NovelToon NovelToon
Strongest God System 2

Strongest God System 2

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Petualangan / Tamat / Contest / Reinkarnasi / System / Sistem / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:10.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: PenaKertas

Genre : Xianxia, Action, Adventure, System, OverPower, Romance.

Update 2 Chapter/Hari. Jam tidak tentu.

Lanjutan dari Strongest God System

Tidak terasa sudah dua tahun lebih ia bereinkarnasi ke Dunia Kultivator.

Berbagai masalah terus datang kemanapun ia pergi. Namun dari masalah-masalah itulah ia mendapatkan jawaban dari misteri-misteri yang ada.

"Kemarilah! Bergabung denganku! Kumpulkan semua kepingan yang terpisah!"

"Siapa kau?!"

"Kemarilah! Bergabung denganku! Kumpulkan semua kepingan yang terpisah! Cepat!"

Suara-suara yang memanggilnya terus muncul dalam pikirannya. Semakin kuat dirinya, semakin banyak pula perkataan yang muncul dibenaknya.

Lin Chen pergi ke Alam Dewa untuk membalas dendam dan mencari jawaban dari semua pertanyaan. Apakah petualangannya di Alam Dewa dapat berjalan dengan lancar? Ataukah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaKertas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 006 : Membunuh!

Lin Chen menolehkan kepalanya menatap wajah cantik Yan Xue dari samping, ia tersenyum lembut kemudian mengangguk kecil sebagai balasan. "Baik."

Penampilan Yan Xue telah berubah, berubah di sini dalam artian hanya menghilangkan sayang besar di punggungnya. Sepertinya saat terjadi keributan tadi, ia menghilangkan bagian yang mencolok dari tubuhnya, ia juga tidak terlalu banyak mengeluarkan teknik-teknik seperti halnya Lin Chen.

"Xue'er. Jangan sampai cadarmu terlepas." Lin Chen kembali mengingatkan Yan Xue.

Yan Xue hanya diam dan menganggukkan kepalanya sebagai balasan.

Tuan Muda dari Sekte Pedang Dewa mengangkat tangannya ke udara. "Semua orang yang ada di sini, kalian semua harus tahu. Dua orang di depan kita adalah pemberontak, salah satu dari mereka bermarga Chen, kalian semua tahu apa maksudnya," ucapnya pelan namun bisa terdengar di telinga semua orang.

Semua orang yang hadir menganggukkan kepala, mereka semua menatap tajam Lin Chen dan Yan Xue. Kemudian mereka semua terbang menyebar mengepung dua orang yang berada di tengah-tengah, mereka semua mengeluarkan aura kultivasi mereka dan mengarahkannya pada dua orang itu.

Lin Chen menggelengkan kepalanya, ia tidak berharap di hari keduanya di Alam Dewa akan dikepung oleh jutaan orang. Ia menghela napas berat, kemudian menyebarkan energi spiritualnya untuk melindungi Yan Xue agar tidak merasakan tekanan dari jutaan orang.

"Aku harap kalian semua tidak menyesali keputusan kalian." Lin Chen menatap tajam jutaan orang yang mengepungnya itu.

Semua orang yang mendengar itu menaikkan sebelah alisnya, kemudian tertawa terbahak-bahak. Mereka semua yang hadir masih menganggap Lin Chen bodoh meski mereka sendiri sudah melihat kekuatan dahsyatnya yang bisa membunuh puluhan dewa dalam sekali serang.

Lin Chen menghela napas panjang, ia menolehkan kepalanya menatap wajah cantik Yan Xue. "Xue'er. Kau ambil bagian belakang."

"Baik, Gege."

Lin Chen mengalirkan energi spiritual ke tangan kirinya. Perlahan, di tangan kirinya tercipta pedang berwarna emas yang terbuat dari energi spiritualnya. Kemudian ia mengayunkannya secara menyilang mengarah pada ratusan ribu orang di depannya.

Wush!

Siluet bulan sabit berbeda warna melesat tajam mengarah pada ratusan ribu orang di depan Lin Chen. Kedua siluet itu mengeluarkan aura kuat yang bisa menekan pembudidaya dibawah Ranah Jenderal Dewa. Dan benar saja, hampir semua yang berhadapan dengan Lin Chen bergetar ketakutan, mereka mencoba untuk pergi namun tertahan oleh aura pedang.

Tuan Muda dari Sekte Pedang Dewa hanya diam tak bergeming dari tempatnya saat melihat dua siluet bulan sabit itu. Namun saat jaraknya hanya tersisa beberapa puluh meter, ia mengangkat tangan kanannya yang menggenggam lempengan besi yang sepertinya adalah sebuah artefak.

