NovelToon NovelToon
My Ex Beloved

My Ex Beloved

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Romansa
Popularitas:85.1k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Gamil Arfan Wiguna sangat mengharamkan untuk balikan dengan mantan. Bahkan, dia memiliki jargon yang masih dia pegang teguh sampai saat ini.

"Buanglah mantan pada tempatnya."

Namun, kedua orangtuanya mendesak Apang untuk segera menikah karena Apang sudah dilangkahi adiknya. Di saat seperti itu, semesta malah mempertemukan Apang dengan mantan pertamanya. Perempuan yang belum Apang buang pada tempat semestinya.

Apakah Apang akan membuangnya juga ke dalam bak sampah sama seperti mantan-mantannya? Atau malah terjadi cinta lama belum kelar di antara mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Rencana Tersembunyi

Ketika pandangan semua orang tertuju pada tuan Juan dan juga ibunda dari Naira. Jari Justine sudah menari-nari di atas layar ponsel. Menghubungi pengacara pribadi ayahnya.

"Kamu terlalu licik, JUAN!"

Wajah bunda Nena teramat murka melihat Juan yang sudah mulai terlihat takut. Namun, beda dengan Naira yang tak berkata apapun.

"Jika, kamu menginginkan perusahaan. BILANG! Jangan malah menghancurkan hidup darah daging kamu sendiri!"

Apang menatap ke arah Naira yang kini tertunduk. Untuk sekarang, dia hanya bisa sebatas memandang Naira. Tak bisa menenangkannya dengan caranya yang khas.

Tuan Juan pun tak berkutik. Apalagi tatapan para singa yang sangar kini tertuju pada dirinya. Dia hanya bisa menelan ludah dan menahan malu.

"Dari awal saya sudah tekankan, Wiguna Grup tak main-main dalam mencari data yang valid. Kakek saya mengharamkan untuk bekerja sama dengan perusahaan yang penuh dusta dan dipenuhi manipulasi data karena perusahaan ini dibangun oleh keringat yang bercucuran bukan dari hasil kecurangan."

Tuan Juan tertampar perkataan dari Daddy Aksara. Sekalinya raja singa membuka suara, orang yang ada di hadapannya tak akan bisa berkata. Justine yang ingin membela langsung dilumpuhkan oleh data yang kembali Restu buka.

"Justine Andromeda tak memiliki hak apapun atas PT. DNG. Anak lelaki yang usinya tiga bulan lebih muda dari pemilik sah PT. DNG, yakni Jennaira Nirmala BUKAN cucu dari Bapak Nino Darmawan karena anak itu hasil dari hubungan gelap Bapak Juan Barata dengan seorang wanita yang tak lain adalah asisten rumah tangga rumah besar Bapak Nino Darmawan."

Justine tak berkutik sama sekali begitu juga dengan tuan Juan. Sedangkan bunda Nena yang terduduk di kursi roda menatap dalam wajah dua lelaki yang sudah menorehkan luka di hatinya juga putrinya.

"Selama ini saya diam dan mengalah karena saya tak ingin menyakiti dua anak yang tak berdosa dan tak tahu apa-apa. Tapi, dengan teganya kamu melibatkan putra kandung kamu sendiri demi untuk melancarkan aksi licik kamu dengan menjadikan dia tameng untuk mempermudah tindakan salah yang kamu lakukan."

Tak ada emosi dari kalimat yang keluar dari bibir bunda Nena. Rasa sakit hati yang dia terima membuatnya kehilangan emosi untuk seorang Juan Barata.

"Apa kamu tahu? Kenapa Ayahku menyuruh kamu untuk bisa menaklukkan Wiguna Grup jika ingin menguasai rumah besar yang menyimpan banyak kenangan antara kamu dan simpanan kamu itu?" ujar bunda Nena dengan begitu tenang.

"Karena Ayah tahu kamu gak akan mampu menaklukkan raja dari segala perusahaan. Sedikit saja cacat yang kamu torehkan pasti akan terendus oleh mereka yang bekerja di Wiguna Grup."

