NovelToon NovelToon
CEO Dan Pasukan Khusus

CEO Dan Pasukan Khusus

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Khresno Bayu

Seorang tentara bernama Refendra Wijaya ditugaskan di medan tempur berjuang untuk mempertahankan kedamaian dunia. Rafendra bertugas sebagai pasukan khusus yang memiliki kemampuan diatas semua tentara bahkan jendral tidak bisa memberikan perintah kepada pasukan khusus ini. Pasukan ini disebut pasukan bayangan yang berada langsung dibawah komando presiden.

Pasukan ini diturunkan karena pasukan utama yang menegakan keamanan dan ketentraman di satu negara tetangga kalah dan atas perintah presiden pasukan bayangan ini turun untuk membantu.

Singkat cerita Rafendra dan timnya berhasil dalam perang tersebut, tetapi ketua tim yaitu rafendra mengalami cedera dan harus cuti selama 2 minggu penuh. Dan setelah cuti dari tugas Tim yang di komando ni oleh Rafendra dibubarkan dan dia beserta timnya bekerja untuk perusahaan terbesar. disini lah dimana sorang CEO akan mengubah hidup Rafendra ke depannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khresno Bayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 28

Acara demi acara telah dilalui dengan lancar, Ardi yang dari tadi mencari cara buat dia kelihatan hebat di depan Kristina tapi dirinya malah yang shock dengan kenyataan bahwa dia tidak ada apa apanya dari pada Rafendra.

Rafendra dan Kristina menikmati jamuan makan siang yang telah disiapkan oleh Adijaya, mereka berdua mengobrol disela sela makan bersama Jendral Herman dan Subroto papa dari Kristina.

"Ngomong ngomong setelah ini kalian mau kemana" Tanya Subroto disela sela makan. "Emmm, paling pulang Pa emang kenapa?" Tanya Kristina kembali ke papanya.

"Lahhh masak baru gitu langsung pulang, jalan jalan dulu pumpung hari ini kalian libur" Sahut Jendral Herman. "Hahhh jalan jalan Jendral sama bu- eh Kristina" Sahut Rafendra yang kaget.

"Iya lah masak jalan jalan sama saya" Sahut Jendral Herman. "Memang kamu mau jalan jalan lagi sama saya Fen" Tanya Jendral Herman sambil senyum mengerikan.

"Enggak enggak mau Jendral cukup satu kali saja" Ucap Rafendra yang bergidik mengingat pengalamannya dulu waktu jalan jalan dengan Jendral Herman.

Umumnya orang jalan jalan itu ke danau, ke tempat tempat menyenangkan, tapi beda dengan Jendral Herman jalan jalannya malam menguji nyali dengan datang langsung ke zona konflik.

Itulah yang membuat Rafendra enggak ikut Jendral Herman jalan jalan lagi. "Mangkanya ajak ponakan saya jalan jalan Fen, buat dia senang agar hubungan kalian semakin dekat" Sahut Jendral Herman.

"Iya Jendral gampang nanti" Ucap Rafendra dengan pasrahnya. Kristina yang melihat itu cuma senyum karena sifat Rafendra yang menurutnya unik.

"Nak, lain kali aja Rafendra kerumah kenalin ke mama juga" Ucap Subroto kepada Kristina. "Hemmm iya Pa nanti saja kalau waktunya sudah pas aku bawa kerumah" Ucap Kristina.

"Iya Papa tunggu kedatangan kalian berdua" Ucap Subroto kembali. "Oh iya gimana pekerjaanmu lancar kan?" Tanya Subroto.

"Syukur Pa, omset perusahaan kita naik gara gara karyawan Papa yang Papa pindah ke kantor cabang" Ucap Kristina. "Apalagi kinerja karyawan Papa satu ini, luar biasa sekali dihari pertama dia mendapatkan order yang banyak untuk perusahaan kita" Ucap Kristina sambil memegang pundak Rafendra.

