David seorang CEO menginginkan keturunan untuk mewariskan seluruh kekayaan tapi karena berwajah cacat dan lumpuh tidak ada satupun yang mau menikah dengannya sehingga David membeli seorang gadis yang di jual oleh ayah tiri gadis tersebut.
Setelah pernikahan David dengan gadis tersebut hidup David berubah dirinya bisa berjalan dengan normal dan wajahnya kembali seperti semula bahkan semakin bertambah tampan.
Akankah cinta semakin berrumbuh seiringnya waktu atau David menceraikan istrinya sesuai surat perjanjian dan menikaho gadis lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menggendongmu
Tuan muda David yang melihat ibunya ingin membunuh dirinya langsung menembak dada ibunya dan langsung menembus jantungnya.
dor
akhhhhh
bruk
Ibunya langsung mati di tempat dengan mata melotot.
xxxxxxx Flash Back Off xxxxxxx
" Kepala pelayan yang melihat aku menembak ibuku dan juga salah satu bodyguard ayahku menyuruh bodyguard lainnya untuk mengubur di belakang mansion tanpa nisan sesuai keinginanku. Aku juga cerita kepada kepala pelayan kalau ibuku yang membunuh ayahku dan juga berencana ingin membunuhku juga." Ucap tuan muda David dengan nada lirih.
Tuan muda David terdiam dan air matanya mulai keluar membuat Karen menghapus air mata tuan muda David dengan ke dua ibu jarinya.
" Umur delapan belas tahun aku kuliah semester empat aku berkenalan dengan seorang gadis. Gadis itu sangat cantik, seksi dan sangat perhatian pada ku membuat hidupku yang tidak berwarna menjadi lebih berwarna. Satu bulan kemudian kami resmi menjadi pasangan kekasih dan rencana setelah lulus kuliah kami akan menikah." Ucap tuan muda David.
" Apapun yang diminta aku selalu mengabulkannya tanpa memperdulikan berapa uang yang aku keluarkan." Ucap tuan muda David.
" Umur dua puluh tahun kami lulus kuliah. Kami sudah memesan gedung untuk acara pernikahan, undangan pernikahan dan juga semuanya hanya tinggal menunggu hari dimana kami akan menikah namun rencana tinggal rencana dalam perjalanan ke gedung pernikahan mobilku remnya blong sehingga aku mengalami kecelakaan hebat dan mengakibatkan wajahku rusak parah dan lumpuh." Sambung tuan muda David sambil menahan rasa sesak di hatinya.
" Aku sangat terpukul dengan wajahku yang sangat rusak dan lumpuh bukan itu saja calon istriku menghinaku habis-habisan dan dia menikah denga rekan bisnisku dan kini menjadi musuhku." Ucap tuan muda David.
" Hiks... hiks... " Karen menangis sambil memeluk tubuh tuan muda David dengan erat
" Kamu kenapa menangis?" Tanya tuan muda David sambil mendorong perlahan tubuh Karen
" Aku tidak bisa membayangkan jika seandainya aku berada di posisi honey. Hatiku sangat sakit mendengar penderitaan honey. Lalu apa yang terjadi selanjutnya?" Tanya Karen
" Seketika duniaku terasa gelap setiap hari aku selalu membanting barang-barang ku entah sudah berapa banyak barang yang sudah aku banting. Suatu ketika aku ingin memiliki keturunan agar mewarisi seluruh kekayaan yang aku miliki dan aku meminta bantuan asisten ayahku yang bernama Mike untuk mencari seorang gadis untuk aku nikahi dengan memberikan sejumlah uang dan rumah sama seperti dirimu." Ucap tuan muda David
" Mike yang sudah tua dan ingin pensiun mengatakan padaku agar anaknya yang bernama Han menjadi asistenku aku pun tidak mempermasalahkan karena Han juga teman satu kuliah denganku. Han mencari beberapa gadis tapi mereka semua sangat ketakutan melihat wajahku." Ucap tuan muda David.
" Sudah empat gadis yang di bawa oleh Han tapi semuanya menolaknya hingga aku meminta Han untuk menghentikan mencari gadis lain. Beberapa hari kemudian ayah tirimu datang dan ingin menjual mu aku sangat tertarik karena kamu tidak akan mungkin menolak untuk menikah denganku. Sekarang kamu sudah tahu bukan ceritaku." Ucap tuan muda David
" Ya aku sudah tahu dan mengerti kenapa honey juga membenciku karena bagi honey semua wanita adalah sama hanya menginginkan harta honey." Jawab Karen
" Tepat sekali." Jawab tuan muda David.
