CEO DINGIN DAN GADIS SHOLEHA
Adzan subuh telah berkumandang, Ia mengawali harinya dengan sujud syukur pada sang Illahi,,
Setelah melaksanakan kewajibannya, Ia pun memulai kagiatan nya di rumah.
Hummairah, gadis berjilbab syar'i yang tinggal di rumah sederhana bersama Ayahnya. Ibunya telah lama berpulang menghadap sang Khalik.
Ayahnya sehari hari bekerja sebagai buruh ternak ayam dan ikan milik Paman, adik dari ibu. Pamannya merupakan seorang juragan di kampung.
Setelahetelah selesai sarapan, Ayahnya akan pergi bekerja, Ia tak pernah pernah lupa untuk mecium tangan nya.
Setelah Ayah pergi, Ia pun bergegas kepasar untuk membantu Bibinya di pasar. Bibi membuka toko sembako.
" Ra, tolong kamu antarkan ini kerumah Koh Aliong yaa " Ucap Bibi memberinya perintah
" baik bii "
" Jangan lupa ambil uang nya sekalian ya. Ra, ini bon nya Ra. " Ia meraih barang dan bon dari tangan Bibi, dan bergegas k rumah Koh Aliong.
Dengan menggunakan sepeda mini milik nya, Ia menganyuh nya dengan lincah melewati jalan terjal pedesaan.
Di dalam perjalanan pulang karena kondisi jalanan licin dan becek karena hujan, tanpa sengaja Ia kecipratan lumpur karena sebuah mobil yang tiba tiba melaju melewati nya.
" Astagfirullah " Ia mengucap mengelus dada dan geleng geleng kepala sambil membersihkan pakaian nya. Lalu kembali melanjutkan perjalanannya dengan baju yang kotor karena lumpur.
Sesempai nya di toko Ia segera menyerahkan uang dari Koh Aliong kepada Bibi nya.
Ratna terheran dengan keadaan keponakannya ini.
" Kamu kenapa Ra ? Kok pakaian kamu penuh lumpur " Tanya Ratna heran
" Gak apa apa Bii, tadi dijalan gak sengaja kecipratan lumpur, heheheee. " Hummairah cengengesan.
" Ya,,sudah kamu pulang saja. Lagi pula ini sudah masuk waktu zhuhur kan, lebih baik kamu pulang dan bersihkan diri. " Ucap Ratna
" baik Bi. "
" Eh Ra, ini upah mu hari ini. Beok kalo bisa lebih pagi ya Ra, soal nya banyak barang datang. Bibi baru belanja soal nya. "
" Baiklah Bi, Ara pulang ya, Assalamualaikum."
" Waalaikumsalam... Hati hati ya Ra " Ratna
Ketika keluar dari toko Ara berpapasan dengan Paman nya.
" Assalamualaikum Paman " Ia mengulurkan tangan untuk bersalaman dan mencium tangan Pamannya
" Waalaikumsalam, mau pulang Ra ? Tanya Paman sembari menyambut uluran tangan Hummairah.
" Ara pamit ya Paman, assalamualaikum " Mengangguk dan tersenyum. Ia pun berlalu meraih sepedanya. Ia menganyuh sepedanya dengan laju agar lekas sampai ke rumah, karena Ia tau Ayahnya pasti sudah menunggu di rumah untuk makan siang bersama.
Sampai d rumah Ia melihat Ayahnya baru sampai di depan rumah. Sambil tersenyum Ayah menyambut putri nya pulang.
" assalamualaikum Yah " Menepikan sepeda lalu turun, dan menghampiri Ayah. Lalu mengulurkan tangannya untuk mencium tangan Ayah..
" Wa'alaikumsalam " Ayah kaget melihat pakain ku. " Pakaian kamu kenapa Nak ? Mengapa bisa jadi kotor begitu ? "
" Gak apa apa Yah, cuma terkena lumpur tadi dicuci juga hilang. Yuk Yah masuk, Arah mau mandi sekalian bersihin ini. " Sambil menunjuk kearah bajunya.
Sang Ayah mengangguk lalu masuk ke dalam rumah.
Setelah selesai Hummairah mandi, Ayah pun mandi juga untuk membersihkan diri. Adzan Zhuhur pun berkumandang Hummairah lalu melaksanakan kewajiban nya dirumah, sedangkan Ayah di musholah yang tak jauh dari rumah nya.
