Karena hasutan dan kebodohannya sendiri membuat Ratu Azelia kehilangan semua yang dia miliki, harta,tahta dan cinta bahkan nyawa.
Beruntung sebelum kematiannya Sang Ratu mendapatkan kalung liontin Ruby, yang memiliki kekuatan sihir yang membuat sang Ratu mendapatkan kesempatan kedua untuk mengubah takdir.
" kalung ini, adalah hadiah terakhirku untukmu Azelia, maaf mungkin sudah terlambat tapi aku tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang tersisa, Azelia! aku sangat mencintaimu, " lirih Raja Alexander lalu tersenyum manis dengan wajah yang pucat pasi.
" Tidak ... Alex ! tidak, jangan tinggalkan aku hiks ... hiks, " teriak Ratu Azelia putus asa seakan jiwanya pergi bersama cahaya keemasan yang semakin memudar.
" Alex! maafkan aku yang begitu bodoh hingga menghancurkan semua yang ku miliki, " tangis Ratu Azelia tidak lagi bersuara air matanya mengering, jiwanya terbang entah kemana.
Setelah mendapatkan kesempatan kedua, Sang Ratu berjanji akan melindungi suaminya dan membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqi Kartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32 Tanda Kepemilikan
" Selamat pagi Ratu, " sapa suara bariton yang familiar ditelinga Ratu Azelia.
Dengan malas Ratu Azelia membuka kedua matanya, nampak pria rupawan yang memakai baju khas seorang Raja tersenyum tampan ke arahnya.
Mata biru laut Ratu Azelia seketika membulat, tubuh mungil Ratu Azelia langsung melompat memeluk tubuh tegap pria yang sangat di rindukannya selama beberapa hari.
Bruk
" Yang mulia, " pekik Ratu Azelia kegirangan.
" Hem, " Raja Alexander mengendong tubuh mungil istrinya yang tiba-tiba langsung loncat kearahnya seperti anak koala.
" Emuah ... muah ... muah ... muah, " Ratu Azelia menciumi seluruh wajah suaminya.
Sedangkan Raja Alexander tersenyum tampan dengan wajah yang merona karena mendapatkan ciuman bertubi-tubi dari Ratu Azelia.
" Yang mulia, kapan kamu kembali ke Istana, " tanya Ratu Azelia setelah puas menciumi Raja Alexander.
" Pagi ini, " jawab Raja Alexander.
" Benarkah! " mata biru laut Ratu Azelia berbinar- binar bahagia.
" Suamiku sekarang Ratu ini baru benar-benar menyadari bahwa kehadiranmu, dihidupku adalah anugerah Tuhan yang paling besar kepadaku, baru beberapa hari tidak melihatmu, seakan semuanya menjadi hampa tidak berarti tanpa kehadiranmu di sisiku, " tanpa sadar Ratu Azelia bersajak cinta ala kadarnya tapi bergaya bagai buaya betina yang sudah ahli dalam menerkam mangsa.
Tapi sajak cinta ala kadarnya dari Sang Ratu sukses membuat jantung Sang Raja berdebar- debar.
" Ratuku sudah pandai bermulut manis. "
Ratu Azelia sontak menggelengkan kepala. " Tidak! ini nyata, Ratu ini mengatakan semuanya dari dalam hati suamiku, " protes Ratu Azelia yang masih betah digendongan Raja Alexander bagai anak koala.
" Hem, ia Raja ini percaya ketulusan dari Ratu, " Raja Alexander percaya dengan kata-kata manis Ratu Azelia.
" Mari kita makan siang Ratu, " Ajak Raja Alexander.
" Hah ... sudah makan siang tapi Ratu ini bahkan belum sarapan pagi, " Ratu Azelia terkejut.
" Hem ... jadi mari kita makan, " Ajak Raja Alexander lagi karena tau pasti istrinya sudah lapar karena melewatkan sarapan pagi.
Seperti biasa Ratu Azelia pasti minta disuapi dan bermanja-manja duduk dipangkuan Raja Alexander.
Dan dengan senang hati Raja Alexander menuruti juga memanjakan istrinya.
Selesai makan siang Raja Alexander berniat kembali ke ruang rapat Istana untuk membicarakan tentang urusan kerajaan dan tentang perayaan pesta ulang tahunnya.
Tapi Sang Ratu yang sudah merindukan suaminya selama beberapa hari mana mungkin membiarkan suaminya pergi begitu saja.
Dengan nakal Ratu Azelia mulai membuka kancing baju Raja Alexander.
" Suamiku, " panggil Ratu Azelia manja sambil terus membuka baju Raja Alexander.
Seperti layaknya seorang yang sudah ahli pakaian berlapis Sang Raja berhasil dilepaskan Sang Ratu dengan mudah.
" Nakal, " Raja Alexander tersenyum manis dan membiarkan Ratu Azelia berbuat semaunya.
" Ahhh, " Suara merdu Raja Alexander akibat perbuatan Ratu Azelia yang mulai membuat tanda kepemilikan di tubuh bagian atas Raja Alexander yang sudah polos.
" Rajaku, Ratu ini merindukanmu, " pinta Ratu Azelia manja sambil mengedipkan sebelah matanya.
Setelah merasa puas dengan hasil karya ditubuh sempurna suaminya yang kini sudah dipenuhi banyak tanda kepemilikan.
" Hem, sesuai keinginan Ratuku. "
" Ahhh, " Suara- suara merdu Ratu Azelia mulai terdengar di kamar tidur yang menjadi saksi cinta yang menggelora dari Raja dan Ratu.
Penyatuan Raja dan Ratu yang menguras energi itu berlangsung hingga sore hari dengan pelepasan keduanya hingga berkali-kali.Keduanya menyelami cinta yang membara.