Karen hanya menghembuskan nafasnya dengan perlahan tanpa menjawab ucapan tuan muda David.
" Apa yang kamu pikirkan?" Tanya tuan muda David
" Tidak ada." Jawab Karen
" Ok. Besok kamu ke kantorku bantu Han mengerjakan pekerjaan kantor." Ucap tuan muda David yang lupa kalau perut Karen masih sakit dan belum mengering akibat tusukan pisau buah.
" Baiklah honey, maaf honey aku sangat mengantuk kita tidur yuk." Ajak Karen.
" Ok." Jawab tuan muda David singkat.
Mereka berdua saling memejamkan matanya dan tidak berapa lama terdengar suara dengkuran halus dari Karen. Karen sudah terlelap dalam mimpi indahnya sedangkan tuan muda David belum bisa tidur. Tuan muda David membuka matanya kembali dan menatap wajah cantik calon istrinya.
" Senyaman itukah dirimu hingga memelukku dan bersandar di dadaku tanpa memperdulikan keselamatan dirimu apakah nanti aku akan menyiksanya atau membunuhnya. Jujur aku sudah mulai suka padamu tapi rasa takut untuk terluka membuatku berusaha menghilangkan perasaanku padamu." Ucap tuan muda David.
Tidak berapa lama tuan muda David pun menyusul Karen ke dunia mimpi indahnya.
Waktu berjalan dengan cepatnya dan kini malam sudah berganti dengan pagi Karen perlahan membuka matanya dan melihat tuan muda David masih setia memejamkan matanya. Perlahan tangan Karen melepaskan tangan tuan muda David yang memeluk dirinya tapi tuan muda David malah semakin mempererat pelukannya
" Honey aku sudah tidak tahan." Ucap Karen sambil memegang pipi tuan muda David.
Tuan muda David yang merasakan sentuhan pipinya langsung membuka matanya dan menatapnya dengan tatapan bingung.
" Aku sudah tidak tahan ingin ke toilet." Ucap Karen
Tuan muda David terpaksa melepaskan pelukannya dan mengambil botol infus kemudian turun dari ranjang.
" Pegang botol infusnya." Perintah tuan muda David
Karen dengan patuh membawa botol infus dan tuan muda David menyelipkan tangan kirinya ke leher Karen untuk menggendong Karen sedangkan tangan kanannya menyelipkan ke dua paha Karen.
" Honey, apa yang honey lakukan?" tanya Karen panik
" Menggendongmu." Jawab tuan muda David sambil meringis menahan sakit karena ke dua kakinya belum kuat menopang tubuhnya dan juga tubuh Karen.
" Tidak, honey belum kuat nanti kalau honey sudah kuat honey boleh menggendongku." Ucap Karen
" Aku kuat." Ucap tuan muda David
" Honey sayang padaku?" tanya Karen
Tuan muda David menarik ke dua tangannya yang tadi menyentuh leher dan ke dua paha Karen.
" Tentu saja sayang, memangnya kenapa?" Tanya tuan muda David
" Kalau sayang tunggu sampai ke dua tulang kaki honey kuat." Ucap Karen
" Tapi.." Ucap tuan muda David terpotong oleh Karen.
" Aku akan merasa bersalah jika terjadi sesuatu dengan ke dua tulang kaki honey." Ucap Karen sambil berjalan perlahan menuju ke kamar mandi.
Tuan muda David akhirnya membiarkan Karen pergi ke kamar mandi.
" Kenapa pikiranku jadi begini ya? Karen berbicara tidak tahan aku pikir tidak tahan ingin melakukan hubungan suami istri ternyata ingin pergi ke kamar mandi. Aduh David kalau Karen tahu yang ada kamu malu sendiri." Ucap tuan muda David.
ceklek
" Honey kita pulang yuk." Pinta Karen
" Apakah masih sakit?" tanya tuan muda David
" Sedikit." Jawab Karen
" Kalau begitu tidak usah ke kantor." Ucap tuan muda David
" Kenapa?" Tanya Karen
" Aku tidak ingin calon istriku besok kelelahan dan sakit karena besok kita akan menikah." Jawab tuan muda David
" Baiklah terserah honey." Jawab Karen pasrah.
" Aku mandi dulu dan kamu akan di bantu perawat untuk melap tubuhmu setelah itu kita baru pulang." Ucap tuan muda David
" Ok." Jawab Karen singkat