NovelToon NovelToon
HIDDEN LOVE FOR MY MAID

HIDDEN LOVE FOR MY MAID

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: marriove

Cassandra Magnolia Payton, seorang putri dari kerajaan Payton. Kerajaan di bagian utara atau di negeri Willems yang dikenal dengan kesuburan tanahnya dan kehebatan penyihirnya.

Cassandra, gadis berumur 16 tahun berparas cantik dengan rambut pirangnya yang diturunkan oleh sang ayahanda dan mata sapphiernya yang sejernih lautan. Gadis polos nan keras kepala dengan sejuta misteri.

Dimana kala itu, Cassandra hendak dijodohkan dengan putra mahkota dari kerajaan bagian Timur dan ditolak mentah-mentah olehnya karena ia ingin menikah dengan orang yang dicintainya dan memilih kabur dari penjagaan ketat kerajaan nya dengan menyamar menggunakan penampilan yang berbeda, lalu pergi ke kekerajaan seberang, untuk mencari pekerjaan dan bertemulah dengan Duke tampan yang dingin dan kejam.

Bagaimana perjalanan yang akan Cassandra lalui? Apakah ia akan terjebak selamanya dengan Duke tampan itu atau akan kembali ke kerajaan nya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon marriove, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB XXIX. Hama Menjijikkan

Musik lembut mulai mengalun, tanda pesta dansa resmi dimulai. Para tamu bergeser, memberikan ruang di tengah aula yang megah. Lampu-lampu kristal menggantung rendah, menciptakan suasana romantis yang memikat. Beberapa pasangan bangsawan mulai melangkah ke lantai dansa, mengikuti irama alunan biola yang mempesona.

Cassa berdiri di sisi aula, masih dikelilingi tamu-tamu yang mengucapkan selamat ulang tahun dan memuji penampilannya. Gaun merah menyala yang ia kenakan memancarkan aura keanggunan yang tak terbantahkan dalam waktu lama. Namun, suasana menjadi sedikit riuh ketika seorang pria dengan sosok tinggi dan tampan mendekat. Itu adalah Kenzo, Putra Mahkota Veldris.

“Selamat malam, Tuan Putri,” sapa Kenzo dengan senyum menawan. Ia membungkukkan sedikit badannya sebagai tanda hormat, “Kau terlihat luar biasa malam ini.”

Cassa tersenyum kecil, “Malam, Putra Mahkota. Terima kasih sudah datang ke acara ulang tahunku.”

Kenzo melirik sekeliling, memastikan tidak ada orang lain yang mendengar, lalu mendekat sedikit, “Aku baru saja bicara dengan Jezgar. Dia memintaku untuk memastikan kau menikmati malam ini.”

“Oh, Kak Jezgar terlalu berlebihan,” Cassa tertawa kecil, merasa sedikit canggung.

“Tapi, aku setuju dengannya.” Kenzo mengulurkan tangan, “Bagaimana kalau aku menjadi pasangan dansamu pertama malam ini?”

Ucapan Kenzo langsung memicu bisik-bisik di antara para tamu. Beberapa mulai menjodoh-jodohkan mereka, memuji betapa serasinya Putri Cassandra dengan Putra Mahkota Veldris. Namun, di sisi lain aula, ada juga yang berpendapat bahwa Cassa lebih cocok dengan Duke Alaric Hexton, mengingat hadiah luar biasa yang baru saja diberikan pemuda itu dan aura mereka berdua yang begitu cocok dipadukan.

Sementara itu, di pojokan aula, Alaric meninggalkan Kael yang masih terdiam penuh tanda tanya. Wajah Kael mengeras, dan ia memanggil tangan kanannya, seorang pria muda bernama Samuel.

“Sam,” panggil Kael kepada tangan kanannya.

“Hamba disini, Pangeran Kedua.”

“Aku ingin tahu sesuatu,” Kael menatap lurus ke arah Cassa, lalu ke arah Alaric yang sedang berjalan mendekat, “Apakah ada hubungan antara Alaric dan Putri Cassandra? Kenapa aku tidak tahu?”

Samuel menggeleng pelan, “Tidak ada informasi pasti, Pangeran. Tapi, yang saya dengar, Nona Laviora sudah tidak tinggal di kediaman Hexton.”

Kael tertegun, hatinya mencelos, “Apa?” bisiknya. “Ke mana Laviora pergi?”

Samuel hanya menggeleng, tidak tahu harus berkata apa. Kael mengepalkan tangan, matanya kembali tertuju ke arah lantai dansa, di mana Alaric dan Kenzo sekarang berdiri berhadapan. Tatapan mata mereka tajam, seolah berbicara tanpa kata. Alaric, dengan senyum tipisnya yang penuh percaya diri, memecah kesunyian di antara mereka.

