Hilangnya janin dalam kandungan secara tiba tiba di tambah usaha Angga yang tiba tiba saja maju pesat membuat Ayu sering dihantui sosok yang tak Ayu kenal ditambah sikap Angga yang mulai berubah dengan membawa wanita ke dalam rumah membuat Ayu membulatkan tekad menyelidiki dari mana asal kekayaan Angga selama ini.
Akankah Ayu bisa lepas dari perjanjian yang suaminya buat tanpa sepengetahuannya dan apalah Ayu bisa menjalani kehidupan normal setelah tau apa yang sebenarnya terjadi ?
Dan apakah Angga akan mendapati karma dan balasan dari apa yang iya perbuat setelah mengorbankan wanita wanita yang mencintainya ? dan sampai kapan Angga akan bisa menikmati kekayaan yang iya dapat secara instan !
Pantengin cerita R-kha dan jadikan R-kha autor favorit kalian agar tau update terbaru ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bayaran Atas Kekayaan
Kelebihan seorang wanita itu bisa merasakan jika ada hal yang tak beres yang sedang terjadi pada orang yang di sayang apalagi suami yang sangat iya cintai, dan itu juga yang Ayu rasakan saat ini ditambah Angga yang sepertinya keberatan saat Ayu mengatakan akan itu membantu Angga di toko yang mereka rintis bersama.
" pergilah, Ayu tak akan ikut " ucap Ayu yang memilih masuk ke dalam kamar dan langsung mengunci pintu kamar nya dari dalam.
" sayang jangan seperti ini " ucap Angga yang merasa aneh dengan Ayu yang sulit untuk di kendalikan.
" pergilah !" teriak Ayu yang sudah menutup telinganya karena Angga terus saja memanggil dirinya dari luar.
" Ayu keluarlah, jangan bersikap kekanak kanak kan seperti ini " ucap Angga yang malah membuat Ayu semakin sakit karena ucapan Angga yang menganggap dirinya kekanak kanak kan saat meminta ikut ke toko karena ingin membantu Angga di toko.
ceklek
Ayu kembali membuka pintu dan berdiri tepat di hadapan Angga yang sedang berdiri di depan pintu kamar mereka.
" ayu memang kekanak kanak kan, tapi apa salah jika Ayu ingin menemani suami ayu sendiri ?"
" apa ayu salah jika ingin menghabiskan waktu dengan suami ayu sendiri ?"
" apa Ayu salah jika Ayu memilih ikut bersama dengan suami Ayu sendiri karena di rumah ini ayu sering di teror oleh sosok yang ayu sendiri tak tau apa itu " ucap Ayu yang sudah kembali berurai air mata melupakan alasan kenapa iya bersikukuh ikut dengan Angga suaminya.
" tapi ya sudah lah, mungkin mulai saat ini Ayu harus mulai terbiasa memendam semuanya sendiri atas apa yang Ayu rasakan dan ayu alami selama di rumah ini " ucap Ayu yang langsung berbalik kembali masuk ke dalam kamar mereka dan langsung mengunci kamarnya dari dalam.
" sayang, bukan seperti itu " ucap Angga yang sejujurnya sudah terlambat saat mengatakan semua itu karena Ayu sudah berada di atas tempat tidur memeluk guling yang menjadi tempatnya menumpahkan segala kesedihan yang iya alami akhir akhir ini.
Tok tok tok
" yu... Buka sayang, dengarkan penjelasan mas dulu " ucap Angga yang tak bisa meninggalkan Ayu dalam keadaan seperti ini.
" Ayu tolong buka, jangan seperti ini " ucap Angga yang kini benar benar khawatir jika sampai Ayu berbuat nekad karena rasa marahnya saat ini.
Tapi hingga sepuluh menit berlalu ayu tak juga membuka kan pintu untuk Angga hingga karena hal itu membuat Angga bertekad untuk mendobrak pintu kamarnya.
" Ayu buka, jika tidak mas akan mendobrak pintu kamar ini !" teriak Angga tapi tetap saja Ayu tak tak juga membuka pintu kamarnya hingga Angga pun benar benar mendobrak pintu kamarnya.
Brakk
Angga menendang pintu kamarnya cukup kerah hingga pintu pun benar benar terbuka dan di saat yang bersamaan Angga melihat Ayu tergeletak di tempat tidur dan melihat hal itu membuat Angga menjadi semakin khawatir karenanya.