"Jelaslah dia kan Karyawan terbaik Papa di kantor pusat" Ucap Subroto dengan Jumawanya. "Jadi bekerjasama lah yang baik dengan Rafendra Papa yakin dia bisa membuat perusahaan kita naik" Ucap Subroto.

"Iya Pa, pasti itu" Ucap Kristina dengan senyuman diwajahnya. Setelah beberapa saat acara pun selesai, Subroto dan Jendral Herman memutuskan pulang berpisah dengan Rafendra dan Kristina.

Kristina yang telah selesai berpamitan dengan Adijaya dan Ardi memutuskan untuk meninggalkan gedung untuk pulang. Setelah masuk kedalam mobil Rafendra kemudian bertanya ke Kristina.

"Emmm, ini kita mau pulang atau mampir kemana dulu Na?" Tanya Rafendra. "Emmmm, mampir ke taman deket Kantor mau enggak?" Ucap Kristina.

"Taman Anggrek yang deket kantor itu kah?" Tanya Rafendra kembali. "Iya benar kita kesana dulu" Ucap Kristina. Rafendra kemudian menyetujui permintaan Kristina itu. Perjalanan menuju ke taman Anggrek memerlukan waktu satu jam.

Didalam perjalan Kristina menyempatkan untuk tidur sebentar karena lelah dengan hal hal yang terjadi ketika pesta ulang tahun tadi. Setelah beberapa saat mereka berdua sampai di taman Anggrek.

Taman ini berada di bekasi, dan lokasinya ada sebuah danau ditengahnya dan taman ini sering kali digunakan pasangan untuk main dan pacaran apalagi taman Anggrek didukung dengan beberapa bungan dan pohon pohon yang rindang sehingga membuat siapa saja nyaman berada disana.

Setelah memarkirkan mobil Rafendra kemudian membangunkan Kristina yang sedang tidur. "Bu Bos bangun udah sampai?" Ucap Rafendra sambil menggoyang goyangkan badan bosnya itu.

"Ehhh iya udah sampai?" Tanya balik Kristina sambil mengucek kedua matanya. "Udah Bu Bos baru saja" Ucap Rafendra. "Mau langsung turun apa mau make-up lagi?" Tanya Rafendra kembali.

"Bentar gua rapikan rambut dulu" Ucap Kristina. Setelah selesai mereka berdua akhirnya keluar dari mobil. Rafendra yang sudah tidak memakai jas lagi kerena dia takutnya gerah sedangkan Kristina masih memakai gaun pesta tadi.

"Kita mau duduk dimana bu bos?" Tanya Rafendra. "Lo masih aja ya manggil gua bu bos kalau diluar" Ucap Kristina yang kesal karena Rafendra sering memanggilnya bu bos.

"Ehhh maaf belum terbiasa hehehehehe" Ucap Rafendra. "Mangkanya dibiasain, lo manggil gua bu bos kalau di kantor kalau diluar panggil biasa aja" Ucap Kristina

"Iya iya Na" Sahut Rafendra. "Kita duduk dibangku bawah pohon itu yuk" Ajak Kristina sambil menuju bangku kosong yang berada tidak jauh dari mereka.

"Oh iya udah yuk" Rafendra kemudian berjalan disamping Kristina. "Oh iya kamu tunggu disini bentar, aku mau beli minuman dan cemilan disana" Ucap Rafendra sambil menunjuk beberapa penjual.

"Emang enak ya makanan disini?" Tanya Kristina. "Lah emang kamu belum pernah coba apa?" Sahut Rafendra.

"Belum sama sekali, gua aja baru pertama kesini" Penjelasan Kristina. "Iya udah kamu tunggu disini nanti rasakan makanan pinggir jalan pasti bakal ketagihan" Ucap Rafendra.

