NovelToon NovelToon
MY HUSBAND IS MY PRESDIR : Jodoh Wasiat Kakek

MY HUSBAND IS MY PRESDIR : Jodoh Wasiat Kakek

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Perjodohan / Janda / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Nikah Kontrak / Anak Kembar / Tamat
Popularitas:41M
Nilai: 4.9
Nama Author: embunpagi

Setelah di khianati oleh cinta pertamanya, Alex memutuskan pergi ke Australia untuk mengembangkan perusahaan ayahnya yang ada disana. Sampai akhirnya, dia kembali lagi ke Indonesia dan dia dijodohkan dengan seorang gadis cantik yang ternyata gadis itu pernah menolongnya ketika ia masih berada di Australia. Bagaimana kisah selengkapnya?


Gambar yang terdapat dalam novel ini hanyalah sebagai ilustrasi. Bukan milik author sendiri. Author hanya mengambilnya dari berbagai sumber di internet. Hak cipta sepenuhnya milik masing-masing pemilik bukan milik author...


IG : @embunpagi544


salam hangat author❤️❤️❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 30

Sesampainya di resort, Anes bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sementara Alex, menunggu gilirannya mandi sambil bersandar di tempat tidur dan memainkan ponselnya.

"Bagaimana kondisi perusahaan?" Alex mengirim pesan singkat ke David.

"Aman bos,semua bisa terhandle dengan baik, bis jangan khawatir,fokus saja sama bulan madunya, semangat terus biar saya cepat dapat ponakan,kalau bisa request kembar bos" balas David.

Alex tidak membalasnya, ia menaikkan satu sudut bibirnya dan melemparkan ponselnya ke sampingnya.

"Ck. Dasar" gumamnya.

Karena menunggu Anes lama keluar dari kamar mandi, akhirnya Alex tertidur. Hingga beberapa saat kemudian, Anes yang sudah menyelesaikan acara mandinya keluar dan melihat suaminya sudah tertidur pulas.

"Belum mandi sudah tidur, mau bangunin nggak tega, biarin ajalah," ucap Anes sambil menatap tajam wajah suaminya yang terlelap.

Kemudian, Anes keluar untuk menikmati angin malam dari pinggir kolam renang pribadi yang ada di resort.

"Seandainya mas Alex belum tidur, kita bisa menikmati malam yang penuh bintang ini berdua. Sayangnya dia udah tidur, jadi aku hanya bisa menikmatinya sendiri," Anes menarik napasnya dalam dan mengembuskannya pelan.

"Siapa bilang kamu akan menikmatinya sendiri?" ucap Alex yang tiba-tiba muncul dan melingkarkan perutnya diperut Anes dan membenamkan wajahnya di leher Anes .

"Mas Alex" ucap Anes yang sedikit kaget.

"Kenapa Mas bangun?" lanjutnya.

"Aku ingin melihat bintang bersama kamu, makanya aku bangun," sahut Alex, tetap dengan posisi memeluk Anes dari belakang.

Anes merasa senang mendengar ucapan suaminya tersebut. Namun, tiba-tiba terbesit sesuatu di kepala Anes.

"Mas," lirihnya.

"Hemmm" sahut Alex.

"Apakah mas pernah memiliki pacar sebelumnya?" tanya Anes yang sebenarnya dia sudah tau dari bi Ani dan bi Ina.

"Kenapa kamu tanyakan hal itu?"

"Nggak apa-apa jawab aja!" sahut Anes dengan memegang tangan Alex yang melingkar diperutnya.

"Pernah," jawab alex singkat.

"Mungkinkah wanita yang tadi itu adalah pacar pertama mas Alex? kelihatannya wanita itu masih mencintai mas Alex," batin Anes.

"Kenapa diam?" tanya Alex.

"Mmm, aku ingin tanya sesuatu, tapi mas jangan marah."

"Soal apa?"

"Apakah wanita yang tadi siang itu adalah mantan kekasih mas Alex?" tanya Anes dengan nada sedikit bergetar.

"Bukan," jawab Alex singkat

"Tapi, wanita itu seperti sangat mengenal mas Alex, tidak mungkin kalian tidak saling kenal kan?"

"Dia Evelyn, teman kuliahku dulu di Australia."

"Ohhh. Hanya teman? nggak lebih?" selidik Anes.

"Iya, tidak, nggak lebih" sahut Alex.

"Tapi, kelihatannya dia sangat menyukai mas Alex."

"Tapi aku tidak menyukainya."

"Tuh kan benar, dia menyukai mas Alex, kenapa mas nggak mau? dia sangat cantik dan seksi."

"Apa aku harus menyukai seseorang hanya karena dia cantik dan seksi?" Alex mulai agak kesal.

