[Warning! Adult Romance]
Jeje tidak menyangka jika PS partnernya adalah seorang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shim Chung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MAHM BAB 34 - Penipuan
Jeje pergi ke rumah Momo untuk mencurahkan isi hatinya, beruntung gadis itu baru pulang dari apotik untuk menebus obat bapaknya.
"Je...," panggil Momo dari kejauhan.
Gosip mengenai Jeje tentu sudah menyebar dan Momo ingin konfirmasi langsung dari sahabatnya itu.
"Gila, satu kampung geger gara-gara kau, Je!" celetuk Momo seperti biasa.
"Damian menyusulku kemari dan bohong kalau kami sudah menikah!" sahut Jeje langsung ke inti cerita.
Momo mendengarkan penuturan Jeje itu sambil memakan kerupuk dengan menyimak serius. "Terus, terus! Gimana?"
"Ya gitu lah, dia menyatakan cinta dan melamarku dengan gayanya yang sok arogan itu!" ketus Jeje yang kesal terhadap Damian.
"Berarti kan tanggung jawab tuh lakik, Je!" Momo memberi komentar.
"Dia tidak mau meninggalkan pekerjaannya demi aku!"
Momo langsung mengerti akar permasalahannya. "Jadi calon pengacara punya calon suami kriminal! Berat juga, ya?"
"Aku jadi penasaran bentukan lakikmu itu seperti apa!"
"Jangan, nanti kau jatuh cinta!" tolak Jeje.
"Nah kan, aku tambah penasaran. Ayo ke rumahmu!"
*****
Sementara Damian di kamar mandi tengah sibuk menggosok kakinya yang bekas kotoran Manto. Dia berjuang mati-matian untuk menghilangkan phobianya. Dan sepertinya perlahan dia mulai terbiasa dengan kehidupan di kampung Jeje.
Saat dia keluar dari kamar mandi, bertepatan dengan tukang listrik yang selesai membereskan listrik di rumah itu.
"Mas, tagihannya 2 juta!" ucapnya meminta pada Damian.
"Aku tidak pegang uang! Tunggu anak buahku kemari!" jawab Damian dengan santainya.
"Pantes aja mertuamu marah, lah menantunya kere ternyata!"
"Apa itu kere?" tanya Damian.
"Kere alias bokek alias tidak punya uang!"
Mendengar itu, Damian menjadi geram sendiri. "Enak saja kau mengataiku tidak punya uang!"
"Lah, buktinya sekarang apa?"
"Lihat saja saat anak buahku sampai nanti!"
Dan tak lama Keith datang, lelaki itu membawa koper berisi uang yang diminta Damian. Tapi saat melihat penampilan Damian, dia tertawa terbahak-bahak.
"Apa yang kau pakai itu?" tanya Keith disela tawanya.
"Jika kau terus tertawa, aku akan mencongkel pita suaramu dan akan aku berikan pada Manto!" ancam Damian.
"Manto si angsa itu?" Keith semakin tertawa.
"Diam sialan!"
"Oke, oke!"
Keith memberikan koper berisi uang itu pada Damian. "Ini isinya 500 juta!"
"Sepertinya cukup!" Damian membuka koper itu lalu memberikan 5 juta pada tukang listrik. "Lihat kan, aku kaya!"
"Dan uang ini akan aku berikan pada mertuaku!" jelas Damian menyombongkan dirinya.
"Yang waras ngalah, yang penting dapat bonus 3 juta. Bisa buat nyawer biduan dangdut!" batin tukang listrik itu berlalu pergi.
Keith mendekati Damian setelah tukang listrik itu pergi. "Jadi apa rencanamu, Damian? Kita tidak mungkin terus ada di sini, 'kan?"
"Masuklah dulu!" sahut Damian menyuruh Keith masuk ke dalam dan duduk di ruang tamu di rumah Jeje.
Keith menelisik rumah Jeje rasanya tidak mungkin seorang Damian mau tinggal di tempat seperti itu.
"Phobiamu tidak kambuh?" tanyanya.
"Aku sedang berusaha mengatasinya!" jawab Damian apa adanya.
"Baguslah, jadi kau akan menjadi macho seutuhnya!"
"Sialan!"
Keith terkekeh sampai pandangannya mengarah pada kaleng Khong Guan, lelaki itu membuka tutupnya dan ingin memakan roti seperti yang ada di gambar kalengnya.
Tapi dia terkejut karena isinya tidak sama sesuai gambar karena isi dari kaleng itu adalah rengginang.
"Kok isinya beda!" ucap Keith memperlihatkannya pada Damian.
Damian melihat itu dan juga sama terkejutnya. "Ternyata pabrik roti di sini penipu ya!"
sebelom nolong ketawa dulu ahh...