ini adalah cerita perjalan al yang ingin balas dendam atas kematian ayahnya kepada geng tiger, namun dia harus melakukan hal-hal yang sulit untuk bisa mencapai nya.
karena geng tersebut sangat kuat bahkan yang terkuat di kota.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Forzy Zy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pembantaian
"Udah bangun lu," sapa al yang sudah bangun sedari tadi.
"Tumben lu udah bangun," balasnya yang mbalik perkataan.
"Makan dulu tuh udah gua beliin tadi," al memberi tahu sambil menikmati sebatang rokok nya.
"Gua mau bales dendam sama orang-orang tadi malem," saliko masih kesal dengan orang-orang yang mengusirnya.
"Mau lu apain mereka, mau lu bunuh," Al sambil melihat ke arah saliko.
"Ia, dia udah berani ngusir gua tadi malem," saliko memberitahu alasan nya.
"Jadi lu ikut gua cuma buat hal-hal kayak gitu," al bertanya serius.
"Bukan gitu al, dia terlalu meremehkan gua," saliko mencoba membuat al mengerti.
"Lu di usir karena lu udah gak punya uang dan lu juga mabuk parah, lu udah gak sadar, makanya mereka usir, daripada lu reseh di sana." Al menjelaskan maksud dari mereka yang mengusir nya.
"Tapi kan," saliko menghentikan ucapan nya karena al mengangkat tangan nya.
"Gak ada alasan buat itu, mereka juga cari uang kaya kita, jadi lu gak perlu sampe dendam, apalagi membunuh." Al tidak setuju kepada saliko.
"Ya udah lah terserah lu, gua laper mau makan," saliko mau tidak mau menuruti apa kata al.
"Kalo tati tau pasti lu bakal di ocehin lagi," kata al.
"Lagian juga gua gak bakal, apa-apain mereka, gua gak bakal bertindak di luar izin lu." Saliko memberi penjelasan, jika dia tidak jadi untuk menghabisi mereka.
"Gua bakal keluar sama Syakira hari ini, tolong lu urus distrik 9," Al memberi perintah kepada saliko.
"Tenang aja, itu udah jadi tugas gua," jawab nya sembari melahap nasi bungkus.
Hari ini al kembali bertemu dengan syakira, dia terus mendekati syakira untuk bisa memanfaat kan nya, karena dia anak dari Tiger.
"Lu sendirian kan ke sini," ucap al kepada Syakira yang baru datang.
"Iya gua sendiri kok," jawabnya.
Mereka berjalan-jalan di taman sambil berbincang-bincang dan menikmati suasana di sana.
"Lu sering ketemu bokap lu gak," Al tiba-tiba bertanya tentang ayah nya.
"Kadang-kadang aja sih, soalnya bokap gua juga sering pergi gitu," Syakira menjawab dengan jujur.
"Ooh gitu, tapi kalo pas libur, tahun baru misalnya, lu kumpul gak sama keluarga," Al sedikit mencari informasi dari syakira.
"Gak pasti sih, tapi kalo taun baru bokap biasanya ada pertemuan sama beberapa rekan kerjanya, taun baru ini juga pasti begitu." Syakira menjelaskan sedikit tentang keluarganya.
"Tapi lu kaget gak kemaren pas tau kalo gua bawahan bokep lu," Al ingin tahu jawaban dari Syakira.
"Biasa aja sih, ngapain kaget," Syakira dengan santai.
"Iya juga sih, kecuali kalo gua bos bokap lu ya," ujar al yang sedikit tersenyum.
Mereka terus berbincang, sambil berjalan, namun mereka bertemu, beberapa pria di sana.
"Mau kemana nih," pria itu seolah menggoda Syakira dan mengabaikan al.
"Bro-bro menurut gua kalian mending cabut sih," Al mencoba mengintimidasi.
"Ooh ada jagoan di sini," kata pria tersebut.
"Hahaha," beberapa teman nya membantu menertawakan al.
Salah satu pria itu menarik kerah al, seolah menantang nya, namun al hanya diam saja memperhatikan mereka tanpa ada perlawanan.
"Heh, kalian jangan kurang aja ya, lepasin dia!" Syakira mencoba membantu al.
"Ceweknya aja brani tapi cowoknya pecundang, hahahaa," mereka kembali meremehkan al.
"Kalian mau tau siapa gua," Al seolah mentang mereka.
"Siapa lu hah! Kasih tau semua temen lu, suruh dateng ke gua," pria itu tidak takut dengan perkataan al.