***
Di ruang makan utama Istana Raja Alexander.
Seorang gadis cantik yang mengenakan gaun merah muda dengan pita putih yang mengikat sebagian Rambut panjangnya yang berwarna coklat ikal bergelombang terlihat manis.
Senyum manis terukir indah diwajah cantiknya yang hanya dia rias dengan tipis nampak muda dan terlihat segar.
Namun senyum manis yang baru beberapa detik lalu menghiasi wajah cantiknya kini sirna, wajahnya kini mulai menggelap.
Kedua tangannya mengepal erat dibawah meja.Melihat kemesraan Raja dan Ratu yang terlihat harmonis mereka saling bergandengan tangan dan saling menatap dengan tatapan penuh cinta.
" Kakak Xander, " Panggil Lady Eliana yang berlari hendak memeluk Raja Alexander.
Dengan sigap Ratu Azelia berdiri didepan suaminya dan membalas memeluk Lady Eliana.
Sehingga Lady Eliana tidak berhasil memeluk Raja Alexander malah dipeluk dengan hangat oleh Ratu Azelia.
" Lady Eliana terlihat sangat sehat sekarang, bahkan bisa berlari karena sudah tidak sabar untuk memeluk Ratu ini, " ucap Ratu Azelia sedikit keras agar suaminya mendengar.
Lady Eliana terpaksa tersenyum manis karena Raja Alexander melihat interaksi keduanya.
' kurang ajar, wanita ini menyindirku bahkan menghalangi aku memeluk kakak Xander, ' ucap Lady Eliana didalam hati.
Raja Alexander tersenyum manis melihat istri dan adik perempuannya terlihat akur.
Karena biasanya mereka tidak akur dan Selalu Lady Eliana yang terlihat ditindas oleh Ratu Azelia.
" Kakak Xand- "
" Suamiku mari kita makan, Ratu ini sudah lapar, " Ratu Azelia melepas pelukannya dan langsung menarik Suaminya, Ratu Azelia juga menabrak bahu Lady Eliana dengan keras agar sedikit menjauh dari Suaminya.
'Heh ... Jangan harap bisa menyentuh milikku, ' ucap Ratu Azelia di dalam hati sambil tersenyum menyeringai.
Di meja makan mewah bergaya Eropa dengan warna yang di dominasi warna emas itu.
Ratu Azelia duduk di sebelah kanan Raja Alexander sedangkan Lady Eliana duduk disebelah kiri Raja Alexander.
Kedua wanita cantik menghapit pria rupawan yang paling berkuasa dikerajaan Bright.
Baik Ratu Azelia atau Lady Eliana mereka saling menatap dengan tatapan permusuhan yang sangat kental.
Tapi ketika Raja Alexander melirik Ratu Azelia atau Lady Eliana keduanya tersenyum manis seakan tidak terjadi apa-apa diantara mereka.
" Suamiku makan daging ikan ini, " Ratu menaruh daging ikan dipiring Raja Alexander dengan manja.
" Terima kasih Ratu, " Raja Alexander tersenyum tampan.
" Kakak Xander makan sayur ini, tidak baik hanya memakan daging, " ucap Lady Eliana sambil menaruh sayur dipiring Raja Alexander.
" Terima ka- "
Ucapan Raja Alexander terhenti.
Karena mulutnya dimasukkan potongan danging ikan oleh Ratu Azelia dengan sedikit memaksa.
Raja Alexander menaikan satu alisnya sambil melirik istrinya.
Tentu saja Ratu Azelia membalas lirikan suaminya dengan senyum manis semanis gula.
glek
Raja Alexander menelan potongan daging yang diberikan Ratu Azelia.
Detik berikutnya Lady Eliana juga menyuapi sayur hijau ke mulut Raja Alexander dengan cepat.
Raja Alexander juga melirik Lady Eliana, yang juga sama seperti Ratu Azelia yang membalas lirikan Raja Alexander dengan tersenyum manis.
Raja Alexander melirik istri dan adiknya yang tersenyum manis kearahnya.
Melihat keduanya tersenyum Raja Alexander menelan sayur di mulutnya.
Lady Eliana tersenyum kemenangan karena berhasil menyuapi Raja Alexander, dia tentu saja tidak mau kalah dari Ratu Azelia.
" Enak kak, " tanya Lady Eliana manja.
" Hem, " Raja Alexander mengangguk.
Ratu Azelia menatap tajam kearah Lady Eliana yang tersenyum kemenangan.
Tapi Ratu Azelia belum kalah.
" Sayang, kenapa makan perlahan, apa Kerah baju ini terlalu ketat, lebih baik dibuka saja, " Ratu Azelia membuka kancing baju yang berada dileher jenjang Raja Alexander.
Nampaklah tanda kepemilikan yang banyak di leher jenjang Raja Alexander.
Sontak mata hazel milik Lady Eliana membulat sempurna, dia meremas senduk dan garpu emas yang berada ditangannya seperti ingin mematahkan keduanya.
Lady Eliana tidak bisa menyembunyikan rasa cemburu, wajahnya menggelap dia marah dan ingin menerjang Ratu Azelia jika saja tidak ada Raja Alexander diantara mereka.
Melihat reaksi Lady Eliana, Ratu Azelia tersenyum kemenangan, dia memang sengaja memberikan banyak sekali tanda kepemilikan di leher Jenjang Raja Alexander, karena pasti nanti saat makan malam mereka akan makan bersama dengan Lady Eliana di meja makan utama istana Raja Alexander.
' Milikku tentu saja harus banyak tanda kepemilikan dariku.'
Bersambung...
Jangan lupa like, komen, subscribe dan votenya 😍😍