NovelToon NovelToon
Bopo Kembar Desa Banyu Alas

Bopo Kembar Desa Banyu Alas

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Cintamanis / Anak Kembar / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:159.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Arshaka Sadewa dan Aksara Sagara adalah Bopo Kembar Desa Banyu Alas. Putra dari Bopo sebelumnya, yaitu Abimanyu.
Keberadaan Bopo Kembar, tentu menghadirkan warna tersendiri untuk Desa Banyu Alas. Dua pria yang mewarisi sifat Romo dan Ibunnya, membuat warga desa sangat menyayangi dan menghormati keduanya.
Bagaimanakah kehidupan Bopo Kembar ini?
Apakah mereka benar - benar bisa di andalkan untuk menjaga Desa Banyu Alas?

Jangan lupa untuk membaca Novel Cinta Ugal - Ugalan Mas Kades terlebih dahulu, agar bisa memahami jalan ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Kejadian Tiba - Tiba

Malam sudah larut saat Arsha baru saja memejamkan mata. Samar - samar telinganya mendengar suara pintu rumahnya yang di ketuk serta suara orang yang mengucapkan salam.

Arsha pun kembali terjaga, mengingat saat ini Romonya sedang berada di Kota. Remaja tampan itu keluar dari kamar dan menuju ke sumber suara.

"Waalaikumsalam." Jawab Arsha sambil membukakan pintu setelah mengintip siapa yang mengetuk pintu rumahnya.

"Maaf, Mas, mengganggu malam - malam. Bu Dokter ada? Itu, saya mau minta tolong, Mbah Parti tiba - tiba kejang." Ujar Si Pria yang nampak panik.

"Ada, Lek. Silahkan duduk dulu, saya bangunkan Ibun sebentar." Jawab Arsha.

Arsha setengah berlari menuju ke kamar orang tuanya.

"Bun... Ibun..." Panggil Arsha sambil mengetuk pintu kamar.

"Iya, Nak?" Lirih Runi yang menyahut dari dalam kamar. Tak lama, pintu kamar pun terbuka.

"Ada apa, Mas?" Tanya Runi saat melihat putranya berdiri di ambang pintu.

"Itu, ada Lek Yanto yang mau minta tolong. Mbah Parti katanya kejang - kejang." Jawab Arsha.

"Ha? Yasudah Ibun siap - siap dulu sebentar." Jawab Runi.

"Aku antar, Bun. Lek Yanto biar aku suruh duluan aja." Kata Arsha sambil kembali berlari ke depan untuk memberi tau warga yang meminta bantuan.

Setelahnya, Arsha kembali ke kamar dan memakai jaket juga celana panjang. Tak lama, setelah itu ia segera mengeluarkan motor matic milik Runi dan menunggu Ibunnya di depan.

Runi dengan tergopoh - gopoh menghampiri putranya yang sudah menunggu di atas motor. Setelah memastikan Ibunnya duduk dengan aman, barulah Arsha mulai melajukan motornya menuju ke rumah Mbah Parti.

Kediaman Mbak Parti terlihat ramai dengan anak - anaknya yang sudah berkumpul. Sesampainya di sana, Runi dan Arsha langsung di persilahkan masuk. Awalnya Arsha ingin menunggu di ruang tamu saja. Namun, entah mengapa ia tiba - tiba ingin ikut masuk ke kamar Mbah Parti.

"Bun, aku boleh ikut masuk gak?" Bisik Arsha.

"Tumben, biasanya nunggu di ruang tamu aja?" Tanya Runi.

"Gak tau, kok pingin lihat Mbah Parti." Jawab Arsha.

"Yaudah, ayo." Ajak Runi yang kemudian mengekor pada pemilik rumah yang membawanya ke kamar Mbah Parti.

Di kamar Mbah Parti, Arsha merasa sedih saat melihat kondisi Mbah Parti yang memprihatinkan. Tubuh rentanya hanya tinggal tulang yang di balut kulit.

