Rumah tangga Eleanor Lilyana Limson dengan suaminya Julian Debonson yang baru saja berjalan satu tahun, harus menghadapi badai yang teramat besar saat Eleanor mulai merasakan perubahan sikap pada diri Julian hingga membuka sebuah fakta yang sangat mengejutkan.
Ditengah kisruh kekecewaan dalam diri Eleanor terhadap suaminya, sosok ayah mertuanya yang bernama Kenneth Debonson hadir dan memberikan suasana baru bagi Eleanor. Akankah Eleanor memanfaatkan kehadiran ayah mertuanya demi membalaskan dendam terhadap suaminya? Ataukah Eleanor merasakan kenyamanan dan ketenangan yang sesungguhnya didalam selimut Ayah mertuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13.
Dengan memasang wajah datar, Eleanor segera berdiri kemudian berhadapan dengan Julian! Ini pertama kalinya Eleanor melihat senyum diwajah Julian yang terasa mengerikan, bagaimana tidak mengerikan jika beberapa menit lalu Julian hampir membunuh Lenka dan bisa-bisanya dia bersikap santai seperti saat ini.
"Sebelum kau berbicara, boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Eleanor.
"Apapun itu, aku akan menjawabnya!"
"Kau membunuh temanku?"
Julian malah tersenyum sambil menatap wajah Eleanor.
"Kau tersenyum?" tanya Eleanor yang tidak habis pikir.
"Elea, aku hanya menghukum orang yang salah! Temanmu tidak sopan karena telah menjadi seorang mata-mata,"
"Aku yang memintanya!" teriak Eleanor.
"Kalau begitu anggap ini hukumanmu karena kau mencurigai suamimu sendiri, temanmu jadi harus terkena sialnya!"
"Fu*ck! Aku muak denganmu Julian, kau salah besar telah bermain-main denganku! Aku Eleanor Lilyana Limson, akan aku perlihatkan siapa aku!" kata Eleanor dengan penuh keberanian.
"Sayang, aku ini suamimu bukan musuhmu untuk apa kau membenciku? Aku tidak melakukan hal apapun terhadapmu, sekarang aku tanya padamu, apa aku pernah berlaku kasar terhadapmu? Atau aku berselingkuh seperti yang kau pikirkan? Tidak bukan?" tanya Julian.
Eleanor kemudian menyelipkan senyum sinisnya.
"Bukan tidak, tapi belum terbongkar! Aku ikuti permainanmu Julian kita lihat siapa pemenangnya!" kata Eleanor.
Julian pun memeluk Eleanor dan membelai rambut indahnya.
"Besok aku akan membatalkan blokiran kartumu, belanjalah apapun yang kau mau! Dan berhentilah berpikiran buruk tentangku," kata Julian.
Setelah itu Julian melepaskan pelukannya kemudian melepaskan seluruh pakaiannya.
"Aku mandi dulu, kau mau ikut?"
"Aku lelah, mau tidur!" kata Eleanor.
Saat Julian sedang berada didalam kamar mandi, Eleanor pun terus berpikir bagaimana membuktikan kecurigaannya selama ini, insting Eleanor mengirimkan sinyal bahwa memang ada yang disembunyikan oleh Julian, meskipun semua dugaan Eleanor belum terbukti tapi Eleanor sangat yakin jika Julian telah mempermainkannya. Namun untuk meminta Lenka kembali menyelidiki hal ini sudah tidak memungkinkan lagi, Eleanor tidak ingin Lenka sampai celaka.
Eleanor pun terus memikirkan cara bagaimana agar bisa membongkar kebohongan Julian, membalasnya barulah setelah itu meninggalkannya! Eleanor pun memikirkan kembali tentang perkataan Lenka yang mengatakan jika Kenneth ayah mertuanya sangat tampan dan mempesona. Eleanor pun berpikir untuk memanfaatkan Kenneth.
"Aku harus bisa menggodanya, aku yakin Ayah mertuaku pasti tau apa yang disembunyikan oleh Julian dariku!" dalam hati Eleanor.
