NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Warga Desa

Misteri Kematian Warga Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:17.9k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

langsung baca aja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

malam yang hangat

Rizky kembali mengikat ikat bagian bambu, sampai akhirnya selesai juga.

"Sudah, ayo naik. Pelan-pelan saja, yang penting kita lekas pergi dari sini!" Ucap rizky sedikit kencang, karena suara hujan yang kemungkinan bisa membuat dyah tidak mendengar suaranya.

"Baik, mas."

Dyah berjalan mendekati rizky, yang sudah siap menaikan tas ke atas rakit yang sudah dia buat.

Ia memegangi tangan rizky, saat mulai naik ke atas rakit yang mulai terombang ambing terbawa arus air.

Tubuh dyah memang kecil, tetapi tetap saja ia merasa khawatir saat berada di rakit yang juga tidak seberapa besar.

"Mas, ini bisa kita naiki? Kok dyah ngerasa takut, ya!" Tanta dyah yang mulai panik karena rakit bergerak kesana kemari.

"Aman dyah. Emangnya kamu ndak pernah naik rakit, apa?" Jawab rizky setengah tertawa.

"Ndak, mas. Biasanya dyah kalau mau menyebrang sungai pakai tali. Ndak pernah pakai rakit.." jawab dyah dengan wajah yang sangat tegang.

Rizky semakin terkekeh melihat wajah dyah. Meski sedikit tertutup oleh gelapnya malam, tetapi masih bisa terlihat. Apa lagi tanganya yang memegang erat pergelangan tangan rizky.

Rizky segera mendorong rakit itu ke tengah, lalu naik setelah rakit itu mulai menjauh. Menggunakan kayu yang lumayan panjang, rizky mendorong rakit itu menuju dataran seberang sana.

Malam begitu dinginnya. Dyah hanya bisa memeluk tubuhnya sendiri, dengan bibir yang menggigil. Rintikan hujan tak kunjung mereda justru makin deras saja.

Air sudah mulai naik, membuat dyah semakin ketakutan. Mulutnya tak henti henti memohon doa, meminta perlindungan untuk keselamatan mereka berdua.

Sekitar 2 jam akhirnya mereka sampai juga di dataran seberang sana. Dengan tubuh yang sudah sangat kedinginan, mereka berdua gegas meninggalkan rakit dan berlari masuk ke dalam hutan yang jauh lebih lebat dari hutan yang tadi.

"Mas, kita tinggal di mana malam ini?!" Tanya dyah masih dengan raut wajah gelisah.

Ia tahu kalau wilayah ini sangat jauh dari desa. Tak akan ada tempat yang bisa mereka berdua tumpangi malam ini.

"Jalan saja terus, siapa tahu nanti ada pohon rindang atau apa saja yang bisa kita buat untuk berteduh." Jawab rizky.

ia menarik tubuh dyah ke dalam pelukannya. Dengan hati hati dia segera berjalan memasuki hutan yang semakin dalam.

Setelah cukup lama berjalan dan merasa sudah tidak kuat dengan dingin yang tak kunjung mereda, rizky memutuskan untuk membawa dyah berteduh di bawah pohon besar.

Akarnya yang rimbun rizky gunakan sebagai penopang dedaunan yang dia ambil dari beberapa pohon. Setelah itu dia membersihkan bagian bawahnya, dan mengajak dyah untuk berteduh di sana.

"Sementara kita di sini dulu yah. Besok kalau sudah terang kita cari tempat. Setahu mas sejauh tiga kilometer di sana, semua masih hutan. Jadi, kita istirahat saja." Rizky membawa dyah masuk ke gubuk akar pohon yang dia buat.

Meski masih terkena tetesan air hujan, tetapi kondisi saat ini jauh lebih baik daripada tadi.

"Mas, bajunya basah semua. Tadi ikut kecemplung ke dalam air danau. Sekarang bagaimana?" Tanya dyah yabg sedikit sedih melihat baju mereka tak ada yang bisa di gunakan karena basah.

"Sudahlah, besok gampang keringkan. Sekarang istirahat saja." Jawab rizky enteng.

"Tapi mas. Bagaimana caranya kita tidur kalau kondisi basah seperti ini? Lihat bibir mas rizky sudah mulai membiru, dyah takut!"

Rizky tersenyum melihat kepeduliaan dyah terhadap dirinya.

"Setahu mas, kalau kita berpelukan dalam keadaan telanjang, bisa meredakan dingin." Ucap rizky ragu ragu.

Puk!

Sebuah tepukan mendarat di bahu rizky.

"Mas rizky bagaimana toh, kita lagi dalam keadaan seperti ini, bisa bisanya ambil kesempatan!" Ucap dyah sedikit keras.

"Siapa yang ambil kesempatan? Itu menurut yang mas pelajari sewaktu mendaki. Sekarang begini, ini ada satu tersisa kain yang tidak basah, yaitu kain jarik nenekmu yang kamu masukan di dalam plastik. Sekarang ini kita gunakan untuk menutupi tubuh kita berdua, supaya kamu nanti tidak risih saat berpelukan." Ucap rizky memberikan usul yang membuat dyah ternganga.