“Maaf, Putra Mahkota,” katanya, suaranya rendah namun penuh wibawa, “Tapi Cassie sudah berjanji untuk berdansa pertama denganku malam ini.”

Cassa melirik Kenzo dengan tatapan minta maaf, “Maaf, Kak Enjo. Aku sudah janji dengan Aric. Tapi setelah ini, aku akan berdansa denganmu, ya?”

Kenzo menghela napas, berusaha menenangkan dirinya, “Tentu, Sandra. Aku akan menunggu.”

Dengan sopan, Kenzo mundur, memberikan ruang bagi Alaric untuk melangkah mendekat. Alaric menundukkan kepala sedikit, memberikan tangan kanannya kepada Cassa, “Bolehkah, Tuan Putri?”

Cassa terpaksa tersenyum, menerima uluran tangannya, “Tentu saja.”

Ketika Alaric dan Cassa melangkah ke tengah lantai dansa, suasana di aula seakan hening, hanya diiringi alunan musik waltz yang lembut. Mata mereka seakan terfokus pada Cassa dan Alaric yang tampak serasi. Cassa menatap Alaric dengan sedikit kesal, sementara pemuda itu malah memasang senyum kecil yang jelas-jelas menggoda.

“Apa yang kau pikirkan dengan memberikan pedang legendaris itu tadi? Dan juga kenapa aku bisa memegangnya? Kau menyembunyikan sesuatu padaku ya?,” bisik Cassa saat mereka mulai bergerak mengikuti irama.

“Aku hanya memberikan hadiah ulang tahun untukmu, dan untuk itu carilah jawaban sendiri,” jawab Alaric santai, tatapannya tetap tertuju pada wajah gadis itu, “Bukankah itu yang dilakukan seorang pria untuk gadisnya?”

“Gadisnya?” Cassa mendelik, nyaris kehilangan langkahnya. Namun, Alaric dengan sigap menariknya kembali ke ritme tarian, “Aku bukan gadismu, Duke.”

“Sebentar lagi, Cassie, ” gumamnya, “Tapi kau tidak keberatan, kan, menerima hadiah dariku?”

“Aku tidak punya pilihan! Kalau aku menolak, apa kau mau membuatku terlihat tidak sopan di depan semua orang?” balas Cassa dengan suara lirih namun tajam.

Alaric terkekeh pelan, nadanya seperti sengaja memancing, “Oh, aku hanya ingin memastikan bahwa kau tidak keberatan menjadi pusat perhatian. Kau terlihat sangat menikmatinya tadi, dengan semua tatapan itu.”

Cassa mendengus, “Aku tidak menikmatinya, Alaric. Kau yang memaksaku berada di posisi itu.”

“Memaksamu?” Alaric mengangkat alisnya. “Aku tidak memaksa, Cassie. Kau sendiri yang menerima uluran tanganku tadi.”

Cassa menggigit bibirnya, mencoba menahan diri untuk tidak terpancing lebih jauh, “Kau benar-benar menyebalkan!”

“Dan kau benar-benar buruk dalam berterima kasih,” balas Alaric dengan senyum tipis.

Langkah mereka tetap selaras, meski perdebatan kecil itu terus berlanjut. Cassa, yang merasa sudah cukup, berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.

“Kau sengaja membuat semua orang takut mendekatiku, ya?” tanyanya, mencoba menahan nada curiga dalam suaranya.

Alaric memiringkan kepalanya sedikit, tatapannya penuh misteri. “Kalau aku melakukannya, apa itu masalah? Aku tidak ingin banyak lelaki mendekati gadis pujaanku.”

“Tentu saja itu masalah!” Cassa mendelik lagi, “Aku bukan milikmu, Aric.”

“Tapi kau tampaknya sangat nyaman di tanganku sekarang,” balas Alaric dengan nada rendah yang hampir terdengar menggoda.

Wajah Cassa memerah bagaikan tomat, tapi ia berusaha keras menyembunyikannya. “Kau—”

Sebelum ia sempat melanjutkan, Alaric memotong, “Tenang, Cassie. Semua orang melihat kita. Kau tidak ingin mereka berpikir aku membuatmu kesal, kan?”

Cassa mendesah panjang, mencoba menenangkan dirinya, “Kau benar-benar tahu bagaimana caranya membuat orang ingin meninju wajahmu yang jelek itu!"

Alaric tertawa pelan, tatapannya melembut, “Dan kau benar-benar tahu bagaimana membuatku terus ingin menggoda.”

Musik akhirnya mencapai akhir, dan tarian mereka selesai. Alaric membungkukkan badan, mengecup punggung tangan Cassa seperti sebelumnya, lalu berbisik dengan nada lembut yang membuat Cassa semakin bingung.

