NovelToon NovelToon
Kekuatan Dari System

Kekuatan Dari System

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Reinkarnasi / Sistem
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mdlz

Seorang pemuda tanpa sengaja jiwanya berpindah ke tubuh seorang remaja di dunia lain. Dunia dimana yang kuat akan dihormati dan yang lemah menjadi santapan. Dimana aku? Itulah kata pertama yang diucapkannya ketika tiba di dunia yang tidak dikenalnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mdlz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedua Puluh Empat

System. “Ding! Tuan masih terlalu lemah untuk mengetahuinya. Cukup pikirkan peningkatan kultivasi yang diketahui saat ini saja.”

Medengar ini, Arsa tertegun sejenak, langsung mengumpat dalam hati dengan perasaan kesal. ‘Sialan kau System!’

Tidak berlama-lama, Arsa mengumpulkan seluruh Inti Monster, yang kebetulan, kesemuanya berwarna merah tanpa ada satu pun yang tertinggal dari Monster Beruang itu.

Membagikan Inti Monster itu kepada saudara-saudaranya, terutama ayah dan ibunya, adalah hal pertama yang terbesit di dalam benak Arsa saat pertama kali mengumpulkan Inti Monster.

Sekalipun Arsa bisa memanfaatkan untuk dirinya sendiri, namun itu tidak berpengaruh banyak terhadapnya, jadi akan sangat percuma rasanya jika Arsa menggunakannya.

Tubuh Arsa sangat jauh berbeda dari Kultivator pada umumnya. Dia membutuhkan energi tiga kali lebih banyak dari kultivasi yang sebenarnya, dan bahkan bisa lebih pada tingkatan tertentu.

Itulah mengapa, Arsa mampu mengalahkan lawan yang kekuatannya tiga tingkat lebih tinggi dari dirinya sendiri, jika orang lain. hal itu sudah pasti sangat tidak mungkin.

Apalagi dengan perpaduan energi alam dan energi mental, dengan sedikit usaha, dia mampu bertarung seimbang dengan lawan yang kekuatannya empat tingkat di atasnya.

*

Dengan Api Neraka, Arsa membakar tumpukan kepala Monster Beruang. Kepala Monster itu pun sama sekali sudah tidak berguna, pun tidak akan laku untuk dijual.

Sambil beristirahat, Arsa memegang tiga jenis daging. Yakni daging Monster Ular Piton Hijau, daging Monster Beruang, dan terakhir adalah daging Serigala Api.

Dan tentu saja, hal ini dilakukan Arsa untuk mengetahui perbedaannya. Terutama tingkat energi yang terkandung di dalam masing-masing daging itu sendiri seperti apa.

“Beruntung ibu membuatkanku bumbu yang banyak, jadi rasanya akan semakin istimewa,” gumam Arsa sedikit termenung, mengingat kembali, betapa sayang sang ibu kepadanya.

***

Pinggirian Hutan Kegelapan.

“Berengsek! Kemana bocah itu perginya?” umpat Midun Nylon, sangat kesal saat ini, karena hingga sore hari, dia belum menemukan keberadaan Arsa orang yang dicarinya.

“Tuan muda, sebaiknya kita menyebar dan menjaga jarak dalam persepsi. Jadi, jika ada salah satu dari kita mendapatkan masalah, yang lain akan segera datang membantu. “Usul seorang pengawal.

“Ide yang bagus,” sahut Midun Nylon, kemudian berkata. “Kita tunggu bedebah itu di area Pinggiran Dalam sampai esok hari.”

**

Masih di kawasan yang sama namun pada titik yang berbeda, Ndasmu Bohim dan para bawahannya juga mencari keberadaan Arsa, dia ingin segera menyelesaikan misi yang diberikan oleh Patriak Keluarga Bohim.

“Apa benar si bocah berengsek itu pergi ke Hutan Kegelapan? Kenapa kita belum menemukannya?” Tanya Ndasmu Bohim ragu-ragu, menoleh ke arah salah satu bawahannya.

Merasa di tatap, pria pemberi informasi menjawab yakin. “Benar, Tuan Muda. Selain saya mendengar sendiri, saya juga melihatnya mengarah ke hutan ini.”