Ketamakan tuan Juan sudah semakin menjadi. Dia mengajukan kerjasama dengan Wiguna Grup karena ingin menguasai rumah besar yang dulunya pernah ditinggali dirinya juga bunda Nena dan Jennaira. Menyingkirkan dua wanita dari hidupnya tak lantas memudahkannya untuk menguasai segalanya. Sebelum ayah mertuanya meninggal, beliau sudah menuliskan sebuah surat wasiat yang dia serahkan kepada pengacara pribadinya. Di mana pengacara itupun tak tinggal di negara ini. Melainkan di benua Eropa. Dan ketika Juan Barata berhasil menemukan pengacara tersebut, ternyata dia diharuskan untuk menaklukkan Wiguna Grup.

Ponsel Reksa berdering dan pihak keamanan kantor menghubunginya. Dahinya mengkerut ketika menerima laporan jika ada seseorang yang memaksa untuk masuk. Dia segera memberitahu Agha dan pada saat itu juga Agak berdiri dan menatap ayahnya dengan penuh kode.

Senyum tipis Agha berikan ketika melihat siapa yang bersikukuh ingin masuk. Dia tahu pria itu siapa karena Reksa pernah menunjukkan foto orang tersebut.

"Kami pengacara dari Juan Barata dan Justine. Kami akan menyerahkan bukti yang konkret."

Agha tak banyak bicara. Dia menyuruh pria itu untuk mengikuti langkahnya menuju ruang meeting. Semua mata kini tertuju pada Agha yang membawa orang asing ke dalam ruang meeting. Sedangkan Justine juga tuan Juan terlihat begitu lega karena kehadiran pengacara mereka, Bram.

"Mohon maaf sebelumnya," ujar Bram.

"Saya mau menunjukkan kenyataan yang sesungguhnya."

Bram menyerahkan bukti kepemilikan perusahaan kepada pihak Wiguna Grup. Bukti itu hanya dilihat sekilas oleh Daddy Aksa.

"Jennaira Nirmala sudah menyerahkan wewenang hak kepemilikan PT. DNG kepada ayahnya. Di sana juga tertera tanda tangan Jennaira."

Apang mulai menatap ke arah Naira yang tengah terdiam. Perlahan, pandangan Naira mulai tertuju pada Apang yang juga tengah menatapnya.

"Itu tandanya putri Pak Juan dengan sadar tanpa ada keterpaksa--"

"Kenapa Pak pengacara berbohong?" potong Naira yang kini menatap Bram dengan sorot mata penuh kesedihan.

"Pak pengacara yang melihat juga mendengar sendiri Ayah kandung Jen mengancam Jen jika tidak menandatangani surat yang sudah Ayah dan Bapak pengacara persiapkan."

Rahang Apang mengeras ketika mendengar pernyataan Naira. Begitu juga dengan para singa yang lain yang mulai menunjukkan tatapan mautnya.

"Sepuluh tahun lalu, Ayah meletakkan pisau tepat di leher Jen. Juga mengancam akan membunuh orang yang Jen cintai jika Jen tak mengikuti kemauan Ayah. Apa Ayah sudah lupa?" Mata Naira kini berair.

"Kapan saya melakukan itu? Kamu tak punya bukti!"

"Ayah bisa saja pura-pura lupa, tapi trauma Jen akan kejadian itu masih ada."

Ingin rasanya Apang memeluk tubuh Naira sekarang. Namun, dia harus menjaga sikap di depan keluarganya.

"Jen sudah menyerahkan semuanya. Tapi, kenapa Ayah seperti tak puas? Masih saja mengusik hidup Jen dan Bunda. Jika, Jen tahu akan seperti ini Jen lebih baik mati di tangan Ayah daripada hidup tak tenang karena selalu diusik oleh Ayah."

Unek-unek Naira selama ini dikeluarkan tanpa tersisa. Air mata penuh kesakitan pun menetes dengan begitu derasnya.

"Masalah kamu adalah masalah pribadi kamu dengan ayah kamu. Saya hanya ingin memberikan bukti bahwasannya PT. DNG sudah menjadi milik Juan Barata." Bram masih bersikukuh dan tak mau tahu isi hati Naira.

Pintu ruangan terbuka. Pengacara almarhum Nino Dermawan hadir. Sontak tuan Juan terkejut bukan main.

"Selamat siang, Aksara."