Setelah berbicara Rafendra pergi untuk membeli makanan dan minuman. Setelah sepuluh menitan Rafendra kembali lagi dengan membawa dua es teh sama beberapa makanan seperi telur gulung, cilok, maklor dan cireng.

"Ini kamu cobain dulu tapi kamu enggak ada alergi makanan kan?" Ucap Rafendra. "Iya enggak lah, gua enggak ada alergi" Ucap Kristina sambil menyambar telur gulung.

"Hahhh ini apa Fen kok enak sekali" Ucap Kristina yang telah habis satu tusuk dan mengambil lagi. "Ini namanya telur gulung Na, enak kan?" Sahut Rafendra.

"He'em enak banget Fen, lo beliin gua lagi gih" Ucap Kristina yang antusias dengan telur gulung. "Udah itu kamu aja yang habisin nanti pulang kita beli lagi" Ucap Rafendra.

Kristina hanya mengangguk dan memakan telur gulungnya. "Oh iya jelasin ke gua semua tentang kejadian di pesta tadi" Sahut Kristina yang penasaran dengan Rafendra.

"Maksudnya jelasin apa Na?" Tanya Rafendra. "Ya jelasin semua, dari kapten Nicole dan Justin serta paman Herman" Ucap Kristina yang masih mengunyah telur gulung.

"Itu makan dihabisin dulu baru ngomong" Sahut Rafendra. "Iya iya, cepet jelasin ke gua" Perintah Kristina. Kristina yang sadari tadi memang sangat penasaran dengan Rafendra memutuskan untuk meminta penjelasan ke Rafendra.

"Hahhh oke aku jelasin, dulu aku, Nicole dan Justin memang teman satu angkatan, aku dan mereka mengikuti seleksi kenaikan pangkat sebagai kapten tim karena kami bertiga adalah prajurit terbaik di militer, tapi ketika selesai test mereka berdua lolos dan aku tidak" Penjelasan Rafendra.

"Terus" Sahut Kristina. "Setelah itu aku memutuskan untuk keluar dari militer karena aku rasa sudah tidak ada tantangan lagi, tapi sebelum aku memberikan surat pengunduran diriku, Jendral Herman menghampiriku dan menawari diriku untuk masuk ke satgas atau unit miliknya" Lanjut penjelasan Rafendra.

"Nah dari situlah aku mulai dekat dengan Jendral Herman, semua misi semua tugas yang aku dan anggota ku Terima sangat berbeda dengan waktu aku masih di pasukan militer" Penjelasan Rafendra.

"Bentar bukannya semua tugas anggota militer itu sama ya" Ucap Kristina yang heran dengan pernyataan Rafendra. "Beda Na, tim Jendral Herman bertugas untuk menghapus dan menghukum seluruh pelanggaran yang dilakukan oleh para tentara yang membelot dan melanggar kode etik, ada juga misi misi yang mengharuskan kami berurusan dengan negara negara luar" Sahut Rafendra.

"Oh gitu, nah sekarang kenapa lo bisa masuk ke perusahaan Papa gua?" Tanya Kristina yang penasaran.

"Emmm, setelah misi terakhir tim Jendral Herman dibekukan oleh pemerintah dan semua anggota tim di keluarkan termasuk aku, Jendral Herman yang punya kenalan Papa mu meminta agar diriku dan anggota ku diterima sebagai karyawan diperusahaan Papa mu" Sahut Rafendra.

"Jadi selama satu setengah tahun ini aku bekerja bersma Papa mu dan Papa mu sangat mempercayai kami sebagai karyawannya" Ucap Rafendra.

"Hemmm, ya ya ya lo enggak nyembunyiin sesuatu kan dari gua Fen?" Tanya Kristina. "Hahhh nyembunyiin apa Na?" Tanya balik Rafendra.

"Ya nyembunyiin hal yang lain tentang lo?" Ucap Kristina. "Ya enggak lah Na, kan udah aku bilang semua tadi" Ucap Rafendra.