"Jika benar kau selingkuh dariku Julian, kau membodohiku! Akan aku manfaatkan ayahmu untuk menyakitimu lebih dalam lagi. Sekarang tugasku hanya satu, membuat Kenneth tergoda dan menggilaiku,"
Sementara itu Dimitry yang akhirnya tiba didepan kediaman Lenka, baru saja menghentikan motor gedenya, Lenka pun turun sementara Dimitry tetap diatas motornya.
"Kau tidak mau mampir dulu" tanya Lenka.
"Tidak!" kata Dimitry.
"Calon ketua group black cat, kau ternyata lebih tampan dari yang aku kira!" kata Lenka sambil meraba bagian dada Dimitry sampai membuat Dimitry tremor.
"Ma-af, aku harus pergi sekarang!" kata Dimitry sambil menepis tangan Lenka.
Lenka pun tersenyum puas melihat tingkah laki-laki yang satu tahun lebih muda darinya, langsung gemetaran padahal baru diraba sedikit. Dimitry yang gugup segera tancap gas meninggalkan Lenka karena tidak mau lagi berlama-lama dengan gadis agresif itu.
"Berondong payah, padahal rumahku sedang tidak ada orang," gumam Lenka.
Setelah mengantar Lenka sampai didepan rumahnya, Dimitry kembali menjemput Noulan yang masih berada didekat danau. Keduanya kemudian pulang ke rumah Noulan karena Dimitry yang merupakan putra dari Oma dan Opanya Noulan sangat betah menginap di rumah Noulan.
Tiba di rumah, Daddy Steiner dan mommy Laura baru saja selesai berenang bersama. Noulan dan Dimitry pun menghampiri keduanya.
"Mom, Dad, aku ada berita penting tentang kak Ele!"
"Stop! Daddy sudah katakan bukan, jangan berhubungan lagi dengan dia!"
"Dad, dengarkan dulu Noulan bicara siapa tau itu penting," kata Laura.
"Cukup! Eleanor telah memutuskan hubungan dengan kita dan lebih memilih laki-laki dari group barat untuk dia nikahi, jadi kita tidak perlu membahasnya lagi!"
"Dad, Julian sepertinya selingkuh kak Elea berjuang untuk membuktikan itu tapi dia kesulitan kita harus bantu dia! Setelah itu kita minta kak Ele menceraikan laki-laki brengsek itu dan kita jemput kak Ele agar kembali ke rumah ini!" kata Noulan.
"Itu pilihannya sendiri, sejak dia lebih memilih laki-laki itu dan meninggalkan kita semua! Sejak itu juga Daddy tidak mau tau tentangnya!"
"Astaga Daddy keras kepala sekali, Dad kasihan kak Elea," kata Noulan.
"Dad, kirim orang untuk menyelidiki Julian! Mommy tidak mau Elea terluka lebih lama lagi," kata mommy Laura.
"Kak Stein, aku rasa apa yang dikatakan oleh kak Laura dan Noulan itu benar, kita harus membantu Eleanor!" kata Dimitry.
"Sebelum anak itu meminta maaf atas kesalahannya dan menyesali atas keputusan bodoh yang dia buat, Daddy melarang satupun diantara kalian untuk membantunya! Camkan itu!" kata Steiner dengan penuh ketegasan.
Noulan dan yang lainnya pun tidak dapat berbuat apa-apa karena kepala rumah tangga di rumah ini adalah Steiner, semua keputusan kepala keluarga tentu tidak boleh dilanggar. Meskipun sebagai seorang Ibu, mommy Laura langsung kepikiran bagaimana jika Julian benar-benar menyakiti Eleanor dengan berselingkuh, Eleanor pasti akan sangat menyesal dan terpukul.
Julian yang baru saja selesai mandi, datang menghampiri Eleanor yang sudah tertidur menyamping diatas tempat tidur! Satu tangan Julian membelai mesra lengan Eleanor akan tetapi Eleanor tidak bereaksi apapun.
"Aku merindukan suara serakmu Elea,"
"Julian, aku sangat ngantuk!" kata Eleanor.
"Baiklah, aku tidak akan memaksa masih ada esok dan seterusnya! Kau tidurlah sayang," kata Julian.
Kemudian Julian pun memakai pakaian tidur lalu keluar dari dalam kamarnya! Ketika Julian pergi meninggalkan kamar, Eleanor pun perlahan-lahan mengikuti Julian dari jauh, Eleanor ingin mengetahui mau kemana Julian malam-malam begini, tapi ternyata Julian menuju kamar Kenneth ayahnya sendiri.
