NovelToon NovelToon
Allesya

Allesya

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Romansa
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rodelima

"Gue Mau Putus"
Tiga kata itu Nyaris membuat Alle tak bernafas beberapa detik, sebelum akhirnya menghela nafas.
"Sayang, jangan bercanda deh. ini benar hari anniversary kita tapi kejutannya jangan gini dong, aku ngak suka. *rujuknya dengan suara manja, berfikir ini hanya prank, Ares hanya mengerjainya saja*
Ares tak membalas ucapan Alle namun dia dengan tegas menggenggam tangan gadis disampingnya dan menatap Alle dengan tatapan dingin dan muak.
"Gue udah selingkuh sama Kara, dua bulan yang lalu dan....".
"Dia sekarang hamil anak gue"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rodelima, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KETAHUAN

Alle membuka matanya, seketika dia langsung meringis merasakan kepalanya yang terasa pening luar biasa, ditamba lagi wajahnya yang terasa nyeri.

"Aduh, kepalaku pusing banget." gumam Alle sembari memegangi kepalanya.

Setelah dirasa kepalanya agak mendingan dan bisa ditoleransi dia membuka matanya perlahan, pertama kali melihat dia langsung dihadapkan poster mobil yang seperti tak asing. Menoleh sedikit, dia langsung melihat wajah pria yang amat di cintainya ketika masih kecil.

Alle menggeleng kecil, dia merasa kepalanya agak pusing jadi dia berhalusinasi jika berada di kamar Ares, dia kembali memejamkan penglihatannya namun tetap saja gambar itulah yang memang benar adanya.

Dia pun menyisir seluruh kamar, dia semakin dibuat yakin jika itu kamar Ares, saat menemukan sebuah foto Mamah Ares yang amat dikenalnya diatas nakas.

"Tante Mawar " gumam Alle sembari mengambil foto itu memang Ares selalu bercerita Jia dia begitu menyayangi Mamahnya yang telah tiada itu.

Meskipun Papahnya terpuruk kehilangan Mamahnya bukan berarti dia tak merasa kehilangan, dia bahkan juga ingin bunuh diri saat mendengar kabar Mamahnya kecelakaan. Namun dia sadar Papahnya butuh sosok dia untuk menguatkan.

"Ares, aku benaran ada dikamarnya?" gumam Alle lagi.

"Ares, kamu dimana?" panggil Alle, namun setelah menunggu beberapa saat dia tak mendengar balasan dari pria itu, perlahan dia berusaha bangkit namun kepalanya masih sedikit sakit.

Setelah beberapa kali mencoba akhirnya Alle bangkit dengan pelan.

Dia ingin membukakan pintu mencari Ares, namun begitu sampai dipintu dan ingin membukanya pintunya seperti tertutup. Beberapa kali mencoba dia tetap tidak bisa membukanya, membuatnya lelah dan kembali berjalan ke ranjangnya.

Saat dia baru saja akan duduk, perutnya berbunyi dan merasakan sakit, terlebih dia mempunyai penyakit lambung jika telat dikit aja langsung sakit.

Saat dia tak sengaja menatap ke arah nakas, dia melihat bungkusan pelastik seperti bukusan makanan, membuatnya penasaran dia pun membukanya, dan bagai di pucuk di cinta ulam pun tiba disaat dia lapar, ada pizza yang terlihat menggiurkan.

"Apa ini punyanya Ares? Ah nanti semisal dia nyariin aku beliin lagi aja deh, siapa suruh ngunciin aku dikamarnya."

Alle pun memakan pizza itu dengan lahap, karna memang dia begitu kelaparan bahkan sampai hanya menyisakan dua potong saja.

Bahkan sangking kenyang nya sampai-sampai Alle bersendawa cukup kenyang, bahkan dia sampai kaget.

"Ah, aku..." Alle menutup mulutnya karna merasa malu, tak biasanya dia makan senikmat ini bukan dalam artian dia tak pernah makan makanan enak, hanya saja saat ini suasana hatinya begitu senang, hingga membuatnya makan lahap dan menenangkan pikirannya. "Untung saja tak ada orang." lanjutnya sembari terkiki.

Setelah dirasa kenyang, dia pun minum diminuman yang memang disana ada teko kecil dan gelas. sepertinya Ares sering minum malam-malam hingga menyiapkan minuman itu disana, karna tak ingin naik turun tangga.

