NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Si Cewek Cupu

Terjebak Cinta Si Cewek Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:368
Nilai: 5
Nama Author: scorpio_girls

kisah seorang gadis cupu yng dijadikan bahan taruhan oleh kakak kelasnya namun ketika taruhannya selesai akankah hubungan mereka berlanjut atau kandas yuk,,dibaca guys,,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon scorpio_girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 22

Beberapa hari kemudian reva datang ke rumah flora untuk menjemputnya berangkat sekolah

”flo,,gue udah di depan rumah lo nih”

”ya,,kak,,sebentar lagi aku keluar kok,,tungguin yah!”

dan tak lama berselang flora pun keluar

”widih,,cewek gue cantik bener dah ah,,,”gombal reva

”ih,apaan sih kak reva bisa aja bikin aku salting nya”ucap flora

”ih,,emang bener kamu tuh semenjak jadi pacar aku cantik loh,,,auranya lebih keluar gitu”

”ya,,gimana gak cantik orang di modalin sama nona pacar yang cantik dan tajir melintir gini”

”kalo dulu mah boro-boro aku mikir kesalon buat sehati-hari aja kadang pas-pasan”

”hemm,,berarti lo sama gue sama0sama beruntung dong”

”heh,,maksudnya?”

”ya,,lo beruntung punya gue karena gue kayak dan gue beruntung punya pacar yang secantik lo yang bikin semua pada terpesona dan ngiri akan kecantikan lo”

”ih,,kak reva mah bisa aja”

”cie,,malu nih yeh”ledek reva

”ih,,apaan sih kak reva,,jadi malu tau” ucap flora sambil menundukkan wajahnya yang mulai merona.

”hahaha,,yaelah sayang,,baru digombalin gitu doang udah salting,,gimana kalo gue cium nih?” goda reva sambil mendekatkan wajahnya ke flora.

”ih,,kak reva jangan macem-macem deh,,ntar diliat orang” flora langsung menjauh sambil memukul pelan lengan reva.

”hahaha,,yaudah deh,,yuk berangkat sebelum kita telat,,ntar lo malah dihukum guru gara-gara pacar lo kelamaan ngegombalin lo” ujar reva sambil menggandeng tangan flora.

”huh,,ini semua gara-gara kak reva,,jadi lama deh” flora manyun.

”hehe,,tapi lo tetep sayang gue kan?”

”hmmm,,tau ah,,ayo jalan cepetan” flora pura-pura jutek tapi tangannya tetap menggenggam erat tangan reva.

”ciee,,jutek tapi genggamannya makin kenceng nih” reva nyengir usil.

”ih,,udah ah,,buruan!”

Mereka pun berjalan menuju sekolah sambil bergandengan tangan. Sepanjang perjalanan, Reva terus menggoda Flora yang semakin dibuat salting.

Namun, tiba-tiba Flora menghentikan langkahnya dan menarik tangan Reva.

"Eh, kak, stop dulu deh!" ucap Flora dengan wajah yang sedikit cemas.

"Loh, kenapa?" Reva menatapnya bingung.

"Itu… kita diomongin orang nggak sih?" bisik Flora sambil melirik beberapa siswa yang melintas dan sepertinya memperhatikan mereka.

Reva melirik sekitarnya sebentar lalu tertawa kecil. "Halah, biarin aja. Orang pacaran mah wajar ditatap, apalagi pacarnya secantik lo."

"Ih, serius, Kak! Aku malu tau…" Flora sedikit menunduk, merasa risih dengan tatapan orang-orang.

Reva tersenyum lalu menggenggam tangan Flora lebih erat. "Dengerin gue ya, Flo. Lo nggak perlu malu pacaran sama gue. Biarin aja orang lain ngomong apa. Yang penting kita happy, iya kan?"

Flora menggigit bibirnya ragu. "Tapi…"

Sebelum Flora bisa melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba seseorang berlari mendekati mereka dengan napas tersengal.

"Eh, Flo! Lo dipanggil sama guru BK!" ujar seorang teman sekelas mereka yang baru saja datang.

Flora terkejut. "Hah? Kenapa?"

Temannya itu mengangkat bahu. "Gue juga nggak tau. Tapi katanya penting banget!"

Reva langsung menatap Flora dengan tatapan khawatir. "Lo ada masalah di sekolah?"

Flora menggeleng pelan. "Kayaknya nggak ada deh… Tapi kenapa gue dipanggil?"

"Udah, ayo kita ke ruang BK bareng." Reva langsung menggandeng tangan Flora lagi dan berjalan menuju ruang guru dengan sedikit was-was.

Setibanya di sana, Flora langsung mengetuk pintu dan masuk ke dalam.

Seorang guru BK menatapnya dengan ekspresi serius. "Flora, duduk dulu. Kita perlu bicara."

Flora dan Reva saling bertatapan. Ada sesuatu yang tidak beres.

Flora duduk dengan cemas di depan guru BK, sementara Reva berdiri di sampingnya, tak mau jauh-jauh.

"Flora, kamu tahu kenapa saya memanggilmu?" tanya guru BK dengan nada serius.

Flora menelan ludah. "Enggak, Bu. Ada apa, ya?"