" ayu... kamu kenapa sayang ?" tanah Angga yang kini sudah mengubah posisi Ayu yang ternyata sedang tak sadarkan diri.
" kamu kenapa sayang ?" tanya Angga yang dengan sigap menggendong Ayu dan membawanya ke dokter terdekat karena Angga tak ingin sampai terjadi sesuatu pada Ayu istrinya.
Berbeda dengan Alea yang pagi ini sengaja berbelanja karena kali ini iya ingin membawakan makan siang untuk Angga agar mereka tak harus makan diluar hingga diri ay dan Alea memiliki banyak waktu untuk bersama.
" Angga pasti akan menyukai masakan yang aku buat " ucap Alea yang baru saja pulang berbelanja di penjual sayur yang ada di ujung komplek perumahannya.
" mba Alea " panggil salah satu tetangga yang rumahnya berhadapan dengan rumah Alea.
" iya Bu " jawab Alea yang tak berpikir apapun dengan sapaan salah satu tetangganya.
" apa mba Alea memang sudah terbiasa memasukan laki laki ke dalam rumah ya ?" sindir wanita itu yang bernama Bu Teresa yang ternyata melihat saat Angga masuk dan pergi dari rumah Alea semalam.
" urus saja urusan ibu jangan ikut campur urusan saya karena saya tak mengganggu ibu jadi ibu juga tak perlu mengganggu atau mencampuri urusan saya " ucap Alea yang memang tak suka berbaur dengan tetangga di wilayahnya ditambah Alea memang hidup seorang diri di rumah itu.
" tapi yang mba Alea kotori itu lingkungan kami !"
" jadi jika memang ingin berbuat hal yang tidak baik jangan di lakukan di lingkungan ini, jika tidak saya tak akan segan segan melaporkan ke kamu ke kantor polisi atas kasus perzinahan " ucap Bu Teresa yang memang tak suka mencampuri urusan orang lain tapi Alea sudah semakin berani akhir akhir ini.
Setelah mengatakan itu Bu Teresa pun meninggalkan Alea yang bukannya sadar tapi malah mengumpat Bu Teresa yang sebenarnya berniat baik untuk mengingatkan Alea jika yang Alea lakukan itu salah.
" dasar tetangga julid, ngga bisa liat orang bahagia ya gitu ! " ucap Alea mengumpat sambil terus berjalan menuju rumahnya.
Tapi bukan Alea namanya jika tak melakukan apa yang iya inginkan seperti rencana awalnya jika siang ini Alea akan datang ke toko Angga karena Alea yakin jika Angga.
" Angga pasti senang saat tau aku membuatkan makan siang " ucap Alea yang baru saja sampai di toko Angga meski jam baru menunjukkan pukul sebelas siang.
" tunggu, tapi kenapa toko Angga tutup ?" tanya Alea yang cukup terkejut karena yang iya tau Angga tak pernah menutup tokonya meski hari Minggu sekali pun.
" kemana Angga ?" tanya Alea yang langsung mengeluarkan ponselnya untuk bisa menghubungi Angga berharap Angga baik baik saja.
" ayo angkat Angga " ucap Alea yang tak sabar menunggu Angga mengangkat sambungan teleponnya tapi hingga tiga kali panggilan Angga masih tak kunjung mengangkat sambungan telepon darinya.
Lain halnya dengan Angga yang memang dengan sengaja tak mengangkat sambungan telepon dari Alea karena hingga saat ini Ayu masih tak mau berbicara padanya bahkan pada dokter sekali pun hingga membuat Angga bingung harus berbuat apa pada Ayu.
" Sejauh ini kondisi fisik Bu Ayu baik baik saja, mungkin bapak bisa berkonsultasi dengan psikolog karena menurut saya Bu Ayu harus di tangani oleh dokter psikolog " ucap dokter Made karena juga menangani Ayu saat Ayu hamil dulu.
" baik dok, terima kasih " ucap Angga yang kini sudah bangkit dan mengajak Ayu untuk pulang karena Angga yakin tak ada yang bisa dokter Made lakukan di saat kondisi ayu seperti ini.
" apa mungkin apa yang Ayu alami saat ini juga bagian dari perjanjian yang aku lakukan sembilan bulan lalu ?" tanya Angga saat baru saja masuk ke dalam mobil setelah lebih dulu mendudukkan Ayu di kursi depan sampingnya.
✍️✍️✍️ Apa karena alasan ini juga yang membuat Angga berani menikahi Alea diam diam saat Ayu sedang tak bisa mengendalikan pikirannya ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