Ana & Andin

Wulan terbangun dan menatap sekelilingnya ia merasa asing dengan tempat ini

" nona sudah bangun perkenalkan nama saya bibi Ami bisa non panggil bi Ami" ucap bi Ami

" Halo bi saya Wulandari bibi bisa panggil Wulan kalau wulan boleh tau sekarang wulan dimana ya bi " tanya Wulan

" Nona sekarang di desa A semalam tuan muda membawa nona kesini " ucap bi Ami.

Mendengar itu wulan terkejut ini sangat jauh dari kota apa tujuan laki" itu membawanya jauh

" nona ada apa apakah nona membutuhkan sesuatu " tanya bi Ami

Hiks hiks hiks melihat wulan menangis bi Ami mendekat dan bertanya Wulan menceritakan kisahnya bi Ami ikut meneteskan airmata dan tak menyangka tuan mudanya begitu kejam

Sore hari saat wulan duduk di taman Rangga mendekatinya

" Kuharap kamu tak membuat ulah disini tinggallah disini sampai anakku lahir dan aku akan membebaskan kamu" ucap Rangga

" kenapa kakak tega membawa aku sejauh ini " tanya wulan Tanpa menatap Rangga

" aku hanya tak ingin keluargaku tau tentang kita dan aku sudah mempunyai kekasih yang begitu ku cintai aku tak ingin ia mendengar berita bahwa aku telah menghamili wanita lain " ucap rangga

" kamu brengsek kak menghancurkan hidup orang lain dan tanpa merasa bersalah bagaimana kalau kekasih kakak yang di posisi aku?" ucap Wulan

" hahaha kekasihku tidak sebodoh dirimu wulan" ucap Rangga

" baiklah terserah kakak jangan menemui ku jika bicara tak penting " ucap wulan dan meninggalkan Rangga sendiri

Setiap hari Rangga tak ada perubahan bahkan semakin jauh dari wulan cuma bi Ami dan pak andi yang setia menemani Wulan

yang tau sedih wulan setiap malamnya sebelum tidur dan Rangga semakin jarang ke vila

Tak terasa air mata wulan menetas mengingat masa lalunya wulan semakin terisak merasa sesak dalam dadanya wulan memikirkan kehidupan anaknya jika ia tak disisi mereka wulan tak yakin Rangga akan mencintai mereka wulan menyembunyikan fakta bahwa ia mengandung anak kembar dari Rangga

Bi Ami mendekati wulan memeluk wanita rapuh itu

" Yang sabar nona jangan memikirkan semuanya nona fokus untuk menjaga kandungan nona lelaki seperti tuan tak pantas ditangisi nona" ucap bi Ami

" Wulan benci ka Rangga bibi sangat membencinya hikss hiks " ucap Wulan

" Biarlah Tuhan yang membalasnya nona sekarang kita siap' ya ke rumah sakit memeriksa kesehatan kandungan nona " ucap bi Ami

" baiklah bi Wulan siap' sebentar ya " ucap Wulan

Dalam perjalanan menuju rumah sakit Wulan menatap kosong ke luar jendela ia memikirkan nasib anaknya jika ia tiada wulan mengelus perutnya air mata kembali menetes

Di rumah sakit Wulan di periksa oleh dokter Maya

" wah si kembar sangat aktif nyonya mereka sehat" ucap dokter maya

" terimakasih dok "ucap wulan

" ini resep obat dan vitamin nyonya agar si kembar selalu sehat dan tetap jaga pola makan anda serta istirahat yang cukup ya" ucap dokter maya

" baiklah dok terimakasih " ucap wulan

Setelah pemeriksaan selesai pak Andi berangkat pulang ke vila dalam perjalanan pulang wulan melihat toko yang menyediakan kebutuhan anak walupun wulan dan bi Ami sudah menyiapkan segala kebutuhan si kembar tapi wulan entah kenapa ingin mampir ke toko itu

" pak Andi kita berhenti ya di toko depan yang menjual perlengkapan anak itu" ucap Wulan

" baik nona " ucap pak andi

Saat memasuki toko mata wulan menatap dua kalung cantik bulan bintang yang menyatu tapi bisa di pisahkan menjadi dua berwarna biru putih saat ingin mengambil kalung itu wulan tak sengaja menabrak seorang wanita cantik bersama wanita parubaya di sampingnya