NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta

Terjebak Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati / Duda / Balas Dendam
Popularitas:533.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rina Listiyanti

Ketika kesalah pahaman membawanya dalam rumitnya ikatan pernikahan.

Elena Maursty, yang berniat menolong seorang wanita tak dikenalnya pada akhirnya berakhir sebagai seorang pembunuh dimata seorang laki-laki.

Edwart Emardo, seorang suami yang kehilangan istrinya bersikap gila dengan memaksakan sebuah pernikahan dengan Elena Maursty. Penikahan yang hanya bertujuan untuk membalas dendam atas kematian sang istri tercintanya.

Menutup mata juga hatinya, akankah Edwart menemukan jalannya.. ?? Jalan kebenaran akan siapa pembuhuh istrinya ??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rina Listiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TC 4

Selamat datang di dunia Edwart juga Elena,

Dan semoga kalian menikmati ceritanya dan jangan lupa kalo ada apa-apa isi di kolom komentarnya 😄😄

kalau mau kirim kado sama vote juga bisa banget..😉

[ JANGAN LUPA MASUKAN CERITA INI KEDALAM FAVORIT KALIAN, AGAR TIDAK KETINGGALAN UPDATENYA ] 😇

---------------------------🌾-----------------------------

Mobil yang membawa Elena tiba disebuah rumah lantai satu namum begitu asri dengan banyak pepohonan. Rumah yang sederhana namun sangat berkelas dan terlihat mewah dengan peletakkan setiap aksesorisnya.

"Harusnya ini menjadi rumahku bersama Mimi .." batin Edwart terluka.

Edwart masih belum bisa menerima kematian istrinya, ia juga masih terus menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi dengan istrinya.

Rasa-rasanya ia begitu bodoh saat membiarkan istrinya keluar dari cafe begitu saja. Harusnya ia mencegahnya, atau setidaknya langsung mengejarnya.

Tersadar dari lamunannya, Edwart keluar dari mobil kemudian membanting pintu dengan begitu kencang hingga mengagetkan Elena disebelahnya.

"Mau sampai kapan didalam mobil?? Keluar !!" Bentak Edwart.

Elena keluar dari dalam mobil, ia berdiri tepat didepan Edwart yang sedang menatapnya dengan tatapan benci.

"Bawa semua barang-barang masuk kedalam rumah !!" Titahnya kemudian ia berlalu memasuki rumahnya.

"Sabar El, "serunya sambil mengangkat koper-koper besar milik suaminya.

"Astaga berat sekali. Ini isinya baju apa batu sih.." keluhnya saat kesusahan mengangkat koper-koper itu.

Dengan susah payah Elena membawa masuk koper-koper itu kedalam rumah. Dan Edwart hanya diam membisu membiarkan dia membawa semua koper-koper miliknya.

"Kenapa diam disana ??" Tanya Edwart.

"Hei !! Aku sedang berbicara denganmu, bukan dengan angin !!" Ketusnya.

"La.. la lu saya harus bagaimana tuan ??" Cicitnya.

"Bawa koper-koper saya itu naik kekamar saya, dan susun semua bajunya didalam almarinya.."

"Baik tuan .."

Elena melangkah membawa koper-koper itu satu persatu menaiki tangga. Total 4 koper sudah ia bawa masuk kedalam kamar, hanya tinggal menyusunnya saja didalam almari.

"Bahkan ukuran kamar ini jauh lebih luas daripada rumah milikku mungkin ya .." kagum Elena sambil menata setiap tumpukan baju itu.

"Lama sekali sih !!" Amuk Edwart yang baru saja masuk kedalam kamar.

"Ma maafkan saya tuan, tapi baju anda terlalu banyak.." cicitnya.

"Jadi kamu menyalahkan semua baju-bajuku yang lebih berharga daripada dirimu itu !! " hardik Edwart pada Elena.

"Maaf, " hanya itu yang bisa Elena ucapkan.

"Cepat selesaikan dan segeralah keluar dari dalam kamarku !!" Bentak Edwart.