Dia merenung beberapa saat, namun dirinya juga tidak tega jika harus melihat rizky kedinginan.

"Tapi, mas. Ndak boleh melihat apalagi menyentuh!" Ancam dyah sambil menunjuk wajah rizky.

"Lah? Kalau melihat ndak yah. Tapi kalua gak nyentuh, gimana cara meluknya?" Tanya rizky dengan wajah bingung.

"Okelah, tapi mas rizky janji jangan berpikir macam macam dan jangan bertindak berlebihan!" Ancam dyah lagi.

"Ini sebenarnya istri apa musuh sih?!" Tanya rizky dalam hati, dengan wajah yang sedikit jengkel.

"Iya iya! Tenang saja!"

Dyah mulai melepas pakaiannya satu persatu dengan mata yang terus memandang awas ke arah rizky.

Ia sedikit canggung, tetapi tetap dyah buka juga. Setelah selesai ia segera memalingkan wajah, membiarkan rizky juga melepas pakaiannya.

Melihat dyah yang sudah menutup diri menggunakan kain jarik dan hanya memperlihatkan bahunya, rizky segera melepas pakaiannya.

Sesekali dia menggaruk tengkuk, bingung dan takut menyentuh tubuh dyah.

Bagaimana jika dyah diam diam marah, dan malah kerasukan arwah dayu.

Namun rizky tetap memberanikan diri, saat tangan rizky menyentuh pinggang polos dyah, dyah sedikit terjingkat. Matanya yang sempat membulat langsung tertutup, antara takut dan suka. Eh? Gimana? Gimana?

Rizky merengkuh tubuh dyah kedalam pelukannya. Menyalurkan kehangatan yang membuat keduanya kini mulai merasa tenang.

"Hangat kan?" Suara rizky yang lirih tepat berada di telinga dyah. Membuat bulu kuduk milik wanita itu meremang, merasakan nafas rizky yang begitu dekat dengan dirinya.

Tak bisa menjawab dengan kata kata, yah hanya menganggukan kepalanya lirih. Sembari mencoba terlelap di dalam mimpinya.

"Aku pria normal dyah. Bersentuhan denganmu tanpa sehelai benang pun seperti ini, tentu membuatku gelisah. Tetapi aku tak akan meminta hakku, sebelum kamu sendiri yang menyerahkannya." Ucap rizky dalam hati.

Malam berlalu dengan derasnya hujan yang masih terus mengguyur tanah. Di bawah akar akar pohon, sepasang suami istri larut di dalam kehangatan yang mereka ciptakan dengan berpelukan. Membiarkan rasa panas itu menjalar ke setiap tubuh.

Suasana hutan yang sangat sepi, hanya di huni oleh beberapa hewan yang tak ingin keluar dari sarang mereka, menjadi saksi kedua insan yang sedang berusaha menempatkan kenyamanan atas dasar pernikahan dadakan.

***

hari ini double up nih, jangan lupa kasih bintang lima ya, karena dukungan kalian sangat berarti buat saya.

1
Ikko_Suwais
dya dya dya /Hey/
Ulfayanty Syamsu Rajalia
knp ayu gk ngebakar aj gaun it
Shidqia Rahma
kasian rizki nya, nahan nahan sesuatu /Joyful/
Shidqia Rahma
ya Allah aku ikut tegang ka,ikutan capek ini serasa jd dyah 🤢🤢
Yuliana Tunru
ayu mau dijadikan tumbal oleh klga siska smoga z nisa kabur dr semua niat jahat dayu knp kau tak tau bisaw ayu celaka loh
Yuliana Tunru
lebih baik jgn ayu drpd kau menyesal dan akhir x dia tau kau ank x dyah sangat2 berbahaya
EsTehPanas SENJA
ihhh sadis banget sesama warga masa gitu 😶
Yuliana Tunru
pocong penjaga bunga x tuh..yg juat ayu kasihan bapak mu..jd yg bersam ayu ank siska calon istri rizky dulu ..menjauh lah jgn sampai masalh masa lalu hidupmu terulqng.lg ayu
Bethy Sjahrannie
blum ad lnjutanny kah min
bedul: besok kak.
total 1 replies
Nike Raswanto
eh kenapa itu ????
Yulaika Yulaika
lha kok tau tarzan
Nike Raswanto
selain karna ayu udah dewasa,,,itu juga pengaruh dayu ya biar dianya makin merasa terkekang !
muslikah likah
kasihan dewi di fitnah
pasti uwak yanto pelakunya
Anggita
Susah bgt misahin dayu dan dyah apa lagi kalau dyah masih dendam sama yanto
Ulun Jhava
Rizky harus segera malam peetama agar perawan dyah tdk diincar mas wowo
Yuliana Tunru
genderowo heh seeem bgt sih kasihan dyqh di ikuti mahluk halus trs..
Anggita
Ternyta walau jauh dari warga msih bisa muncul jg kmbran dyah
Nike Raswanto
mana cuma berdua saja....lalu kesurupan pula...
Yuliana Tunru
astagfirulah blm cukup rupa x nek saroh ..kasihan dyah malah di hutan kesirupan gitu hedehh
Akbar Aulia
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!