Hidup sendirian tak membuatku merasa takut.
aku terbiasa apapun sendiri dan mandiri sejak menginjak dewasa.
namun, semuanya berubah setelah aku menikah dengan Ayah sahabatku sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hnislstiwti., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Beberapa bulan terlah berlalu,
Kini usia kandungan Maudy sudah memasuki usia 5 bulan.
Amanda juga sudah lulus kuliah dan ia yang membantu sang Ayah mengelola perusahaan.
Penjagaan untuk Maudy dan Amanda selalu ketat, karena nyata nya Arthur semakin gencar mengincar kedua wanita kesayangan Leon.
Leon, Maudy dan Amanda memutuskan untuk tetap tinggal di mansion Alaska.
Karena disana hanya tempat yang paling aman dari musuh.
Tuan dan Nyonya Alaska sedang berkunjung ke Negara A, mereka sedang melakukan perjalanan bisnis yang sedang ada masalah.
*
"Amanda, Ayah pulang duluan"
"Kamu selalu hati-hati dan jangan jauh dari Alwi"
Amanda menganggukan kepala nya, dia pun kembali fokus pada laptop di depannya.
Namun,
Setelah sang Ayah pergi ia pun menutup laptop nya dan pergi bersama dengan Alwi yang sudah menunggu di depan.
"Kamu yakin akan melakukan hal ini?" tanya Alwi saat keduanya ada di dalam lift.
"Yakin, karena aku gak mau kalau Bunda jadi sasaran mereka apalagi Bunda lagi hamil" jawab Amanda yakin.
Huh.
Alwi hanya membuang nafas kasar,
Dia dan Amanda akan pergi menjemput Azka terlebih dahulu yang sudah menunggu di suatu tempat.
-
Mobil melaju dengan kecepatan sedang, Amanda terus bertukar pesan dengan Azka sedangkan Alwi fokus pada kemudi nya.
"Azka nunggu di tempat biasa, yang" ucap Amanda.
"Oke, sebentar lagi kita sampai disana" balas Alwi.
Hingga pada akhir nya mobil pun tiba di tempat dimana Azka berada.
Azka langsung saja masuk ke dalam mobil, dan Alwi pun melajukan kembali mobil dengan kecepatan sedang.
"Kamu siap Amanda? Kali ini berisiko tinggi, kita bisa saja lengah dan mengakibatkan kamu terluka" ucap Azka tegas.
"Ya aku tau resiko nya besar, tapi kalau kita gak begini aku takut Maudy jadi incaran mereka"
"Dia belum mahir dalam beladiri dan juga lagi hamil besar"
Azka menghela nafas kasar, dia juga memikirkan nasib Adik kesayangannya yang sampai saat ini di incar oleh teman Abang dan Adik ipar nya.
Alwi menggenggam tangan Amanda dengan lembut, dia tersenyum tipis pada Amanda.
*
Mobil pun tiba di halaman Mall.
Ketiga nya turun dan langsung menuju ke Restoran terlebih dahulu untuk makan malam.
Mereka berjalan biasa saja, bahkan saat sampai pun bersikap biasa.
Tak ada yang mencurigakan dan semua nya nampak normal.
Makanan tiba dan ketiganya makan dengan sesekali melemparkan obrolan ringan dengan penuh canda dan tawa.
Hingga selesai dengan makan malam,
Amanda, Alwi dan Azka pun pergi ke toko sepatu untuk membeli sepatu yang sedang di incar oleh Azka.
"Aku kesana dulu" ucap Amanda sambil menunjuk ke arah deretan sepatu khusus wanita.
"Okee, gue sama Alwi bayar ini dulu" balas Azka santai.
-
Amanda melihat beberapa koleksi sepatu disana.
Hingga ia melihat sepatu yang sangat lucu dan elegant.
Namun,
"Eummmmmm"
"Diam" bentak seseorang yang membekam mulut Amanda.
Amanda di bawa melewati jalan yang ia juga tidak tahu.
Hingga ia tak sadarkan diri dan entah bagaimana keadaannya.
Sedangkan Alwi dan Azka?
Keduanya baru kembali dari kasir, mereka mencari Amanda yang sudah tak ada di tempat dimana saat ia terakhir berdiri.
"Amandaaaa" teriak Alwi dengan panik.
Bukan hanya Alwi,
Azka pun terus berteriak memanggil nama Amanda.
Hingga para pegawai disana terlihat menundukan kepala nya seperti ketakutan.
Brak.
"Panggil manager toko ini" ucap Alwi dengan membantingkan meja di depannya.
Salah satu anak buah Azka pun menghampiri keduanya yang terlihat sangat emosi.
"Langsung saja ke ruangan cctv, saya yakin mereka semua terlibat dengan hilang nya Nona Amanda" bisik seseorang tersebut.
Brak.
.
.
.