"Dan satu lagi, kamarmu ada dibawah. Semua pakaianmu sudah ada disana.." lanjutnya.

"Terima kasih tuan.."

"Berterima kasihlah pada Jo, dia yang membawa semuanya. Untuk apa aku memperdulikan debu sepertimu .." seru Edwart dengan kasar lalu pergi meninggalkan kamarnya.

"Kayaknya aku harus beli stok rasa sabar deh .. " serunya melanjutkan menata baju Edwart.

Edwart mulai berkeliling rumah barunya, rumah itu dulu ia persiapkan untuk Mimi tinggal. Namun nyatanya sekarang bukan Mimi, namun wanita lain yang menurutnya pembunuh istrinya.

"Rumah ini dulu sengaja aku desain sesuai kesukaanmu sayang, rumah yang selama ini kamu idam-idamkan.. "

"Tapi aku minta maaf karena harus membawa wanita jalang itu masuk dan tinggal dirumah kita ini .. " gumam Edwart sambil terus melangkah menyusuri rumahnya.

"Dia harus dihukum sayang, dia harus membayar atas kematianmu. Karena dia, aku harus kehilangan kamu untuk selama-lamanya .." seru Edwart dengan tatapan mata tajamnya.

"Permisi tuan .. " seru Elena tiba-tiba menghampirinya yang sedang berdiri didepan kolam renang.

Edwart menatap sinis perempuan yang kini berdiri diujung pintu itu, tatapan mata tajam itu membuat Elena serasa enggan untuk melangkah mendekatinya.

Edwart tiba-tiba saja tersenyum sinis sambil menatap Elena yang sedari tadi menundukkan kepalanya itu.

"Kemari .." seru Edwart, namun Elena masih diam ditempatnya.

"Kemari .. !!" Serunya lagi, namun Elena masih kesulitan menggerakan kakinya.

"Saya bilang kemari ya kemari !!" Bentak Edwart kehilangan kesabarannya.

Elena terkejut, ia bergegas berlari menghampiri suaminya itu ditepian kolam. Namun ia kehilangan keseimbangannya, dan tanpa sengaja tersandung oleh kakinya sendiri.

Byurrr .. !!

Elena menabrak tubuh Edwart, keduanya kehilangan keseimbangan hingga terjatuh kedalam kolam renang yang berada tepat dibelakang Edwart.

"Aaakkhh .. " seru keduanya bersamaan.

"Apa kamu gila !!" Teriak Edwart tepat didepan wajah Elena.

"Sial!! Niat mau bikin dia kejebur sendiri kenapa malah gue ikut juga !!" Batinnya kesal.

"Maa.. ma, maf tuan. Saya tidak sengaja .." cicitnya ketakutan.

Edwart marah, ia kemudian memukul air hingga mengenai tepat ke wajah Elena. Namun tanpa sengaja Edwart melihat pemandangan yang membuat matanya tak berkedip.

"Tuan .. tuan kenapa ??" Panggil Elena sambil melambaikan tangannya kedepan wajah Edwart.

Namun Elena mencoba mengikuti arah pandang Edwart, dan ketika ia tersadar apa yang membuat suaminya terdiam Elena buru-buru menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya.

"Tuan jangan mesum .." pekik kaget Elena membuat Edwart terkejut.

"Mesum !! Coba kamu ulangi kata-katamu itu !!" Teriak Edwart marah.

"Maaf tuan, reflek .." cicit Elena ketakutan.

Ia merutuki dirinya sendiri karena telah berani mengatai suaminya itu mesum. Rasa takut mulai mendominasi tubuh Elena hingga membuatnya tiba-tiba saja kehilangan kesadarannya.

Edwart panik saat Elena jatuh tak sadarkan diri hingga tenggelam kedasar kolam. Ia berusaha menggapai kembali tubuh istrinya itu dan membawanya naik keatas kolam.

Jo pergi kerumah besar milik Edwart, ia berencana menanyakan mengenai mobil milik Elena yang rusak akibat kecelakaan.

