NovelToon NovelToon
AIRILIA

AIRILIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:878
Nilai: 5
Nama Author: Irla26

Airilia seorang gadis yang hidup serba kekurangan, ayahnya sudah lama meninggal sejak ia berusia 1 minggu. Airilia tinggal bersama ibunya, bernama Sumi yang bekerja sebagai buruh cuci. Airilia merupakan anak kedua dari dua bersaudara, kakaknya bernama Aluna yang berstatus sebagai mahasiswa yang ada di banjar.

Pada suatu hari, Airilia kaget mendengar Sumi terkena kanker darah. Airilia yang tidak tau harus kemana mencari uang, ia berangkat ke banjar untuk menemui Aluna, agar Aluna mau meminjamkan uang untuk pegangan saat Sumi masih di rawat dirumah sakit.
Alih-alih meminjamkan uang, Aluna justru membongkar identitas Airilia sebenarnya. Aluna mengatakan bahwa Airilia anak pelakor yang sudah merebut ayahnya. Sumi yang berlapang dada merawat Airilia semenjak ibunya mengetahui ayahnya meninggal karena kecelakaan. Aluna yang menuntut Airilia harus membiayai pengobatan Sumi sebagai bentuk balas budi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irla26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31. pembantu

Aluna dan Reza terbangun saat mendengar alarm di handphone milik Reza. Reza buru-buru bangun dan masuk kedalam kamar mandi.

"Mas, kamu ngapain sih menyetel alarm jam enam pagi, aku masih ngantuk tau nggak" Aluna mengambil handphone milik Reza dan mematikan alarm itu yang terus berbunyi.

"Maaf, aku harus cepat pulang, karna jam tujuh pagi aku harus ada dirumah" Reza keluar dari kamar mandi dan segera memakai baju dan celananya yang tergantung dibelakang pintu.

"Mas, aku minta uang dong, buat belanja sayuran" Aluna berdiri, ia menatap luar jendela melihat tukang sayur keliling.

"Tapi aku punya uang segini, nggak papa kan" Reza meletakkan lima lembar uang merah diatas meja rias.

"Iya, nggak papa" Aluna mengambil uang itu dan memasukkan ke dalam kantong baju.

"Sayang, aku pulang dulu, ya" Reza pamit dan tidak lupa mencium kening Aluna.

Aluna menatap dirinya didepan cermin, Ia melihat dirinya sudah sangat cantik walaupun belum mandi, rencananya ia akan menjalankan aksinya untuk bisa akrab dengan tetangga disekitar rumah.

Saat Aluna menghampiri tukang sayur keliling banyak pasang mata dan para ibu- ibu sedang menatap dirinya.

"Kamu penghuni rumah nomor 26 itu, ya" ucap seorang wanita memakai daster motif bunga diperkirakan berumur tiga puluh.

"Iya, saya baru saja pindah ikut suami karna suami aku kerja disini" sahut Aluna sambil memilih sayuran yang akan dibeli.

"Namanya siapa neng?" tanya seorang perempuan disebelah Aluna.

"Nama saya Aluna" Aluna tersenyum ramah.

"Cantik seperti namanya" sahut seorang pria yang diketahui adalah pak mamat si penjual sayur keliling.

"Eh, ingat istri dan anak dirumah, nggak bisa liat bening dikit".

"Aku cuma memuji neng Aluna, siapa tau setelah ini neng Aluna berlangganan menjadi pelanggan tetap" sahut pak mamat "Iya, kan neng" Aluna hanya tersenyum dan mengangguk, ia tidak tahu harus berkata apa.

"Eh, mbak Mila mau kemana pagi-pagi begini?" tanya seorang wanita disebelah Aluna.

"Ini, saya mau kerumah mbak Dinda, katanya saya disuruh jadi tukang masak" sahut Mila berhenti sebentar didepan tukang sayur.

"Alhamdulillah, dapat pekerjaan baru".

