Area 18+
Gadis cantik berumur 20 tahun rela merelakan kesuciannya demi membalas dendam atas hinaan pedih sang suami yang telah tega menjualnya, Claudia meminta bantuan kepada Lorenzo untuk membantunya agar bisa mengandung seorang anak.
Seharusnya ini tak terjadi tetapi keputusan Claudia telah bulat, ia benar-benar sudah tak tentu arah dengan hidupnya yang sangat tragis penuh pengkhianatan.
Bagaimana kisah selanjutnya?
Simak cerita lengkapnya!!!!...🤗>>>>>>>>>>>>>>
Ig: By_Aryany10
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Dengan cepat juga panik Claudia sontak berdiri dari atas tubuh Lorenzo sambil memasangkan handuknya yang lepas itu. "Cepat pergi dari sini pakailah baju di kamar lain..."
"Rayny sudah tahu apa yang terjadi diantara kita berdua..." Lirih Lorenzo tenang ia merubah posisinya menjadi duduk.
Claudia memutar mata malas ia benar-benar tak nyaman dengan Rayny. "Aku mohon patuhlah ini tidak baik jangan membuatku kesal!."
Lorenzo hanya tersenyum menyeringai melihat wajah Claudia yang merah padam ditambah kesal. "Baiklah....."
Lelaki tampan itu keluar dari kamar Claudia dengan hanya menggunakan handuk di pinggang, Rayny sontak menunduk hormat ia berusaha setenang mungkin agar terlihat seperti tak terjadi apa-apa.
"Lain kali datanglah di waktu yang tepat!..." Lirih Lorenzo kata-katanya lembut namun bagi Rayny itu menakutkan.
Setelah Lorenzo berlalu pergi, Claudia sontak memakai pakaiannya sekaligus bersiap-siap untuk datang ke pengadilan agama melakukan sidang perceraian dengan Andrean.
"Ini makanannya Clau...." Ujar Rayny masuk kamar sambil menyerahkan kepada Claudia.
"Terimakasih..."
Claudia menerimanya. "Soal kejadian tadi aku harap kamu jangan mikir yang aneh-aneh ya Ray, itu tak seperti yang kau lihat. Lorenzo mengambil handphone ku dan aku berusaha mengambilnya."
"Sekarang kau tidak bisa membohongiku Clau, kalian berdua satu kamar bahkan kalian berdua terciduk hanya menggunakan handuk dengan posisi tadi. Tuan Lorenzo juga memberiku saran agar datang di waktu yang tepat, apa pikiranku setelah mendapati ini semua akan biasa-biasa saja?." Lantang Rayny tak segan-segan menyudutkan sahabatnya.
"Ray percayalah tidak ada yang terjadi diantara kita berdua, aku juga waras masih memiliki suami..." Timpal Claudia sambil bersiap-siap dengan tasnya.
"Sebentar lagi Andrean calon mantan suami ingat itu!!."
Claudia hanya bisa membuang nafas berat. "Sidang perceraian akan dimulai sekarang, jujur berat sekali rasanya tapi keputusanku sudah bulat ini jalan terbaik."
Rayny sontak memeluk Claudia. "Kau bisa menjalani ini semua aku selalu mendukungmu, kau juga berhak bahagia..."
"Terimakasih Ray..."
"Tak perlu berterima kasih Audi...." Jawab Rayny.
Setelah selesai makan keduanya melangkah memasuki mobil, di halaman rumah Claudia sudah ada Lorenzo dan juga para anak buahnya menunggu. "Aku akan ikut denganmu untuk menemani sidang nanti!." Tegas Lorenzo.
"Ku mohon jangan ini masalahku bagaimana kata orang nanti jika ada dirimu di sana." Timpal Claudia.
"Benar, perusahaan juga sedang membutuhkanmu mrs Venny juga mencari keberadaan kau Lorenzo Scottbryan. Alangkah baiknya jika kembali ke New York." Ujar Raymond.
"Ck!!!..."
Dengan berat hati Lorenzo terpaksa membiarkan Claudia pergi tanpa dirinya, bagaimanapun juga memang sangat tak baik jika Lorenzo ada di persidangan.
"Baiklah jaga diri baik-baik!."
CUP!
Mata Claudia membulat sempurna orang-orang yang ada di sana juga terkejut saat Lorenzo mencium pipi bawah bibir Claudia.
Raymond sendiri dibuat canggung oleh tuannya apalagi Rayny ia benar-benar tak menyangka.
Tidak ada jawaban dari Claudia, ia hanya melihat kepergian Lorenzo dan anak buah lainnya pergi lepas landas dengan jet pribadi sampai tak terlihat lagi oleh pandangan.
...***...