“Apakah dia sedang bersembunyi? Atau…. ah, tidak mungkin dia munuju kawasan dalam, Kecuali dia memang ingin mati, “gumam Ndasmu Bohim, pandanganya jauh ke selatan, arah yang menjadi tempat dimana kedalaman jurang berada.

setelah berpikir sejenak. Ndasmu Bohim memberi perintah kepada seluruh orang-orangnya, “Ayo! Coba kita cari di area Pinggiran Perbatasan!”

***

Keluarga Nugraha.

Di dalam ruangan aula utama, Nhia Nugraha dan Ata Nugraha, menceritakan peristiwa yang mereka alami kepada Kakek mereka, yang tidak lain adalah Patriak Nugraha.

Sudah barang tentu, peristiwa yang dimaksud adalah berselih dengan Tuan Muda Keluarga Nylon, Midun Nylon, saat mereka berdua berada di tengah kota dan hendak kembali pulang.

“Apa! Arsa dengan mudah mengalahkan tingkat Kelima dan tingkat Keenam Tahap Transformasi? Apakah Kakek tidak salah dengar?” pekik Patriak Nugraha terkejut, matanya membelalak serasa tidak percaya.

Dengan ekspresi takjub dan bersemangat, Nhia Nugraha mempertegas, “Itu benar, Kek! Untuk apa kami berbohong. Kakek bisa bertanya kepada orang-orang di jalan Batu. Semua orang menyaksikannya.”

Melihat tatapan mantap dari kedua cucunya, Patriak Nugraha membatin, ‘Arsa ini bukan hanya tempramennya saja yang berubah, tapi dia juga menjadi lebih misterius.’

‘Ah, dia adalah cucuku, Cucu keluarga Nugraha. Aku yakin, cepat atau lambat, Keluarga Nugraha akan bangkit kembali di tangan Bocah ini,’ pikir patriak Nugraha kemudian, wajahnya tersenyum penuh harapan.

Sambil mengeluarkan ratusan koin emas, Nhia Nugraha melanjutkan, “Selain itu, Kek. Arya juga memberi semua koin emas yang dia ambil dari Tuan Muda Nylon kepada kami.”

“Arsa mengatakan kepada kami, bahwa koin emas ini agar dibagikan sama rata kepada semua sepupu.” sambung Ata Nugraha.

“Hahahaha…. kalian beruntung punya Arsa, Cucuku. Dia selalu ingat dengan saudaranya, maka dari itu, kalian harus ingat dengan Arsa, “tutur Patriak Nugraha, tertawa hangat menatap kedua cucunya itu.

“Kami mengerti, Kek,” angguk serempak kakak beradik, Nhia Nugraha dan Ata Nugraha.

Memandang serius kedua Cucunya, Patriak Nugraha berkata. “Kalian tahu apa yang dilakukan Arsa untuk Keluarga Nugraha baru-baru ini?”

Mendapati Kakak beradik itu saling bertukar pandang, Patriak Nugraha memperjelas. “Tanyakan Kultivasi ketiga Paman dan Ayah kalian sekarang! Semuanya sudah meningkat, termasuk dengan Kakek sendiri.”

“Saat ini Kakek sudah berada di Tahap Prajurit Alam, dan itu semua berkat kebaikan Arsa,” Imbuh Patriak Nugraha dengan suara tegas dan sedikit serak.

Lagi, Nhia Nugraha dan Ata Nugraha saling bertukar pandang. Tidak ada kata yang keluar dari mulut mereka, hanya takjub dan keheranan yang bergulir di kepala mereka.

Dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Patriak Nugraha memperingatkan, “Ingat! Rahasiakan ini dari siapapun! Arsa memiliki cita-cita yang sama dengan kakek dan kalian semua.

Meningkatkan kekuatan Keluarga Nugraha adalah keinginan terbesar. Agar kita tidak di pandang sebelah mata, tidak direndahkan oleh orang lain. Terlebih lagi, agar generasi kita tidak ditindas oleh Keluarga lain.

Ketika saatnya tiba nanti, Maka Kakek, Nhia, Ata dan seluruh Keluarga Nugraha kita, sudah siap berhadapan dengan Khalayak.”