Setelah selesai melaksanakan kewajibannya,Ia menyiapkan makan siang untuk Ia dan Ayahnya,dengan lauk yang serba sederhana namun mereka tetap mensyukuri nikmat yang telah diberi.
Selesai makan Hummairah segera bersiap untuk mengajar mengaji anak anak di kampung nya di musholah.
Meskipun lelah Ia tk pernah mengeluh, Ia senang menjalani kehidupan. Senyum selalu terbit diwajah cantiknya, bagai mentari pagi yang menghangatkan bumi.
Keesokan hari nya Ia menjalankan kegiatan nya seperti biasa, setelah selesai dengan pekerjaan rumah nya Ia segera berangkat ke pasar untuk membantu Bibi nya di toko.
Tapi suasana di toko itu terlihat aneh pagi ini, wajah Paman dan Bibi tegang di sana juga terdapat orang asing yg berpakaian serba hitam. Ia tak mau ambil pusing ia berlalu melanjutkan pekerjaan nya.
Setelah kepergian orang orang itu, tampak wajah cemas terpancar dari wajah Paman dan Bibi.
Yang lebih aneh lagi hari ini toko tutup lebih awal, hanya setengah hari. Setelah mengambil upah, yang memang Ia putuskan untuk diambil setiap hari. Ia lalu pamit pulang. Paman dan Bibi pun segera meninggalkan toko dan kembali kerumah nya.
Di kediaman Paman Ardi terjadi ketegangan
" Pokok nya Ibu tak setuju kalo Intan harus menikah dengan bandot tua itu " Ucap Ratna lantang
" Jadi kita harus bagaimana Bu, itu jalan satu satu nya agar semua hutang kita lunas " Ardi setengah memohon.
" Tapi kan tidak harus anak kita yang jadi korban nya Pak. Lagi pula kita tidak pernah melihat sosok siapa juragan Malik itu. Siapa tau dia tua bangka yang suka dengan perempuan muda untuk di jadikan nya barang mainan. " Ratna
" Jadi kita harus bagaimana Bu, Ibu mau kita harus menjual seluruh tanah, sawah, dan semua harta kita. Kita mau usaha apa lagi Bu kalo semua itu kita serahkan ke juragan Malik. Ibu mau hidup susah, Ibu mau jadi miskin lagi ? " Ardi mencoba membujuk istrinya
" Tapi Intan putri kita satu satu nya Pak, Ibu tak mau Intan menderita kalau sampai menikah dengan bandot tua itu. " Ratna
Ardi merangkul istri nya yang mulai menumpahkan air matanya.
" Bapak akan mencari jalan keluar nya Bu "
" Mencari kemana Pak, kita hanya dikasih waktu satu minggu " Ucap Ratna di sela tangisnya
" Coba Ibu bicara sama Intan ... " Belum selesai Ardi bicara, sang istri lalu memotongnya.
" Bapak masih berkeras untuk menjadikan intan istri dari juragan malik ? "
Tiba tiba Intan datang
" Apa Pak, Bu ? Bapak sama Ibu mau aku menikah dengan juragan Malik ? " Intan menyela
Kedua pasangan itu saling berpandangan, Ratna lalu memeluk anak nya dan mencoba menjelaskan.
" maafkan Bapak dan Ibu Intan, kalau memang tak ada jalan lain terpaksa kami menyetujui nya. " Ucap Ratna
Sambil tersedu memeluk anak nya
" Gak Bu, Intan gak mau. Ibu dan Bapak yang berhutang mengapa harus Intan yang menanggung nya. " Protes Intan
Intan melepaskan pelukan Ibunya.
Kedua suami istri itu saling berpandangan.
" Tapi Intan, semua ini demi masa depan kamu juga. Bapak sudah menggadaikan semua aset usaha kita untuk investasi, tapi Bapak tidak pernah menduga kalau kita akan d tipu Intan.
Ardi hampir meneteskan air mata nya.
" Pokok nya Intan gak mau menikah dengan si tua bangka itu. Intan berlalu meninggalkan Bapk dan Ibunya yang masih menangis.
" Kami mohon Intan, sekali ini saja dengarkan yang kami katakan. " Ucap Ardi memohon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Soraya
mampir thor
2024-11-04
0
Anonymous
keren
2024-10-20
0
Wy Ky
l
2024-10-13
0