NovelToon NovelToon
Hidup Kembali Di Tubuh Anak Kecil

Hidup Kembali Di Tubuh Anak Kecil

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Bullying dan Balas Dendam / Balas dendam pengganti / Menjadi bayi
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nopani Dwi Ari

Di khianati dan terbunuh oleh orang yang dia cintai, Nada hidup kembali di tubuh seorang gadis kecil yang lemah. Dia terkejut dan tidak tahu harus berbuat apa?

"Kakak, tolong balaskan dendam ku." Pinta gadis kecil yang namanya hampir sama dengan Nada.

"Hah!! Gimana caranya gue balas dendam? tubuh gue aja lemah kayak gini."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopani Dwi Ari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.16

Keesokan harinya.

Kara menatap Evelin yang sibuk mengerjakan pekerjaan rumah, sementara Alfa malah enak-enakan tidur. Itu membuat Kara jengah, dan ingin segera mengusir Alfa. Hari ini Kara akan pergi mengambil uang milik Nada, beruntung Nada yang di tubuh Kara masih ingat passwordnya.

"Ma, ini minum jangan terlalu capek." Ujar Kara, dia meletakan satu gelas air putih.

"Gak papa, Mama udah biasa sayang. Terima kasih." Evelin minum air pemberian Kara, dia sangat haus tapi pekerjaan tak ada habisnya. Belum lagi Alfa, yang banyak menyuruh membuatnya semakin lelah saja.

Evelin juga berniat untuk memeriksakan kesehatannya yang akhir-akhir ini mudah lelah.

"Tapi, aku gak mau Mama capek. Biar Om Alfa saja yang mengerjakan semuanya, Mama cukup masak aja." Kata Kara.

"Gak papa Kara, Mama..."

"Ma, aku mohon kali ini saja. Aku gak punya siapa-siapa selain. Mama," Kara memeluk Evelin dengan erat.

"Baiklah, Mama akan mendengarkan kamu. Kalau gitu Mama siap-siap mau bekerja."

"Iya, Ma. Biar aku siapkan bekalnya."

Evelin tersenyum dan mengusap kepala Kara, saat Evelin tak terlihat lagi. Kara dengan cepat menyiapkan bekal untuk Evelin, dia juga menyeduh minuman hangat untuk Evelin karena cuaca sedang dingin.

Nada yang ada dalam tubuh Kara, tiba-tiba merindukan Bunda Kasih. Orang pertama yang memberikannya kasih sayang tanpa balas, orang yang pertama kali ada saat dia takut.

"Bunda, aku kangen sama Bunda. Apa kabar Bunda sekarang?" lirih Kara, dia menyeka sudut matanya.

Setelah semuanya selesai dia akan menemui Bunda Kasih dan yang lainnya di panti, lalu setelah itu Kara akan mengambil alih tubuhnya kembali atau tidak? Itu terserah Kara, Nada sudah bersyukur diberi kesempatan untuk hidup walau sebentar.

"Ma, ini aku sudah siapkan semuanya. Dan ini minuman hangat untuk Mama."

Kara memberikan kotak bekal juga botol minum yang bisa tahan panas.

"Terima kasih sayang." Evelin memeluk Kara sebentar, lalu berpamitan pada Kara. Dan memberitahu ada sedikit uang di dekat meja rias.

"Ini saatnya." Kara menyeringai, lalu masuk ke kamar Evelin membuka pintu dengan keras.

Alfa yang sedang bersantai pun terkejut dia menatap Kara yang juga menatapnya.

"Hey! Bocah sialan, gak punya sopan santun lu ya!" bentak Alfa, Kara melipat tangan di dada dan mengabaikan ucapan Alfa.

Kara membuka gorden, agar cahaya masuk membuat Alfa protes. Namun, Kara kembali tak menerima protes.

"Bersihkan rumah ini sekarang!" titah Kara.

"Apa? Lo nyuruh gue, bocah? Berani sekali. Lebih baik lu bersihkan rumah ini, atau..."

"Atau apa? Atau kamu mau me le ce h ka n lagi, aku begitu? Silahkan lakukan, tapi setelah itu kamu masuk penjara Alfa." Ucap Kara tersenyum sinis.

"Jangan pernah main-main dengan Kara, Alfa." Desis Kara, dia pun memecahkan gelas dan menyodorkannya pada Alfa membuat Alfa ketakutan.

Kara terlalu berani. Namun, dia tak peduli dia punya alasan untuk mengelak. Alfa pun dengan segera membersihkan rumah, juga mencuci pakaian miliknya, Evelin dan Kara. Tak lupa dia mencuci perabotan yang kotor.

"Rasain, emang enak." Kekeh Kara.

"Aku ada janji sama, Hana. Aduh lupa lagi harusnya kemarin kan," gumam Kara.

"Hey! Mau kemana kamu, Kara?" pekik Alfa, saat melihat Kara berlari.

"Awas kalau aku pulang rumah masih berantakan," ancam Kara.

"Sial!" umpat Alfa, dia kalah dengan anak kecil.

Dulu saat pertama bertemu, Kara anak yang pendiam dan penutur. Alfa pun, bisa memerintah seenaknya pada Kara bahkan saat dia menyentuh anak itu. Kara hanya diam tanpa suara.

****

Saat Kara keluar dari rumah, dia menatap rumah Jayden yang sepi. 

"Mereka pergi." Gumam Kara tersenyum, entah kemana Jayden dan keluarganya pergi dia hanya mendengar sekilas bahwa Jayden pergi ke luar kota.