Setelah minum Alle kembali naik di atas ranjang, namun entah mengapa dia begitu bosan dia celingukan mencari tasnya, untuk mengambil ponsel, namun meskipun matanya sudah mengitari seluruh ruangan dia tak menemukan tasnya berada, membuatnya lelah sendiri.

Ketika Alle menatap kearah laci dekat kaca, entah mengapa dia menjadi penasaran dan ingin mencari mungkin saja ada kunci disana.

Katakanlah dia lancang, tapi dia sungguh bosan dan ingin mencari dimana Ares berada.

Setelah bangkit dan membuka laci benar saja, disana ada kunci yang tergeletak diantara beberapa obat yang mungkin obat biasanya diperuntukkan Papah Ares, sepertinya sudah waktunya Ares memberikan obat kerumah sakit jiwa.

Setelah mendapatkan kunci itu, Alle pun membuka pintu, dan benar saja, pintu bisa di buka. Namun matanya melebar saat dia menengok kebawah dan mendapati teman-teman Ares berada disana.

Dia pun buru-buru masuk kedalam kamar dan menguncinya kembali.

*******

Seketika Ares panik saat melihat Tico turun dari tangga, dia pun memberikan kode pada sepupunya itu agar tidak turun terlebih dahulu, namun Tico yang tak mengerti menatap Ares dengan heran.

"Lo ngomong apa sih Res?"

Sontak saja kedua teman mereka langsung menoleh, sedangkan Ares menepuk keningnya resah.

"Udah bangun Lo?" ujar Andre begitu Tico sampai di dekat mereka.

"Bangun? Siapa yang tidur?" heran Tico sembari duduk, sedangkan Ares diam-diam menggeser posisi duduknya untuk mendekati Tico sebelum rencananya dibongkar.

"Loh bukannya tadi Ares ngasih pizza ke kamar Lo? Dia lupa kalau Lo ngak makan pizza, sekarang pizza nya mana?"

Sontak aja Tico langsung menatap Ares dengan heran, dan kesempatan itu digunakan Ares untuk mengode Tico diam dan menunjuk kamarnya sendiri.

Tico yang mengerti maksud Ares pun hanya menghela nafas, Untung saja kedua temannya itu masih fokus pada ponselnya masing-masing. jadi tak terlalu memperhatikan Ares yang tadinya memberi kode.

"Oh, pizza? gue tadi emang ketiduran, paling si Ares nggak tahu, terus gue langsung turun, jadi gue nggak tahu ada pizza di kamar."

"Gue ambil yah, gue masih lapar nih." Leo bersiap bangkit setelah meletakkan ponselnya di atas meja.

seketika Ares pun panik, dan segera menghadang Leo. "Eh, kita pesan lagi aja soalnya gue masih lapar, itu pizza gue mau makan nanti malam aja deh."

Leo menatap Ares heran. "Tumben amat lo pelit, biasanya juga ambil aja ambil aja."

"Eh, bukan pelit tapi gue suka pizza nya, jadi pengen gue makan nanti malam, gue beliin pizza lagi deh." bujuk ares berusaha meyakinkan Leo.

"yah udah sih Yo, Ares juga mau memesanin lagi, tinggal nunggu aja apa susanya sih." Andre ikut menimpali.

"Tapi kan dia buat nanti malam, harusnya nanti dia pesan. yang udah nggak anget dia makan." kesel Leo, padahal perutnya masih lapar, salahkan Andre yang buru-buru mengajaknya ke sini tanpa mampir buat makan terlebih dahulu.

"Kalau mau makan di dapur kayaknya bibi udah nyiapin makanan deh." bujuk Ares lagi.

"Ouh iyah, gue ke dapur dulu aja kalau gitu." Leo pun menyelonang ke dapur, mungkin makanan yang dibuat bibi telah jadi, jadi dia bisa langsung menyantapnya tanpa menunggu pesanan pizza Ares yang datangnya mungkin nanti.

"Untung aja." gumam Ares.

"Untung apa Res?" Andre bercelutuk, dia diam-diam mendengar gumam Ares yang juga bisa didengar oleh telinganya.