"Maaf Tuan Lian, tapi Tuan besar Ken sedang tidak bisa diganggu!"
"Aku putranya, aku berhak untuk masuk!" kata Julian yang langsung membuka knock pintu.
"Ta-tapi Tuan,"
Ceklek..
Terlihat Kenneth yang sedang duduk diatas ranjang sementara seorang wanita tengah asik bermain dengan benda paling berharga miliknya itu, Kenneth memang selalu melakukan hal seperti ini ketika sudah tak tahan lagi dengan rasa inginnya, dia terbiasa menyewa wanita yang dia mau hanya untuk sekedar bermain dengan benda paling berharga miliknya hingga dia bisa merasa tuntas namun tentu saja tanpa perlu melakukan lebih pada wanita tersebut atau bahkan tidak menyentuh wanita tersebut sama sekali, wanita yang dia sewa murni hanya untuk memberikan rasa tuntas saja dengan menggunakan mulut, setelah berhasil maka Kenneth akan langsung mengusir wanita sewaannya.
"Shit!! Dad," umpat Julian.
Kenneth pun tetap melanjutkan aktivitasnya, sementara Julian langsung menutup kembali pintu kamar tersebut dan berlalu pergi menuju lantai bawah.
"Kenapa Julian tidak jadi berbicara dengan ayahnya?" gumam Eleanor.
Karena anggota group barat yang tadi berjaga didepan pintu pergi setelah temannya yang lain memanggil untuk turun, Eleanor yang penasaran dengan apa yang terjadi didalam kamar Kenneth, perlahan mendekati pintu kamar tersebut kebetulan Julian tidak terlalu rapat menutup pintu tersebut. Eleanor pun mengintip dari sedikit celah pintu yang terbuka.
Kedua bola mata Eleanor langsung memutar ketika dia melihat Kenneth yang sedang dalam kondisi polos bak sebuah toples, tentunya dengan seorang wanita yang sedang asik bermain dengan benda paling berharga milik pria tampan bertubuh kekar tersebut, Eleanor pun dapat melihat jelas bentuk benda paling berharga milik ayah mertuanya itu.
"Shit!" Kenneth menggila.
Disaat yang sama Kenneth melihat Eleanor yang sedang mengintip dirinya, dimana entah kenapa Eleanor malah betah berlama-lama menonton benda paling berharga milik Kenneth, Eleanor benar-benar terkesima dengan bentuknya karena ukurannya yang fantastis. Membayangkannya saja sudah membuat Eleanor frustasi apalagi jika sampai dapat merasakannya secara langsung menembus dirinya.
Seketika Eleanor merasa gelisah sendiri dan dia terus melihat bagaimana bentuk milik Kenneth, tak terasa Eleanor yang sudah sangat lama tidak pernah tersentuh atau tidak pernah lagi mendapatkan kenikmatan seperti yang dia inginkan dari Julian, langsung terkonekting dan mulai sangat gelisah sendiri.
"Shit kenapa harus melihat ini!" umpat Eleanor yang kemudian segera mengontrol diri lalu pergi dari depan kamar Kenneth.
Sementara Kenneth yang sudah hampir tiba, semakin menekan kepala wanita tersebut.
"Shit!" suara kencang Kenneth mengakhiri kegiatan malam itu.
Wajah wanita tersebut pun penuh dengan tanda puncaknya Kenneth, tanpa sungkan wanita tersebut justru menikmatinya dengan penuh semangat.
"Tuan Ken, sekali saja masuki aku dengan milikmu yang sangat besar ini!" ujar wanita tersebut.
Dicengkeramnya tulang wajah wanita tersebut, kemudian diludahinya wajah wanita tersebut.
"Wanita sepertimu tidak layak mendapatkan milikkku! Cepat pergi dari hadapanku!" ujar Kenneth dengan suara beratnya.
Setelah istrinya pergi meninggalkan dirinya sejak usia Julian masih sepuluh tahun, Kenneth memang tidak pernah lagi berhubungan sampai memasuki wanita dengan benda paling berharganya, Kenneth hanya mau melakukannya atau sampai masuk jika itu pada wanita yang memang dia inginkan dan dia cintai.