Bang!

Dentuman keras terdengar saat dua siluet bulan sabit menghantam pelindung yang dikeluarkan oleh pemuda itu. Tapi pelindung itu hanya dapat melindunginya saja, dan untuk orang-orang di sekitarnya meledak menjadi kabut darah. Lalu yang terparahnya, artefak yang melindunginya tidak bertahan lama, terlihat dinding energi spiritual yang berlapis-lapis itu mulai memperlihatkan retakan dan hancur menjadi potongan cahaya.

Notifikasi sistem di benaknya tidak berhenti berbunyi, hanya dalam sekali serang. Ia sudah membunuh lebih dari 50.000 orang, dan mendapatkan lebih dari 7 Kuardriliun Point Pengalaman, tapi meski begitu, itu masih jauh dari kata cukup untuk membuatnya menembus Ranah Dewa Perunggu bintang 9.

Tuan Muda yang mendapati orang-orang di sekitarnya terbunuh hanya bisa terdiam dan menggertakkan giginya penuh kekesalan. Ia menatap tajam Lin Chen. "Tunggu apa lagi? Kalian semua! Bunuh dia!"

Semua orang tersentak, mereka menggelengkan kepala mencoba untuk menenangkan diri akibat keterkejutan mereka terhadap serangan yang dilancarkan oleh Lin Chen. Dengan wajah menghitam penuh amarah, mereka semua melontarkan berbagai serangan menuju tengah-tengah kepungan.

Pedang, tombak, naga, bulan sabit, harimau, macan, elang. Berbagai siluet berbeda warna melesat tajam bagaikan kilat, disetiap serangan itu memiliki energi yang sangat kuat, cukup untuk menghancurkan gunung-gunung di sini.

Dengan santainya tanpa ada rasa takut, Lin Chen menggerakkan jari-jarinya. Tiba-tiba di dekatnya berdiri tiga tiruannya yang sebelumnya berjarak 100 mil darinya, ia bersama tiruannya mengangkat tangan kanan ke udara.

Tiba-tiba di depan tangannya muncul ratusan ribu lubang hitam tak berdasar, yang mana setiap satu lubang itu mampu menelan lebih dari 100 serangan. Lubang hitam ini sendiri adalah salah satu tekniknya, yaitu Teknik Pelindung Bayangan, Gerakan Keempat. Penyerap.

Hanya saja tidak lagi harus melindungi seluruh tubuhnya untuk menyerap semua serangan. Bagaimanapun teknik ini sudah berada ditingkat Ilahi, jadi untuk penggunaannya dapat diubah-ubah sesuai kehendak sang pengguna.

Melihat itu, semua orang terperangah dengan mata terbelalak lebar, tidak terkecuali Tuan Muda dari Sekte Pedang Dewa maupun orang yang merupakan perwakilan dari salah satu kekaisaran. Tapi kesampingkan dulu soal teknik yang ditunjukkan oleh Lin Chen, yang lebih mengejutkannya adalah fakta ada tiga orang lainnya yang memiliki penampilan sama seperti Lin Chen.

Satu saja sudah cukup mengerikan. Lalu bagaimana dengan empat? Tubuh orang-orang yang masih berada pada Ranah Immortal dalam kultivasi hanya bisa bergetar ketakutan, saat ini mereka dihadapkan dengan pilihan yang sulit. Jika melawan perintah Sekte Pedang Dewa, maka mereka akan mati, dan jika bertempur melawan Lin Chen, mereka juga akan mati.

Lin Chen menurunkan tangan kanannya, kemudian menggantinya dengan tangan kiri yang di naikkan. "Aku kembalikan!"

Ratusan ribu lubang hitam kembali muncul di depan setiap tiruan tubuhnya. Kemudian dari dalam lubang hitam itu keluar berbagai macam siluet dengan energi spiritual yang lebih kuat dari serangan yang diterima sebelumnya, siluet-siluet itu melesat tajam mengincar jutaan orang yang mengelilinginya dalam radius 10 mil.

Duarr! Duarr! Duarr!

Ledakan yang memekakkan telinga bisa terdengar di langit, menyebar hingga 100 mil jauhnya. Terlihat di langit dalam radius 10 mil jauhnya terdapat ledakan api besar saling bersahutan, kabut merah pekat juga bisa terlihat menghiasi indahnya langit biru.

[Ding~ Menembus Ranah Dewa Perak]

Jumlah orang yang sebelumnya lebih dari lima juta orang, telah berkurang secara signifikan, dan jika dihitung secara sekilas. Hanya dengan serangan balasan yang sudah ditingkatkan, Lin Chen berhasil membunuh lebih dari dua juta jiwa.