"Kasih gua alamat lu, maksud gua markas," Al sembari memegang ponselnya.
Mereka memberi tahu tampat nya, Al menyatat alamatnya di ponselnya, setelah itu al pergi meninggalkan mereka.
"Kenapa lu diem aja si al, mereka ngetawain lu," Syakira heran dengan al.
"Gak perlu ngabisin tenaga buat membasmi mereka," balas al kepada Syakira.
Setelah berjalan-jalan mereka pulang, karena hari juga sudah mulai sore, Al langsung menelpon saliko untuk menemui nya.
Mereka bertemu di kosan, saliko langsung bergegas untuk menemui al.
"Ngapain lu manggil gua, ada misi kah," saliko langsung bertanya.
"Gua kirim alamat ke lu, nanti lu bantai semua orang yang ada di sana, tanpa terkecuali." Al memberi tahu tugasnya.
"Ada masalah apa lu, sama mereka," saliko bertanya alasan nya.
"Lu gak perlu tau, yang pasti mereka harus di basmi," Al tidak memberi tahu pasti alasan nya.
"Itu kerjaan mudah," saliko dengan santai.
"Bilang kalo lu adalah orang gua," ucap al.
"Ya udah lah biar gua urus ini, minimal unag jalan lah, buat anak-anak," saliko meminta bayaran.
"Itu gampang, yang penting lu urus dulu," ujar al kepada saliko.
Malam harinya saliko dengan beberapa bawahannya menuju alamat yang di beri tahu al tersebrut, mereka menemui basecam pria yang meremehkan al tadi siang.
Terlihat di suatu bar di gang yang ada di alamat itu, beberapa orang sedang menikmati alkohol sambil tertawa.
"Asalamualaikum," saliko masuk sambil mengarahkan ujung pistol ke meja sambil menaikan kakinya di kursi.
"Siapa lu," ucap salah satu dari mereka.
"Hahaha, gua bawahan al, kalian ingat," saliko dengan wajah sombong nya.
Mereka terlihat ketakutan, karena semua pasukan saliko membawa pistol semua.
"Sory-sory bos, kayaknya kalian salah paham deh," kata pria itu yang mencoba mereda suasana.
"Maksudnya salah paham," saliko memastikan ucapan mereka.
"Maksudnya kita gak sengaja, ketemu sama al tadi siang," jelas mereka.
Saliko mendekati pria yang menjawab barusan dan mengarahkan pistolnya ke kepalanya, Lalu menarik pelatuk pistol.
DUAR!!
"Maaf gua juga gak sengaja," saliko ssetelah menembak pira itu.
"Bantai jangan sampe ada yang tersisa," perintah saliko sembari keluar ke arah pintu.
"Tolong jangan, kami belum mau mati," rintih ketakutan dari mereka.
Bawahan saliko langsung menembak semua orang di sana dengan membabi buta, bahkan pemilik bar tersebut juga di bunuhnya tanpa sisa.
Saliko menunggu di luar sembari merokok, dia hanya mendengarkan suara tembakan dari luar.
"Selesai bos," kata salah satu anak buahnya yang baru keluar.
"Ayo kita cabut," saliko bergegas.
Mereka juga membawa semua minuman yang ada di sana, untuk menemani pesta mereka malam ini.
Setelah itu saliko kembali menemui al untuk meminta bayaran nya, sesuai perkataan al dia langsung memberi kan sejumlah uang yang sudah di siapkan di kertas kuning.
"Kerja bagus," Al memberi kertas berisi uang.
"Oke kalo gitu gua langsung cabut aja, soalnya gua mau pesta sama anak-anak di sana," saliko terlihat terburu-buru.
"Oke ati-ati lu," ucap Al sebelum saliko pergi.
Al terlihat sedikit senang, setelah saliko berhasil membantai semua orang-orang itu.
"Itu akibatnya kalo main-main sama gua, kroco sok soan," dalam hati al.
Tempat kejadian itu mulai di datangi banyak polisi untuk mengevakuasi mayat yang ada di sana, semua mati karena tertembak, bahkan sampai ada yang terkena 5 sampai 7 peluru di seluruh tubuhnya.
Pembunuhan yang sangat sadis, itu langsung masuk berita, di duga ulah sebuah gang yang memiliki masalah dengan mereka.
Sekitar ada 10 orang yang menjadi korban, termasuk penjaga bar tersebut, yang tidak tau apa-apa.