Lima abad setelah hilangnya Pendekar Kaisar, dunia persilatan terbelah. Pengguna tombak diburu dan dianggap hina, sementara sekte-sekte pedang berkuasa dengan tangan besi.
Zilong, pewaris terakhir Tombak Naga Langit, turun gunung untuk menyatukan kembali persaudaraan yang hancur. Ditemani Xiao Bai, gadis siluman rubah, dan Jian Chen, si jenius pedang, Zilong mengembara membawa Panji Pengembara yang kini didukung oleh dua sekte pedang terbesar.
Di tengah kebangkitan Kaisar Iblis dan intrik berdarah, mampukah satu tombak menantang dunia demi kedamaian, ataukah sejarah akan kembali tertulis dalam genangan darah?
"Satu Tombak menantang dunia, satu Pedang menjaga jiwa, dan satu Panji menyatukan semua."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30: Bayangan Sang Kaisar Iblis
Cahaya matahari pagi menyelinap masuk melalui jendela kayu yang diukir indah, menyinari asap tipis dari tungku pengobatan di sudut ruangan. Zilong perlahan membuka matanya. Tubuhnya terasa berat, seolah baru saja dihantam oleh ribuan ton batu, namun aliran Qi-nya tidak lagi bergejolak panas.
Ia menoleh ke samping dan melihat Xiao Bai yang tertidur dalam posisi duduk di pinggir ranjangnya. Wajah gadis rubah itu tampak sembab, jejak air mata kering masih terlihat di pipinya yang pucat.
"Xiao Bai..." bisik Zilong parau.
Xiao Bai tersentak bangun. Begitu melihat mata Zilong terbuka, ia membelalak dan langsung menerjang memeluk Zilong dengan erat. "Zilong! Kau sadar! Kau benar-benar bangun, dasar Bodoh!"
Zilong tersenyum tipis, meski dadanya masih terasa sedikit nyeri. "Di mana ini? Dan kenapa wajahmu berantakan sekali?"
Xiao Bai kemudian menjelaskan semuanya; tentang kedatangan Master Han, pelarian mereka dari Kota Terlarang, hingga perawatan intensif yang Zilong jalani selama tiga hari terakhir. Zilong mendengarkan dengan seksama, mencoba menyusun kembali kepingan ingatannya yang terputus saat ia kehilangan kesadaran.
"Jadi Pria Topeng Emas itu kabur... dan Paman Lin bersama Jian Chen?" tanya Zilong memastikan.
"Paman Lin sudah jauh lebih baik. Tadi pagi Jian Chen membawanya ke taman sekte untuk menghirup udara segar." jawab Xiao Bai, mulai sedikit tenang.
Tak lama kemudian, pintu ruangan terbuka. Master Han melangkah masuk dengan jubah gioknya yang elegan. Ia menatap Zilong dengan pandangan kagum.
"Kau sudah sadar ternyata. Syukurlah. Kau memiliki daya tahan tubuh yang luar biasa untuk seseorang yang membakar esensinya sendiri." ucap Master Han ramah.
Zilong mencoba duduk dan membungkuk memberi hormat di atas ranjang. "Terima kasih, Master Han. Jika bukan karena bantuan Anda dan sekte Anda, saya mungkin sudah menjadi mayat di bawah tanah itu."
"Hahaha! Tidak perlu sampai segitunya, Anak Muda," Master Han tertawa kecil, namun wajahnya segera berubah serius. "Aku merasa terhormat bisa membantu pembawa Panji Pengembara. Sudah terlalu lama tradisi itu mati karena kebencian yang tidak masuk akal."
Zilong menatap Master Han dengan sungguh-sungguh. "Master, ada hal yang menggangguku. Siapa sebenarnya Pria Topeng Emas itu? Kenapa dia begitu terobsesi menangkap pendekar tombak dan mengumpulkan senjata pusaka?"
Master Han menghela napas panjang. Ia berjalan menuju jendela, menatap pegunungan di kejauhan. "Dia bukan hanya menculik pendekar tombak, tapi juga pendekar pedang. Dia adalah salah satu jenderal bayangan di bawah perintah Kaisar Iblis."
Zilong mengernyitkan dahi. "Kaisar Iblis? Siapa dia?"
"Dia adalah musuh alami dari semua pendekar di bawah langit ini," jawab Master Han. "Zilong, kau tahu alasan kenapa dulu pendekar tombak dan pedang berperang hingga hampir memusnahkan satu sama lain?"
"Guru dan Master Jian bilang karena ulah para tetua yang serakah." sahut Zilong.
Master Han mengangguk. "Benar. Tapi setelah kebenaran terungkap ratusan tahun kemudian, para tetua serakah itu ternyata hanyalah boneka. Mereka telah dirasuki dan dipengaruhi oleh ajaran sesat Kaisar Iblis."
Zilong terperangah. Ternyata luka sejarah klan tombaknya jauh lebih rumit dari yang ia bayangkan.
"Kaisar Iblis adalah seorang pendekar yang memilih jalan kegelapan untuk mendapatkan keabadian. Dia adalah musuh bebuyutan yang terus dikejar oleh Pendekar Kaisar sebelum beliau menghilang lima ratus tahun yang lalu," lanjut Master Han dengan nada berat "Kaisar Iblis ingin melemahkan dunia persilatan dengan cara membuat dua pilar terkuatnya—pedang dan tombak—saling membantai. Dengan begitu, tidak akan ada lagi yang bisa menghalangi kebangkitannya."
Zilong mengepalkan tangannya di bawah selimut. "Jadi, selama ini kita saling membenci sementara musuh yang sebenarnya sedang tertawa di balik bayangan?"
"Tepat," sahut Master Han. "Dan kehadiranmu dengan panji pengembara itu adalah ancaman terbesar bagi rencana mereka. Kau adalah pengingat bahwa persatuan itu mungkin terjadi lagi. Itulah kenapa mereka ingin melenyapkanmu secepat mungkin."
Master Han kemudian mengeluarkan sebuah lencana perunggu dari sakunya. "Ini adalah lambang yang kami temukan di markas Kota Terlarang. Simbol Kaisar Iblis. Perjalananmu bukan lagi sekadar mencari sejarah, Zilong. Kau kini berada di garis depan perang yang sudah dimulai lima abad yang lalu."