Guru BK menghela napas. "Kamu masih punya tunggakan uang sekolah selama tiga bulan. Kami sudah beberapa kali menghubungi orang tua kamu, tapi belum ada tanggapan. Apa kamu tahu soal ini?"

Mata Flora membesar. Dia langsung tertunduk, menggenggam rok seragamnya erat. "Saya... saya tahu, Bu."

Reva melirik Flora dengan tatapan khawatir. "Flo, lo kenapa nggak cerita ke gue?" bisiknya.

"Saya ingin segera membayarnya, Bu. Tapi..." Flora menggigit bibirnya, tak sanggup melanjutkan.

Guru BK menatapnya penuh pengertian. "Kami mengerti situasi kamu, Flora. Tapi pihak sekolah juga punya aturan. Jika dalam waktu satu minggu tunggakan ini belum dilunasi, kamu terancam tidak bisa mengikuti ujian akhir."

Flora langsung menundukkan kepalanya lebih dalam. Tangannya mengepal di atas paha.

Reva yang dari tadi diam akhirnya buka suara. "Bu, kalau uangnya segera dibayar, Flora tetap bisa ikut ujian kan?"

Guru BK mengangguk. "Iya, asalkan sebelum batas waktu yang ditentukan."

Reva menatap Flora yang masih tertunduk. Ia tahu betul kalau Flora berasal dari keluarga sederhana dan tak mungkin semudah itu melunasi tunggakan tersebut.

Setelah keluar dari ruang BK, Flora menarik napas panjang, lalu mencoba tersenyum ke Reva. "Kak, maaf ya, aku nggak cerita soal ini."

Reva langsung menatap Flora dengan serius. "Flo, kenapa lo harus minta maaf? Seharusnya lo cerita ke gue dari awal! Gue bisa bantu."

Flora buru-buru menggeleng. "Enggak, Kak! Aku nggak mau nyusahin kamu."

Reva memutar bola matanya. "Ya ampun, Flo. Lo ini pacar gue. Kalau lo ada masalah, ya gue bantu. Titik."

Flora tetap terlihat ragu. "Tapi, Kak…"

Reva menghela napas, lalu menggenggam kedua tangan Flora erat. "Dengerin gue baik-baik. Lo mau ikut ujian, kan?"

Flora mengangguk pelan.

"Ya udah, serahin masalah ini ke gue. Gue bakal cari cara supaya lo bisa ikut ujian." Reva menatapnya dengan penuh keyakinan.

Flora menatap Reva dengan mata berkaca-kaca. "Tapi…"

Reva langsung menempelkan telunjuk ke bibir Flora. "Nggak ada tapi-tapian. Gue bakal bantu lo, apapun yang terjadi."

Flora akhirnya tersenyum kecil, meski masih merasa tak enak. Ia tak tahu bagaimana Reva akan mencari cara, tapi satu hal yang ia tahu: ia punya seseorang yang benar-benar peduli padanya.

Namun pada saat flora keluar dari ruangan tiba-tiba terdengar celetukkan seorang siswa

”huh,,tampilan aja keren tapi ternyata kere hahaha”

Flora langsung berhenti melangkah. Tangannya mengepal di sisi tubuhnya, tapi dia berusaha untuk tetap tenang.

Reva yang mendengar celetukan itu langsung membalikkan badan, menatap siswa yang bicara dengan tajam. "Eh, lo ngomong apaan barusan?"

Siswa itu hanya cengengesan. "Yah, gue cuma bilang yang fakta aja. Pacaran sama orang tajir kayak lo tuh emang enak, ya? Bisa numpang hidup."

Flora menggigit bibirnya, matanya mulai memanas. Ia tak menyangka akan mendapat ucapan sekejam itu di depan banyak orang.

Reva mengepalkan tangannya, tapi berusaha menahan diri. Ia menatap siswa itu dengan tatapan dingin. "Lo pikir hidup tuh cuma soal duit, hah?"

Siswa itu masih saja terkekeh. "Ya iyalah. Lo kira dia pacaran sama lo karena apa? Bisa aja kan karena lo tajir?"

Flora langsung menatap siswa itu tajam. Kali ini, ia tak bisa diam saja. "Gue pacaran sama Kak Reva bukan karena uangnya!" suaranya bergetar karena emosi.

Siswa itu mengangkat bahu. "Yaudah, buktinya apa? Lo butuh duit buat bayar sekolah, kan? Dan lo pasti bakal ngandelin pacar lo buat bayarin."

Reva sudah di ujung kesabarannya. Ia melangkah maju, menarik kerah siswa itu. "Lo denger baik-baik, ya. Flora itu pacar gue, dan gue bantu dia bukan karena dia nyari keuntungan dari gue, tapi karena gue peduli. Lo pikir semua orang di dunia ini matanya cuma liat duit doang kayak lo?"

Siswa itu langsung kelihatan panik. "Eh, santai, santai kali kalo gak ngerasa mah!"

Reva mendorongnya pelan, tapi tetap menatap tajam. "Mulut lo tuh nggak ada remnya. Lo nggak tahu apa-apa soal kita, jadi mending diem!"

Flora menggenggam tangan Reva, mencoba menenangkannya. "Kak, udah… jangan buang waktu buat orang kayak dia."

1
iiq_cutegirl
/Kiss//Kiss/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!