Namun sedari tadi ia mengetuk pintu dan berteriak, tak ada satupun sahutan dari dalam. Jo yakin jika Edwart juga Elena berada didalam rumah, sebab mobil milik tuannya itu terparkir didepan.

"Masuk aja kali ya .. " seru Jo lalu melangkahkan kaki masuk kedalam rumah.

Jo mulai memanggil-manggil nama tuannya juga nona mudanya, namun masih tak ada sahutan. Masuk lebih dalam, Jo melihat pintu halaman terbuka.

"Apa tuan dihalaman belakang ya ??" Gumamanya sambil melangkahkan kakinya.

"Tuan .. tuan Ed, saya Jo tuan .. " serunya terus memanggil.

Sedang Edwart yang kebingungan dengan Elena begitu terkejut saat mendengar suara Jo. Ia kemudian berteriak menanggil Jo.

"Jo .. dibelakang !!" Teriaknya.

"Tuan muda .." bergegas menghampiri halaman belakang.

Mata Jo begitu terkejut saat melihat nona mudanya tergeletak dipinggiran kolam dengan tuannya yang berada diatasnya. Dan keduanya sama-sama basah kuyub.

"Ngapain diam disana!! Sini !!" Bentak Jo.

"Baik tuan !!" Seru Jo berlari.

"Apa yang terjadi tuan, kenapa nona bisa pingsan..??" Tanya Jo menatap nona mudanya.

"Panjang ceritanya, sekarang kamu bawa dia masuk kekamarnya.. " titahnya sambil menyingkir dari atas tubuh Elena.

Namun sebelum Jo sampai melihat Elena, Edwart sudah lebih dulu melepas kemejanya dan menutupkannya pada tubuh istrinya yang transparan.

Jo membawa Elena masuk kedalam kamarnya, namun ia begitu heran saat Edwart malah meninggalkannya begitu saja.

"Tuan muda .. "

"Ada apa ??" Menghentikan langkahnya.

"Nona bisa sakit jika terus menggunakan baju basahnua tuan .."

"Lalu ??"

"Tuan bisa membantu nona mengganti dulu bajunya.."

"Lakukanlah .." seru Edwart lalu beranjak menaiki tangga.

Jo begitu terkejut dengan reaksi tuannya, namun ia juga tidak mungkin mengikuti perintahnya itu. Dalam kebingungannya itu ia kemudian terfikir untuk menghubungi Maya.

"Hanya nyonya yang bisa membantu saya .." serunya sambil menghubungi Maya.

1
Irfan Dani
pistol mainan kali ketinggalan di meja hehehee
Irfan Dani
kagak segitunya kali El... bikin drama baru aja...,😌😌
Irfan Dani
darma siapa
Irfan Dani
ngapain ngomong kek GT coba? dah dibilang pura2 kgk tau diem2 Bae... eeh nyari penyakit kan ya
Irfan Dani
harusnya dibikin kabur dulu lah elena... baru tuh nyesel sampk nyungsep di Edward nyaa... bikin menderita berbulan2 dulu GT looh,,,🤣🤣🤣
Irfan Dani
eee b*** akut
Irfan Dani
abis itu ngapain?? bobok malem? hehehehhe
Irfan Dani
kan kapan hari udah jemput di rumah baru... dikasih tau Jo kan?
Irfan Dani
teringat apa
Zikran Zikran
Luar biasa
Sumiatun San San Kin
Suka sekali 👍
Siti Aminah
baru nyimak thor...smga cerita ny bgs
Tuti Murtiani Ahmad Amanu
jadi males.baxanya
Qarine Amelia
Luar biasa
Mifta Jannah
bagus
Tia Vhagela
terlalu lembek,
Rezqi Fatimah [🐧²⁴]
kurang puas bikin penyesalan Ed yg segitu doang
Eni Merpati
pori pori km kelihatan semua wkwkwkwkwk
Ratna Nst
End😍😍😍😍😍
karim Ok
mmpir buna
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!