"Lari—"

"Jika ada yang melarikan diri! Sekte Pedang Dewa akan memburunya!"

Mendengar itu, semua orang menghentikan gerakan mereka. Bukan karena perkataan Tuan Muda dari Sekte Pedang Dewa, melainkan dari energi tak kasat mata yang menekan pergerakan mereka. Dengan tubuh kakunya, mereka memaksakan untuk menolehkan kepala melihat dua orang yang mereka kepung. Terlihat pemuda berambut putih sedang mengangkat tangan kanannya dengan telapak tangan yang terbuka.

"Xue'er. Bunuh mereka semua."

"Baik, Gege!" Yan Xue menganggukkan kepalanya, kemudian melesat tajam pada orang-orang yang memiliki basis kultivasi dibawah Ranah Dewa.

Dengan tangan kanannya memegang Pedang Cahaya Pemurnian. Yan Xue mengayunkan pedangnya secara horizontal, namun meski hanya sekali ayunan, siluet bulan sabit yang keluar berjumlah lima buah. Siluet-siluet itu membelah tubuh mereka semua tanpa memberikan kesempatan untuk meregenerasi tubuh, bahkan jiwanya juga ikut hancur.

Tidak berhenti disitu saja, dengan tangan kirinya, ia memukul udara kosong di depannya. Membuat tekanan udara yang tinggi melesat tajam, udara bertekanan tinggi itu meledakkan orang-orang dalam barisan lurus, sekali lagi terlihat kabut darah di langit yang biru.

Cara bertarung Yan Xue sudah hampir sama seperti Lin Chen. Kali ini ia tidak lagi kenal ampun seperti sebelumnya yang selalu menahan diri, bahkan saat membunuh puluhan ribu orang kali ini ia tidak berkedip sedikitpun.

Pria muda berpakaian biru yang merupakan perwakilan dari kekaisaran menggertakkan giginya penuh kekesalan. Ia mengeluarkan energi spiritualnya berharap dapat lepas dari tekanan yang dibuat oleh Lin Chen. "Sial! Bagaimana mungkin aku, Dewa Emas dapat ditahan oleh orang rendahan!" teriaknya lantang.

Lin Chen hanya terdiam tak menggubrisnya, ia menolehkan kepalanya sejenak menatap Yan Xue, ia tersenyum tipis saat melihat Yan Xue yang tak lagi menahan diri. Kemudian, ia kembali menatap pria yang masih mencoba melepaskan diri. "Entahlah, mungkin karena kau lemah," ucapnya seraya mengepalkan telapak tangannya yang terbuka.

Zrash! Zrash! Zrash!

Terdengar suara renyah yang saling bersahutan, menandakan bahwa anggota tubuh dari jutaan orang yang tertahan itu terpisah. Entah kakinya yang hancur, tubuh bagian atasnya hancur tertelan oleh ruang kosong.

Hanya dengan kepalan tangannya, ia hampir membunuh semua orang pada Ranah Immortal, dan untuk Ranah Dewa, hanya sebagian dari mereka.

[Ding~ Menembus Ranah Dewa Perak bintang 2]

Lin Chen menyeringai lebar, ia sangat puas dengan pendapatan hari ini. Tidak sampai satu jam, ia sudah berhasil meningkatkan tiga bintang tingkat kultivasi.

"Jika kau membunuhku! Sekte Pedang Dewa akan mencarimu bahkan jika itu ke neraka sekalipun!"

Dengan sedikit gerakan, Lin Chen menghilang di udara kosong dari pandangan semua orang. Kemudian kembali muncul tepat di depan orang yang mengancamnya. "Benarkah?" tanyanya dingin.

"Hanya Dewa Besi tahap Menengah saja sudah merasa hebat!"

"Kau—"

"Diam!" Lin Chen mengibaskan tangan kanannya pada pria berpakaian biru yang berada pada Ranah Dewa Emas.

Pemuda itu terlempar jauh menghantam gunung tinggi, membuat puncak gunung itu meledak menjadi potongan batu besar.

"Uhuk." Pemuda itu terbatuk-batuk, masih tertanam dalam gunung, ia menatap heran wajah Lin Chen. "Ba- Ba- Bagaimana mungkin, aku adalah Dewa Emas, terlempar hanya dengan kibasan tangannya."

Pemuda itu terdiam sejenak, kemudian tersentak dengan keringat dingin mengalir di dahinya. "Ap- Ap- Apakah kau adalah Raja Dewa?"