Ares pun terkejut dan berusaha mencari alasan yang pas. "Ah, maksudnya Untung aja bibi udah masak kayaknya, itu Leo nggak balik-balik kayaknya udah dapat makan."

Beberapa saat kemudian, Leo kembali dengan raut bahagia dan tangan yang menenteng begitu banyak makanan ringan dan juga minuman kaleng, saat akan sampai dia bersendawa dengan cukup kencang, membuat teman-temannya menatapnya kesal.

"Bibi udah masak?" tanyak Andre begitu Leo di dekatnya.

"Udah, mana makanannya enak banget. kesukaan gue lagi, rendang sapi, beeh... mantabs." binar Leo dengan bahagia.

Andre mencebik. "Tadi aja ngatain pelit, makan juga kan Lo dirumah Ares."

Leo terkekeh, lalu menatap Ares sembari tersenyum kikuk. "Gue kan tadi cuma becanda, ya kali Ares pelit. emang dia lagi ngidam pizza aja kali, lu tahu kan pacarnya lagi ngandung anaknya." canda Leo.

"Iyah kayaknya, makanya gue agak sensi waktu Lo ngotot minta." balas Ares, mencoba terlihat biasa mungkin, meskipun dalam hatinya mengerutuk mana ada dia ngidam.

"Iyah, Iyah sorry."

Mereka pun kembali memainkan ponselnya masing-masing, di meja telah ada banyak cemilan yang diletakkan Leo tadi setelah mengambil dari kulkas.

Entah mengapa tiba-tiba aja Andre menoleh ke arah atas dan dia langsung mengernyit begitu melihat bayangan wanita berlari masuk ke dalam kamar Ares, kejadiannya begitu cepat. namun dia bisa dengan jelas melihatnya.

tatapan Andre langsung mengarah pada pria itu, kebetulan Aris berada di dekatnya.

"Lo ada nyembunyiin sesuatu?" bisik Andre pelan, sontak aja Ares menara temannya itu dengan heran.

"Maksudnya?"

"Alle ada dikamr Lo kan?"

Hayy Sahabat NovelTooN yang Aku ayangi 😍Maaf banget yaa agak Lama Update Allesya. Saya janji akan lebih banyak lagi Update cerita Allesya. Semangat buat kita yaah Gaiiisshh. Terimakasih banget udah stay di rumah aku ini.

1
YAM
Luar biasa
Anita Rahayu
cerita memuakkan
Rossy Annabelle
yah sayang sekali klo tico menganggap Ale sbg adik..tp gpp deh setidaknya Ale ada yg jagain😊..tp yg pasti jodohnya jgn sama Ares yg tololnya bin bodoh minta ampun ya thor😬
Rossy Annabelle
no coment ah 🙃.. ditunggu aj kelanjutannya
Graciiellah_: segera kak
total 1 replies
Graciiellah_
sabar yaa shayy Ares emang gitu orangnya
Ririn Silalahi
untung ada Ares
Graciiellah_: iya kan
total 1 replies
Ririn Silalahi
Lex Lo itu tolol tau
Ririn Silalahi
makasi thorrr
Ririn Silalahi
ada aja teman julit
Ririn Silalahi
waah si Ares sampe hamili ank org
Graciiellah_: hahaha
total 1 replies
Ririn Silalahi
gampang banget Ares bilang putus.
Rossy Annabelle
si Ares bener² goblok sih thor tolol banget sumpah 😬...pokoknya Di Ale ama tico aja ,GX rela q klo Ale masih cinta ama si Ares yg tolol bin ajaibnya minta ampun
Graciiellah_: tunggu kisah selanjutnya yah Kak 😍
total 1 replies
Rossy Annabelle
si Ares tololnya minta ampun dah 🙄
Graciiellah_: kebangetan kak. tololnya 😅
total 1 replies
Anonymous
Up yang banyak ya thor 😊
Graciiellah_: siiap kak 😊
total 1 replies
Graciiellah_
Haha iya kan kak, kaiak cuma dia aja cowok didunia ini. saya aja sedikit palak liat modelan cewek kayak gini.
Aretha Shanum
ga suka nih peran cwenya terlalu menye2 jadi bosan alurnya
Graciiellah_: Hahaha iya kan kak, kyk cowok cuma dia aja, saya aja sedikit emosi sih liat modelan cewek kayak gini.
total 1 replies
Graciiellah_
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!