Dada Ata Nugraha terasa sesak saat ini. Penyesalan terdalam mulai membayang di dalam hatinya, mengingat sifatnya dahulu kepada Arsa, yang selalu menganggap jika Arsa sebagai seoarang pesaing.

Tanpa dia ketahui, Arsa, orang yang dia anggap pesaing selama ini, tidak hanya menolongnya dan kakak perempuannya saja, tapi juga seluruh keluarga besar Nugraha.

Pun kembali terbanyang dengan peristiwa tadi siang. Andai saja Arsa tidak datang tepat waktu, mungkin dirinya sudah mati, atau paling tidak pulang dalam keadaan cacat.

Dengan kepala menunduk, Ata Nugraha berkata lirih, “Kakek, maafkan aku. Tindakanku sebelumnya terhadap Arsa, aku.—-“

“Jangan minta maaf padaku, minta maaflah kepada Arsa,” sela Patriak Nugraha, Kemudian berkata dengan suara yang dalam. “Kakek sangat yakin, dia akan tersenyum dan melupakan segalanya.”

Jeda sesaat, patriak Nugraha menambahkan, “mengapa? Jika Arsa sakit hati, tidak mungkin dia memberi ayahmu Elixir langka, yang bahkan ayahmu sendiri saja belum pernah melihatnya secara langsung.”

Tanpa sadar, air mata Ata menetes. Di dalam hati, dia mengutuk dirinya sendiri berulang kali, tapi dia juga bertekad akan membalas semua kebaikan Arsa dengan nyawanya.

Demikian juga dengan Nhia Nugraha. Meskipun Kakak perempuan Ata Nugraha ini bersikap baik terhadap Arsa, tapi mau tidak mau, Ata Nugraha adalah adiknya.

“Ayo! Panggil semua saudara kalian untuk berkumpul di aula latihan! Dan bagikan apa yang Arsa titipkan.” lanjut Patriak Nugraha mengingatkan. Sekaligus mengalihkan perhatian kedua cucunya yang merasa bersalah.

Dengan anggukan kepala, Kedua kakak beradik ini melangkah keluar aula utama, bergegas mengumpulkan saudara-saudara mereka, berkumpul di aula latihan seperti yang diminta Kakek mereka.

***

Hutan Kegelapan

Disaat yang sama, Arsa saat ini sedang menikmati daging panggang, berkata pada dirinya sendiri, “Daging Monster Beruang ini, cukup banyak mengandung energi. Sangat cocok untuk saudara sepupu.”

“Nah, Untuk Ayah, Ibu, Kakek dan Para Tetua, daging Monster Ular Piton Hijau adalah yang terbaik,” lanjut Arsa menetapkan pilihan.

Sambil mengusap-usap perutnya yang mulai kekenyangan, Arsa menyandarkan punggung dan berkata. “System, serap Permata Jiwa.”

System. “Ding! Proses penyerapan dimulai, 1%…..

Kisaran setengah menit kemudian, notifikasi system kembali terdengar, menggema dan membuat Arsa kaget.

System! “Ding. Selamat Tuan. Energi mental bertambah sepuluh poin. Energi mental saat ini adalah tiga puluh tiga.”

Saat itu juga, Arsa merasakan aliran energi yang membanjiri seluruh tubuhnya, Dengan cepat ia mengubah posisi, duduk bersila seraya memejamkan mata.

Detik demi detik, jiwa Arsa semakin kokoh, pikiranya jauh lebih jernih, lebih tenang, lebih berwibawa dan serasa lebih nyaman dari yang sebelumnya.

Tersenyum untuk sesaat, Arsa membuka matanya perlahan-lahan. Berseru takjub atas apa yang dia alami barusan. “Luar biasa.”

Kemudian, Arsa menukarkan sepuluh ribu batu roh menjadi poin system. Ia berencana untuk meningkatkan kekuatan fisiknya, agar dapat menunjang tingkat kultivasinya kelak.

System. “Ding! Selamat, Tuan. Penukaran berhasil, Poin system bertambah sepuluh ribu. Poin System saat ini adalah sepuluh ribu sembilan ratus tiga puluh.”