"Maaf ya Na, belum saat kamu tau siapa aku sebenarnya" Ucap Rafendra didalam hatinya. "Iya iya tau ngerti" Ucap Kristina yang sudah menghabiskan telur gulungnya.

"La kamu sendiri Na, kenapa bisa kenal dengan Ardi?" Tanya Rafendra kepada Kristina. "Dulu itu waktu gua masih kuliah diluar negeri Papa gua ngenalin itu cowok ke gua waktu gua pulang ke indo kalau enggak salah waktu gua udah semester enam" Sahut Kristina.

"Kamu mau di jodohin gitu ceritanya" Tanya Rafendra. "Iya mama gua pengen gua jadi sama Ardi agar gua kedepannya bisa enak hidupnya, tapi waktu itu gua masih cinta sana Aris jadi gua tolak" Sahut Kristina.

"Terus tanggapan Ardi ketika bertemu kamu pertama kali gimana? Pasti langsung jatuh cinta kan?" Sahut Rafendra dengan tertawa.

"Ya gitulah, dia baru kenal aja udah nembak gua dengan alasan cinta pandangan pertama lah tapi gua lihat mata Ardi selalu menelisik tubuh gua jadi gua ogah deket deket sama dia" Ucap Kristina.

"Ohhh makanya dia obses sekali sama kamu, sampai sampai mau buat aku terlihat buruk dimatamu tadi" Ucap Rafendra.

"Iya begitulah Fen, Ardi itu orangnya selalu banggain koneksi dan orang tuanya, dia enggak bisa berdiri sendiri itu lah yang buat gua ilfil kalau ketemu sama dia" Ucap Kristina.

"Tapi kamu harus hati hati Na, Ardi kayaknya enggak akan menyerah sebelum bisa dapetin kamu" Ucap Rafendra. "Iya gua tau itu Fen, makanya gua tadi ngaku kalau lo emang pacar gua biar itu orang sadar diri" Ucap Kristina sambil bersandar ke kursi.

"Iya aku paham kok Na, kalau kamu butuh aku tinggal bilang aja pasti aku bantuin" Sahut Rafendra. "Terimakasih ya Fen, lo udah banyak bantuin gua hari ini" Ucap Kristina.

"Siap bos, kan sudah menjadi tugas ku, hehehehe" Ucap Rafendra dengan senyum. "Sebentar ini makanan pada kemana ya Na" Ucap Rafendra yang melihat semua makan didepannya habis.

"Ohhh, hehehehe gua makan semua tadi Fen, habis enak" Ucap Kristina sambil senyum. "Hemmmm, iya udah nanti aku beli lagi aja" Ucap Rafendra.

"Oh iya, masalah perkataan Papa gua gimana, lo mau gua ajak ke rumah gua?" Tanya Kristina. "Emmm kalau kamu ajak ya aku ngikut aja Na" Ucap Rafendra.

"Emang lo enggak keberatan?" Tanya Kristina. "Selama itu bisa buat bantu kamu aku sih enggak masalah Na" Sahut Rafendra.

Sontak kata kata Rafendra itu membuat hati Kristina deg deg kan lagi. "Andai saja gua bisa deket sama lo Feb pasti gua senang sekali" Ucap Kristina didalam hatinya.

"Kringgg kringgg kringgg" Suara nada dering HP Kristina berbunyi disela sela obrolan mereka. "Bentar Fen mama gua telfon" Ucap Kristina. "Iya udah angkat dulu siapa tau penting" Ucap Rafendra.

"Halo Ma, ada apa mama kok telfon Kristina?" Tanya Kristina. "Halo nak, bagaimana kabarmu disana sehat kan?" Ucap Linda kepada anaknya.

"Alhamdulillah Ma, Kristina sehat sehat disini mama bagaimana kabarnya?" Tanya balik Kristina. "Mama juga baik baik saja nak, oh iya nak besok pagi kamu bisa pulang enggak kerumah?" Tanya Linda kepada anaknya.