Arsha memperhatikan Runi yang memeriksa kondisi Mbah Parti. Raut wajahnya tampak seperti sedang berpikir keras. Arsha pun yakin, jika sesuatu yang tak beres terjadi pada wanita renta yang tak sadarkan diri itu.

"Gimana kondisi Ibu saya, Bu Dokter?" Tanya salah seorang anak Mbah Parti.

"Kondisinya sangat gak stabil. Baiknya di bawa ke Rumah Sakit lagi saja, agar mendapat penanganan lebih lanjut." Ujar Runi.

"Tapi, pihak Rumah Sakit sudah menyerah, Bu Dokter. Bu Dokter tau sendiri kalau kemarinnya Ibu saya baru di bawa pulang dari Rumah Sakit." Kata Lek Yanto yang tinggal bersama Mbah Parti.

Runi hanya bisa menghembuskan nafas berat. Tak hanya satu atau dua kali ia mendapatkan pasien seperti ini. Pasien yang seolah hidup segan, mati pun tak mau.

"Saya juga gak bisa berbuat apa - apa lagi, Pak, Bu. Sementara ini, biar saya infus saja ya, biar tetap ada nutrisi yang masuk untuk Simbah." Lirih Runi dengan tatapan sedih. Hatinya terasa ngilu karna tak bisa berbuat banyak untuk pasiennya.

"Manut kalih Bu Dokter mawon, pripun saene. (Nurut sama Bu Dokter saja, gimana baiknya.)" Jawab Lek Yanto.

"Kasihan banget Simbah." Lirih Arsha sambil mengusap kaki keriput Mbah Parti.

"Astaghfirullah! Bun! Ini apa?" Tanya Arsha saat melihat benang yang menempel di tangannya sesaat setelah mengusap kaki Mbah Parti.

"Kamu dapat dari mana, Nak?" Tanya Runi yang ikut heran. Tak hanya Runi, anak - anak Mbah Parti pun turut heran melihat benang di telapak tangan Arsha.

"Gak tau, Bun. Tau - tau nempel di tangan." Jawab Arsha kebingungan.

Saat itu, tubuh Mbah Parti tiba - tiba menegang dengan netra sayunya yang terbuka. Lek Yanto langsung mendekat ke arah Ibunya dan membisikkan kalimat tauhid di telinga Ibunya berulang - ulang. Sementara tangisan pun mulai terdengar dari anak - anak Mbah Parti yang lain.

Arsha sendiri terlihat shock dengan kejadian barusan. Ia hanya bisa mematung di tempatnya sambil melihat situasi yang nampak sedikit kacau.

Tak lama kemudian, Runi kembali memeriksa kondisi Mbah Parti.

"Innalillahi wainnaillaihi roji'un." Lirih Runi saat memeriksa denyut nadi Mbah Parti.

"Maaf Bapak - bapak, Ibu - Ibu, Simbah mpun sedo. (Simbah sudah meninggal.)" Imbuh Runi kemudian.

Mendengar itu, suara tangisan yang awalnya lirih, kini terdengar semakin jelas. Beberapa keluarga nampak berpelukan untuk saling menguatkan. Bagaimanapun, kehilangan anggota keluarga adalah hal yang sangat menyedihkan.

Melihat Arsha yang masih mematung, Runi pun membawa putranya itu ke ruang tamu rumah Mbah Parti. Runi berusaha menenangkan putranya yang nampak resah.

"Bun, gara - gara aku ya." Lirih Arsha sambil menatap benang yang masih ada di telapak tangannya.

"Enggak, Mas. Semua itu sudah kehendak Allah." Jawab Runi sambil mengambil benang putih yang cukup panjang di telapak tangan Arsha. Ia kemudian meletakkan benang itu du atas kain kasa.