"Bukan begitu, dia juga kelihatannya baik."

"Udah, nggak usah bahas dia, nggak penting, yang jelas aku tidak memiliki perasaan apapun buat dia," jelas Alex.

Anes bernapas lega mendengar hal itu.

"Tapi, tetap saja dia menyukai mas, takutnya suatu saat mas juga akan luluh hatinya buat wanita yang bernama Evelyn itu," gumam Anes dalam hati.

"Aku nggak akan pernah mencintainya, nggak dan usah dipikirin," ucap Alex seolah tau apa yang Anes pikirkan.

"Tahu gitu tadi nggak perlu pura-pura terkilir dan minta bantuan mas Jono," ucap Anes dalam hati.

"Eh tunggu, apa kamu cemburu dengan Evelyn, sehingga tadi kamu pura-pura terkilir?"

"Oh My God, bagaimana dia bisa tau tadi aku cuma pura-pura, lagi-lagi dia seperti bisa baca pikiranku, duh bikin malu aja," batin Anes.

"Pura-pura? maksud mas apa?" Anes pura-pura bingung.

"Udah, nggak usah bohong, aku tahu tadi kamu cuma pura-pura terkilir dan meminta bantuan Jono, karena kamu marah dan cemburu kan?"

"Enggak, siapa bilang aku cemburu? aku hanya nggak suka aja, cewek itu ngedeketin laki-laki yang udah beristri," sungut Anes.

Alex semakin gemas dengan istrinya tersebut dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Kalau cemburu, bilang aja cemburu, nggak usah pakai acting segala, apalagi minta si Jono itu buat pegang-pegang kaki kamu!"

"Kalau mas tau, tadi kenapa kelihatan khawatir dan dengan tulus mengurut kaki aku?"

"Aku kan cuma mengimbangi acting kamu, kamu pikir suami kamu bodoh hemmm?"

"Bukan begitu, aaahhh mas gitu deh udah tau aku pura-pura, mas malah kayak gitu ikut acting juga, kan malu jadinya." Anes berbalik dan memukul-mukul lirih dada Alex.

Alex tersenyum dan kembali memeluk Anes.

"Rasa khawatir dan ketulusanku bukan sebuah acting," batin Alex.

"Kenapa harus malu? wajar saja, istri cemburu kalau suaminya didekati wanita lain, tapi lain kali yang lebih pintar kalau mau acting, suami kamu ini nggak sebodoh itu atau mau aku sekolahin di teater biar jago acting?" ucap Alex dengan tersenyum menggoda Anes.

"Mas Alex! jangan ledekin terus malu tau!" Anes membenamkan wajahnya di dada Alex.

"Udah, nggak usah malu, sekarang giliranku menghukum kamu," ucp Alex dengan senyum devilnya.

"Waaah, perasaanku nggak enak nih," batin Anes

" Ma Maksud mas?" Anes tak mengerti.

"Aku akan menghukum kamu karena tadi sudah minta Jono buat pegang-pegang kaki kamu dan minta dia buat bantu kamu jalan, coba kalau aku diam aja dan nggak langsung membopong tubuh kamu, pasti udah dipegang sama Jono, mau bikin aku marah atau gimana hmmm?"

"Maaf, bukannya begitu mas, aku tau aku salah, jangan hukum yang berat-berat ya? Please!" Anes memohon.

"Mati gue, mati gue, mau diapain Sama dia, dipukul, ditendang atau minimal di tabok? kan bukan sepenuhnya salah aku, siapa suruh bikin aku cemburu, jadi aku khilaf kan" rutuk Anes dalam hati dengan kepala menunduk.

Alex tersenyum dan mengangkat dagu Anes.

"Cup" Alex mendaratkan sebuah kecupan dibibir Anes.

"Kenapa di malah menciumku, katanya mau menghukum," Anes masih tak mengerti.

"Aku tidak akan menghukum kamu yang berat, apalagi menyakitkan, tapi pasti kamu menyukai hukumanku," bisik Alex di telinga Anes

Anes masih tak mengerti, dia belum bisa mencerna ucapan suaminya.

"Maksudnya?"

"Nanti kamu juga akan tahu." sahut Alex dengan senyum devilnya.

Kemudian, dia langsung mengangkat tubuh anda ala bridal style dan membawanya menuju ke tempat tidur.

"Ini adalah hukumanku," ucap Alex sambil menidurkan Anes pelan-pelan dan langsung mencium bibir istrinya.

Lagi-lagi, kamar tersebut dipenuhi suara desahan kenikmatan dari sepasang pengantin baru tersebut.

Kali ini, Anes tidak merasa kesakitan seperti sebelumnya dan dia mulai bisa mengimbangi Alex.