"Iya, kebetulan Dinda sedang hamil, jadi dia meminta saya jadi tukang masak disana selama ia hamil".

Aluna hanya diam, sebenarnya ia ingin pulang namun ia urungkan karena Aluna kepo dengan perempuan bernama Mila menjadi pembantu dirumah Dinda.

"Kalau begitu, saya duluan" Mila tersenyum dan meneruskan jalan menuju kerumah Dinda.

"Dia siapa mbak?" tanya Aluna kepada salah satu ibu didekatnya.

"Oh, wanita tadi namanya mbak Mila, rumahnya diujung sana" tunjuk ibu itu yang diketahui bernama Darti.

"Mbak Mila kerja, emang suaminya kemana?".

"Dia janda, punya anak satu tapi anaknya suka judi. Saya kasihan lihat mbak Mila, seluruh peninggalan suaminya habis dijual sama anaknya, jadi gitu deh".

Aluna tersenyum sambil memasukkan tahu kedalam kantong plastik.

"Mang, tolong hitung belanjaan saya" Darti menyerahkan kantong plastik berisi belanjaannya kepada pak Mamat.

"Semuanya jadi lima puluh ribu" sahut pak Mamat sambil menerima uang dari Darti.

"Neng Aluna, saya duluan, ya" ucap Darti tersenyum kearah Aluna dan tidak lupa membawa belanjaannya.

"Mang, punya saya berapa semuanya?".

"Bentar, saya hitung dulu".

"Semuanya jadi tiga puluh ribu" Aluna menyerahkan uang berwarna biru.

"Ini kembaliannya, terima kasih, semoga jadi pelanggan tetap saya" Aluna mengangguk sambil mengambil uang kembalian.

.

.

.

.

.

.

.

Setelah selesai makan pagi, Rakha bersiap untuk pergi ke kantor begitupun juga dengan Reza.

"Mas, apa boleh aku bertanya?" tanya Andira saat melihat Rakha sedang memakai baju.

"Boleh, emangnya mau tanya apa?".

"Kemarin masuk notifikasi bahwa kamu transfer sejumlah uang buat Reza. Buat apa kamu transfer uang sepuluh juta itu?".

"Oh, itu Reza katanya minjam uang. Sebagai ipar yang baik jadi aku minjamkan deh" ucap Rakha sambil menatap dirinya melalui cermin.

Andira menghela nafas, "Lain kali, kalau Reza minjam, kamu harus izin sama aku, kita udah jadi suami istri, jadi kalau menyangkut masalah apapun apalagi masalah uang, kamu harus izin sama aku" Andira marah, ia melipat tangannya.

"Sayang, maafkan aku" Rakha mendekati Andira sambil mencubit gemas pipi istrinya.

"Tapi, kamu janji, nggak akan mengulangi lagi" Andira menatap mata Rakha, sedangkan Rakha hanyan tersenyum.

"Iya, sayangku. Jangan marah, ya, nanti cantiknya hilang loh" Rakha memuji Andira agar istrinya tidak marah lagi.

"Ya udah, cepat sana berangkat nanti terlambat".

"Siap ratu" Andira tertawa melihat tingkah laku Rakha seperti sedang hormat.

"Ayah, apa ayah mau berangkat sekarang?" tanya Rehan ketika melihat Andira dan Rakha keluar kamar.

"Iya, ayah mau berangkat sekarang. Apa kamu mau berangkat ke asrama?".

"Nggak yah, aku mau ikut ayah naik mobil, rencananya aku mau mau ke supermarket".

"Oke, mumpung searah" Rakha masuk kedalam mobil disusul Rehan.

"Mama, ada yang mau dibeli?" Andira menggeleng.

"Hati-hati".

"Siap ratu" sahut Rakha tersenyum kearah Andira.

Bersambung....

1
Maximilian Jenius
Wah, gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya, thor! 😍
Madison UwU
Menyentuh
indah 110
Tolong update cepat, jangan biarkan aku mati penasaran 😩
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!