“Malam ini, kau adalah ratunya. Jaga dirimu, aku mencintaimu.”

Sebelum Cassa sempat membalas, Alaric sudah melangkah pergi, meninggalkan gadis itu yang masih berdiri di tengah lantai dansa dengan perasaan campur aduk antara kesal dan... entah apa, perasaan yang datang secara terus-menerus.

“Sekarang giliranku, San,” kata Kenzo dengan nada lembut namun tegas.

Cassa tersenyum kecil, mengangguk, “Tentu, Kak Enjo.”

Kenzo mengulurkan tangannya, dan mereka mulai berdansa. Meskipun langkah mereka sempurna, banyak tamu yang merasa tarian ini tidak seistimewa tarian sebelumnya. Kenzo sendiri menyadari itu, tetapi ia tidak menunjukkan kekecewaannya.

“Kau benar-benar mencuri perhatian malam ini, Sandra,” katanya sambil tersenyum.

“Terima kasih, Kak Enjo. Tapi aku rasa itu lebih karena hadiah dari Duke Hexton yang terlalu berlebihan.”

Kenzo tertawa kecil, “Mungkin. Tapi aku tahu kau pantas mendapatkannya. Tanpa hadiah pun, kau memang pantas menjadi bintang yang paling bersinar terang”

Mereka terus berdansa, berbicara ringan, namun di sudut lain aula, Kael masih termenung. Matanya menatap kosong ke arah Cassa, pikirannya dipenuhi pertanyaan tentang Laviora. Di hatinya, ia merasa ada sesuatu yang tidak benar, dan ia bertekad untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

...****************...

Malam itu, setelah acara dansa selesai, para tamu diarahkan menuju taman belakang yang telah disulap menjadi tempat perayaan santai. Perayaan penutup pada hari itu, namun masih ada acara untuk pagi keesokan harinya. Lampu-lampu berkilauan menghiasi pepohonan, menciptakan suasana yang menenangkan di bawah langit malam. Meja-meja penuh dengan makanan lezat, mulai dari kue-kue manis, roti lembut, hingga makanan khas kerajaan yang menggugah selera. Musik lembut mengiringi percakapan ringan para tamu yang menikmati sisa malam dengan nyaman.

Cassa duduk bersama keluarganya di salah satu meja utama. Jasver, sang ayah, tampak tidak bisa melepaskan perhatian dari putri kesayangannya, memanjakannya dengan makanan dan candaan ringan. Cassa terkadang mendelik kesal setiap kali ayahnya mencoba menjejalkan makanan ke piringnya, tapi senyumnya tidak bisa disembunyikan. Christina, sang ibu, hanya tertawa kecil, puas melihat keakraban keluarga itu meski ada sedikit perdebatan khas antara ayah dan anaknya.

Di sisi lain taman, Jezgar tampak berbicara serius dengan Kenzo. Sesekali, Kenzo melirik ke arah Cassa. Alaric menangkap lirikan itu dan langsung mendengus pelan, merasa kesal tanpa alasan yang jelas. Tapi, dia menahan diri untuk tidak terlalu mencolok dan memilih berbincang dengan Nathanio sambil sesekali melirik ke arah Cassa. Kael berdiri di dekat mereka, memperhatikan dinamika di antara semua orang dengan penuh tanda tanya.

Di tengah kehangatan malam, Cassa meminta izin kepada ayahnya untuk pergi sebentar, "Aku izin ke toilet sebentar ya, Ayah," katanya santai. Jasver hanya mengangguk, meskipun tetap memperingatkannya agar berhati-hati. Cassa tersenyum tipis, kemudian beranjak meninggalkan keramaian.

Namun, di tengah perjalanan menuju tempat yang sepi, langkah Cassa terhenti. Empat orang pria berdiri menghadangnya, dua di antaranya memiliki postur yang gagah dan jelas berasal dari kalangan bangsawan. Wajah Cassa berubah dingin, tatapannya tajam penuh rasa jengah, "Hama macam apa lagi ini," gumamnya dalam hati, merasa jengah.

Salah satu pria, yang dikenali Cassa sebagai Grand Duke Vernale, maju mendekat dengan senyum mengejek, "Gadis yang cantik," katanya, suaranya serak tapi penuh kesombongan, "Kau terlihat sangat menarik malam ini. Tubuhmu... begitu memikat. Ayo bermain denganku. Aku ingin balas dendam atas putriku yang kau hukum dengan tidak adil!"

Cassa hanya menyeringai kecil, tidak terganggu sama sekali, "Sayang sekali, aku tidak bermain dengan orang rendahan," jawabnya sinis.