Kara berjalan kaki menuju rumah Hana, alasannya agar lebih sehat. Tak lama, Kara pun sudah tiba dan disambut antusias Hana yang sedang bermain di luar.

"Kara," pekik Hana, dia berlari dan memeluk Kara dengan erat.

"Kenapa kemarin gak, datang?" tanya Hana.

"Maaf Hana, aku pergi sama Papa. Lupa kasih tau kamu," jelas Kara penuh sesal.

"Ohh yaudah gak papa, lain kali kamu kasih tahu aku ya!"

"Tapi, gimana aku bisa ngasih tahu kamu?" tanya Kara.

"Ohh iya ya." Kekeh Hana, dia pun memberikan kartu nama milik Rowman.

Kara menatap kartu nama tersebut dan tersenyum sinis.

"Ayo masuk kita didalam." Ajak Hana.

"Hana, didalam kan ada tamunya Daddy." Larang Diana.

"Gak papa, Daddy gak akan marah aku akan kenalin Kara sama Daddy." Katanya antusias, Hana pun menarik Kara untuk masuk kedalam.

Diana pun pasrah tidak bisa berbuat apa-apa, dia memilih mengikuti kedua gadis tersebut.

"Daddy, ini Kara teman baru aku." Kata Hana antusias.

"Sebentar ya sayang, Daddy lagi bicara sama Om Lucas." Rowman mengusap puncak kepala sang anak.

Hana pun menurut dia dan Kara memilih menunggu tak jauh dari ruang tamu.

"Kamu yakin, ingin memindahkan harta Nada atas nama Hana?" tanya Lucas.

"Ya aku sangat yakin, aku harus menjamin masa depan putriku. Luke," balas Rowman menjelaskan, pandangan matanya lurus ke depan.

Sementara Kara yang mencuri dengar, merasa tak terima karena itu adalah miliknya.

"Nggak, ini gak boleh dibiarkan. Aku gak akan membiarkan Rowman mengalihkan semua hartaku, atas nama Hana. Tidak akan!" 

"Apa Salsa sudah, tahu?" tanya Lucas.

"Tidak, biarkan saja lah dia. Aku gak peduli pada Salsa, asal kamu tahu. Luke, aku menyesal telah menyingkirkan Nada demi egonya Salsa juga gaya hidup mewah kami." Ujar Rowman, Lucas mendengarkan dengan penuh rasa penasaran.

"Kamu masih mencintai, Nada?" tebak Lucas.

"Ya sampai kapanpun, aku akan selalu mencintainya." Balas Rowman.

"Cih, gombal dasar buaya." cibir Kara dalam hati.

Hana sendiri tidak mengerti apa yang dikatakan oleh sang Ayah, dia begitu sabar menunggu Rowman dan Lucas berbicara.

"Aku mohon tolong aku."

"Baiklah, kamu tenang saja. Aku akan menyiapkan surat-suratnya dan Hana harus memberikan sidik jarinya," jelas Lucas, dijawab anggukan Rowman.

Kemudian Lucas pun berpamitan karena masih ada pekerjaan lain, dan menyapa Hana sebentar.

"Daddy." Panggil Hana.

"Iya sayang." 

Rowman pun mendekat dan duduk dekat Hana, membuat Kara tak nyaman berdekatan dengan Rowman.

"Ini Kara, teman baru aku." Ucap Hana.

"Ohh, terima kasih Kara sudah mau jadi temannya. Hana," kata Rowman, dia menatap ke arah Kara dan membuatnya tertegun.

"Tatapan mata itu, tidak mungkin Nada."

Rowman menggeleng pelan, dengan pikirannya sendiri. Karena terlalu rindu dengan Nada, dia merasa anak kecil bernama Kara sangat mirip dengan Nada.

"Kenapa, Dad?" tanya Hana.

"Gak papa, kalian main saja. Daddy mau ke kantor, kalau ada apa-apa telepon Daddy ya!"

"Iya Dad."

Hana memeluk Rowman dengan erat dan mencium pipi sang Daddy, semua itu tak lepas dari perhatian Kara yang tersenyum sinis.

"Keluarga bahagia." Cibir Kara.

Bersambung ...

Maaf typo

Komen guysss

1
AriNovani
Yang baru baca tolong jangan di skip ya!! soalnya ngaruh ke pendapatan kalo di skip, ya aku gk bayaran 😢
Diah Susanti
kirain udah SMP karena di bab sebelumnya disebut gadis kecil diduga kena pelecehan, ternyata masih balita. miris banget nasibnya, sampai meninggal dianiaya pacar ibunya
Epi Widayanti
lanjut 💪💪💪
Mochi 🐣
Lanjut /Determined//Determined//Determined/
Anonymous
semangat nulis/Determined/
AriNovani: /Heart//Heart//Heart/
total 1 replies
Epi Widayanti
semangat Kara kamu pasti bisa /Determined//Determined/
Epi Widayanti
lanjut /Heart//Heart/
Mochi 🐣
/Heart//Heart//Heart//Heart/
AriNovani
luar biasa
Mochi 🐣
lanjut
Margaretha Indrayani
lanjut thor
pecinta dunia fantasi
hai kak,aq pendatang baru 🥰
Epi Widayanti
next
Mochi 🐣
Lanjut /Heart//Heart/
Mochi 🐣
/Heart//Heart//Heart/
Mochi 🐣
Bagus 💙💙💙
Mochi 🐣
/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!