Arsha hanya bisa terdiam sambil menunduk. Kejadian ini, membuatnya seolah menjadi seorang pencabut nyawa. Mbah Parti meninggal setelah Arsha 'mengambil' sesuatu dari kakinya tanpa sengaja.

"Sudah ya, Nak. Gak apa - apa, kamu jangan resah seperti ini." Lirih Runi sambil mengusap kepala putranya. Tentu ia pun mengerti dengan kejadian ini, karna ia pernah melihat sebelumnya.

"Mas Kembar, Bu Dokter." Panggil Lek Yanto saat menghampiri mereka. Netranya terlihat masih berkaca - kaca. Kesedihan tergambar jelas walaupun ia berusaha menutupi dengan senyuman.

"Lek, maafin aku-"

"Enggak Mas. Mas Kembar gak salah. Saya justru mau berterima kasih sama Mas Kembar karna sudah membantu melepaskan 'pegangan' Simbah." Lek Yanto memotong ucapan Arsha sambil tersenyum.

Arsha sendiri hanya bisa menunduk. Tentu saja ia masih merasa bersalah terlebih setelah mengetahui kalau Mbah Parti meninggal setelah 'pegangannya' ia keluarkan.

"Mas Kembar jangan menyalahkan diri. Justru kami berterima kasih karena Mas Kembar sudah membantu." Ujar Lek Yanto sambil memegang tangan Arsha.

"Simbah sudah lama menderita, sampai - sampai sering minta mati. Alhamdulillah, sekarang Simbah sudah tenang dan gak kesakitan lagi. Terima kasih banyak ya, Mas Kembar. Kami sudah lama cari orang yang bisa melepaskan 'pegangan' Simbah karna kasihan melihat Simbah menderita. Alhamdulillah, tanpa di sangka orangnya datang sendiri saat kami sudah hampir putus asa." Ujar Lek Yanto dengan tulus sambil menggenggam tangan Arsha yang terasa dingin.

1
Nur Wakidah
aska gk mau kalah karo mas e pokok e 🤣🤣🤣
Dewi kunti
yaaap hadir☝️☝️☝️☝️
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 7 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Sonya Kapahang
Coba itu sebelum Romo sm Ibun pulang, kakak²nya Raina coba dibacain doa dulu, Mo.. Biar pd lurus otaknya.. Ga sebel² lg sm adeknya.. Atau disembur sm Mas Arsha.. Mana tau lgs eling..
FDS: setdah 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Titik Sofiah
lanjut lanjut Thor
mie_moet
👍
syora
ya allah smoga ada hkmah di balik smua,smoga jg hati kakak " raina terbuka hatinya dan smoga abi raina diberi kesembuhan.amiin
Kasandra Kasandra
lanjut double up
syora
sabar mas
namnya jg saudra nggak usil nggak marem mas aska🤣🤣🤣🤣
jauh dicari deket gelut🤣🤣🤣
Atik Kiswati
wah...wes siap tenan dadi bojo ki bu dr....
Kasih Bonda
next Thor semangat
Titik Sofiah
lanjut lanjut Thor
momsRaydels
🥰🥰🥰🥰👍🏼💪🏼
rizky tria
astagfirullah mas aksa 🙈
Saira cepet terima lamaran mas Aksa jd nanti ngunduh mantu & ritual bopo biyungnya bisa barengan 😊
rizky tria
alhamdulillah...barakallahulaka mas arsha & Raina, semoga jd keluarga samawa aamiin yra 🤲
syakafallah abi Raina.. bahagia selalu semua
Kang goyang
wahhhhhh jatuh cinta sama cerita nya dari cerita romo ibun lanjut ke kembar 😍😍😍😍
Maryati
ya Allah,,si Aksa jiangkrik tenan😂😂😂
Kasih Bonda
next Thor semangat
Atik Kiswati
melas.....melas....../Facepalm/
Nur Wakidah
sg moco iyho melu mewek terharuuuuu ikihhhhhh😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!