Rian seorang remaja miskin secara tidak sengaja mendapatkan sebuah botol antik yang mengurung mahluk gaib yang di kutuk oleh gurunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertandingan Wushu
Rian dan sinta giat berlatih, Meymey dan si kembar pun kini sudah memiliki tenaga dalam walau baru tingkat 3 semua, sedangkan Sinta sudah mencapai tingkat 6, Meymey dan si kembar bukan karen mereka malas, tapi karena kondisi alam yang kurang energi dan juga tubuh Sinta mempunyai kondisi khusus yang membuatnya cepat naik tingkat.
Hari pertandingan wushu pun tiba , Rian bersama Meymey dan si kembar berangkat bersama tim lain dari sekolahnya, banyak yang mencibir Rian karena Rian hanya mengenakan sabuk hijau , sedangkan yang lain sudah pada memakai sabuk orange dan biru.
" huh baru tingkat dua saja belagu make bawa gadis gadis lagi sebagai suporter " ucap salah satu pemuda memakai sabuk biru, Meymey melototi orang itu, kalau ga di tahan Rian mungkin ketiga pacarnya Rian sudah melabrak orang itu.
" diam ,lawan kalian nanti di ring, bukan sesama tim" master Yudi yang mendengar keributan di belakang memarahi rombongan itu.
" gw Angga, kalau loe kalah loe harus ngasih salah satu dari mereka ke gw" ucap pemuda itu sambil menatap penuh nafsu pada Meymey dan si kembar, tanpa banyak omong, Rian menampar angga
Plaak
Suara telapak tangan rian sangat nyaring terdengar semua menatap Rian dan Angga yang tersungkur di bawah bangku, mobil bus pun berhenti , Rian menjinjing Angga dan keluar dari bus,
" Uan tunggu dulu, ini bisa di bicarakan baik-baik " master Yudi panik. Bagaimana pun mereka satu tim yang akan melawan sekolah wushu lainnya.
" maaf pak, kalau mereka merendahkan saya , saya akan diam tapi bila dia merendahkan Meymey dan si kembar aku tak bisa diam saja , dan kalian maju semua, jangan hanya berani bicara di belakang " teriak Rian pada rombongan Rngga.
Lima pemuda turun mengepung Rian membantu angga, omongan master Yudi tidak mereka dengar,
" sombong kenalin gw tadi, senior di wushu Sma Bina Bangsa, lawan loe cukup gw ga perlu yang lain turun tangan " ucap Tedi.
Plak
Baru beres Tedi berbicara sebuah tamparan membuatnya terpelanting,
" banyak omong, mau berantem apa ngobrol kaya cewek aja" ucap Rian .
" maju kalian berenam biar ga ngabisin waktu " tantang Rian, serentak enam pemuda itu menyerang Rian.
Plak
Plak Plak
Dug,,,, brak
Keenam pemuda itu tersungkur, dan mengaduh kesakitan,
" omong doang besar, ga ada bukti," ledek Rian, Rian menatap master Yudi, dia ingin melihat apa yang akan di lakukan master Yudi.
" kalian baru sadar, di atas langit masih ada langit " ucap master Yudi pada ke empat muridnya, Rian mengangguk salut pada master Yudi yang tak membela murid yang salah. "Semua naik ke bus, kita hampir telat " lanjutnya kemudian.
Rian melihat sekilas dan naik ke dalam bus bersama Meymey dan si kembar
" apa kalian siap bila di suruh bertanding??" Tanya Rian pada Dini dan Dina.
" siap aja kak, tapi apa ga jadi masalah kan jurus kita berbeda dengan jurus wushu." Ucap Dini ragu , karena ia dan kembarannya berlatih teknik pedang kembar dan tehnik pukulan kembar, tehnik itu bisa di mainkan sendiri tapi kalau di mainkan bersama kembarannya akan menghasilkan serangan dan pertahanan yang meningkat 3 kali lipat.
" ga apa-apa, kalau ada yang bertanya jawab saja wushu aliran Kejawen" ucap Rian asal.
Meymey dan si kembar terkekeh mendengar ucapan Rian
" memang ada ko wushu aliran kejawen" Tanya Meymey si sela ketawa ya
" ada , ini , turunan solo tapi bisa wushu, aduuh,,,,aduh" omongan Rian menjadi keluhan kesakitan karena Dini dan Dina mencubiti Rian , Meymey terkekeh melihat nya, master Yudi pun hanya bisa tersenyum masam " indahnya masa remaja " desah master Yudi pelan tapi terdengar oleh asisten nya
" ooh, master Yudi ga pernah remaja??" Ledek asisten itu
" ga, aku lahir brojol langsung segede ini" ucap master Yudi agak keras karena kesal.
" ha ha ha"
Satu bus tertawa semua mendengar perkataan master Yudi, master Yudi yang baru sadar tersenyum canggung sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. Bis mulai memasuki sebuah bangunan yang besar dan megah pada gerbang bangunan ada patung yang sedang bergaya bertarung.
Mereka di sambut oleh panitia dan di arahkan ke sebuah bangunan yang di sediakan untuk tim wushu dari Sma Bina Bangsa.
" Wah, wah , makin hebat saja tim dari sma Bina Bangsa " ucap seorang pelatih dari tim lain , master Yudi tersenyum masam, " ya mudah mudahan bisa mengalahkan tim kamu , Leon" ucap master Yudi, pelatih yang bernama Leon tertawa
" jangan mimpi, sudah 4 tahun berturut turut, tim kamu hanya di peringat terendah " ledek Leon.
