MY HUSBAND IS MY PRESDIR : Jodoh Wasiat Kakek
Pagi yang cerah, di dalam kamarnya, seorang gadis cantik yang mengenakan pakaian rapi telah siap untuk berangkat kerja. Tidak lupa, ia memoles tipis wajahnya, lipstick berwarna nude menjadi pilihannya, membuatnya tampak cantik natural. Sekali lagi, ia menoleh ke cermin dan tersenyum tipis, lalu bergegas meninggalkan kamar yang bernuansa serba putih tersebut.
"Pagi Pa, pagi Ma," Anes menyapa kedua orang tuanya yang tengah duduk di meja makan sambil menunggu putri mereka untuk sarapan.
"Pagi sayang," jawab orang tua Anes serentak.
"Ayo sarapan dulu, mama udah masakin nasi goreng kesukaan kamu," ajak mamanya.
Anespun mengiyakan ajakan mamanya dan ikut bergabung dengan kedua orang tuanya di meja makan.
"Sayang pelan-pelan makanya, nanti tersedak," ujar bu Ratna karena melihat anaknya makan dengan buru-buru.
"Udah siang Ma. Takut telat, apalagi akan ada Presdir baru hari ini," sahut Anes dengan penuh makanan di mulutnya.
"Anes udah selesai, Anes berangkat dulu!" lanjut Anes langsung ngeloyor ke arah pintu.
"Eh lupa!" Anes menepuk jidatnya sendiri dengan pelan.
Sebelum melewati pintu rumahnya, Anes kembali menghampiri kedua orang tuanya untuk menyalami dan mencium punggung tangan mereka bergantian, karena itu sudah menjadi kebiasaannya.
Orang tua Anes hanya menggeleng nggelengkan kepala sambil tersenyum dengan tingkah putri semata wayang mereka tersebut.
Anes keluar menuju taksi online yang sudah ia pesan tadi. Taksi tersebut menunggu Anes di depan rumahnya. Anes bergegas masuk ke dalam taksi tersebut dan taksi online itu melaju menuju ke tempat Anes bekerja.
Di dalam taksi, Anes memasang earphone dikedua telinganya dan diputarnya lagu kesukaannya sambil sesekali menirukan lirik lagu yang ia dengarkan.
Taksi online yang yang ditumpangi Anes berhenti sebentar karena lampu merah. Anes menoleh ke arah jendela mobil, di lihatnya ada seorang nenek-nenek yang hendak menyeberang jalan, namun ia kelihatan ragu-ragu untuk melangkahkan kakinya.
"Pak, sebentar ya, saya mau membantu nenek itu menyeberang. Sepertinya beliau takut untuk menyeberang jalan," ujar Anes kepada sopir taksi online.
"Tapi neng, sebentar lagi lampu hijau," sahut sopir taksi.
"Sebentar saja kok pak, kalau keburu lampu merah, Bapak bisa meminggirkan mobilnya dulu sebentar. Kasihan nenek itu," Anes mencoba menjelaskan.
"Baiklah neng," sahut sopir taksi.
Anes turun dari taksi dan langsung menghampiri nenek tersebut.
"Nenek mau menyeberang ke sana?" tanya Anes ramah.
"Iya neng, tapi nenek takut," jawab nenek tersebut.
"Ya udah, mari saya bantu," tawar Anes.
Kemudian, dengan menuntun nenek tersebut, Anes mengantarkannya sampai ke seberang jalan.
"Terima kasih ya neng..." ucap nenek tersebut menggantung.
"Anes, nama saya Anes nek."
"Oh ya, terima kasih banyak neng Anes sudah membantu nenek."
"Sama-sama nek, kalau begitu saya permisi dulu mau bekerja," pamit Anes.
"Ayo pak jalan lagi," Anes kembali masuk ke dalam taksi dan memasang earphone di telinganya.
Ya, gadis bernama Anes itu tidak akan segan menolong orang lain meskipun ia tak mengenalnya. Hatinya mudah tersentuh jika melihat orang lain kesusahan.
🌼🌼🌼
Di sisi lain, di sebuah makam elite, seorang pria tampan turun dari sebuah mobil mewah. Ia menuju ke sebuah makam lalu meletakkan bunga Lily diatas makam tersebut.
"Bos bukannya kita mau ke kantor, tapi kenapa malah kesini?" tanya David kepada bosnya, namun tak ada jawaban dari bosnya tersebut.
"Ma, Alex kembali. Hari ini Alex akan menggantikan Papa mengurus Perusahaan yang ada disini. Alex akan tinggal di Jakarta, jadi Alex bisa sering-sering mengunjungi Mama," batin seorang laki-laki bernama Alex tersebut.
"Alex rindu Mama," gumam Alex lirih, hampir tak terdengar, dengan mata berkaca-kaca, namun tak terlihat karena ia mengenakan kaca mata hitam.
"Bos, sudah waktunya kita ke kantor, ini sudah terlambat," kata David, yang membuat Alex tak jadi menitikkan air mata yang hampir jatuh dari matanya tersebut. Namun, Alex hanya diam saja tak menjawab.
"Ma, Alex pergi dulu. Kapan-kapan Alex kesini lagi." Pamit Alex didepan pusara mamanya dan berjalan menuju mobil mewahnya, diikuti David sahabat serta orang kepercayaannya tersebut.
Didalam mobil, Alex duduk dibelakang sopir, ia sibuk dengan layar ponselnya sedangkan David duduk didepan, di samping sopir pribadinya Alex.
"Bos, apakah Tuan Besar sudah tahu kalau Anda mulai menggantikan Beliau hari ini?" David mencoba memecah keheningan didalam mobil tersebut.
"Tentu saja dia tahu. Dia yang memintaku untuk mulai bekerja hari ini," jawab Alex sambil tetep fokus terhadap ponselnya.
"lalu apakah Anda tidak akan menemuinya, mengingat sudah 6 tahun Anda tidak kembali," lanjut David
"aku malas kalau harus kesana dan bertemu wanita itu," jawab Alex.
David tidak melanjutkan pertanyaannya.
Suasana pun hening kembali dan mobil terus melaju menuju kantor.
**Selamat membaca. Mohon maaf kalo ada banyak typo dan salah kata-kata, maklum hanya amatiran bukan profesional😄😄😄
O ya, sebelum membaca lebih jauh, author hanya ingin memberi tahu kalau cerita ini hanya sebuah cerita recehan yang sangat simpel dan ringan, tidak ada konflik-konflik yang berat, sengaja author buat sesimpel dan seringan mungkin, tanpa harus menguras emosi, sekedar untuk bersantai ria menghilangkan penat para readers.
Jangan lupa vote dan komennya ya sayang, serta masukkan dalam list favorit kalian ❤️❤️❤️❤️**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
😘😘
2024-10-08
1
Alsadri
p
2024-10-02
0
Novano Asih
Aku selesai baca Elang Senja lgsg cari tetuanya Alex Anes
2024-07-25
2