Raja Dewa? Tubuh semua orang bergidik ketakutan saat mendengar kata itu. Semua orang tahu apa itu Raja Dewa. Jika Jenderal Dewa sudah memiliki kedudukan tinggi di kekaisaran, bahkan Jenderal Dewa juga bisa menjadi raja di suatu kerajaan. Dan sekarang, Raja Dewa, itu adalah kekuatan yang berdiri di puncak Alam Dewa.

Tapi yang diketahui semua orang. Raja Dewa biasanya hanya berdiam diri di suatu tempat wilayahnya, dan tidak akan mudah dijumpai di tempat umum. Lalu, bagaimana bisa ada Raja Dewa di sini?

Lin Chen menaikkan sebelah alisnya saat mendengar ocehan semua orang. Apakah karena mereka tidak bisa melihat tingkatanku, sehingga mereka beranggapan jika aku adalah Raja Dewa?

Karena Lin Chen sudah memahami energi spiritual hingga ketingkatan tertinggi, ditambah dengan teknik lainnya. Ia bisa dengan mudah menyembunyikan basis kultivasinya, bahkan Kaisar Dewa sekalipun tidak akan bisa menembak basis kultivasinya.

Dan untuk di mana ia bisa menerbangkan Dewa Emas hanya dengan kibasan tangannya, meski ia sendiri masih berada pada tingkat Dewa Perak. Alasannya sama seperti sebelumnya, itu karena ia sudah pernah merasakan semua Kesengsaraan Petir, ditambah dengan beberapa tipe tubuh. Lalu, ia juga memiliki penampungan energi spiritual ratusan kali lebih besar dari orang yang berada ditingkat yang sama.

Apalagi di dalam Ruang Dimensi, atau Dantiannya. Ia memiliki Danau 9 Warna, yang membuat energi spiritual dalam tubuhnya lebih kuat dan murni. Tapi tentu saja semua peningkatan kekuatannya ini didasari karena ia sudah merasakan energi qi dewa.

Lin Chen kembali menolehkan kepalanya menatap pemuda di depannya dengan lambang pedang emas di dadanya.

"Mau apa kau?! Meski kau adalah Raja Dewa. Sekteku tidak akan membiarkanmu perg— Aarrgghh!" Pemuda itu menghentikan perkataannya dan berteriak kesakitan saat ia merasakan rasa sakit di lengan kirinya.

Terlihat lengan bawah telah terlepas dari lengan atasnya, darah segar mengucur deras dari lengan itu. Terlihat juga di tangan Lin Chen sebuah lengan kiri yang telah terlepas, kemudian membusuk dan hancur.

Sekarang, Tuan Muda itu bagaikan samsak tinju bagi Lin Chen. Tidak bisa melarikan diri meski tidak ditahan, ia hanya melayang di antara bumi dan langit menatap wajah Lin Chen dengan pandangan teror.

Bukan hanya Tuan Muda, namun semua orang yang ada di sini juga diam mematung di antara bumi dan langit. Yang sebelumnya berjumlah lima juta, kini turun drastis hanya menyisakan beberapa ratus ribu orang saja, dan itu semua hanya karena kepalan tangannya saja.

...

***

*Bersambung...

1
Mikyang
ooo ku kira kekuatan asli kedua ortu lin chen ternyata hanya pecahan jiwa
Albet Jalius
siiip....... lanjut.....
Athaya
Yaree yareee..
Novel Hunter
Luar biasa
MistakhulHuda
Wee...itu Bai hu kok ada tanduknya weh
MistakhulHuda
kalo gitu ini harusnya "ular berekor singa" bukan "singa berekor ular"
Ryan Tejasukmana
Luar biasa
Athaya
tidak semudah itu fergusooo..
Athaya
bisa2 nya mabuk udara /Grin/
Novel Hunter
apa Thor hamil ya..??😁😁😁
Athaya
hajarrr blehh
Chairul Huda
Luar biasa
MistakhulHuda
sindiran keras buat para reader yang selalu minta crazy up🔥😂
MistakhulHuda
itu bibi mu sendiri yang sedang menyamar bang Lin chen,namanya itu long Xia Yun atau long Xia Yi kalo nggak salah,dia juga sekaligus guru dari Dewi bulan,dan Dewi bulan juga merupakan guru dari ayah angkatnya yan Xue pas masih jadi Dewi cahaya
MistakhulHuda
🤦🤦🤦
Eka Sari Agustina
👍👍👍👍👍
Abdi Saha
Lumayan
Fahruraji
Buruk
Chairul Huda
Luar biasa
Imam Firmansyah
mantap.dahh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!