"Emmm, emang ada apa Ma?" Tanya Kristina. "Besok teman mama yang dari bandung mau mampir kerumah sama keluarganya jadi mama mau kamu juga hadir nak" Ucap Linda kepada Kristina.

"Oh iya Ma, besok Kristina pulang emang jam berapa Ma" Tanya Kristina. "Paling jam satu siang Nak" Ucap Linda.

"Oke Ma besok Kristina dari sini jam sepuluh saja biar enggak terburu buru dijalan" Ucap Kristina. "Iya Nak,  besok hati hati dijalan ya, iya mama tutup dulu" Ucap Linda sambil menutup telfonnya.

"Huhhhhh" Ucap Kristina sambil menaruh hpnya kedalam tas. "Ada apa Na?" Tanya Rafendra. "Biasa Fen mama gua kayaknya mau ngenalin gua lagi ke anak temenya" Sahut Kristina.

"Oh gitu, terus yang buat kamu kelihatan tidak suka itu kenapa?" Tanya Rafendra kembali. "Gua itu paling enggak suka dikenalin sama anak ortu gua Fen apa lagi sampai dijodohin" Ucap Kristina.

"Oh gitu, ya besok kamu lihat dulu niat orang tuamu apa Na, kalau emang kamu mau di jodohin dan kamu enggak suka tinggal tolak tapi jelaskan alasan yang jelas agar orang tuamu enggak sakit hati" Ucap Rafendra.

"Hemmm, iya Feb gua ikuti saran lo" Ucap Kristina. "Nahhh bagus, hehehehe" Ucap Rafendra sambil meminum es tehnya.

"Emmm Fen, besok lo bisa enggak nganterin gua kerumah" Tanya Kristina. Rafendra yang mendengar itu pun kaget "Hahhh anterin kamu Na?" Tanya Rafendra.

"Iya anterin gua pulang nanti habis ketemu temen mama kita langsung balik kesini lagi" Ucap Kristina. "Tapi Na... " Ucap Rafendra tapi langsung di potong Kristina.

"Tapi apa sih, katanya lo tadi mau kalau lo gua ajak kerumah gua tapi sekarang kok beda" Ucap Kristina yang agak marah ke Rafendra.

"Iya iya, aku anterin kalau gitu" Ucap Rafendra yang pasrah kalau urusan debat dengan cewek. "Hahhh untuk aja kamu bosku Na kalau enggak udah aku sikat dari tadi" Ucap Rafendra dalam hati.

"Nah gitu dong, besok pagi lo jemput gua lagi, nanti pulang mobilnya lo bawa ke kos lagi" Perintah Kristina kepad Rafendra. "Baik bu bos laksanakan" Ucap Rafendra yang pasaran.

Didalam hati Kristina dia menang pengen ditemenin Rafendra untuk pulang kerumah orang tuanya, di merasa kalau kehadiran Rafendra dirumahnya nanti akan membuat pandangan mamanya terhadap dirinya berubah.

Setelah dua jam mereka mengobrol Rafendra dan Kristina memutuskan untuk pulang. Kristina yang sudah sampai dirumah diantar oleh Rafendra langsung masuk kerumah dan Rafendra kemudian kembali ke kosnya untuk istirahat karena besok pagi dia akan mengatakan bosnya itu pulang kerumah orang tuanya.

1
Glastor Roy
up
Glastor Roy
yg banyak tor up ya
Glastor Roy
yg banyak tor
Tumpang: siap kak
total 1 replies
Glastor Roy
up
Tumpang: udah kak
total 1 replies
Jenny Ruiz Pérez
Wow, bagus banget thor! Dalem banget rasanya.
Tumpang: terimakasih kak
total 1 replies
Lah_
Keren! 😍
Tumpang: terimakasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!