Daddy Aksa tersenyum ke arah pria yang memang lebih tua darinya. Dia juga bersikap begitu sopan kepada pria berambut putih tersebut. Dia adalah adik bungsu dari mendiang pengacara Christo, yakni Clinton. Kehadiran Clinton bukan dari rencana para singa muda. Melainkan rencana tersembunyi dari Daddy Aksa.

Tuan Juan, Bram juga Justine terlihat bingung karena Aksa kenal dan terlihat akrab dengan pengacara almarhum Nino Dermawan. Mereka bertiga semakin ketar-ketir.

"Harus berapa kali saya bilang kepada kamu, JUAN BARATA?" tekan pengacara Clinton ketika melihat Juan ada di sana.

"Surat kuasa itu tak memiliki kekuatan apapun di mata hukum. Jennaira Nirmala adalah pewaris kedua. Sedangkan pewaris pertamanya adalah Nena Dahlia di mana di surat wasiat yang saya pegang ditekankan, jikalau kematian Nena Dahlia harus dibarengi dengan bukti makam yang jelas juga surat kematian yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berwenang barulah kepemilikan perusahaan akan turun ke pewaris kedua. Sedangkan, Anda hanya menyebar berita bahwasannya Nena Dahlia sudah meninggal tanpa ada kejelasan di mana makamnya dan tak memiliki bukti surat kematiannya."

Clinton membeberkan semuanya di hadapan mereka yang berada di ruang meeting tanpa terkecuali. Tatapannya pun masih tertuju pada tuan Juan yang semakin membeku.

"Bukankah hal seperti itu sudah termasuk ke dalam pemalsuan?" pancing Aksara.

"Betul. Dan pihak yang dirugikan yakni Nena Dahlia sudah melaporkannya ke pihak berwenang."

Tuan Juan, Bram juga Justine kompak menatap ke arah bunda Nena yang tengah tersenyum penuh arti. Begitu juga dengan Naira yang tak menyangka bundanya bergerak cepat.

"Kalian kira saya bodoh? Dan saya akan diam saja atas apa yang sudah kalian lakukan kepada saya dan putri saya selama sepuluh tahun ini?"

Senyum smirk pun terukir di wajah bunda Nena.

"Satu orang lagi pun akan ikut bergabung bersama kalian," ucapnya dengan senyum yang teramat tipis.

"Selamat mendekam di jeruji besi sampai tiba malaikat maut menjemput kalian."

...***To Be Continue***...

Komen ya, biar up lagi ..

1
Salmi Ati
semoga saja ibra tidak berbuat yang macam2 sama naira karena di tolak.
Dien A
abang Er jangan kebangetan donk wkwkwk masa apang yang ganteng dan baik hati mau di bawa ke mobil sampah hheeee.... lanjuttt kak... double up donk
Lusi Hariyani
ya ampun s enjan bnr2 dh hbs kesabaran y sm apang jd krm mobil bak sampah buat angkut yg CLBK ha...ha...
Noey Aprilia
Pst krjaan para singa.....
Glirn udh blikn sm mntan,mlah d sruh naik mbil smpah.....
nsibmu y pang pang... 🤣🤣🤣
Arieee
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Medy Jmb
Kena Lo Pank😀😀😀
Haura Az Zahra
lanjut othor 😄😄😄
Haura Az Zahra
whahaha aduh kasian bang Ibra ,cari cewek lain ya bang 😁😁
Lusia
apang
Sri Lestari
Haha kene karma ini si pang pang kemarin² buang mantan sekarang dibuang Adx sepupu,,,
Elia Erawati
lucu banget masuk bak sampah ber 2
Rahmawati Abdillah
hahahah dendam banget dan niat banget Abang er ingin membuang Apang dan Naira ke mobil bak sampah😂
Ita Rosdiana
lanjuut ka
Lovita BM
waduuuuhh
Valen Angelina
ibra terlalu sakit hati.. bisa jdi penjahat nnti
Yus Nita
😃😃😃😃😃....
kereeen abang Er....
Salim S
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/abang Err udah bawa mobil bak sampah....buat s ibra aja abang Er....buar mobil bak sampah nya ga sia2...pasti Apang panik karena abang Ee ga pernah main2 dengan ucapa nya/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Kasih Sklhqu
Abang ER mantap rasain tuh pang pang di buang ke mobil bak sampah 🤣🤣🤣🤣
Ida Lestari
lnjut trus thor
semangat.....
Salmi Ati
🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!