Alex mengakhiri pergulatannya dengan Anes dengan melepaskan kenikmatannya bersamaan dengan Anes. Alex mengecup kening Anes dengan perasaan senang dan lega. Dan dibalas senyuman hangat oleh sang istri.

Alex memeluk tubuh Anes dan mereka hendak tidur karena lelah setelah berolah raga.

"Krucuk-krucuk!" tiba-tiba Alex mendengar bunyi suara perut Anes.

Anes hanya tersenyum sambil sesekali memegang perutnya.

"Lapar," ucap Anes.

"O iya, kita kan belum makan malam, dan tadi kamu memuntahkan seluruh makanan yang ada diperut kamu, ditambah lagi buat olah raga malam ini pasti tenaga kamu habis, sebentar kamu tunggu disini, karena makan yang dari resort tadi pasti sudah dingin aku akan meminta mereka membuatkan makanan lagi," ucap Alex pada Anes yang berbaring ditempat tidur, dengan hanya sebuah selimut yang menutupi tubuhnya.

Anes mengangguk dan Alex langsung memakai baju dan celananya, lalu keluar dari kamar.

Alex menghubungi pihak resort untuk mengantarkan makanan ke villanya karena makanan yang tadi sudah disediakan sudah dingin dan dia tak ingin memakannya. Pihak resort dengan cepat mengantar makanan yang dipesan Ale

"Ini, makanlah," ucap Alex setelah masuk kedalam kamar dengan membawa nampan yang berisi makanan.

"Dengan semangat Anes menyantap makanan tersebut.

"Aaaaaaa" Anes menyodorkan sendok yang berisi makanan ke mulut Alex. Namun, Alex tak bergeming.

"Aku tau mas juga lapar, apa lagi tadi siang mas nggak makan katanya udah kenyang liatin aku makan. Cepat buka mulutnya aaaa" ucap Anes.

Alex akhirnya mau membuka mulutnya dan mereka makan bersama namun Alex tidak mau makan sendiri, dia maunya disuapi oleh Anes dan Anes melakukannya dengan senang hati.

"Malam-malam begini aku makan, nanti kalau aku gendut terus jadi jelek bagaimana?" ucap Anes tiba-tiba setelah mereka selesai makan.

Alex yang mendengarnya pun terkekeh.

"Kamu nggak akan gendut kalau cuma satu kali makan di jam segini," kata Alex.

"Tapi, perut kamu bisa saja lama-lama jadi gendut kalau kita melakukannya setiap hari," lanjutnya.

"Mas Alex!"

"Kenapa? aku benar kan, perut kamu bisa gendut kalau ada Alex junior yang berkembang di perut kamu?"

"Tau ah!" wajah Anes merona mendengar kata Alex junior yang itu berati anak mereka.

"Udah, ayo tidur, udah capek kan, atau mau lagi?" goda Alex.

"Dasar mesum!" teriak Anes.

"Tapi kamu suka kan?"

Anes tak menjawab, ia langsung memejamkan matanya dengan membelakangi Alex.

Alex memeluk Anes dari belakang.

"Iya kan, kamu suka kan?" ia masih saja menggoda Anes.

"Hem" jawab Anes singkat dan itu buat Alex terkekeh.

"Kamu mengakuinya hehehe."

Akhirnya mereka berdua terlelap.

1
Dinda Putri
Luar biasa
Erna Ladi Yanti
mksih byk thor untuk novelnyà,semoga sehat sllu thor.
Erna Ladi Yanti
rania udh meninggal jd g ada lg yg gangguin Alex sama anes tp saat anes baca surat terakhir rania buat Alex g sadar aku nangis.
Ari Dwi Wahyuni
/Facepalm/
nana supriyatna
Luar biasa
Dermina Simanjuntak
Buruk
Uty Sanah
hahahaha kampret si Alex 😀😀😀
Uty Sanah
hahahaha jin kelinci,,😀😀
Uty Sanah
hahahaha 😀
Aletea Ezra
Luar biasa
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
😘😘
Alsadri
p
Jumi Nar
Luar biasa
ALVERAAAA B
di baca ulang juga ga bikin bosen
Lilik Juhariah
kawan bejat , berteman sama kawan bejat ya gini
Selvy Anton
bagus cerita...ga bikin bosen, ngalir kaya kehidupan nyata
Novano Asih
Aku malah udah baca duluan kisahnya Elang Senja mknya cari tetuanya habis ini lanjut ke Rega Gissel
Novano Asih
ternyata Dari kecil Gissel udah suka sama Rega
Novano Asih
😃😃😃😃
Novano Asih
Hahaha dasar Alex maunya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!