Tidak menunda, Arsa menekan tombol (+) di belakang icon Tubuh Naga Kuno beberapa kali tanpa merasa sayang akan poin yang di tukarkannya.

System. “Ding! Selamat, Tuan. Tubuh Naga Kuno telah meningkat dua puluh level. Level saat ini adalah 30/30.000…”

Setelah merasakan perubahan di tubuhnya menjadi lebih kuat, Arsa melihat Poin System yang ia miliki berkurang drastis.

Enam ratus tiga puluh Poin System yang tersisa, membuat Arsa hanya bisa tersenyum pahit. dia harus lebih berusaha lagi untuk mendapatkan poin system lebih banyak.

“System, tukar lima ratus Poin System dengan Kupon Undian, dan langsung undi semuanya.” pinta Arsa selanjutnya.

System. “Ding! Selamat, Tuan. Penukaran lima ratus poin System dengan lima Kupon Undian berhasil. Poin System saat ini adalah seratus tiga puluh.”

System. “Ding! Selamat, Tuan. Anda belum beruntung.”

System. “Ding! Selamat, Tuan. Anda belum beruntung.”

System. “Ding! Selamat, Tuan. Anda belum Beruntung.”

System. “Ding! Selamat, Tuan. Anda mendapatkan Teknik Teleportasi.”

System. “Ding! Selamat, Tuan. Anda belum beruntung.”

Di saat yang sama, wajah Arsa sudah terlihat muram pada awalnya. Empat kali pengundian, dirinya tetap tidak mendapatkan apa-apa. padahal sudah banyak poin yang dia tukarkan.

Tapi begitu undian Kelima berakhir, Arsa langsung berteriak gembira, “Yes! Yes! Yes! Walau hanya satu, tapi teknik ini adalah yang paling aku suka. System, pelajari Teknik Teleportasi!”

System. “Ding! Teknik Teleportasi berhasil dipelajari. Level saat ini adalah 0/10.”

Sama seperti sebelum-sebelumya, aliran pengetahuan dan kemampuan Teknik Teleportasi, mengalir dan memenuhi pikiran Arya. seakan memberi pelajaran kepadanya secara lngsung.

Dengan segera, Arsa membukan panel profile. Dia ingin melihat perubahan apa yang ada di dalam daftar indentitasnya.

Nama : Arsa Nugraha

Ras : Manusia

Kultivasi : Tahap Tranformasi tingkat Kedelapan

Poin Pengalaman : 7.000/10.000 (+)

Kekuatan Tubuh : Naga Kuno 30/30.000 (+)

Energi Mental : 33/10.000

Keterampilan Aktif : -

Tinju Bumi (9/10),

Pedang Surgawi (3/10)

Telapak Dewa (2/10)

Keterampilan Aktif :

Tehnik Pernapasan (3/10)

Tehnik Mata Dewa (2/10)

Teknik Langkah Angin (6/10)

Teknik Pemulihan (5/10)

Teknik Teleportasi (0/10)

Keahlian : Array Master (1/10)

Elemen : Api Neraka, Angin, Kegelapan

Kupon Undian : 0

Ruang Penyimpanan : 100 meter kubik (+)

- Lima Pedang tingkat Bumi kualitas Tinggi, satu pasang Belati tingkat Bumi kualitas Tinggi, tiga baju Pelindung tingkat Bumi kualitas Tinggi, satu Topeng Siluman tingkat Surgawi, satu Pedang Surgawi tingkat Legendaris, enam puluh lima Rumput Awan Merah, lima daun Tumpang Lawang, empat puluh ribu Batu Roh tingkat rendah…

Poin System : 130 pts

Versi System : 1.0

1
Uraaaa
oke kak
Hr⁰ⁿ
baru baca,Thor kalo bisa pas di system pake tanda ( ) gitu Thor biar mempermudah pembaca,itu aja si sarannya untuk skrng Thor,smngt trus
Uraaaa: oke mksh kak
total 1 replies
Uraaaa
semoga menghibur
Alfathir Paulina
lucu thor nama dr para penjahatnya ada blangkon ada ndasmu ada telu limo🤣🤣🤣🤣👍👍💪💪😙😙
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!