Pengadilan agama
Claudia turun dari mobil ditemani oleh Rayny, di halaman pengadilan sudah ada orang tua Andrean dan putranya di sana menunggu kedatangan mereka.
Andrean menatap nanar istri keduanya yang akan ia ceraikan hari ini, sangat berat sekali rasanya ia menyesali perbuatanya lagi namun semua telah terlambat.
Claudia memberi salam kepada kedua mertuanya itu bagaimana pun mereka adalah orang baik. "Mama, papa bagaimana kabar kalian?."
Ranti tersenyum ketir saat melihat mantunya ia benar-benar tak mau Claudia dan Andrean berpisah, namun perbuatan anaknya tak bisa membantah perceraian ini.
Andri selaku ayah dari Andrean juga benar-benar kecewa dengan putranya.
"Claudia maafkan aku mari kita mulai kisah baru jangan seperti ini...." Lirih Andrean menjatuhkan diri di hadapan sang istri air matanya jatuh.
Claudia menguatkan dirinya untuk tetap tenang. "Jangan seperti ini mari kita hidup bahagia dengan cara masing-masing!..."
Andrean semakin terpukul sangat sakit sekali rasanya.
Melihat semua itu Rayny berasa ingin menampar Andrean tangannya mengepal kuat ia benar-benar geram. "Cih!.."
Ranti melangkah mendekati mantunya. "Nak mama ingin bicara empat mata dengan dirimu saja, apa bisa?."
Claudia menghela nafas panjang ia tidak bisa menolak ajakan orang tua. "Baiklah ma...."
Ranti membawa Claudia pergi ke tempat yang jauh dari kerumunan.
"Ada apa ma katakan..."
Wanita paruh baya itu menggenggam tangan Claudia. "Mama tahu kesalahan Andrean begitu besar, dia telah menyakiti dirimu berkali-kali. Tapi sayang apa kau yakin dengan keputusanmu?, Andrean bahkan tak mau makan apalagi menemui istri pertamanya ia benar-benar sangat terpukul untuk bercerai denganmu..."
Ranti sangat khawatir dengan keadaan Andrean kedepannya bagaimana, putranya itu sangat mencintai Claudia walaupun Ranti tahu ia ringan tangan.
"Mama sebelumnya Audi minta maaf, Audi sudah tidak bisa mempertahankan ini semua." Tegas Claudia dengan lembut.
"Baiklah mama tak bisa memaksa kamu lagi..." Lirih Ranti sedih ia pasrah walaupun terpaksa.
Saat sedang bicara dengan Ranti, Claudia tiba-tiba merasakan sesuatu yang aneh dalam tubuhnya. Perasaan ia tadi makan terlebih dahulu kenapa perutnya sekarang terasa mual sekali?.
Dengan cepat ia menuju kamar mandi terdekat, Ranti ikut panik ia menyusul mengikuti Claudia.
"Hoeek!!.. Hoeekk!!..."
Terdengar Claudia muntah-muntah.
Tidak lama ia keluar dari kamar mandi itu, wajahnya tampak lesu sekali.
"Nak apa kau sakit?." Tanya Ranti khawatir.
"Tidak ma, aku hanya pusing dan mual-mual.." Jawab Claudia sambil memegang perutnya.
Tiba-tiba Ranti tersadar sesuatu. "Kapan terakhir kali kamu menstruasi?."
Claudia sontak menyadari ia bahkan sudah mau satu bulan lebih tak haid. "Satu bulan lebih ma...."
Ranti sontak menutup mulutnya ia merasa senang mungkin kah mantunya itu sedang mengandung cucunya? jika iya maka perceraian ini bisa digagalkan.
"Kau mungkin hamil nak ayo kita beli tespack, Andrean harus tahu ini..."
Deg!!..
Perasaan Claudia tak menentu wajahnya tampak gelisah, ia belum pernah melakukan hubungan badan dengan Andrean, mungkin kah?..... "Lorenzo...."
Bersambung...
Tinggalkan jejaknya ya kakak-kakak!..🤗
Yuk tekan mohon dukungannya!!.
👇
👇
👇
👇
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 Puas aku Claudia disiksa,,,,mkn tuh Cinta smpe2 sdh dijual,dibohongi karna ternyata Andreas sdh punya istri+anak,lalu msh mau balikan lgi sm suaminya ck ckc ckk 🙉🙉,stlh itu gak diperlakukan adil karna Andrean kurang tegas sm istri pertamanya lalu istri pertamanya semena2 dan skrng disiksa ky gitu aku penasaran,mshkah akan tetap bertahan jga??!
Nich laki perlu ditabok otaknya,siapa tau kmrn2 otaknya nyasar ke tengkuk hingga lupa dngn kelakuan nya yng bejat 🤪🤪