak bakalan ganggu mas, kok. Tapi kalau mas butuh sesuatu dan kesusahan mas boleh minta bantuan Hanum" kata Hanum lagi.

Gus Fauzan menghela nafasnya kasar, terpaksa dirinya mau, dan Gus Fauzan makan di suapi oleh Hanum, hingga habis. Sampai dirinya minum obat juga.

Hanum mengulum bibirnya melihat itu, tapi dirinya tak mau terlalu gembira, suaminya seperti ini karena sakit, coba saja tidak.

"Hanum duduk di sofa, kalau ada yang mas butuhin mas bisa panggil Hanum." Kata Hanum setelah membantu Gus Fauzan untuk tiduran lagi di atas ranjang sana. Tubuh Gus Fauzan masih lemah dan tak bertenaga, rasanya ingin bangun saja, Gus Fauzan tidak tahan.

Gus Fauzan tak menjawab, membiarkan Hanum memberesi sisa makanannya, tapi matanya menatap tubuh Hanum itu.

Gus Fauzan menghela nafasnya kasar, meraup wajahnya dengan kasar, lalu mengucapkan istighfar berulangkali.

"Ya Allah, apa hamba sudah berdosa? Hamba bahkan mengabaikan istri hamba, hamba bahkan tidak memperlakukannya dengan baik. Ya Allah, maafkan hamba." Batin Gus Fauzan.

Ceklek

Hanum masuk kembali lagi, dirinya tak menghampiri Gus Fauzan, tapi Hanum duduk di sofa, dengan laptop yang ada di tangannya.

Gadis itu sibuk dengan laptopnya, entah apa yang di kerjakan oleh Hanum, Gus Fauzan juga tidak tau. Gus Fauzan yang semula ingin memejamkan kedua bola matanya, tak bisa. Di dalam hatinya sana ada perasaan risau yang membelenggu dirinya.

Gus Fauzan menghembuskan nafasnya panjang, matanya ketap-ketip menatap ke dinding, sampai dirinya kembali menoleh ke arah Hanum yang masih sibuk dengan laptopnya itu.

Gus Fauzan berdekhem, namun tampaknya Hanum terlalu sibuk, sehingga mengabaikannya.

"Hanum," panggil Gus Fauzan sambil menggigit bibirnya dengan kencang.

Hanum langsung menoleh, matanya menatap ke arah Gus Fauzan. "Ya, mas? Ada yang mas perlukan?" Tanya Hanum.

Gus Fauzan menggelengkan kepalanya.

"Jadi?"

Gus Fauzan menghela nafasnya kasar, menipiskan bibirnya, "terimakasih, terimakasih karena sudah merawat saya." Kata Gus Fauzan sambil menekan rasa malu dan gengsinya.

Deg

Jantung Hanum bergetar hebat, Hanum sampai di buat tak bergerak di tempat saat mendengar perkataan yang keluar dari mulut suaminya.

Ini Hanum tidak senang bermimpi bukan? Atau ini hanya mimpi Hanum.

Jika ini mimpi, tolong jangan bangunkan Hanum, karena Hanum ingin hidup dengan mimpi-mimpi ini. Dirinya sangat bahagia...

*

*

1
Eva Karmita
Alhamdulillah sehat selalu untuk shanum dan Dede Azzam
Julia and'Marian: makasih kakak
total 1 replies
Uthie
Happy ending 👍🤗🤗🤗🤗
Julia and'Marian: makasih kakak udah ikutin kisah Shanum dan Gus Fauzan 🥰
total 1 replies
Uthie
Cieeeee 😁
Uthie
Cieeee .... yg mau pisah kayanya malah gak jadi 😜😁😂😂
Julia and'Marian: hehehe
total 1 replies
Naya En-lish
/Rose//Rose//Rose//Watermalon//Watermalon//Watermalon//Heart/
Julia and'Marian: makasih kak, semangkanya
total 1 replies
Eva Karmita
salah lagi kan Gus 😅😅
Hanum ngambeknya jangan lama" ya 🤗🥰
Uthie
Seneng banget sama posesif nya si Fauzan .. macam bayi besar memang 😂👍

btw.. Ardi dan Tika gimana tuhhh?!?
Uthie
Jangan-jangan ngasih suprise itu Hanum mu, Zan 😂😂
Julia and'Marian: hehehe
total 1 replies
Uthie
Hmmm.... penasaran terus sama kelanjutan kisah rumah tangga Ardi dan Tika ,👍☺️
M Yhati Made
luar biasa
Eva Karmita
jangan pisahkan mereka otor biarkan Ardi berjuang mempertahankan rumah tangga nya
Eva Karmita
semangat Ardi jgn menyerah rajut lagi cinta kalian berdua ❤️❤️❤️❤️
Muhammad Rafli321
maaf Thor cerita arfira judulnya apa ya
Julia and'Marian: nah begitulah kak, jadi kesel, capek kak mikir alurnya malah receh
Muhammad Rafli321: klo ga dpt retensi itu biasanya reader yg baca itu bacanya acak Thor mksudnya babnya dilompatin,AQ udh ngerasain mknya Hiatus Krn capek nulis tp kyk ga dihargai dpt rate bintang 1 jg retensi bkl turun mknya skrg LBH suka jd readers daripada jd author😁
total 4 replies
Muhammad Rafli321
ceritanya bagus tulisannya rapi ga byk typo, semangat nulisnya
Julia and'Marian: terimakasih
total 1 replies
Uthie
Nahh... kisah Ardi dan Tika juga yg saya tunggu dr cerita ini 👍😍
Uthie
Hanum kenapa malah jadi salahin dirinya melulu sihhhh.... jangan terlalu lembut banget kenapa 😌
Uthie
balasan untuk orang yg jahat, Hanum....
Uthie
gak jelas si Fauzan /Facepalm//Facepalm/
Uthie
dasar nii si Gus 😂😂😂
Eva Karmita
cepat siuman Hanum kasihan Gus Fauzan , ayah dan keluarga mu 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!