" waktu berputar Leon, jangan dulu bangga " Jawab master Yudi.
" kita lihat saja nanti, jangan menangis bila timmu nanti cedera parah" Leon berlalu setelah meledek master Yudi.
Rian yang melihat itu baru menyadari, mengapa master Yudi sangat ingin Rian ikut berlatih, bahkan mau membiayai Rian dalam pertandingan ini.
" tenang master, apa tim kita dahulu sering cidera oleh tim mereka??" Tanya Rian.
" ya , bahkan ada beberapa yang patah kakinya, mereka dari perguruan Elang Putih, setiap lawannya pasti mengalami cidera bila berhadapan dengan tim mereka" ucap master Yudi.
" berapa orang yang akan bertemu tanding dengan tim mereka" Tanya Rian lagi,
" tiga atau empat orang biasanya, dari tim kita yang akan ketemu tim mereka?" Rian menatap Meymey dan si kembar , mereka mengangguk.
" master untuk 4 orang yang akan bertemu dengan tim kita biar kami saja yang menghadapi, anggota tim yang lain biar menghadapi tim selain dari tim elang putih ." Ucap Rian.
" kamu yakin, kalau Meymey masih bisa lah, tapi Dini dan Dina kan ga pernah berlatih bela diri," ucap master Yudi meragukan.
Dini dan Dina mengeluarkan aura tenaga dalam nya, master Yudi kaget dan merasa tertekan oleh aura yang di keluarkan si kembar, Rian mengangkat jempolnya pada si kembar.
" baiklah, aku percaya " ucap master Yudi ngos ngosan,
Rian dan ketiga pacarnya bersantai menunggu acara di mulai, saat pembukaan semua tim yang mempunyai gerakan jurus di perbolehkan mempertunjukan kebolehan tim nya, melihat tidak ada satu pun yang maju, Rian menggelengkan kepala
" master , apa pertunjukan ini bisa menggunakan pedang??" Tanya nya
" bisa , kenapa??" Tanya master Yudi.
" pinjam 2 pedang yang sama, kita bisa melihat jurus pedang si kembar. " Ucap Rian santai. Dini dan Dina naik ke panggung saat tim SMA BINA BANGSA di panggil ke panggung, setelah memberi salam mereka memperagakan jurus pedang kembar , jurus itu membuat mereka bagai kupu kupu yang indah bergerak lincah.
Suara tepuk tangan membahana, semua terpukau oleh jurus yang di bawakan si kembar.
Master Yudi melongo bengong dan terharu, ia baru kali ini mendapat aplous yang meriah. Beberapa master pun memperhatikan si kembar, karena jurus itu selain indah juga sangat ampuh. Daya tahan dan daya serangan nya sangat kuat.
" coba kamu selidiki, dan kalau bisa kamu rekrut kedua gadis kembar tadi agar masuk ke perguruan kita" ucap salah satu master, pada asisten mereka, begitu pula yang lainnya, mereka akan berusaha menarik si kembar pada perguruan mereka. Ada yang tulus ingin mengajak bergabung, ada juga yang berniat mencuri ilmu pedang itu.
Kini acara memasuki pertandingan, Rian dan ketiga pacarnya belum bertanding, karena mereka menunggu tim dari perguruan Elang Putih. Tim Rian menang 3 kali dan kalah 2 kali dalam pertandingan, sekarang giliran tim perguruan Elang Putih melawan tim SMA BINA BANGSA, Rian melihat sejenak, dan ia menyuruh Dina turun menghadapi.
" kak aku ga tau jurus wushu masa pake pedang, " keluh Dina, dia memang tak pernah bertanding selain bertanding dengan Rian , baik di lapangan atau pun di ranjang berlatih kultivasi ganda
" intinya bela diri itu membela diri, tangkis serang, atau serang dan bertahan , incar kaki kirinya" ucap rian , dia melihat kaki kiri musuh agak berbeda, aliran darahnya sedikit tersumbat.
" baik, " Dina naik ke atas panggung,
" ha ha ha, hei daripada kamu babak belur , mending kamu menyerah, nanti kita bertanding nya di atas kasur empuk saja" ucap si lawan cabul, Dina memerah mukanya menahan emosi, saat wasit memulai tanpa mau berlama lama, ia langsung bergerak menyerang kaki kiri lawan, lawan yang tak menyangka Dina mengetahui kelemahan nya panik dengan segera ia menarik mundur kaki kirinya, tapi terlambat gerakan dina sangat cepat,
Plak,
Kraaak
Satu tendangan dina mengenai tulang kering lawan dan langsung terdengar suara retakan tulang.
" aaaargkh, dasar jalang kamu mematahkan kakiku" umpat pemuda itu, Dina langsung menghajar mulut busuk pemuda itu , hingga giginya terlepas, Dina baru berhenti saat di lerai oleh wasit dan di nyatakan menang, master Leon menggeram marah, tapi itu pertandingan yang sah ia tak bisa ikut campur.
Dina yang di nyatakan menang bersorak dan berlari memeluk Rian,
" aku menang kak" ucapnya bangga dan minta di puji, Rian membelai rambut Dina,
" ia , hebat gitu dong , nanti di kasih hadiah" ucap Rian pelan, Dina memerah mukanya, ia membayangkan hadiah yang akan di berikan oleh Rian.
Pertandingan di lanjutkan lagi, kini Meymey yang akan turun, master Yudi sudah tak bisa berkata kata, kemenangan Dina membuatnya merasa bahagia, apalagi Dina mematahkan kaki dari tim Elang Putih, dendam nya terbalas sebagian