Pria lain, yang sebelumnya hanya diam, tiba-tiba maju dengan ekspresi marah, "Beraninya kau menolak ajakanku untuk berdansa! Apa yang kau sukai dari Duke Hexton itu?! Kau menghina aku di depan semua orang, sialan!" teriaknya, suaranya menggema di antara pohon-pohon taman.

Cassa menghela napas panjang, lalu berkata santai, "Aku tidak punya waktu untuk pria-pria yang tidak tahu diri seperti kalian," tapi sebelum dia sempat berbalik, kedua pria itu memerintahkan anak buah mereka untuk menyerang. Kebetulan mereka tidak sengaja bertemu dan kemudian mereka menyatukan orangnya untuk membalas dendam kepada Cassa.

Namun, sebelum mereka sempat mendekat, sebuah bayangan melesat cepat, menghentikan serangan itu dengan satu gerakan gesit. Cassa terkejut saat melihat siapa yang berdiri di depannya, menghadang pria-pria itu, "Pangeran Kedua?" gumamnya, matanya membola tak percaya. Astaga, dia teringat kembali saat dia masih menjadi Laviora.

Kael berdiri dengan tegap, memandang tajam ke arah para pria yang kini tampak ragu-ragu, "Aku akan melindungimu, Laviora atau Cassandra?" katanya dengan suara yang tegas, tetapi matanya penuh emosi yang sulit diartikan. Beraninya dia ingin mencelakai gadis yang ia sukai!

...— Bersambung — ...

1
okiikk_art
done ya kakk, makasih
okiikk_art
malu gak sih?
rosemarie: wkwk jelas sih
total 1 replies
okiikk_art
kasihan..
okiikk_art
apa ni udah berantem aja/Sob/
Yandj
Bagus ceritanya, q suka. Cassaric harus berlayar trs, gak sabar kelanjutannya q
rudohere
semangat terus kak🤗🤗
rosemarie: thank youu kaaa/Hey/ uda up nii hehe!
total 1 replies
rudohere
semangat nulisnya kaka😆 aku baca tulisann kaka nggak bisa berhenti nyengir, alaric ama cassa lucu banget 😁😁
rosemarie: hehehe, makasii banyak cantikk/Awkward/ ya kan ya kann, cassaric lucu banget sampe gregetan/Scowl/
total 1 replies
Aleana~✯
hai kak aku mampir,ayok mampir juga di novel ku jika berkenan 😊😊
rosemarie: makasii kak/Rose/ okaii, aku mampir!
total 1 replies
chipsz🌙
hai kak, aku dah mampir 🥰✨ temenan yukkk
chipsz🌙: hayukkk kakk🥰🥰🥰
rosemarie: wiihh, makasi suda mampir kaa/Drool/ bolee bolee, saling follow gituu kan?? nnti ngobrol bareng? /Doge/
total 2 replies
Sety_Sweet
mampir, salken ya ka
Kang cilok: Mampir juga kak ke “KAU DAN AKU, BERSAMA”😄
rosemarie: okaii ka sky, makasii suda mampir. nice to meet you too!! /Smirk//Heart/
total 2 replies
Atik Laros
udah mampir nih Thor... semangat terus ya
rosemarie: wiihh okeii kaa, makasi suda mampir loh ya/Smile//Rose/ happy holiday!
total 1 replies
yanah~
semangat kak 🤗💪
rosemarie: ih makasi banyak kak huhuhu/Sob//Heart//Heart/
total 1 replies
yanah~
ditunggu lanjutannya kak 🤗💪
rosemarie: siapp, ditunggu ya ka/Determined/
total 1 replies
¶•~″♪♪♪″~•¶
aku sudah mampir yaa/Applaud//Applaud/
¶•~″♪♪♪″~•¶: ya sama2 juga kk/Smile/
rosemarie: wii, makasi banya kaka/Hey//Heart/
total 2 replies
💫0m@~ga0eL🔱
mampir berkunjung 🙏
💫0m@~ga0eL🔱: iya, sama-sama ❤️
rosemarie: tengkyuu uda mampir looh, kakk /Hunger//Heart/
total 2 replies
rosemarie
ayo ayo tinggalkan jejak kalian disinii, jangan lupa buat beri dukungan ke aku ya!! /Bye-Bye/ terima kasi banya! /Kiss//Rose/
michiie
aku sudaa mampir yaa/Kiss/
rosemarie: duu duu, okei ka/Slight/ makasi banya loh yaa mwah /Kiss//Kiss/
total 1 replies
Dian
Lanjut thor semangat 💪🏻💕 yuk saling suport mampir jg ke karya aku “two times one love”❤️
rosemarie: wiih siapp ka, siap ka/Angry/ terima kasi banyaa loh yaa! /Hey//Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!